Anda di halaman 1dari 2

Kita pasti pernah yang namanya, lagi gak baik dengan diri sendiri.

Sedang nggak nyaman


dengan apa yang ada dalam kita sendiri.

Mencari apa yang salah? Dimana titik ketidanyamananya? Tapi berkali-kali kita lagi-lagi salah
memahami hati kita sendiri.

Ini bagaikana sutau fase kayak kita lagi pengen musuh aja sama diri sendri. Berkali-kali
mencoba mengajak, yok, refleksi diri, tapi lo sekakan bilang, udah lah buat apa? Emang udah gini,
mau diapain lagi. Seakan-akan kita memang begini apa adanya.

Hari ini... adalah suatu ketakutan besar dialam diri ku, ketika aku gak bisa nyaman dengan
diri ku sendiri. Seakan-akan semua yang aku lakukan adalh tuduahn-tuduahn yang salah terhadap
diriku. Seperti menghujat ku tidak layak, tidak pantas.

Aku berperang dengan diri sendiri, padahal sebenarnya aku bisa menaklukannya.

Aku terllau nyaman degan keadaan yang memmbuat jiwa tidak nyaman. Pikiran berkata
sudah, begini sudah cukup, tapi jiwa ku marah, jiwa berontak dan bilang, gak-gak ini gak baik.
Jujur itu adalah tindaan tang terpuji. Karena seseorang yang berani jujur adalah orang hebat. Tidak
semua orang bisa jujur, karena terkadang kejujuran mmebutuhkan kebranian untuk mnerima akibat
dri kejujuran itu.

Sangkin sulitnya untuk jujur, aku percaya ita pun pernah tidak jujur dengan sendiri.

Salah satu Hal yang paling membingungkan dalam hidup ini adalah ketika kita tidak bisa mengerti
dengan diri sendiri. Kita yang seharusnya paling paham dengan hati kita, kita yng sehrausnya paling
mengerti dengan diri kita, pada satu keadaan kita pula gagal memahami diri sendiri.

Seeperti sebuah fase dimana kita mulai nggak nyaman dengan diri sendrii. Kita mulai takut
dengan pikiran kita, kita mulah resah dengan isi hati kita, tapi semuanya tanpa ada alasan. Tiba-tiba
saja hari itu menjadi hari yang nggak baik buat kita dnegan hati dan jiwa kita. Alih-alih kita mulai
marah, tapi gak tau mau mraha kenapa? Kita mau memnagis, tapi nggak ada hal yang pantas untuk
ditngisi, kita teriak seakan inginin mengeluarkan isi hati padaahl sebenrya kita pun ngak ngerti apa
yang ada dhati kita.

Sebenarnya ada apa sih? Kenapa? Kenapa bisa?

Pertanyataan pasti muncull dihtai kita?

Tapi pada saat pun kita seperti gak tau apa yang mau dijelasin dnegan diri sendiri? Kejujuran
apa yang belum tersampaikan dihati kita.

Jika memang keadaan yang gak baik-baik aja, dimana tiiik tidak baiknya, agar kita phama
dengan dir sendii.

Mencari-mencrao tapi tak kunjung menemukan.

Seakan-akan kita mulai bertengkat diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai