Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester 3 Tentang Persalinan...

(Mega Fitria Carnos)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER 3 TENTANG

PERSALINAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN ERA PANDEMI COVID-19 DI
DESA SUKOWIRYO JELBUK JEMBER
RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE OF 3RD TRIMESTER PREGNANT WOMEN ABOUT CHILDBIRTH WITH ANXIETY
LEVELS IN THE COVID-19 PANDEMIC ERA IN SUKOWIRYO VILLAGE, JELBUK JEMBER.

K
Mega Fitria Carnos, Syiska Atik Maryanti2, Sutrisno3
1,2
Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jember
Email Penulis Korespondensi (K): megafitriacarnos13@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang : Coronavirus Disease 2019 merupakan keluarga virus yang menyebabkan penyakit
infeksi saluran pernafasan pada manusia dan menyebabkan terjadinya pandemic diseluruh dunia.
Wabah pandemic ini menyebabkan terjadinya kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi
persalinan di masa pandemic, selain itu ibu hamil merupakan orang yang rentan berisiko tertular
penyakit COVID-19. Salah satu factor yang mempengaruhi tingkat kecemasan ibu hamil ialah
pengetahuan. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester 3
Tentang Persalinan Dengan Kecemasan Era Pandemi COVID-19 Di Desa Sukowiryo Jelbuk Jember
Tahun 2022. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan Observasional Analitik dengan
menggunakan desain Crossectional. Jumlah sampel Teknik Non Probability Sampling dengan sampel
jenuh ialah sebanyak 28 orang ibu hamil trimester 3 di Desa Sukowiryo Kecamatan Jelbuk. Alat ukur
yang digunakan ialah dengan PRAQR-2 (Pregnancy Related Anxienty Questionnaire-Resived) dan
Kuesioner Pengetahuan. Data dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rank
menggunakan SPSS. Hasil Penelitian : Menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan ibu hamil
trimester 3 tentang persalinan dengan tingkat kecemasan dengan nilai i p=0,003 < α = 0,05 dan nilai
koefisien korelasi sebesar 0,538 atau korelasi kuat. Kesimpulan : Faktor tingkat pengetahuan dapat
mempengaruhi tingkat kecemasan ibu hamil yang dapat menimbulkan risiko, diharapkan bagi seluruh
tenaga kesehatan dapat memberikan konseling secara teratur tentang protocol persalinan pada era
pandemic COVID-19 saat ini.

Kata Kunci : COVID-19, Kecemasan, Pengetahuan, Persalinan

ABSTRACT

Background: Coronavirus Disease 2019 is a family of viruses that cause respiratory tract infections
in humans and causes a worldwide pandemic. This pandemic outbreak causes anxiety for pregnant
women in dealing with childbirth during a pandemic, besides that pregnant women are people who
are vulnerable to being at risk of contracting COVID-19 disease. One of the factors that influence the
level of anxiety of pregnant women is knowledge. Research : To determine the relationship between
knowledge of pregnant women in the third trimester of childbirth and anxiety during the COVID-19
pandemic era in Sukowiryo Jelbuk Jember Village in 2022. Methods: This study used analytical
observation using a cross-sectional design. The number of samples of the Non Probability Sampling
Technique with saturated samples was 28 pregnant women in the third trimester in Sukowiryo
Village, Jelbuk District. The measuring instrument used is the PRAQR-2 (Pregnancy Related Anxienty
Questionnaire-Resived) and the Knowledge Questionnaire. Data were analyzed using Spearman Rank
correlation test using SPSS. Results: Shows that there is a relationship between knowledge of
pregnant women in the third trimester about childbirth and anxiety levels with a value of i p = 0.003
< = 0.05 and a correlation coefficient of 0.538 or a strong correlation. Conclusion: The level of
knowledge factor can affect the level of anxiety of pregnant women which can pose a risk, it is hoped
that all health workers can provide regular counseling about the delivery protocol in the current
COVID-19 pandemic era.

Keywords: COVID-19, Anxiety, Knowledge, Childbirth

1
 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester 3 Tentang Persalinan... (Mega Fitria Carnos)
PENDAHULUAN
Proses kehamilan dan persalinan
merupakan proses alamiah yang dialami
seorang wanita, selama masa tersebut seorang
wanita akan mengalami beberapa perubahan
seperti perubahan fisik, social, psikologis salah
satu sumber stressor yang dialami oleh wanita.
Ibu Hamil yang memasuki trimester 3 atau
usia kandungan tujuh bulan keatas tingkat
kecemasannya akan meningkat menjelang
persalinan apalagi ibu hamil tidak
mendapatkan motivasi dari lingkungan
disekitarnya. (Rukiyah, 2016). Kecemasan
(Anxiety) adalah kondisi emosi perasaan takut
yang disebabkan oleh keadaan sekitar atau
lingkungan karena ada ancaman atau adanya
penyebab yang tidak jelas (Ahmad et al.,
2021).
Corona virus merupakan keluarga besar
virus yang menyebabkan penyakit infeksi
saluran pernafasan, mulai flu biasa hingga
penyakit yang serius seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) (Kemenkes
RI., 2021). Tanda dan gejala yang disebabkan
oleh COVID-19 bermacam-macam seperti
batuk, sakit tenggorokan, demam, myalgia,
malaise sampai pneumonia, sindrom
pernafasan akut, gagal ginjal bahkan sampai
menyebabkan kematian (Durankuş & Aksu,
2020). Infeksi Novel Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) merebak sejak tahun 2019.
World Health Organization, (2020)
melaporkan virus ini pertama kali ditemukan
di Wuhan. Sejak diidentifikasi awal di Wuhan,
Provinsi Hubei, Cina, COVID-19 kini
dilaporkan Per 18 Oktober 2021 data COVID-
19 didunia positif berjumlah 240.260.449 juta
kasus, 4.890.424 juta orang meninggal.
Sementara di Indonesia jumlah kasus positif
COVID-19 4.235.384 juta, 142,999 ribu kasus
meninggal, 4.075.011 juta kasus sembuh. Di
Wilayah Jawa Timur terdapat 397.379 ratus
kasus penderita positif COVID-19, 29.548 ribu
kasus meninggal, 367.167 ratus penderita
sembuh. Salah satu kota di Jawa Timur yang
cukup tinggi kasusnya ialah Jember kasus
COVID-19 per bulan oktober ini mencapai
16.139 ribu jiwa, Sembuh 14. 671 kasus, untuk
kasus kematian akibat COVID-19 ialah 1.442
ribu jiwa (Kemenkes RI, 2021). Terkonfirmasi
sekitar 5.316 kasus COVID-19, 24% adalah
anak usia 0-5 dan 4.9% adalah ibu hamil. Dan
untuk di daerah kerja Puskesmas Jelbuk itu
sendiri dari 129 kehamilan per bulan
November 2020-Juli 2021 terdapat 8 kasus ibu
hamil dengan kasus positif COVID-19. Data
tersebut menunjukkan bahwa ibu hamil
merupakan kelompok rentan terpapar infeksi
COVID-19 karena terjadinya penurunan
limfosit, penurunan natural killer cells, dan
peningkatan factor proinflamasi yang terjadi
saat masa kehamilan. (Kemenkes RI, 2020).
Ibu hamil yang terkonfirmasi positif COVID-
19 memiliki gejala demam, batuk, kelelahan,
diare, sakit kepala dan sesak (Chen, 2020)
Sejak tersebarnya virus COVID-19 ini
menyebabkan terjadinya pandemic di seluruh
dunia, sehingga menyebabkan perubahan
kehidupan yang sangat drastis, baik secara
aktifitas perekonomian yang menurun, social
yakni seperti pelayanan transportasi umum,
layanan public, pendidikan, budaya bahkan
keagamaan berhenti dan melakukan karantina
dirumah. Adanya protocol kesehatan juga
meningkatkan stress dan kecemasan, dimana
masyarakat dianjurkan untuk mengurangi
berinteraksi secara langsung (tatap muka) dan
menjaga jarak, hal ini mengakibatkan
masyarakat merasa kesepian dan terisolasi
(CDC, 2021). Selain itu dampak yang akan
timbul saat situasi pandemic COVID-19 salah
satunya kekhawatiran akan terjadinya
penularan virus tersebut yang sangat mudah
didapat yaitu melalui droplet pada saat bersin
atau berbicara (WHO, 2020b). Ibu hamil
cenderung lebih memikirkan kesehatan
keluarganya, janin yang dikandungnya dan
mengabaikan kesehatan diri sendiri. Anjuran
pemerintah untuk menjaga jarak membawa
perubahan terhadap ibu hamil. Adanya anjuran
tersebut ibu hamil akan merasa sebagai
tekanan mungkin dapat menimbulkan efek
buruk terhadap kesehatan fisik dan mental
(Corbett et al., 2020). Selain dampak infeksi
COVID-19 pada ibu hamil, ada kekhawatiran
lain terkait dengan dampak yang akan terjadi
pada janin seperti adanya gawat janin dan
kelahiran premature (Durankuş & Aksu,
2020). Tingkat kecemasan pada masa
pandemic berdampak negative pada kesehatan
fisik maupun psikologis pada wanita hamil
(Mortazavi et al., 2021).
