Anda di halaman 1dari 15

Man Arafa Nafsahu faqad Arafa Robbahu – Siapa yang mengenal dirinya akan mengenal Rabbnya

Orang yang kenal dirinya berarti kenal akan Tuhannya. Yang jadi pertanyaan kita, siapakah dari kita yang
sudah mengenal dirinya. Tidak mudah orang kenal diri itu, semuanya di kiranya sudah
kenal…belumm…jasad kita saja kita belum kenal. Apakah kita tahu bahwa jasadmu sekarang ini bukan
jasadmu yang dulu…jasadmu yang dulu itu sudah habis sudah berganti berulang ulang…setiap hari itu
ada 18 Milyar sel yang rusak akibat beraktifitas..dimalam hari kita tidur diganti dengan sel-sel yang
baru…dalam usaia kita yang sudah 70 tahun misalnya…badan kita itu bukan badan yang dulu seperti saat
pertama kita di lahirkan…maka dari itu kalau Alloh akan memberi manusia umur yang panjang maka
pergantian sel setiap harinya harus di cetak secara sempurn sehingga usia sudah 75 tahun tapi masih
perkasa…karena pergantian selnya diciptakan secara sempurna.

Apakah kita sudah tahu bagaimana organ tubuh kamu bekerja…bagaimana tubuhmu mengeluarkan anti
toksin,,menyerang semua toksin yang masuk dalam diri kita….bagaimana partikel sel di hancurkan oleh
sel-sel leukosit…apakah kita semua sudah paham dengan hal itu…itu baru sebagian kecil dari jasad
kita…apalagi yang ruhaninya..Saya yakin orang yang kenal dirinya pasti kenal akan Tuhannya…dari cerita
tadi itu saja gak usah jauh cerita kemana mana…mengenal cara kerja leukosit saja itu sudah sangat
mengagumkan…ini pasti tidak mungkin akan bekerja secara sporadis….ini ada suatu logika yang sangat
canggih yang sangat complicated dari situ saja kalau kita bisa memahaminya bisa berarti kita sudah bisa
mengungkap kebenaran Tuhan….

Ilmu fiqih tidak mengantarkan pada ketuhanan…kan itu hanya berdalil karena orang ahli hukum…yang
semuanya sampai sekarang juga jadi bingung…setiap kasus baru ada dua bukti yang kuat untuk
menetapkan tersangka…itupun yang sifatnya direct evidence…ada terjadi orang di hukum hanya karena
bukan direct evident tapi circumthesis evident kok bisa di hukum ..ini kan masalah. Kita ini kan
continental bukan anglo section jadi terserah keputusan pengadilan tidak bisa menjadi referendum.
Fakta saja tidak bisa di jadikan bukti dan tidak bisa di pastikan kebenarannya…Ilmu Fiqih itu sering
terjebak seperti itu personalannya….

Siapa yang lebih mengerti tentang firmanTuhan, bukan ahli bahasa..tapi orang yang sudah kenal
Tuhannya. Jadi kenalilah dirimu sendiri baru engkau akan mengenal tuhanmu itu adalah betul adanya
dan kita diharapkan bisa dan mampu mengenai diri kita agar kita kenal Tuhan. Dari dimensi sosialogis
saja…orang belum kenal diri salah menempatkan…baru bisa baca kitab safinah takrib saja rasanya sudah
jadi ulama besar…kondangan minta duduknya di depan ya diusir sama tuan rumah….misalnya kejadian
ada orang menjelek-jelekan gusdur…padahal dia baru mondok dua tahun….orang seperti itu bisa di
katakan orang sudah mengenal diri nggak?….dari ucapan perbuatannya, semua bisa menebak orang
tersebut tahu diri atau tidak??…ternyata banyak orang yang tidak tahu diri apalagi tahu Alloh…dirinya
saja tidak tahu…itupun orang yang kenal dan tahu diri belum tentu tahu Alloh SWT…tapi orang tahu
Alloh ya harus tahu diri dulu ibaratnya begitu…orang tahu diri tidak mesti tahu Alloh tetapi orang tahu
Alloh SWT harus melalui tahu diri dulu….orang yang ambil program doctor harus S2 dulu ibaratnya
seperti itu, jadi kalau pengen belajar bener salah satunya ya tahu diri…tahu diri salah satunya adalah
tidak pernah merasa benar kalau orang merasa bener sama saja orang itu tidak tahu diri…..kalau kita
Tanya pada diri kita…kita ingin bener gak…kalau pengen bener jangan pernah merasa bener…karena
orang yang merasa bener itu artinya nggak tahu diri…sebab orang yang merasa diri bener artinya adalah
orang itu sudah tidak benar…orang yang bener itu tidak pernah merasa bener…rasanya salah
melulu…orang yang merasa paling bener sendiri adalah orang yang paling tidak bener sendiri kenapa ?
karena dia berpotensi bertengkar dengan siapapun ketika berbeda pendapat..ujung-ujungnya
menyalahkan orang lain sehari bertengkar terus…ujungnya dia merasa mendapat mandat dari Tuhan
bisa memaksa orang lain sependapat dengan dirinya…jadi kesimpulannya adalah kita harus tahu sendiri
dulu baru kita tahu Tuhan…kita harus kenal diri sendiri dulu baru kita akan mengenal Tuhan.

Dikutip dari Pengajian KH Buya Syukur MA

Berserah Diri Kepada Alloh SWT

Ketika kita masih menyangkal ketentuan Alloh…misalnya ketika kita mengalami gagal panen, kenapa
menteri Pertanian tidak mengumumkan kepada petani agar bisa menjaga keberhasilan dari
pertanian..artinya ketika kita menghadapi suatu kegagalan…pertama adalah jangan pernah ada
penyangkalan-penyangkalan apapun, jangan pernah menyalahkan siapapun..kita terima apa adanya
memang harusnya begini. Ya Alloh terimakasih. Ketika kita terlahir di dunia, oleh Alloh di beri wajah
yang pas-pasan, sudah terimalah Alhamdulillah kita di beri wajah seperti ini..begitu kita tidah pasrah
kepada Alloh dan menyangkal kenapa kita terlahir tidak cantik..maka akan menjadi beban penderitaan
seumur hidup,…akan kehilangan percaya diri dan semangat…kita akan terjebak kepada psikopat..
menjadi kecil hati, tidak punya keberanian..menyesali…sudah alhamdulillah kita diberi kesempatan
terlahir ke dunia..Begitu kita menyesali apa yang terjadi..akan membuat kita menderita, hidupnya tidak
nyaman…selalu menyalahkan orang lain….ketika kita menyalahkan orang lain..berarti orang itu tidak
pernah mengakui bersalah…setiap kegagalan jangan pernah mencari kambing hitam…lebih baik kita
instrospeksi dimana letak kesalahannya..kalau kita menyalahkan orang lain berarti kita merasa tidak
pernah bersalah kalau orang sudah tidak merasa bersalah pmaka orang tidak mau memperbaiki diri.
Dan ini tidak menyelesaikan persoalan malah menimbulkan persoalan yang lain.

Ada seseorang bagaimana kita bisa pasrah kepada Alloh SWT…jangan menyalahkan orang lain…sudahlah
apapun yang sudah di perbuat oleh orang lain…jangan pernah menyalahkan orang lain…tidak etis dalam
kehidupan beragama menyalahkan orang lain. Karena kita sering menyalahkan orang lain,…maka kita
akan selalu menderita jiwa kita tidak tenang. Ada anak sekolah tinggi sarjana..tetapi dia tidak mampu
mengambil keputusan dalam hidupnya….memilih istri saja terus dan tidak pernah kawin kawin, jika
mengerjakan sesuatu selalu gugup seperti ada kecemasan dan ketakutan….setelah kita cari tahu
sebabnya apa..kenapa dia menjadi gagap tidak punya keberanian mengambil keputusan….rasanya
seperti gamang..ngomong di atas mimbar saja gugup dan tidak percaya diri…..akhirnya dalam cerita
dia..ternyata ada suatu penderitaan yang dia tidak pernah menerima hal tersebut awalnya tidak mau
berpasrah diri…dia itu ditinggal mati oleh bapaknya…sebabnya karena penyakit bapaknya tidak
mendapat respon cepat dari dokter…suruh nunggu karena dananya tidak ada,..sehingga akhirnya tidak
cepat di obati… sampai terlambat akhirnya meninggal dunia…dia dendam kepada Rumah
Sakitnya…kemudian juga setelah bapak ibunya meninggal dia di biayai oleh kakaknya…sekolahnya di
biayai oleh kakaknya sampai sarjana…tetapi kakaknya ini galaknya bukan main…setiap hari selalu
marah..menendang…kalau bangunin pagi di siram pakai air…dia tersiksa hidupnya karena kakaknya
sangat galak…dia hidupnya merasa sangat tertekan sehingga dia tidak bisa mengambil keputusan
apapun.

