Anda di halaman 1dari 1

Yang dikatakan uma ialah kebenaran aku baru berapa hari lahir kedunia ini,

Aku bodoh karena punya kemampuan tapi tidak bermanfaat untuk ading ku, aku hanya sok pintar,
aku hanya individu yang egois, yang tidak mengerti keadaan orang t, aku fajar yang bodoh karena
hanya merasa sok bersalah padahal tidak tau apa – apa, uma ku benar aku incividu yang tidak
berguna dok pintar dengan mendebatnya, padahal aku tidak tau sakit ya hidup, dan aku menangis
bukan karena aku dimarahi dan merasa sakit hati, tapi aku menangis karena ketidaktahuaan ku.

Seperti yang ku tulis dicerita ku sebelumnya padahal kita tidak pernah minta ingin dilahirkan, tapi
kenapa dari sekian banyak jiwa kita yang dipilih untuk terlahit kedunia ini, padahal terkadang
kehidupan itu mengerikan. Dalam agama saja segalanya di atur, padahal kita lahir dengan kebebasan
tapi seperti terbatas, apakah ini cobaan dari mencoba mencoba berpikir dengan otak yang diberi
tuhan ini untuk dipakai, karena aku bodoh jadi aku tidka tahu harus berperilaku seperti apa dan
berperilaku seperti apa, kadang hidup itu menyenangkan sampai membuat kita ingin tertawa,
terkadang mengerikan sampai membuat kita menangis hingga tak bersuara.

Padahal aku sering mengeluh kehidupan ini berat tapi kenapa tuhan langsung memberikan jawaban
di saat ini juga, aneh jika aku berpikir begitu padahal akal yang diberi tuhan ini ada untuk berpikir
tapi di karatakan aneh oleh kenyataan.

Sungguh kehidupan itu anhe dan tak menyenangkan sama sekali, seseorang dapat merasa sakit
hanya dengan kata – kata yang dia buat bukan kah aneh.

Ya aneh mungkin aku merasa seperti itu karena aku bodoh atau entahlah, aku yang tak pernah
merasakan jatuh cinta ini seperti manusia paling bodoh yang pernah hidup, jika kau iri dengan
kehidupan orang lain aku akan dianggap salah.

Bukan kah hampir tidak ada guna nya otak ini jika kita kedalam keadaan seperti tiu itulah yang di
katakan logika ku.

Bahkan dari banyak hal yang ku baca menyalahkan diri sendiri pun salah, lelah dan berpura – pura
bahagia sesak tapi, jika bersuara itu akan membunuh mu. Jadi aku hanya dapat menerima jika aku
lah yang salah dan aku akan mencoba semua hal benar itu, bukan kah aneh hidup di indonesia ini
dimana semua yang berkuasa terlebih dahulu adalah sosok yang tak pernah bisa dipatahkan
argumennya.

Tetap dari sudut pandang mana pun aku lah yang bodoh karena selalu berusaha benar saat berdebat
tentang harkat dan martabat.

Sakit hatii iya tapi itulah kehidupan harus diterima dan dijadikan pelajaran walaupun kita berkorban
dan walaupun yang lain memetik kebenaran dari kesalahan yang kita perbuat.

Di akhir penyesalan sang bodoh ini hanya ingin menghisap rokok di akhir kata nya.

Anda mungkin juga menyukai