Situasi ini sangat berdampak dengan
terjadinya penundaan kunjungan antenatal
sebagai bentuk pencegahan infeksi COVID-19
(Phoswa & Khaliq, 2020). Yang menyebabkan
penurunan angka pencapaian K1. Selain itu
kunjungan keempat trimester kehamilan pada
trimester III (K4) yang menurun karena ibu
semakin cemas untuk pergi berkunjung ke
faskes (Saputra, 2020). Perbedaan perlayanan
persalinan pada masa pandemic yang
2
 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester 3 Tentang Persalinan... (Mega Fitria Carnos)
dilakukan mewajibkan ibu hamil untuk
melakukan rapid test sebelum melahirkan, ibu
hamil dengan indikasi rapid test positif maka
tidak dapat melakukan persalinan di FKTP
walaupun tanpa adanya penyulit persalinan
dan diharuskan merujuk ke RS. Adanya
ketakutan ibu untuk melakukan persalinan di
puskesmas / rumah sakit karena bertemu
dengan banyak orang (Mayopoulos et al.,
2021). Sebagian ibu hamil memilih untuk
melahirkan dirumahnya dengan bantuan nakes
atau datang ke PMB bidan terdekat dan
menolak dilakukan rujukan ke
puskesmas/RS.Penelitian Aritonang et al.,
(2020) menunjukkan 80% ibu hamil merasa
cemas dalam menghadapi persalinan di masa
pandemic COVID-19, ini disebabkan karena
kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang
pencegahan penularan COVID-19 selama
kehamilan dilihat dari hasil pretest. Menurut
WHO tiap tahun terhitung 210 juta kehamilan
terjadi. Ibu hamil di Swedia pada masa
pandemic sebanyak 24% mengalami
kecemasan dan 29 % ibu hamil di Bangladesh
mengalami gejala kecemasan (Permatasari,
2020). Hasil studi lain juga menyatakan
terdapat kecemasan pada ibu hamil trimester 3
dalam menghadapi persalinan di era pandemic
COVID-19 saat ini sebanyak 57,5% (Yuliani
& Aini, 2020).
Hasil Penelitian yang dilakukan di
daerah Jawa Timur Madura menurut Zainiyah
& Susanti, 202 0 diperoleh dari 70 orang ibu
hamil didapatkan 31,4 % mengalami
kecemasan sangat berat, 12,9% mengalami
kecemasan berat, dan sisanya ibu tidak
mengalami kecemasan untuk melahirkan di
Era Pandemi saat ini data tersebut didapat
dengan memberikan kuesioner melalui google
form pada tanggal 13 April sampai dengan 8
Mei 2020. Hasil studi pendahuluan yang
dilakuan melalui wawancara kepada bidan
desa di Desa Sukowiryo selama tahun 2019-
2021 terdapat 4 orang ibu hamil yang
melahirkan tidak di fasilitas kesehatan karena
adanya pandemic. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa kecemasan ibu hamil
dalam menghadapi persalinan di era pandemic
COVID-19 sangat tinggi dan perlu diatasi
untuk mencegah adanya dampak negative pada
saat kehamilan sampai persalinan.
Kecemasan tersebut dapat mengganggu
kesehatan mental ibu hamil. Sehingga menjadi
masalah psikologis pada ibu hamil menjelang
persalinan, akibatnya berpengaruh pada
kesehatan fisik dan psikologis (Mortazavi et
al., 2021). Timbulnya rangsangan kontraksi
dalam rahim merupakan pengaruh dari
kecemasan ibu hamil. Akibatnya tekanan
darah meningkat sehingga menimbulkan
preeklampsi juga bisa beresiko terjadi
keguguran. Pengaruh buruk lainnya tejadinya
resiko kelahiran premature, depresi pasca
persalinan, dan anak cenderung memiliki
masalah kognitif di kemudian hari (Lebel et
al., 2020). Menurut Ding et al., (2021)
menyatakan bahwa salah satu factor yang
mempengaruhi tingkat kecemasan prenatal
pada masa pandemic COVID-19. Hasil dari
penelitian tersebut menunjukkan wanita hamil
dengan skor yang tinggi cenderung tidak
mengalami kecemasan dibandingkan dengan
wanita hamil dengan skor pengetahuan yang
lebih rendah.
Upaya pemerintah untuk menurunkan
angka kecemasan ibu hamil ialah dengan
melakukan vaksinasi kepada seluruh penduduk
Indonesia secara gratis. Pemerintah juga
membuat peraturan dan kebijakan pembatasan
jumlah pengunjung pelayanan kesehatan
seperti pelayanan maternal, dan neonatal
sebagai upaya pencegahan umum yang dapat
dilakukan oleh ibu hamil, bersanin dan nifas di
masa pandemic COVID-19. (WHO, 2020)
Terkait beberapa uraian diatas membuat
peneliti melakukan masalah penelitian tentang
“Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester
3 Tentang Persalinan Dengan Kecemasan Era
Pandemi COVID-19 Di Desa Sukowiryo
Jelbuk Jember Tahun 2022”. Sehingga dengan
adanya penelitian ini diharapkan bagi ibu
hamil dan tenaga kesehatan dapat mengurangi
kecemasan ibu yang sedang mempersiapkan
persalinannya.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode
observasional analitik dengan pendekatan
desain penelitian cross-sectional yang artinya
penelitian dengan melakukan pengukuran
variabel independent dan dependent dalam
waktu bersamaan dan saat serta satu kali
pengukuran. Maksudnya bahwa penelitian ini
dilakukan pengamatan dan pengukuran satu
kali saja pada waktu yang bersamaan antara
data tentang pengetahuan ibu hamil trimester 3
tentang persalinan dan tingkat kecemasan di
era pandemic COVID-19.