Lalu bagaimana caranya dia menerima realita seperti ini…kamu sekolah selesai sampai sarjana dan yang
membiayai oleh kakak dia..kalau begitu kakakmu itu tidak kejam malah sayang sehingga dia mau
membiayai sekolah kamu…kalau dia tidak sayang ke kamu, kamu akan di biarkan saja…kemudian kenapa
Alloh buat meninggal orang tua kamu, itu karena Alloh sayang sama kamu….mungkin saja kalau
bapakmu meinggal kamu kemungkinan tidak akan lulus kuliah…

Dalam kasus lain….seorang istri berkeluh kesah sama seorang ustadz…..saya ini selalu di sakiti oleh
suami saya…selingkuh…sudah berulang kali terjadi minta maaf lagi terulang lagi…sampai kapan saya
harus bersabar….sabar kan ada batasnya…begitu ada kata sabar ada batasnya…berarti anda belum
paham maknanya sabar…kalau sabar itu tidak ada batasnya..sampai titik darah penghabisan. Lalu
kenapa kamu masih di rumah mengurusi suami dan anak anak…itu karena kamu tidak ada rumah dan
sandara mau kemana…itu berarti kamu menjadi ibu mengurusi rumah tangga itu karena terpaksa, itu
bukan sabar namanya tapi karena keterpaksaan.

Makanan apapun yang di awetkan sampai tidak akan pernah busuk…maka itu di buat sabar…kalau tidak
bisa sabar kenapa..ya di paksa sabar dulu…nanti lama lama akan bisa jadi sabar…sabar tidak bisa datang
dengan sendirinya…tapi dengan latihan berualng ulang baru kita kokoh…jadi sabar itu sebenarnnya
adalah kepribadian yang kokoh…siap menghadapi hidup dan dia berjalan fikirannya bagaimana
menyelesaikan persoalan bukan melarikan diri kalau perempuan itu karena suaminya selingkuh
kemudian minta cerai, itu bukan sabar namanya tapi melarikan diri…pengecut namanya. Kita hidup
harus berani jangan pernah menyerah….disitulah hebatnya hidup bukan keberhasilan tapi bagaimana
dia bertahan hidup.

Orang yang hidup hebat itu bukan orang yang usahanya berhasil. Punya rumah besar, mobil…tetapi
orang hebat itu adalah orang yang bertahan berani menghadapi kehidupan. Alloh menjanjikan sodakoh,
orang sholat, infak di bayar oleh Alloh…tapi orang yang sabar Alloh tidak memberikan ganti apapun..tapi
Allloh mengatakan orang yang bersabar akan bersamaku. Kebersamaan dengan Tuhan..Innalloha
maasobirin…ibaratnya…wanita yang ada di rumah itu ada istri dan assisten rumah tangga….assisten
rumah tangga kita bayar setiap bulannya…dan tidak tinggal dirumah…tetapi siapa yang tinggal dikamar
bersamamu..itu adalah kekasih/istri kita….

Seorang petani..menanam padi….selalu gagal panen padi karena banyak kejadian misalnya padinya di
makan tikus, hama dan macam macam…tetapi petani tersebut selalu berusaha dan selalu bekerja
menanam padi sampai habis uangnya dan akhirnya meninggal dunia dan habis hartanya
semuanya…itulah orang yang paling hebat di sisi Alloh SWT kenapa…karena diturunkan ke bumi dengan
tugas menanam padi dia jalani sampai mati itu yang paling hebat…kita tidak bangga dengan orang yang
kaya, cerdas…tidak ada urusan dengan hal itu…karena yang paling hebat adalah orang siap menghadapi
kehidupan.
Jika hidup ini sudah di tentukan…ngapain kita berusaha

Di alam dunia…semua sudah di atur sedemikian rupa..dan kita seperti main film…kita masing masing
mengulang kata kata yang dulu….kemudian apa gunanya syariat…satu musuh satu baik….kebebasan
manusia berkehendak…kita lihat dari diri sendiri saja kita merasakan kita manusia punya kehendak,
punya keinginan…cita-cita…lalu untuk mencapai cita cita kita merancang suatu program agar cita-cita
tercapai. Contoh..ketika kita ingin berencana mengadakan hajatan khitan anak kita…kemudian kita
merancang agar acara tersebut bisa berhasil dengan lancar…akhirnya tiba pada hari H, acara tersebut
berjalan dengan lancar tanpa ada kendala apapun. Kita merasa berhasil, kita merasa semua yang terjadi
karena rencana kita…tetapi ada tidak orang yang hajatan, pada hari H-nya hujan besar, ada gak orang
yang tidak pernah memikirkan kesehatan..tapi tidak pernah sakit perut, tapi ada seorang presiden kena
diarhe, mentri kena penyakit gula….

