Anda di halaman 1dari 3

1.

Pemantauan kondisi lingkungan sebagai persiapan usaha baru, salah satunya dapat dilakukan secara
internal.

Apa yang Anda ketahui mengenai elemen-elemen lingkungan internal?

Berikan Penjelasan dan contohnya.

JAWABAN :

Lingkungan internal terdiri dari social variable yang bisa berupa kekuatan maupun kelemahan, dan
terdapat di dalam perusahaan, yang biasanya relative dapat dikendalikan perusahaan. Variable-variabel
ini akan menentukan corak situasi dalam perusahaan menjalankan kegiatannya. Situasi tersebut
dibangun oleh struktur kegiatan usaha, corak budaya dan jenis sumber yang tersedia. Struktur kegiatan
usaha menunjukkan cara yang biasa dijalankan dalam mengelola usaha ditinjau dari aspek-aspek
komunikasi, otoritas, dan aliran kegiatan , seperti tergambarkan pada skema organisasi. Budaya
menggambarkan corak kepercayaam, harapan, dan system nilai yang dianut oleh kebanyakan anggota
organisasi, dan juga sesungguhnya menggambarkan corak perilaku yang biasanya dianut dan bisa
diterima dalam organisasi. Sumber terdiri dari berbagai asset yang dimiliki, dan dihunakan untuk
mengubah bahan mentah (input) menjadi keluaran (output) berupa produk ataupun jasa. Berbagai jenis
sumber antara lain mencakup sumber daya manusia, kemampian manajerial, asset keuangan, fasilitas
produksi, keterampilan, serta berbagai jenis kemampuan lainnya.

2. Untuk membangun usaha baru diperlukan beberapa analisis diantaranya terhadap komunitas atau
lingkungan

a. Apakah anda setuju dengan pertanyaan tersebut?

b. Apa yang Anda ketahui mengenai analisis terdapat komunitas atau lingkungan? Berikan contoh
kasusnya.

JAWABAN :

a. Setuju, dengan adanya analisis terhadap komunitas atau lingkungan dapat membantu pengusaha
atau calon pengusaha untuk menentukan komposisi atau karakteristik konsumen yang terdapay di
lokasi ataupun komunitasnya. Informasi yang dibutuhkan antara lain mencakup jumlah penduduk,
daya beli, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dsb
b. Analisis terhadap berbagai jenis informasi (jumlah penduduk, daya beli, tingkat pendidikan, jenis
pekerjaan, dsb) akan digunakan untuk menentukan ukuran usaha yang hendak dikembangkan,
misalnya disesuaikan dengan jumlah dan dan corak penduduk di lokasi ataupun komunitas tersebut,
maupun jumlah perusahaan – perusahaan lain yang sama –sama berusaha di wilayah itu. Analisis
semacam ini diperlukan untuk menetapkan potensi penjualan dan pertumbuhannya, ketersediaan
tenaga kerja, kebutuhan dan ketertarika konsumen terhadap produk atau jasa yang akan dihasilkan
oleh perusahaan.
Setiap variable sesungguhnya saling berkaitan dan juga secara langsung berkaitan dengan ukuran
perusahaan. Sebagai contoh, munculnya perusahaan baru dapat meningkatkan total jumlah
penjualan (omset) dari keseluruhan perusahaan sejenis di suatu lokasi. Andaikan sebuah perusahaan
mebel baru didirikan berdekatan dengan sebuah perusahaan sejenis yang sudah lama berdiri maka
akan terjadi peningkatan total ketersediaan mebel di lokasi itu. Pembeli yang datang dari lokasi lain
akan membandingkan harga di kedua took mebel dan akan tinggal untuk membeli mebel. Penduduk
lokal lebih besar kemungkinannya untuk membeli mebel dari lokasi sendiri dan menjadi enggan
membeli mebel dari lokasi lain. Fenomina ini terjadi karena mebel adalah jenis barang yang biasa
dibandingkan harga, desain, dan mutunya oleh calon konsumen dan kebanyakan calon konsumen
biasanya membandingkan paling sedikit dua toko mebel sebelum memutuskan untuk membeli.

3. Pemasaran yang efektif menjadi tantangan bagi seorang entrepreneur karena dapat menentukan
berhasil tidaknya suatu usaha.

Apa yang anda ketahui mengenai tiga elemen utama dalam pemasaran efektif?

Berikan contoh kasus dari masing-masing elemen utama dalam pemasran yang efektif.

JAWABAN :

Tiga elemen utama dalam pemasaran efektif antara lain :

a. Tekanan persaingan

Intensitas persaingan sering kali memaksa perusahaan untuk mengadopsi falsafah baru.
Contohnya, persaingan yang kuat akan membuat banyak entrepreneur mencoba
mengembangkan pemasaran yang berorientasi kepada konsumen dengan tujuan agar memiliki
kelebihan dibanding para pesaing. Sebaliknya, tingkat persaingan yang rendah cenderung
membuat entrepreneur tetap menganut falsafah pemasaran yang didominasi produksi, karena
meyakini bahwa apa yang dihasilkan akan dapat dijual.

b. Latar belakang pengusaha

Jenis keterampilan dan kemampuan para entrepreneur sangatlah beragam. Sebagian


entrepreneur memiliki latar belakang dibidang pemasaran, sedang yang lain justru dibesarkan
pada aspek produksi. Latar belakang yang dimiliki akan berpengaruh terhadap pilihan falsafah
pemasaran yang dianut.

c. Pandangan Jangka Pendek

Sering kali, falsafah yang berorientasi pemasaran lebih diminati karena pemikiran jangka pendek
yang menganggap bahwa terjadinya penumpukan produk merupakan hal yang buruk, sehingga
muncul dorongan untuk segera bisa menjual produk tersebut. Pendekatan seperti ini memang
bisa meningkatkan volume penjualan, sehingga banyak entrepreneur cenderung tertarik untuk
menggunakannya. Tetapi, sering kali pendekatan semacam ini cenderung bersifat “banting
harga” dan mengabaikan preferensi konsumen, sehingga dalam jangka panjang cenderung
merugikan.

Anda mungkin juga menyukai