HASIL PENELITIAN
1. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Tingkat Pengetahuan pada Ibu Hamil
dalam penelitian ini dibagi menjadi 3
3
 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester 3 Tentang Persalinan... (Mega Fitria Carnos)

kategori penilaian yaitu : Baik, Cukup dan

Kurang. 3. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Trimester 3 Tentang Persalinan
Tabel 1 Analisa Univariat Tingkat dengan Tingkat Kecemasan di Era
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester 3 Pandemi COVID-19
Tentang Persalinan Untuk melihat korelasi antara
variabel independen dengan variabel
Tingkat Pengetahuan dependen dalam penelitian ini dilakukan
Tingkat analisa dengan kolerasi Spearman Rank.
No N % Dalam uji yang dilakukan menunjukkan
Pengetahuan
1 Baik 10 35,7 hasil dari korelasi antara variabel
2 Cukup 11 39,3 pengetahuan dengan kecemasan dapat
dilihat apakah ada hubungan atau tidak
3 Kurang 7 25,0
dilihat dari nilai signifikan dan seberapa
Tota 28 100 besar hubungan antar variabel.
l
Tabel 3 Hubungan Tingkat Pengetahuan
Berdasarkan Tabel 1 Pengetahuan ibu Ibu Hamil Trimester 3 Tentang Persalinan
mengenai kehamilan yang berkaitan dengan dengan Tingkat Kecemasan di Era Pandemi
proses persalinan dari hasil penelitian COVID-19
menunjukkan bahwa responden dengan Spearman's Tingkat Tingkat
kategori pengetahuan baik sebanyak 10 rho Pengetahuan Kecemasan
orang responden yaitu 35,7 %, selanjutnya
Correlation 1.000 .538**
responden dengan kategori pengetahuan
Tingkat Coefficient
cukup sebanyak 11 orang responden yaitu
Pengetahuan Sig. (2-tailed) . .003
39,3% dan terakhir sebanyak 7 orang
N 28 28
responden memiliki pengetahuan dengan
kategori kurang yaitu 25,0%.
Hasil uji statistika Spearman Rank
menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) p=0,003 <
2. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
α = 0,05 dan nilai koefisien korelasi sebesar
Data distribusi frekuensi dari tingkat
0,538 atau korelasi kuat. Dengan demikian
kecemasan responden dapat dilihat pada
maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
Tabel berikut :
Ha diterima. Artinya Ada Hubungan
Signifikan Yang Kuat Antara Pengetahuan Ibu
Tabel 2 Analisa Univariat Tingkat
Hamil Trimester 3 Tentang Persalinan Dengan
Kecemasan Ibu Hamil Trimester 3 Tingkat Kecemasan Era Pandemic COVID-19
di Di Desa Sukowiryo Jelbuk Jember Tahun
Tingkat 2022.
Kecemasan N %
Ringan 6 21,4 PEMBAHASAN
Sedang 14 50.0 1. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester 3 Tentang Persalinan Era
Berat 8 28,6
Pandemi COVID-19.
Total 30 100 Hasil penelitian menguraikan bahwa
responden yang pengetahuannya cukup
Responden dalam penelitian ini ialah terletak pada urutan yang pertama yaitu
seluruh ibu hamil trimester 3 di Dese 39,3% sebanyak 11 orang responden,
Sukowiryo dalam tabel 4.8 menunjukkan selanjutnya responden dengan pengetahuan
bahwa tingkat kecemasan ibu dengan baik 35,7% sebanyak 10 responden dan
kategori kecemasan ringan sebanyak 6 urutan terakhir responden yang memiliki
orang responden (21,4%), tingkat pengetahuan kurang 25,0% sebanyak 7
kecemasan dengan kategori kecemasan responden. Data ini menunjukkan bahwa
sedang sebanyak 14 orang responden hamper setengahnya pengetahuan ibu hamil
(50,0%) dan tingkat kecemasan dengan trimester 3 tentang persalinan di era
kategori kecemasan berat sebanyak 8 orang pandemic COVID-19 memiliki
responden (28,6%). pengetahuan yang cukup.

4
 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester 3 Tentang Persalinan... (Mega Fitria Carnos)
Pengetahuan merupakan indikator
seseorang dalam melakukan tindakan. Jika
seseorang didasari dengan pengetahuan
yang baik terhadap kesehatan maka orang
tersebut akan memahami pentingnya
menjaga kesehatan dan memotivasi untuk
diaplikasikan dalam kehidupannya
(Notoatmodjo, 2014). Pengetahuan pada
ibu hamil tentang persalinan pada masa
pandemic COVID-19 terutama saat
trimester 3 sangatlah penting karena adanya
protocol kesehatan yang berlaku semenjak
adanya pandemic membuat adanya
perubahan dalam menghadapi persalinan.
Ibu yang memiliki pengetahuan tentang
persalinan akan mengetahui apa yang
terjadi pada dirinya sehingga ibu dapat
mempersiapkan diri. Ibu akan
mempersiapkan tubuh dan pikirannya untuk
lebih siap dalam menghadapi persalinan
dan kecemasan akan persalinanpun akan
dapat diatasi. Semakin sedikit pengetahuan
ibu, maka semakin sedikit keinginan
memanfaatkan pelayanan kesehatan
(Padila, 2017).
Penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian Ariestanti (2020) yang
menunjukkan bahwa ibu yang mempunyai
pengetahuan baik memiliki peluang 7 kali
(OR=7,143) lebih besar dalam melakukan
perilaku pemeriksaan kehamilan (ANC)
yang akan berpengaruh sampai persalinan.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Mira
(2020) juga menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara pengetahuan dengan
perilaku ibu dalam menjalani kehamilannya
sampai persalinan selama masa pandemi
COVID-19 (ρ=0,001).
Menurut Asumsi peneliti pendidikan
terakhir dapat mempengaruhi tingkat
pengetahuan ibu hamil. Pendidikan
seseorang sangat mempengaruhi bagaimana
seseorang bertindak, mencari penyebab dan
solusi dalam hidupnya. Ibu hamil dengan
pendidikan baik dan cukup akan
memeriksakan kehamilannya secara teratur
demi menjaga kesehatannya dan anak yang
ada di dalam kandungannya. Semakin
bertambah usia seseorang maka semakin
bertambah pengetahuannya sesuai dengan
informasi yang didapat. Usia yang terlalu
muda <20 tahun dan usia yang terlalu tua
>35 tahun saat menjalani kehamilan akan
merasa cemas sampai menjelang
persalinan, karena pada usia tersebut
memiliki kategori kehamilan risiko tinggi.
Kehamilan di usia muda <20 tahun
memiliki kondisi fisik yeng belum siap
sepenuhnya terutama pada organ
reproduksi dan psikologisnya. Sedangkan
usia yang lebih tua >35 tahun adalah usia
yang berisiko melahirkan preterm, partus
lama, dan section caesarea.
Pekerjaan responden bahwa sebagian
besar responden pekerjaannya ialah sebagai
tidak bekerja yaitu sebagai Ibu Rumah
Tangga. Hal ini menunjukkan pekerjaan
mempengaruhi pengetahuan seseorang
yang bisa ditinjau dari jenis pekerjaan.
Dimana orang lebih banyak pengetahuan
adalah orang yang sering berinteraksi
dengan orang lain dibandingkan dengan
tanpa berinteraksi dengan orang lain.
Menyibukan diri mengururus urusan rumah
seharian sehingga interaksi hanya bersama
keluarga atau dengan orang yang ada
dirumah selebihnya kegiatan responden
pergi berladang sepanjang hari. Dan hanya
menerima informasi dari keluarga terdekat
dapat memperoleh informasi seputar
kehamilan dan juga persalinan sesuai
dengan pengalaman yang sudah terjadi. Hal
ini dapat disebabkan informasi tentang
persiapan persalinan yang responden
terima. Informasi akan memberikan
pengaruh terhadap pengetahuan seseorang.
Meskipun orang tersebut memiliki
pendidikan yang rendah, tapi jika
mendapatkan informasi yang baik dari
media masa seperti TV, radio, atau surat
kabar, maka hal ini akan meningkatkan
pengetahuan seseorang.
Demikian pula terdapat unsur-unsur
lain yang mempengaruhi derajat
pengetahuan dalam penelitian ini, lebih
spesifiknya keadaan daerah penelitian ini
menjadi salah satu penyebab kurangnya
pengetahuan responden karena sebagian
dari daerah penelitian ini adalah terletak di
daerah pedesaan, sehingga akses informaasi
sangat terbatas dan sulit dijangka baik
informasi dari petugas kesehatan, maupun
informasi dari media cetak bahkan media
elektronik.
2. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Trimester 3 Menghadapi Persalinan Era
COVID-19.
Dalam penelitian ini sudah dilakukan
uji univariat kecemasan menunjukkan
tingkat kecemasan ibu hamil trimester 3
dalam menghadapi persalinan di era
pandemic COVID-19 adalah setengahnya
tingkat kecemasan responden dengan
5
 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester 3 Tentang Persalinan... (Mega Fitria Carnos)
kategori kecemasan sedang sebanyak 14
orang responden (50,0%). Jadi responden
dalam penelitian ini cenderung memiliki
tingkat kecemasan sedang dalam
menghadapi persalinan di era pandemic
COVID-19 di Desa Sukowiryo Jelbuk
Jember.
Kecemasan merupakan gangguan alam
perasaan, ketakutan atau kekhawatiran
yang mendalam dan berkelanjutan, tidak
mengalami gangguan dalam menilai
realitas, keperibadian masih utuh, perilaku
dapat terganggu tetapi masih dalam batas-
batas normal (Hawari D. , 2013). Menurut
Pieter terdapat beberapa faktor yang
berhubungan dengan kecemasan yaitu
pengetahuan, psikologi, ekonomi,
pengalaman, dukungan keluarga serta
dukungan suami. Ibu hamil dengan usia
kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35
tahun merupakan usia hamil resiko tinggi
karena dapat terjadi kelainan atau gangguan
pada janin, sehingga dapat menimbulkan
kecemasan pada ibu hamil tersebut (Pieter,
2011)
Penelitian ini juga sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Muzayyaa
dan Sitti Nurul (2021) bahwa Penelitian
yang telah dilakukan terhadap 66
responden mengemukakan hasil bahwa
tingkat stres ibu hamil memilki distribusi
positif terhadap kecemasan yang di alami
selama masa pandemi COVID-19. Pada
hasil penelitian di ketahui bahwa
kecemasan ibu dipengaruhi oleh keadaan
ibu yang sering mengalami stres di masa
pandemi COVID-19, hasil tersebut di
buktikan dengan hasil analisis yang
memiliki tingkat signifikan yang tinggi.