Dari peristiwa ini, orang mempunyai keyakinan…itu sangat dipengaruhi oleh pengalaman hidupnya
masing masing….kalau ketika seseorang meyakini bahwa dia bisa menentukan segala-galanya…suatu
ketika dia akan melihat realita bahwa ternyata sangat sedikit yang bisa kita lakukan sesuai dengan
kehendak kita….dan kita sesungguhnya tidak pernah dilibatkan oleh Alloh kalau dengan bahasa realita
tidak dengan teori bahwa saya tidak pernah dilibatkan oleh Alloh hadir ke bumi…saya jadi laki-laki,
tampan, kaya dll…siapa yang berkeinginan jadi laki laki….bukan siapa siapa tapi karena Alloh SWT sampai
tiba kita mati…kita tidak boleh memilih…kapan matinya..kita serahkan sama Alloh SWT…sampai sel sel
tubuh kita bekerja, ketika udara panas keringat keluar, ketika jantung bekerja juga tidak melibatkan kita,
rambut rontok bukan keinginan kita…dari segala peristiwa tersebut…lalu apa yang anda katakan bahwa
saya berkeinginan…tetapi kita mengerti orang yang merasa bisa memilih dalam wilayah imajinasi kita
yang sangat sederhana…seorang masinis..merasa bisa mengendalikan kereta api , memberhentikan
kereta, mempercepat kereta…betul tetapi ketika strumnya di ambil di copot bisa gak…jadi kita merasa
bisa ketika masih ada strumnya kalau sudah tidak ada strum baru kita mengatakan kita tidak bisa.

Makanya kita selalu mengatakan Lahaula Walkuwata Illah Billah miftahul jannah kita akan merasa
bahagia ketika anda sejak awal sudah menyakini tidak bisa apa apa dan tidak punya apa apa…ketika
anda awalnya yakin bisa maka seumur hidup anda akan selalu kecewa.

By KH Buya Syakur

Ketika Tuhan Menentukan Takdir, Lantas Mengapa Manusia di Mintai Pertanggungjawabanya.

Jika ada pertanyaan….Manusia baik jahat, takwa tidak takwa, siapakan itu yang menentukan apakah
manusia sendiri atau Alloh SWT…sejauh mana peran manusia terhadap hal tersebut.

Yuk kita melihat secara realita apakah kita merasa dilibatkan oleh Alloh SWT untuk memilih mengenai
tempat lahir kita, orang tua kita, siapa yang menentukan lahir jam, hari, tahun dll, kita tidak pernah di
libatkan..sampai tiba kita meninggal dunia dengan berbagai cara karena penyakit, kecelakaan dll…kita
tidak boleh memilih. Alloh mencipta apa saja sesuai dengan pilihanNya..Boleh gak kita memilih jalan
kematian kita. Apakah darah berputar, jantung berdetak setiap menit kita yang menggerakkkannya…Jadi
ketika kita mengatakan aku bisa menghisap rokok, menyalakan lampu, berjalan,..itu hanya perasaan
kita. Kira kira itulah pemahaman sebenarnya tentang Qodo dan Qodar.

By KH Buya Syakur

Karena Sahabat Sejati Sulit di Temui Maka Kamu Harus Pandai Menempatkan Diri

Tidak semua orang yang mengikuti langkahmu untuk belajar dari pengalaman, akan ada saja orang yang
membuntutimu untuk mencari kesalahanmu...tidak semua orang dekat dirimu selalu sahabatnu..akan
ada orang yang ingin menjahati dirimu .untuk itu waspadalah...wahai kekasihku ..kita semua sama selalu
merindukan kenangan lama..mengingat jejak dahulu yang pernah kita pijak termasuk artefak yang
berserakan dimana mana sekalipun sangat sederhana sekali tetapi mampu mengingatkan kebahagiaan.
Dari pengalaman yg pernah engkau lalui dapat engku tarik pelajaran penting bahwa seharusnya engkau
mulai memperkokoh kemandirianmu sendiri sehingga nanti engkau tidak lagi merasa kesepian ketika
tidak ada orang di dekatmu..juga tidak lagi bersedih hati ketika di tinggal pergi oleh siapapun selanjutnya
lebih banyak berfikir ke dalam dan merenung yang tajam dan berkatalah yang jujur kepada hatimu
sendiri Tuhanmu maha mendengar..nanti engkau akan merasakan sendiri bahwa teman yang paling
penting dalam hidupmu bukan yang engkau sadari ketika ada di sampingmu..tetapi orang yang engkau
rindukan ketika pergi.

