PAT Sosiologi
PAT Sosiologi
1. Konflik Sosial : pertentangan antar anggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam
kehidupan
3. (2)
4. (2)
5. Menganalisis konflik yang ditimbulkan dari masalah sosial
6. (2)
7. Jenis-Jenis Konflik
a) Konflik berdasarkan Tujuan Organisasi
➢ Konflik Fungsional : konflik yang mendukung tercapainya tujuan organisasi dan
bersifat konstruktif
➢ Konflik Disfungsional : konflik yang mengganggu tercapainya tujuan suatu
organisasi dan bersifat destruktif (merusak)
b) Konflik berdasarkan Posisi Pelaku
➢ Konflik Vertikal : konflik yang terjadi antara komponen masyarakat di dalam satu
struktur yang mempunyai tingkatan dan hierarki
➢ Konflik Horizontal : konflik yang terjadi antara individu atau kelompok yang
mempunyai kedudukan yang sama
c) Konflik berdasarkan Sifat Pelaku
➢ Konflik Terbuka : konflik yang diketahui oleh semua pihak
➢ Konflik Tertutup : konflik yang hanya diketahui oleh individu/kelompok yang terlibat
dalam konflik
d) Konflik berdasarkan Waktu
➢ Konflik sesaat (spontan) : konflik yang terjadi dalam waktu yang singkat karena
adanya kesalahpahaman antara pihak yang berkonflik
➢ Konflik berkelanjutan : konflik yg berlangsung sangat lama dan sangat sulit untuk
diselesaikan dan harus melalui berbagai tahapan yg sangat rumit
e) Konflik berdasarkan Pengendalian
➢ Konflik Terkendali : suatu konflik di mana para pihak yang terlibat dapat dengan
mudah mengendalikan konflik sehingga konflik tidak meluas dan cepat selesai
➢ Konflik Tidak Terkendali : konflik di mana pihak yang terlibat tidak dapat
mengendalikan konflik tersebut sehingga akibatnya dapat meluas
f) Konflik berdasarkan Sistematika
➢ Konflik Sistematis : konflik yang dilakukan dengan adanya perencanaan sebelumnya
dan memiliki pengomando dalam pelaksanaannya
➢ Konflik Nonsistematis : konflik yang bersifat acak dimana terjadinya secara
spontanitas dan tidak ada yang mengomando serta tidak ada tujuan tertentu yang
ditargetkan
8. (7)
9. (7)
10. (7)
11. Upaya Pengendalian Konflik
• Koersi : salah satu bentuk akomodasi yang dilakukan melalui paksaan fisik atau
psikologis kepada pihak-pihak yang terkait
• Kompromi : melakukan hubungan sosial antar pihak yang terlibat dangan cara
mengurangi segala bentuk tuntutan untuk mencapai suatu penyelesaian yang
dianggap pantas
• Arbitrasi : menghadirkan pihak ketiga (majelis arbitrase) yang bertindak sebagai
wasit dengan kedudukan yang lebih tinggi serta memberikan keputusan mengikat
kepada kedua belah pihak
• Mediasi : menghadirkan pihak ketiga (mediator) yang netral membantu para pihak
berdiskusi dan mencoba menyelesaikan perselisihan
• Konsiliasi : cara penyelesaian konflik yang memiliki sifat lebih formal daripada
mediasi (pihak ketiga adalah lembaga-lembaga sosial yang berwenang)
• Stalemate : penyelesaian konflik dengan yang terjadi karena kedua belah pihak
memiliki kekuatan seimbang, sehingga pertikaian biasanya berhenti dengan
sendirinya
• Ajudikasi : penyelesaian konflik yang dilakukan oleh pihak bertikai dengan
menjalankan di lembaga hukum atau pengadilan
• Segregasi : penyelesaian konflik dimana tiap-tiap pihak mampu untuk
memisahkan diri dan saling menghindar untuk mengurangi ketegangan
• Subjugation dominasi : penyelesaian konflik sosial dengan adanya pihak yang
mempunyai kekuatan lebih kuat dan dominan meminta pihak yang lebih lemah
untuk memenuhi keinginanannya, sehingga pihak yang lemah menjadi korbannya
• Keputusan mayoritas : penyelesaian konflik dengan megambil keputusan
berdasarkan suara terbanyak (voting) terhadap masyarakat secara luas sehingga
nantinya memiliki ketetapan yang dapat dipertanggung jawabkan
• Eliminasi : penyelesaian konflik di masyarakat dengan adanya salah satu pihak
untuk memutuskan mengalah atau mengundurkan diri dari konflik.
12. (11)
13. Syarat Pihak Ketiga dalam Upaya Mengatasi Konflik Sosial
14. (11)
15. (11)
16. Fungsi pihak ketiga dalam mediasi : pihak ketiga (mediator) berperan sebagai
pendamping dan penasihat
20. Kekerasan : perbuatan seseorang atau sekelompok orang yang menyebabkan cidera atau
meninggalnya orang lain yang menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain
25. Integrasi Sosial : suatu proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat
sehingga menjadi satu kesatuan
29. (28)
40. Hasil Asimilasi : semakin tipisnya batas perbedaan antarindividu dalam suatu kelompok,
atau bisa juga batas-batas antarkelompok
41. Akomodasi : proses sosial yang di dalamnya terdapat dua atau lebih individu atau
kelompok yang berusaha untuk saling menyesuaikan diri