Keadaan stres yang dialami oleh ibu dalam
masa kehamilan terutama pada masa
pandemi COVID-19 hingga saat ini
mengalami peningkatan yang cukup
signifikan hingga berjumlah lebih dari 76%
kasus dan hal tersebut sangat berisiko bagi
janin ibu selama proses kehamilan
(Permatasari, 2020).
Peneliti berasumsi adanya kecemasan
pada ibu hamil disebabkan oleh karena
adanya kekhawatiran terhadap kehamilan
dan persalinan nya terutama kepada
bayinya. Ditemukan sebagian ibu dengan
kecemasan ringan didukung dengan adanya
status kehamilan ibu hamil yang lebih
banyak multigravida daripada primigravida
yaitu hal ini menunjukkan bahwa kesiapan
persalinan menjadi salah satu tolak ukur
keberhasilan lancarnya persalinan.
Kehamilan yang direncanakan berarti sudah
mempersiapkan untuk kelancaran
persalinan. Ibu yang sedang hamil akan
mampu menciptakan rasa percaya diri
menghadapi persalinan ketika ibu diberi
kepercayaan, motivasi dan perhatian serta
kasih sayang. Hal ini juga disebabkan oleh
karena Ibu memiliki dukungan dari pihak
sekitar sehingga meskipun ibu mengalami
kecemasan akan tetapi adanya dukungan
dari keluarga maupun tenaga kesehatan
menjadikan ibu optimis dalam menghadapi
kehamilannya.
Sementara pada ibu dengan kecemasan
berat, hal ini disebabkan oleh karena ibu
takut jika terjadi kelainan pada bayinya.
Sesuai dengan hasil kuesioner didapatkan
bahwa hampir setengahnya Ibu merasa
cemas mengenai persalinannya pada saat
era pandemic COVID-19, terkadang Ibu
berpikir bahwa anaknya akan mengalami
penyakit, adanya rasa takut bahwa bayinya
akan mengalami kecelakaan atau menderita
kerusakan otak, takut jika bayinya akan
meninggal pada saat melahirkan, dan takut
bayinya akan menderita kelainan fisik atau
hoax khawatir terjadi sesuatu yang salah
terhadap bentuk fisik pada bayinya.
Terjadinya khawatir terutama pada saat
persalinan dan kondisi janin karena hal ini
tidak dapat dilihat secara nyata meskipun
Ibu sudah melakukan USG.
3. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester 3 Tentang Persalinan Dengan
Tingkat Kecemasan Era Pandemi
COVID-19 di Desa Sukowiryo Jelbuk
Jember.
Hasil uji statistika Spearman Rank
menunjukkan nilai i p=0,003 < α = 0,05
dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,538
atau korelasi kuat. Dengan demikian maka
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
Ha diterima. Artinya Ada Hubungan
Signifikan Yang Kuat Antara Pengetahuan
Ibu Hamil Trimester 3 Tentang Persalinan
Dengan Tingkat Kecemasan Era Pandemic
COVID-19 di Di Desa Sukowiryo Jelbuk
Jember Tahun 2022.
Penelitian Ding et al., (2021)
menunjukkan bahwa pegetahuan ibu hamil
mempengaruhi tingkat kecemasan yang
dirasakan ibu hamil menghadapi persalinan
di masa pandemi COVID-19. Ibu hamil
dengan pengetahuan tinggi lebih bijak
dalam bersikap dan mengatasi kecemasan
selama pandemi. Pengetahuan yang
6
 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester 3 Tentang Persalinan... (Mega Fitria Carnos)
dimaksud adalah tentang COVID-19, gejala
yang ditimbulkan dan siapa saja yang
rentan terinfeksi virus COVID-19. Tingkat
pengetahuan seseorang berdampak
langsung pada kecemasan. Semakin tinggi
tingkat pengetahuan yang dimiliki maka
dapat mengurangi kecemasan yang
dirasakan (Citra Dewi et al., 2021). Ibu
hamil dengan pengetahuan tinggi
cenderung tidak mengalami kecemasan
dibandingkan yang pengetahuannya
kurang. Ibu hamil mempercayai media
resmi sebagai sumber informasi yang benar
(55,7%).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Angesti & Febriyana,
2021) Sebanyak 57.5% responden memiliki
kecemasan berat dengan kesiapan
melahirkan yang kurang dan pengetahuan
mengenai COVID-19 yang baik. Hal
tersebut dikarenakan belum adanya obat
atau vaksin untuk virus COVID-19 yang
membuat ibu hamil semakin cemas karena
takut terjadi sesuatu hal yang tidak
diinginkan. Wanita hamil yang memiliki
pengetahuan tinggi dan luas lebih rendah
mengalami kecemasan dibandingkan
mereka yang pengetahuannya kurang atau
rendah. Karena dengan pengetahuan yang
dimiliki tersebut dapat menjadi acuan
bagaimana nanti ibu hamil bersikap
menghadapi dan mengatasi kecemasan
terkait COVID-19.