Kalau kejadiannya sudah seperti itu ketika engkau melihat masa lalumu tidak perlu muncul kesedihan
dan ratapan..akan tetapi masa lalumu boleh engkau tengok untuk mengambil pelajaran dan
memanfaatkan pengalaman, tidak lebih wahai kekasihku hanya itu saja lebih lanjut tidak perlu engkau
salahkan siapapun dalam hidup ini, sebaliknya engkau salahkan pada dirimu sendiri mengapa engkau
berikan kepercayaan berlebihan kepada orang yang engkau anggap setia..sampai saat ini engkau belum
menganggap aku sabagai teman setia...padahal sejak dahulu setiap kali aku melihat kekurangan dirimu
aku langsung memberitahukan kekuranganmu dengan harapan engkau akan memperbaiki
kekuranganmu karena hanya engkau sendiri yang berkepentingn selanjutnya aku tidak pernah
menceritakan kepada siapapun biar aku saja yang tahu..karena sejak awal aku ingin memberikan
nasehat bukan mengumpat. Mungkin untuk sekarang lebih baik hatimu kosong dan hampa daripada
menjadi tempat persembunyian dari orang-orang yang munafik dan tidak tahu diri.

Apapun yang indah dalam hidup ini selalu tidak pernah abadi, akan tetapi di kemudian hari akan
meninggalkan bunga-bunga indah di hati yang tidak pernah layu. Teman yang setia itu wahai kekasihku
adalah yang selalu menyebarkan kebaikan-kebaikanmu…tetapi ketika melihat keburukanmu di
sembunyikan untuk dirinya sendiri. Ketika engkau sedang bahagia, dia akan ikut bahagia, ketika engkau
dalam keadaan susah, dia tidak akan meninggalkan dirimu, tetapi engkau sampai sekarang masih belum
mengerti. Surat-surat cintaku sampai sekarang masih engkau simpan di dalam laci. Mungkin belum
pernah engkau baca, aku tidak kecewa, mungkin suatu saat nanti akan menjadi mantra mandraguna
yang berguna…apakah engkau mampu berjabat tangan bersamaku ketika tanganmu tetap tergenggam
aku tidak mengerti sebenarnya apa yang di genggam tanganmuu itu, sesungguhnya pertengkaran dan
kesalahfamahan adalah sebagai ujian juga yang nantinya akan dapat membedakan antara orang yang
bener-bener mencintaimu dengan orang yang hanya meluangkan waktu sehingga terbiasa selalu
bersamamu. Sampai saat ini aku masih tetap berkeyakinan bahwa nanti pada akhirnya waktu itu sendiri
yang dapat membuktikan siapa yang akan hengkang dari ingatan kita dan siapa yang akan tetap bersemi
didalam hati. Aku sangat menyadari, bener-bener sangat tidak beretika..ketika temanmu itu melukai
hatimu, sekalipun dia berdalih ingin berterus terang bersamamu..ada beda wahai kekasihku antara terus
terang dengan songong, antara menegur dengan menyalahkan..kemudian ingatlah selalu wahai
kekasihku tidak berarti seseorang ketika berdiam diri itu artinya dia tidak dapat membantah..mungkin
sebabnya karena dia tidak ingin menyakiti hatimu..aku kira engkau tidak layak lagi menyesali sesuatu
yang telah pergi, ketika sesuatu itu tidak engkau hargai pada saat ada di dalam genggamanmu.
Kesadaranmuu yang muncul terlambat setelah hilang adalah sebagai bukti bahwa engkau tidak
berterimakasih kepada Tuhanmu. Aku tidak pernah bersedih hati ketika cintaku tidak engkau hargai,
karena aku tidak pernah menuntut penghargaan dari siapapun, yang penting bagiku bagaimana aku
menghargai diriku sendiri walau begitu aku tetap menghargai dirimu bukan mengemis cintaku padamu.
Aku sudah cukup merasa bahagia bukan engkau mengatakan ketika cintaku engkau terima, tetapi cukup
engkau catat di dalam lembaran lembaran di hatimu bahwa aku mencintaimu selanjutnya aku tidak
perlu lagi berlama-lama berdiam diri didepan pintu hatimu mengetuk berkali-kali, ucapan salamku tidak
ada yang menyahuti sehingga tidak ada kata lain kecuali aku ucapkan terimakasih.

