Anda di halaman 1dari 2

Keteladanan Nabi Yunus AS dan Nabi Ayub AS

A. Nabi Yunus
Nabi Yunus bin Mata diutus oleh Allah untuk berdakwah menghadapi
penduduk Ninawa,  suatu kaum yang keras kepala, penyembah berhala, dan suka
melakukan kejahatan. Secara berulang kali Yunus memperingatkan mereka, tetapi
mereka tidak mau berubah, apalagi karena Yunus bukan dari kaum mereka. Hanya
ada 2 orang yang bersedia menjadi pengikutnya, yaitu Rubil dan Tanuh. Rubil adalah
seorang yang alim bijaksana, sedang Tanuh adalah seorang yang tenang dan
sederhana.
Ajaran-ajaran Nabi Yunus itu bagi para penduduk Ninawa merupakan hal
yang baru yang belum pernah mereka dengar sebelumnya. Sehingga mereka menolak
dakwah nabi Yunus a.s. Hal tersebut membuat nabi Yunus marah terhadap perilaku
kaumnya sehingga ia meninggalkan kaumnya dan memberikan ancaman bahwa
sebentar lagi azab Allah akan datang.
Tetapi setelah nabi Yunus meninggalkan kaumnya, justeru kaumnya saat itu
langsung bertaubat. Nabi Yunus tidak tahu sekiranya mereka bertaubat dan ia
meninggalkan kaumnya dengan rasa gundah. Perasaan inilah yang kurang diridhai
Allah swt, sehingga Allah memberi ujian baru pada nabi Yunus ia harus dilempar dan
ditelan dalam perut ikan, dalam perut ikan inilah nabi Yunus memohon ampunan pada
Allah dengan membaca tasbih Yunus, Allah berfirman andai kata Yunus tidak
bertasbih dan emmohon ampunan, pastilah ia akan terus berada dalam perut ikan
sampai hari qiyamat.
B. Nabi Ayub AS
Nabi Ayub AS adalah putra Ish bin Ishak bin Ibrahim. Nabi Ayub adalah
seorang yang kaya raya. Istrinya banyak, anaknya banyak hartanya melimpah ruah
dan ternaknya tak terbilang jumlahnya. La hidup makmur dan sejahtera. Walau
demikian ia tetap tekun beribadah. Segala nikmat dan kesenangan yang di karuniakan
kepadanya tak sampai melupakannya kepada Allah. ia gemar berbuat kebajikan, suka
menolong orang yang menderita terlebih dari golongan fakir miskin.  
Para Malaikat di langit terkagum-kagum dan sama membicarakan ketaatan
Ayub dan keikhlasannya dalam beribadah kepada Allah. Sementara itu, Iblis yang
mendengar pembicaraan itu merasa iri dan ingin menjerumuskan Ayyub agar menjadi
orang yang tidak sabar dan celaka. Tetapi keimanan nabi Ayyub lebih kuat di banding
godaan setan.

Anda mungkin juga menyukai