Penelitian dari Siti Romlah (2022)
didapatkan hasil berdasarkan hasil uji
statistic dengan uji chi square diperoleh
Pvalue yaitu 0,011 < 0,05 artinya terdapat
hubungan yang signifikan antara
pengetahuan dengan kecemasan ibu hamil
trimester III menghadapi persalinan pada
masa pandemi COVID-19 di Wilayah
Kerja Puskesmas Rantau Panjang Kiri
Kecamatan Kubu Babusalam Tahun 2021.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian (Yuliani & Aini, 2020) dimana
hasil yang diperoleh adalah ibu hamil dan
ibu nifas di Kecamatan Baturraden, pada
masa pandemi COVID-19, mayoritas
mengalami kecemasan dengan skala
ringan-sedang.
Dari uraian diatas dapat menjawab
hipotesis yang peniliti buat dimana jawaban
hipotesis dalam penilitian ini berdasarkan
hasil penelitian dan teori yang ada, peneliti
berpendapat bahwa ada hubungan antara
pengetahuan dengan kecemasan ibu hamil.
Pengetahuan ibu hamil yang rendah
disebabkan oleh tingkat pendidikan ibu
yang rendah mengakibatkan kurangnya
pengetahuan ibu dalam menghadapi
masalah, terutama dalam mengambil
tindakan dalam menjaga kesehatan
kehamilannya terutama dalam kondisi
pandemi COVID-19 sekarang sehingga
menyebabkan kecemasan yang meningkat
apalagi saat akan menjelang persalinan.
Sedangkan ibu-ibu yang mempunyai
pengetahuan yang baik, umumnya terbuka
menerima perubahan atau hal- hal baru
guna pemeliharaan kesehatanya. Misalnya
dengan menggunakan masker, menjaga
jarak dan selalu mencuci tangan, mencari
tau informasi terbaru tentang perubahan
protocol kesehatan dalam pelayanan
Kehamilan dan Persalinan sehingga akan
merasa lebih siap saat akan melakukan
persalinan pada saat era pandemic COVID-
19 seperti saat ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, maka dapat dibuat kesimpulan
dengan mengacu pada tujuan khusus sebagai
berikut :
1. Hasil penelitian Tingkat Pengetahuan
bahwa hampir setengah dari responden
dalam kategori cukup sebanyak 11
(39,3%) responden.
2. Hasil penelitian Tingkat Kecemasan bahwa
setengah responden dalam kategori
kecemasan sedang 14 (50,0%) responden.
3. Hasil analisis Ada Hubungan Yang Kuat
Antara Pengetahuan Ibu Hamil Trimester 3
Tentang Persalinan Dengan Tingkat
Kecemasan Era Pandemic COVID-19 di Di
Desa Sukowiryo Jelbuk Jember Tahun
2022.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, M., Usman, A. N., Arifuddin, S., &
Patmahwati, P. (2021). Persiapan
Persalinan dan Kelahiran Di Masa
Pandemi COVID-19. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Indonesia, 1(3), 109–113.
https://doi.org/10.52436/1.jpmi.17
Angesti, E. P. W., & Febriyana, N. (2021). the
Relation of Anxiety and Knowledge
With Labor Readiness in Covid-19
Pandemic. Indonesian Midwifery and
Health Sciences Journal, 5(4), 349–358.
https://doi.org/10.20473/imhsj.v5i4.2021.
349-358
7
 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester 3 Tentang Persalinan... (Mega Fitria Carnos)
Aritonang, J., Nugraeny, L., Sumiatik, &
Siregar, R. N. (2020). Peningkatan
Pemahaman Kesehatan pada Ibu hamil
dalam Upaya Pencegahan COVID-19.
Jurnal SOLMA, 9(2), 261–269.
https://doi.org/10.22236/solma.v9i2.5522
CDC. (2021). COVID-19 Booster Shots.
Coronavirus Disease 2019 Center.
Www.Cdc.Gov.
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-
ncov/index.html
Citra Dewi, A. D., Nurbaiti, M., Surahmat, R.,
& Putinah, P. (2021). Kecemasan pada
Ibu Hamil di Masa Pandemi Covid 19 di
RSUD Ibnu Sutowo Baturaja. Jurnal
Smart Keperawatan, 8(1), 64.
https://doi.org/10.34310/jskp.v8i1.452
Corbett, K. S., Edwards, D. K., Leist, S. R.,
Abiona, O. M., Boyoglu-Barnum, S.,
Gillespie, R. A., Himansu, S., Schäfer,
A., Ziwawo, C. T., DiPiazza, A. T.,
Dinnon, K. H., Elbashir, S. M., Shaw, C.
A., Woods, A., Fritch, E. J., Martinez, D.