Membedah Sinyal Komunikasi Tuhan Dalam Akal Dan Hati

Hati dalam anatomi tubuh..itu namanya sebetulnya kalau kita merasakan sedih bukan di dalam hati fisik
tapi ada didalam fikiran kita. Sebenarnya antara akal dan hati adalah suatu komponen yang tersambung
yang dulu orang duga antara qolbun dan aqlun itu dua organ yang terpisah bahkan dulu di duga
komandannya adalah hati jadi hati menginstruksikan kepada akal…ternyata dalam kajian terakhir
diketahui bahwa itu imbal balik akal bisa mengirimkan sinyak kepada hati..begitu sebaliknya. Jadi
didalam akal ada neuro receiver dan neuro transmitternya begitu juga di hati. Supaya orang kafir itu
tidak mengerti kandungan alquran. Alloh akan menyumpal lubang-lubang di dalam hatinya artinya
jamak itu tidak hanya satu lubang.

Bagaimana kita bisa merasakan adanya Tuhan. Tahu tidak bahwa otak anda yang bekerja ini
sesungguhnya yang bekerja adalah akan yang sadar, akal yang sadar ini hanya merupakan 5% saja dari
kerjanya akal bawah sadar. Jadi semua yang bekerja dalam tubuh kita ini yang mengendalikan adalah
otak. Otak kita yang sadar yang hanya 5% itu sedikit sekali kerjanya kepada yang kelihatan
mata..misalnya kita mau minum bergerak ambil gelas, kita mau mandi ke tolelt bergerak ke
toilet..sebatas ini kerja otak sadar kita, akan tetapi bagaimana milyaran sel dalam tubuh di ganti dengan
sel yang baru…otak sadar kita tidak bekerja, yang bekerja otak bawah sadar kita. Siapa yang menidurkan
kita, membangunkan kita, siapa yang mengeluarkan keringat dari tubuh kita adalah otak bawah sadar
kita. Artinya sudahlah kamu tidak perlu report memikirkan banyak hal, kamu mikirin yang sedikit
saja..kalau kamu mikirin bagaimana memanjangkan rambut, mengeluarkan keringat gak bakal nyampai
otak kita.
6 Tahapan Jatuh Cinta Yang Harus Kamu Pahami

Cinta itu sendiri bertahap. Ada sekitar 60 tahapan cinta. Kita melihat sesuatu, Bunga yang indah kita
mengagumi belum mencintai, kita melihat cewek cantik masih hanya sebatas mengagumi kecantikannya
(Alwudhu). Kalau sudah mulai sering ingat kepadanya namanya merindukannya..itu juga sudah namanya
cinta (Alisku). Kalau sudah rindu sudah ketemu, ketemuan sampai nginep bareng, tidur bareng namanya
Alghoromu. Sekalipun sudah punya anak 4 kalau belum kawin namanya Alghoromu. Kalau sudah kawin
namanya mawadah. Sedangkan Alhubbu sangat umum artinya seperti cinta cinta harta, jabatan,
kekuasaan, cinta tanah air dan dll.

Beda mengagumi dan mencintai …kalau mengagumi saya petik bunganya..kalau saya mencintainya akan
saya bahagiakan orang yang kita cintai itu. Sebabnya orang jatuh cinta bukan karena cantik, tampannya,
dermawannya, kebaikannya, perhatiannya dll. Namanya cinta itu tidak ada alasan mengapa jatuh cinta,
kenapa kamu jatuh cinta, saya tidak tahu kenapa saya jatuh cinta kepadanya…itu baru murni cinta.
Apapun yang saya kerjakan untuk Tuhanku sudah tidak pernah lagi terfikir mengharapkan bayaran
apapun, yang penting Tuhanku merasa senang dengan apa yang aku lakukan, yang penting asal engkau
senang karena dasarnya apa kita minta upah. Misalkan kita disuruh ortu pantaskan kita minta upah
kepada orang tua., sebab anak ini ekalipun tidak tahu ingat waktu kecil di cebokin ibunya, tapi dia
pernah lihat ada anak kecil di cebokin oleh orang tuanya, alhasil bahwa ibu saya sudah memberikan
segala-galanya dengan kasih sayangnya, biaya melahirkan, sunatannya, kawinan anaknya semua orang
tua berikan untuk anaknya. Kebaikan ibu selama ini ayng sudah dilakukan untuk anaknya, akan sangat
tidak masuk akaln kalau anak disuruh ibu dan minta bayaran sama ibunya. Sebetulnya yang membuat
diri kita siapa, bukan ibu kita. Kalau ada bapak dan ibu mengaku membikin kita dengan susah payah itu
bohong, bapak dan ibu kita tidak pernah dengan susah payah malah saat membikin kita dengan penuh
kebahagiaan jadi kita itu dilahirkan adalah sebetulnya akibat dari ibu bapak kita dulu mencari senang-
senang sendiri dan kita lahir juga gak disengaja hanya numpang lewat, nah ibu yang hanya sekedar
numpang lewat saja dengan kasih sayang yang sudah diberikan kepada kita, kita sudah tidak layak minta
upah darinya apalagi kepada Alloh SWT. Yang mencipta kita siapa, yang memberi mata hidung tangan
kaki dan tak terhingga, masih pantaskan kamu minta upah kepada Alloh.

