Mengawali khutbah ini, tidak bosan-bosannya, khatib mengajak kepada diri khatib pribadi dan seluruh jamaah
untuk senantiasa bersyukur pada Allah swt atas segala anugerah nikmat yang kita terima dalam kehidupan ini. Dan
juga mari kita terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt, bukan hanya diucapkan melalui lisan kita saja,
namun terlebih dari itu ditancapkan dalam hati dan diwujudkan dalam perbuatan kita sehari-hari.
Di antara wujud komitmen bertakwa itu adalah senantiasa menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi
segala yang dilarang-Nya. Perintah untuk senantiasa memiliki ketakwaan yang kokoh ini juga sering disampaikan
oleh para khatib dalam khutbahnya dengan mengingatkan umat Islam melalui rman Allah dalam Al-Qur’an surat
Al-Imran ayat 102:
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan
janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.”
Artinya, “Awal Bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya ampunan, dan akhirnya pembebasan dari api
neraka.”
Terlebih malam-malam terakhir Ramadhan yang merupakan malam istimewa karena Allah menjadikannya sebagai
malam Lailatul Qadar. Sebuah malam yang istimewa, sampai- sampai disebut dalam Al-Qur’an sebagai malam
seribu bulan . Di malam itu diturunkan para malaikat Allah yang secara khusus termaktub dalam Al-Qur’an surat
Al-Qadr 1-5
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah
malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan
malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
Artinya "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan padamu berpuasa di
bulan itu. Dalam bulan itu dibukalah pintu-pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan syaitan-syaitan dibelenggu.
Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak memperoleh kebajikan di
malam itu, maka ia tidak memperoleh kebajikan apapun.”
Kesuksesan orang beriman yang dalam melaksanakan ibadah puasa, akan diganjar oleh Allah swt dengan sebuah
predikat yang sangat dinanti-nanti yakni predikat: ……………..
sebagai orang-orang yang bertakwa.
Semoga, kita dapat memaksimalkan keistimewaan-keistimewaan di bulan Ramadhan dan kita akan meraih
predikat orang-orang yang bertakwa.