R., Bock, K. W., Minai, M., Nagata, B.
M., … Graham, B. S. (2020). SARS-
CoV-2 mRNA vaccine design enabled by
prototype pathogen preparedness.
Nature, 586(7830), 567–571.
https://doi.org/10.1038/s41586-020-
2622-0
Ding, L., Wang, L., Liu, X., Wong, D. F., Tao,
D., & Tu, Z. (2021). Rejuvenating Low-
Frequency Words: Making the Most of
Parallel Data in Non-Autoregressive
Translation. 3431–3441.
https://doi.org/10.18653/v1/2021.acl-
long.266
Durankuş, F., & Aksu, E. (2020). Effects of
the COVID-19 pandemic on anxiety and
depressive symptoms in pregnant
women: a preliminary study. Journal of
Maternal-Fetal and Neonatal Medicine,
0(0), 1–7.
https://doi.org/10.1080/14767058.2020.1
763946
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-
19. (2020). Protokol Petunjuk Praktis
Layanan Kesehatan Ibu dan Bayi Baru
Lahir Selama Pandemi COVID-19.
Protokol Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 Ri.
https://covid19.go.id/p/protokol/protokol
-b-4-petunjuk-praktis-layanan-kesehatan-
ibu-dan-bbl-pada-masa-pandemi-covid-
19
Kemenkes RI. (2021). Peta Sebaran Covid-19
Seluruh Indonesia. Covid19.Go.Id.
https://covid19.go.id/peta-sebaran
Lebel, C., MacKinnon, A., Bagshawe, M.,
Tomfohr-Madsen, L., & Giesbrecht, G.
(2020). Elevated depression and anxiety
symptoms among pregnant individuals
during the COVID-19 pandemic. Journal
of Affective Disorders, 277(August), 5–
13.
https://doi.org/10.1016/j.jad.2020.07.126
Mayopoulos, G. A., Ein-Dor, T., Dishy, G. A.,
Nandru, R., Chan, S. J., Hanley, L. E.,
Kaimal, A. J., & Dekel, S. (2021).
COVID-19 is associated with traumatic
childbirth and subsequent mother-infant
bonding problems. Journal of Affective
Disorders, 282(September 2020), 122–
125.
https://doi.org/10.1016/j.jad.2020.12.101
Mortazavi, F., Mehrabad, M., & KiaeeTabar,
R. (2021). Pregnant Women ’ s Well-
being and Worry During the COVID-19
Pandemic : A Comparative Study. BMC
Pregnancy and CHildbirth, 4(21), 1–22.
Notoatmodjo. (2014). Metodologi Penelitian
Kesehatan. PT. Rineka Cipta.
Padila. (2017). Keperawatan Maternitas
sesuai dengan Standar Kompetensi
(PLO) dan Kompetensi Dasar (CLO).
Nuha Medika.
Permatasari, A. S. (2020). Self-Hypnosis
Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Dalam Persiapan Menghadapi Persalinan
Di Masa Pandemic. Public Knowladge
Project, 58.
Phoswa, W. N., & Khaliq, O. P. (2020). Is
pregnancy a risk factor of COVID-19?
European Journal of Obstetrics and
Gynecology and Reproductive Biology,
252, 605–609.
https://doi.org/10.1016/j.ejogrb.2020.06.
058
Pieter. (2011). Pengantar Psikologi Untuk
Kebidanan. Kencana Prenada.
Rukiyah, Y. (2016). Asuhan Kebidanan
Kehamilan, Persalinan, BBL & Bayi
Baru Lahir. Pustaka Medika.
WHO. (2020a). Coronavirus disease (COVID-
19): Pregnancy and childbirth.
Www.Who.Int.
https://www.who.int/news-room/q-a-
detail/coronavirus-disease-covid-19-
pregnancy-and-childbirth
WHO. (2020b). Coronavirus disease (COVID-
19) pandemic. Https://Www.Who.Int/.
https://www.who.int/emergencies/disease
s/novel-coronavirus-2019?
gclid=Cj0KCQjwlOmLBhCHARIsAGiJ
8
 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester 3 Tentang Persalinan... (Mega Fitria Carnos)

g7mrrQ751f2ghho-
wkF0fCroUsjFg9T3WQjHy4ytWGRzJ-
ElBtsigSAaAipKEALw_wcB
World Health Organization. (2020). Archived:
WHO Timeline - COVID-19.
Www.Who.Int.
https://www.who.int/news/item/27-04-
2020-who-timeline---covid-19
Yuliani, D. R., & Aini, F. N. (2020).
Kecemasan Ibu Hamil Dan Ibu Nifas
Pada Masa Pandemi Covid-19 Di
Kecamatan Baturraden. Jurnal Sains
Kebidanan, 2(2), 11–14.
https://doi.org/10.31983/jsk.v2i2.6487
Zainiyah, Z., & Susanti, E. (2020). Anxiety in
Pregnant Women During Coronavirus
(Covid-19) Pandemic in East Java,
Indonesia. Majalah Kedokteran
Bandung, 52(3), 149–153.
https://doi.org/10.15395/mkb.v52n3.204
3