Anda di halaman 1dari 3

Kerajaan Mataram Islam - Sejarah dan

Perkembangannya
Bagikan alat ini dengan teman-teman Anda!

  
Om Swastystu
Halo teman teman kami dari kelompok 4, Nama saya Niken, Ulan, Pande, Rainata, Deni, Yasna.
Di vidio kali ini kam akan menjelaskan sejarah perkembangan kerajan mataram islam.
Nah saya dan ulan akan menjelaskan sejarah kerajaan tersebut dari materi yang sudah di gali oleh
teman teman saya.

Awal berdiri
kerajaan Mataram didirikan oleh Panembahan Senopati ing alaga Sutawijaya
tahun (1584 -i 1600) atau sekitar abad ke-16 .
Pusat Kerajaan terletak Yogyakarta.
Kehidupan politik
Penambahan Senopati digantikan oleh putranya yang bernama Mas Jolang
(1601-1613).
Mas Jolang kemudian digantikan oleh putranya bernam Mas rangsang atau lebih
dikenal dengan nama Sultan Agung (1613-1645).
Pada masa pemerintahan Sultan Agung Mataram mencapai zaman keemasan
puncak kejayaannya.
Dalam bidang politik pemerintahan Sultan Agung berhasil memperluas wilayah
Mataram ke berbagai daerah Jawa yaitu Surabaya, Lasem, Pasuruan dan
Tuban.
Disamping berusaha menguasai dan mempersatukan berbagai daerah di Jawa
Sultan Agung juga ingin mengusir VOC dari kepulauan Indonesia.
Kemudian diadakan dua kali serangan tentara Mataram ke Batavia pada tahun
1628 dan tahun 1629.
Kehidupan ekonomi
Mataram berkembang menjadi kerajaan agraris. Dalam bidang pertanian,
Mataram mengembangkan daerah-daerah persawahan yang luas.
Pada abad ke-17 Jawa benar-benar menjadi lumbung padi.
Hasil-hasil yang lain adalah kayu gula kelapa kapas dan hasil palawija.
Kehidupan sosial
Di Mataram jurnal beberapa kelompok dalam masyarakat ada golongan raja
dan keturunannya, para bangsawan dan rakyat sebagai kawula kerajaan.
Kehidupan masyarakat bersifat feodal karena raja adalah pemilik tanah beserta
seluruh isinya.
Sultan dikenal sebagai penatagama yaitu pengatur kehidupan keagamaan.
Oleh karena itu Sultan memiliki kedudukan yang sangat tinggi.
Rakyat sangat hormat dan patuh serta hidup mengabdi pada sultan.
Kehidupan budaya
Satu seni yang terkenal adalah Tari Bedoyo Ketawang
Dua Sultan Agung memadukan unsur-unsur budaya Islam dengan budaya
Hindu Jawa.
Satu Perayaan Sekaten untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam dengan membunyikan gamelan Kyai Nagawilaga
dan Kyai Guntur Madu.
Dua upacara grebeg yang diadakan tiga kali dalam satu tahun, yaitu setiap tanggal
10 Dzulliijah (idul adha) 1 Syawal ( Idul Fitri ) dan tanggal 12 Rabiulawal (Maulid
Nabi).
Bentuk dari pembiatan upacara Grebeg adalah mengarak gunungan dari
Keraton ke depan Mesjid Agung.
Gunungan biasanya dibuat dari berbagai makanan kue dan hasil bumi yang
dibentuk menyerupai gunung.
Upacara Grebeg merupakan sedekah sebagai rasa syukur dari Raja kepada
Tuhan Yang Maha Esa
dan juga sebagai pembuktian kesetiaan para bupati dan punggawa kerajaan
kepada rajanya.
Tiga Sultan Agung berhasil membuat kalender Jawa yang merupakan
perpaduan tahun Saka dengan tahun Hijriah.
Empat dalam bidang seni sastra, Sultan Agung mengarang kitab sastra
gending yang berupa kitab filsafat.
Kemunduran
Mataram mengalami kemunduran karena adanya pengaruh VOC yang
semakin kuat.
Dalam membangun kerajaan Mataram akhirnya dibagi menjadi dua
berdasarkan Perjanjian Giyanti (1755).
Sebelah barat menjadi Kesultanan Yogyakarta dan sebelah timur menjadi
kesunanan Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai