Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

WAHAM

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas


State Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh :

NURUL AENA ROSTAM


A1C121017

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

(……………...……………) (…..…………………...…....)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022
A. KASUS ( MASALAH UTAMA)
Waham
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Pengertian
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat atau
terus menerus, tapi tidak sesuai dengan kenyataan. Waham adalah termasuk
gangguan isi pikir. Pasien meyakini bahwa dirinya adalah seperti apa yang ada di
dalam isi pikirannya. Waham sering ditemui pada gangguan jiwa berat dan
beberapa bentuk waham yang spesifik sering ditemukan pada penderita
skizofrenia (Widiyawati. W, 2020).
2. Etiologi
1) Faktor Predisposisi
a. Genetis : diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem saraf
yang berhubungan dengan respon biologis yang maladaptif.
b. Neurobiologis : adanya gangguan pada korteks pre frontal dan korteks
limbic
c. Neurotransmitter : abnormalitas pada dopamine, serotonin dan glutamat.
d. Psikologis : ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli.
2) Faktor Presipitasi
a. Proses pengolahan informasi yang berlebihan
b. Mekanisme penghantaran listrik yang abnormal.
c. Adanya gejala pemicu (Rusdi, 2018).
3. Tanda dan Gejala
1) Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakinninya (tentang agama, kebesaran,
kecurigaan, keadaan dirinya berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan
2) Klien tampak tidak mempunyai orang lain
3) Curiga
4) Bermusuhan
5) Merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan
6) Takut dan sangat waspada
7) Tidak tepat menilai lingkungan/realitas
8) Ekspresi wajah tegang
9) Mudah tersingung (Zaini, M. 2019).
4. Masalah Keperawatan Yang Sering Muncul
1) Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan
2) Kerusakan komunikasi : verbal
3) Perubahan isi pikir : waham (Keliat, 2018).
5. Akibat Yang Sering Muncul
1. Gangguan fungsi kognitif (perubahan daya ingat)
Cara berpikir magis dan primitif, perhatian, isi pikir, bentuk dan
pengorganisasian bicara (tangensial, neologisme, sirkumtansial)
2. Fungsi persepsi
Depersonalisasi dan halusinasi
3. Fungsi emosi
Afek datar, afek tidak sesuai, reaksi berlebihan, ambivalen
4. Fungsi motoric
Imfulsif gerakan tiba-tiba dan spontan, manerisme, stereotopik gerakan yang
diulang-ulang, tidak bertujuan, tidak dipengaruhi stimulus yang jelas,
katatonia.
5. Fungsi sosial : kesepian
Isolasi sosial, menarik diri dan harga diri rendah (Aziz R, 2018)
6. Mekanisme Koping
Perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi klien dari pengalaman yang
menakutkan dengan respon neurobiologist yang maladaptive meliputi: regresi
berhubungan dengan masalah proses informasi dengan upaya untuk mengatasi
ansietas, proyeksi sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi,
menarik diri, pada keluarga: mengingkari (Tim Direktorat Keswa, 2019).

7. Jenis Waham

Tanda dan gejala waham berdasarkan jenisnya meliputi :


a) Waham kebesaran:
Individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus
yang diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Misalnya,
“Saya ini pejabat di separtemen kesehatan lho!” atau, “Saya punya
tambang emas.”
b) Waham curiga:
Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha
merugikan/mencederai dirinya dan siucapkan berulang kali, tetapi tidak
sesuai kenyataan. Contoh, “Saya tidak tahu seluruh saudara saya ingin
menghancurkan hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan saya.”
c) Waham agama:
Individu memiliki keyakinan terhadap terhadap suatu agama secara
berlebihan dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh, “Kalau saya mau masuk surga, saya harus menggunakan
pakaian putih setiap hari.”
d) Waham somatic:
Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau
terserang penyakit dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan. Misalnya, “Saya sakit kanker.” (Kenyataannya pada
pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker, tetapi
pasien terus mengatakan bahwa ia sakit kanker).
e) Waham nihilistik:
Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal
dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Misalnya,
”Ini kan alam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-roh”.
f) Waham sisip pikir :
Keyakinan klien bahwa ada pikiran orang lain yang disisipkan ke dalam
pikirannya.
g) Waham siar pikir:
Keyakinan klien bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan
walaupun ia tidak pernah menyatakan pikirannya kepada orang tersebut
h) Waham kontrol pikir :
Keyakinan klien bahwa pikirannya dikontrol oleh kekuatan di luar
dirinya (Damaiyanti, 2020).

