Anda di halaman 1dari 2

Asma intermiten merupakan jenis asma yang terjadi bulanan dengan gejalah kurang dari satu kali

seminggu, tidak minimbulkan gejala di luar serangan dan biasanya terjadi dalam waktu singkat . Asma
intermetan sendiri memiliki ciri-ciri seperti:

1. Gejalah 2 hari atau kurang dalam satu minggu


2. Terbangun di tengah malam 2 kali atau kurang dalam satu bulan
3. Tidak mengalami gangguan saat beraktivitas

Biasanya jika seseorang mengalami asma jenis ini , maka segerah diberikan obat pengendali asma ,
hanya saja kita perlu menghindari barbagai hal yang dapat membuat asma ini muncul. Gejalah asma
intermiten yang pertama adalah gejalah-gejalah asama yang dirasakan pada waktu pagi dan siang hari
tidak terjadi terlalu sering ,gejalah-gejalah ini paling tidak hanya satu kali dalam seminggu.

Jika gejalah pertama berkaitan dengan gejalah asma yang terjadi di pagi dan siang hari , gejalah yang
kedua ini berkaitan dengan beberapa asma yang muncul di malam hari . jika seseorang menderita asma
jenis intermiten ini , gejalah-gejalah asma yang muncul dimalam hari hanya akan bisa dirasakan paling
maksimal 2 kali dalam satu bulan.

Asma persisten merupakan serangan asma yang sering terjadi, pada penderita asma persisten ini
ada atau tidaknya pencetus ,asma akan kambuh . Pada jenis penyakit asma ini dibagi menjadi 3 jenis
yaitu:

 Asma persisten ringan


Ini terjadi jika asma kambuh lebih dari 1 kali dalam seminggu , tetapi kurang dari 1 kali per
hari. Saat terjadi gejalanya akan sangat mengganggu aktivitas, dan kenyamanan saat tidur.
Derajat asma persisten ringan biasannya terjadih lebih dari 2 kali dalam seminggu saat
malam hari.
 Asma persisten sedang
Asma dapat dikategorikan memiliki derajat persisten sedang jika gejalahnya timbul setiap
hari . ini biasanya membutuhkan obat bronkodilator setiap harinya untuk membantu
mengurangi keluhan.
 Asma persisten berat.
Gejalah yang terjadi terus menerus ,Sehingga penderita akan sangat terbatas untuk
melakukan aktivitas sehari-hari.Derajat asma ini sangat membutuhkan perhatian khusus dari
dokter.

Ratnawati, Editorial Epidemiologi of Asthma.Jurnal Respirologi Indonesia 2011.


Oemiyati R. Pengaruh factor lingkungan terhadap penyakit asma di Indonesia.
Jurnal penyakit tidak menular 2009.
Perhimpunan dokter paru Indonesia . pedoman diagnosis penatalaksanaan
Di Indonesia . Jakarta : balai penerbit FKUI; 2004: 1-117

Anda mungkin juga menyukai