Anda di halaman 1dari 2

LEMBAR JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK

2021/2022

Nama: : Nidya Khopiya Nisrina

NPM : 0101 19 123

Kelas : CD

Semester :6

Mata Kuliah : Hukum Pidana Tertentu Di Dalam KUHP

Dosen Pengajar : Dr. Hj. Asmak ul Hosnah, S.H., M.H

1. Nama Kejahatan: Pencurian Berkualifikasi Memberatkan (Gequalificatie Diefstal)


(Pasal 363 KUHP)
Unsur Subjektif: dengan maksud untuk dimiliki. berarti ada opzet/kesengajaan dan
opzet dalam Pasal 362 hanya opzet dalam arti sempit yaitu opzet alls oogmerk atau
opzet sebagai tujuan.
Unsur Objektif: mengambil, barang, sebagian/seluruhnya milik orang lain, melawan
hukum.
Sanksi: adapun tindak pidana pencurian ini dikenakan sanksi Pasal 363 KUHP dengan
ancaman pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun:
Pengaturan Pemidanaan:
Pengaturan pemidanaan antara dua kasus di atas terdapat dalam Pasal 363 KUHP,
maka unsur-unsur tindak pidana pencurian dengan pemberatan adalah: Unsur-unsur
pencurian Pasal 362 KUHP; dan Unsur yang memberatkan dalam Pasal 363 KUHP.
Kasus Adi termasuk ke dalam pencurian ternak yang mana di atur dalam Pasal 363
ayat (1) ke-1 KUHP di mana pencurian tersebut dilakukan dengan salah satu keadaan
pencurian ternak yang pada Pasal 101 KUHP dianggap berat karena ternak
merupakan milik seseorang yang sangat penting.
Ada pula kasus Dino dan Roni terjadi pada waktu malam hari sehingga tindak
pidana pencurian tersebut masuk kepada kategori pencurian berkualifikasi
memberatkan di mana pencurian tersebut dilakukan oleh dua orang pada malam hari
dalam sebuah kendang yang dilakukan oleh orang yang adanya di situ tidak diketahui
atau tidak dikehendaki oleh yang berhak di atur dalam Pasal 363 ayat (1) ke-3 KUHP.

2. Unsur subjektif : ingin memiliki


Unsur objektif : Lena, mengambil, pakaian branded
Tindak pidana yang terjadi adalah Pasal 362 tentang pencurian yang berbunyi “Barang
siapa yang mengambil barang sesuatu, atau yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan
orang lain dengan maksud untuk memiliki secara melawan hukum diancam karena
pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak
enam puluh rupiah.

3. Pasal 378
Barangsiapa dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan
melawan hak, baik dengan memakai nama palsu atau kedaan palsu, baik dengan akal
dan tipu muslihat, maupun dengan karangan perkataan-perkataan bohong, membujuk
orang supaya memberikan sesuatu barang, membuat utang atau menghapus piutang,
dihukum karena penipuan, dengan hukuman penjara selama-lamanya empat tahun.
(K.U.H.P. 35, 43, 379 s, 486).

4. Apabila Rini dalam penandatangan kontrak tidak menggunakan nama asli. Tindakan
tersebut adalah pemalsuan identitas yang merupakan salah satu tindakan yang melawan
hukum dan bisa dikenakan tindak pidana.
Unsur subyektif: dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri/orang lain.
Unsur obyektif: melawan hukum, daya upaya yang digunakan (nama palsu, martabat
palsu, tipu muslihat, rangkaian kebohongan).
Tindak pidana tersebut masuk di dalam Pasal 378 KUHP mengenai penipuan
ancaman hukuman pemalsuan identitas bisa dikenakan hukuman maksimal 4 tahun
penjara, sedangkan jika menggunakan Pasal 270 KUHP seseorang yang melakukan
pemalsuan identitas bisa dikenakan hukuman maksimal 2 tahun 8 bulan penjara

Anda mungkin juga menyukai