Anda di halaman 1dari 1

Hallo Bapak...

Aku tidak akan pernah lupa dengan tanggal ini, tanggal dimana aku suka sekali menantinya setiap
tahun Dulu, saat aku amsih bisa, berbicara dan mendengar suara mu, bahwa hari ini, di tanggal ini
aku selalu mengucapkan hal yang sama setiap tahunnya. Aku mengulangnya sebanyak usia ku
menikmatyi waktu bersama mu. 20 kali mungkin ya pak, ahahaha

Aku berharap, bahwaa apapunbisa menyampaikan pada mu tentanh cerita ku hari ini, Terlalu banyak
hal-hal yang tak terfenisikan ketika aku melaluinya tanpa mu. Masih belum terbiasa, masih suka
berandai-andai, jika saja bapak masih ...?

Tapi kemudian aku sadar, bahwa semua tndakan bodoh ku itu tidak akan membalikan aktu ketika
aku masih bisa memeluk mu, atau mengubah kenyataan bahwa hari ini aku bisa memmeluk mu. Kini,
aku sedang sangat belajar bahwa aku bisa menikmati semuanya dengan rasa bersyukur, bahwasan
aku dan bapak sudah harus melalui ecrita seperti ini. Pemilik semesta tau bahwa sesuatu yang
terjadi kemarin dan hari ini sudah dirancangkan sebaik mungkin.

Aku hanya ingin mengucapkan puisi terima kasih pada mu, yang belum tersampaikan
sejak lama aku ingin mengungkapkannya. Terima kasih ya.... diwaktu yang pernah
ada, kamu adalah cinta pertama yang ku dapati yang begitu mengasihi ku namun
dengan cara yang beitu dingin. Kini aku sadar, bahwa dingin mu dulu adalah bentuk
rasa berharganya aku padamu. Ehh.. bapak harus bangga loh, punya anak
perempuan seperti ku, karena aku telah membawa nasehat mu di setiap langkah ku
dan benar saja, aku menjadi lebih baik dihadapan orang-orang dengan petuah
petuah mu yang aku anggap dulu “apaan sih, ihhhh malas banget deh” Hehehehe...

Bapakk.... tau nggak, bahwasan hari ini, berkat yang ku terima dalam hidup ku
adalah bentuk doa yang bapak sampaikan setiap kali bapak mempercayakan ku pada
TUHAN. Terima kasih banget, untuk doa yang pernah bapak panjatkan yang tidak
pernah ku dengar ntah apa isinya, sampai hari ini aku merasa sangat diberkati
TUHAN. Yahhh.. sudahlah ya, terlalu banyak tulisan-tulisan yang ingin ku
lampirkan pada lembaran yang tak akan terbang ini mencapai surga tempat mu, dan
masih dengan password yang sama ketika aku ingin mengakhiir perbicangan kita dulu
waktu masih bisa menlefon, Loveee youu moreeee...

Akuu....

Fika, anak mu.

Anda mungkin juga menyukai