Jadi apapun yang kita lakukan jangan pernah terbayang akan di bayar berapa, yang penting Alloh itu
restu, senang itulah kesenangan kita. Aku merasa ridho, ketika Alloh Ridho, yang kulakukan ini semua
adalah karena cintaku semata-mata. Kalau ibadah kita sekelas itu, insyaAlloh nafas, tidurpun dibayar
oleh Alloh SWT.

Mengenal Maqam Syariat, Tariqat, Hakekat, Makrifat

Nabi Muhammad itu di utus jadi rosul tidak menyampaikan tentang Syariat, Tarikat, Hakekat dan
Makrifat. Itu proses yang di hasilakan dari proses budaya umat islam. Dalam sholat saja nabi tidak
menjelaskan rukun sholat sekian, sunahnya sekian dll. Sahabat nanya katanya wajib sholat. Iya jawab
rosulullloh. Terus bagaimana sholat. Jawab nabi, lakukan sholat seperti melihat bagaimana aku
melakukan sholat. Nabi tidak menjelaskan mengenai sunnahnya harus sekian, rukunnya harus sekian.
Tidak demikian, sehingga sahabat melihat nabi sholat, ya lakukan sholat seperti yang Nabi lakukan
sederhana itu sebenarnya. Nabi tidak melakukan penyeragaman, latihan sholat dll. Akibatnya sholatnya
orang tidak sama. Ada banyak cara melakukan sholat yang di lakukan oleh umat islam seluruh dunia.
Ada yang pakai usholli, ada yang pakai qunut, cara takbir, ada yang baca iftitah ada yang tidak. Nah ini
kita harus tahu dan harus dimengerti. Mengenai Syariat, Tariqat, Hakekat, Makrifat itu adalah perjalanan
sejarah yang di terjadi di setiap daerah. Kita ibaratkan kalau kita sedang menghadiri ceramah do rumah
seorang ustadz. Setelah pulang masing masing orang ceritanya akan berbeda-beda. Nah itulah makanya
ketika berhubngan dengan orang india, banyak orang sakti, ketika berhubungan dengan orang yunani
akan berfikir tentang filsafat. Jadi akan sangat berbeda-beda dari setiap wilayah yang akan menimbulkan
budaya yang berdeba-beda.

Sehingga cara pandang orang mengenai Syariat, Tariqat, Hakekat, Makrifat akan sangat berbeda-beda,
ada yang bilang itu bidah, orang hakekat akan bilang apa itu syariat dan sebagainya. Jadi jangan saling
menyalahkan satu sama lain. Biarkan mereka melakukan apa yang mereka anggap benar yang penting
tujuannya sama yaitu beribadah kepada Alloh SWT. Perumpaan lainnya seperti ini. Kita ada keinginan
untuk pergi ke Jakarta, ada yang berangkat menggunakan motor, kereta, mobil, pesawat, sepeda, jalan
kaki dll. Semua akan melakukan sesuai dengan apa yang mereka inginkan, yang menggunakan mobil
karena mempunyai mobil, yang menggunakan kereta karena tidak ingin capek di jalan, yang
menggunakan sepeda alasannya karena sekalian jalan jalan sehat dan sebagainya. Mereka berangkat ke
Jakarta dengan cara yang berbeda-beda dengan alasan yang berbeda-beda pula tetapi ke tujuannya
sama yaitu ingin pergi ke Jakarta. Nah itulah makanya terserah kalian mau Syariat, Tariqat, Hakekat,
Makrifat…terserah kita..kita doakan tujuannya sampai.