8. Rentang Respon

C. POHON MASALAH

Resiko mencederai diri, orang lain


dan lingkungan

Perubahan proses pikir: waham

Harga diri rendah


D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perubahan Proses Pikir: Waham
E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No. Pasien keluarga
SP I SP I
1 Identifikasi tanda dan gejala Diskusikan masalah yang dirasakan dalam
waham merawat pasien
2 Bantu orientasi realitas: panggil Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan
nama, orientasi proses terjadinya waham (gunakan booklet)
waktu, orang dan tempat/
lingkungan
3 Diskusikan kebutuhan pasien Jelaskan cara merawat: tidak disangkal,
yang tidak terpenuhi tidak diikuti/ diterima (netral)
4 Bantu pasien memenuhi Latih cara mengetahui kebutuhan pasien dan
kebutuhannya yang Realistis mengetahui kemampuan pasien
5 Masukkan pada jadwal Anjurkan membantu pasien seuai jadwal dan
kegiatan pemenuhan kebutuhan
SP II SP II
1 Evaluasi kegiatan pemenuhan Evaluasi kegiatan keluarga dalam
kebutuhan pasiendan membimbing pasien memenuhi
memberikan pujian kebutuhannya. Beri pujian
2 Diskusikan kemampuan yang Latuh cara memenuhi kebutuhan pasien
dimiliki
3 Latih kemampuan yang dipilih, Latih cara melatih kemampan yang dimiliki
berikan pujian pasien
4 Masukkan pada jadwal Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
pemenuhan kebutuhan dan dan memberi pujian
kegiatan yang telah dilatih
SP III SP III
1 Evaluasi kegiatan pemenuhan Evaluasi kegiatan keluarga dalam
kebutuhan pasien, kegiatan yang membimbing memenuhi kebutuhan pasien
dilakukan pasien dan beri pujian Dan membimbing pasien melaksanakan
kegiatan yang telah dilatih. Beri pujian
2 Jelaskan tentang obat yang Jelaskan obat yang diminum oleh pasien
diminum (6 benar: jenis, guna, dancara membimbngnya
dosis, frekuensi, cara, kontinuitas
minum obat) dan tanyakan manfaat yangdirasakan pasien
3 Masukkan pada jadwal Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
pemenuhan kebutuhan, dan memberikan pujian
keguatn yang telah dilatih
SP IV SP IV
1 Evaluasi kegiatan pemenuhan Evaluasi kegiatan keluarga dalam
kebutuhan pasien, kegiatan yang membimbing memenuhi kebutuhan pasien,
telah dilatih, dan minum obat. membimbing pasien melaksnakan kegiatan
Berikan pujian yang telah dilatih dan minum obat.
Berikan
Pujian
2 Diskusikan kebutuhan lain dan Jelaskan follow up ke RSJ/ PKM, tanda
cara memenuhinya kambuh, rujukan
3 Diskusikan kemampuan yang dimiliki
Anjurkandan
membantu pasien ssuai jadwal dan
memilih yang akan dilatih. memberikan pujian
Kemudian lath
4 Masukkan pada jadwal
pemenuhan kebutuhan,
kegiatan yang telah dilatih, minum
obat
SP V SP V
1 Evaluasi kegiatan pemenuhan Evaluasi kegiatan keluarga dalam
kebutuhan, kegiatan yang dilatih membimbing memenuhi kebutuhan pasien,
dan minum obat. Beri pujian membimbing pasien melaksanakan kegiatan
yang telah dilatih, minim obat. Berikan
Pujian
2 Nilai kemampuan yang telah Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
mandiri
3 Nilai apakah frekuensi munculnya Nilai waham
kemampuan keluarga melakukan
berkurang apakah waham control ke RSJ/ PKM
terkontrol
DAFTAR PUSTAKA

Widiyawati, W. (2020). Keperawatan Jiwa. Malang: Literasi Nusantara.

Zaini, M. (2019). Asuhan Keperawatan Masalah Psikososial di Pelayanan Klinis dan


Komunitas. Yogyakarta: Deepublish ( CV BUDI UTAMA).

Damaiyanti Murhripah, Iskandar. (2020). Asuhan Keperawatan Jiwa. PT


Refika Aitama.Bandung

Rusdi Deden Darmawan. (2018). Keperawatan Jiwa;Konsep Dan Kerangka Kerja Asuhan
Keperawatan Jiwa. Gosyen Publishing.Yogyakarta

Keliat, Budi Anna. (2018). Kumpulan Proses Keperawatan Masalah Jiwa. Jakarta : FIK,
Universitas Indonesia

Aziz R, dkk. (2018). Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang: RSJD Dr. Amino
Gondoutomo.

Tim Direktorat Keswa. (2019). Standar Asuhan Keperawatan Jiwa Edisi 1. Bandung,
RSJPBandung.

Anda mungkin juga menyukai