Sebenarnya itu adalah satu paket, nabi tidak menjelaskan…yang syariat ada dalillnya, tariqat, hakekat
dan makrifat masing masing ada dalilnya. Bahwa yang namanya Syariat, Tariqat, Hakekat, Makrifat itu
satu paket. Sebagai contoh di rumah seorang kiai, setiap hari ada banyak tamu yang datang dengan
berbagai kondisi, ada yang bawa anak kencing situ, ada orang merokok membakar karpet, dll. Kemudian
Pak Kiai boleh nggak membuat aturan, ya tentu saja boleh, misalnya aturan tidak boleh merokok , tidak
boleh bicara keras dll. Itu yang di namakan syariat yang harus di patuhi oleh pengunjung yang datang ke
rumah pak kiai. Kemudian yang berada di maqam hakekat, yang di hormati bukan lagi aturan yang ada
tetapi menghormati yang membuat aturan. Akan beda kondisinya ketika ada kasus misalnya pak kiainya
saat sedang mandi kemudian ada banyak air masuk ke telinga pak kiai yang membuat pendengaran
berkurang. Kemudaian ada seorang jamaah konsultasi dan pak kiai suruh bicara keras karena sedang
kurang pendengarannya. Apa ada yang salah dengan hal itu, tidak ada yang salah karena yang menyuruh
bicara keras adalah yang membuat aturan. Kalau yang merintah pak kiai ya gak ada urusannya, karena
orang yang hakekat itu hubungannya dengan Alloh bukan dengan syariatnya. Sekarang kita akan
bertanya…membunuh anak kecil itu dosa atau nggak…kemudian kalau kasus Nabi khidir yang
membunuh anak..apakah dosa atau tidak…jadi sekali lagi jangan pernah menyalahkan satu sama lain,
biarkan mereka berjalan dengan jalannya amasing masing. Namanya madhab, partai. Aliran, ormas itu
hanya pakaian sementara sewaktu di dunia. Saat di akherat nanti gak akan di tanya, madzab kamu apa,
partai kamu apa dll langsung hati kita yang di tanya. Doakan temen temen kita dengan masing masing
cara mereka, semoga mereka akan sampai juga ke tujuan yang sama. Kebahagian itu kebersamaan
bukan sendiri-sendiri, kalau kamu tidak sakit hati ada orang yang dihinakan, itu bisa berarti kebahagian
anda bohong sebenarnya, yang namanya bahagia itu ya bisa di rasakan bareng bareng, kita ingin masuk
syurga juga harus bareng bareng tidak sendirian. Itulah makannya Syariat, Tariqat, Hakekat, Makrifat
adalah satu paket. Untuk tariqatnya sendiri itu ibaratnya adalah etikanya kita bertamu, masuk rumah
ketuk pintu bilang assalamualaikum, kalau belum dibukakan pintu ya jangan masuk dulu itulah tariqat
atau protokoler/prosedur. Jadi artinya bahwa itu gak usah di pertengkarkan, itu adalah proses budaya
kita jangan berkecil hati tetapi standardnya kalau bersyariat harus dikerjakan bagaimanapun kondisi
atau maqom kita, mau makrifat, tariqat, hakekat silahkan tapi tetap syariat adalah pintu gerbang untuk
masuk ke dalam rumah harus lewat pintu, pintunya syariat, sekalipun orang ngaku waliulloh, sudah
tingkatan hakekat, makrifat ternyata masuk ke rumah orang tidak pakai ketuk pintu dll jangan di percaya
sama orang tersebut. Jadi untuk masuk ke wilayah tariqat, hakekat dan makrifat harus pakai syariat dan
tidak boleh di tinggalkan.

Alloh Yang Menggerakkan Hati Manusia

Ketika hatimu sudah betul betul kepada Alloh dan ketika engkau betul betul sudah menjadi kekasih Alloh
SWT, maka apapun yang engkau katakan, apa saya yang ingin engkau katakan akulah yang menjadi
mulutmu, appaun yang ingin engkau kerjakan akulah menjadi tanganmu, ketika engkau ingin melihat
apapun, akulah yang menjadi matamu. Jadi semua itu adalah kehendak Alloh, digerakkan Alloh, untuk
Alloh, dari Alloh, jadi sudah tidak ada lagi keinginan dirinya.

Sedikit cerita, ketika ada orang susah datang kepada kita, kita akan merasa terharu, bisa tidak bisa kita
usahakan sebisa-bisa kita, semampu-mampu kita untuk membantu, tetapi seringkali juga ada orang
datang menyampaikan kesulitan, hati saya tidak bergerak untuk membantunya, kenapa ya, jangan
jangan orang tersebut lagi di hukum Alloh SWT, sehingga hati saya tidak digerakkan untuk
membantunya, jadi ketika saya ingin membantu orang, juga yang menggerakkan Alloh SWT, kalau Alloh
tidak menggerakkan kita juga tidak ingin membantunya.

Sebetulnya ini terjadi pada kita semua. Pernah nggak kita minta tolong sama orang tidak dikabulkan,
minta bantu kepada orang kita tidak di bantu. Artinya yang membolak balikkan hati manusia ya Alloh
juga. Yang membuat ada orang mencintaimu, yang menitipkan cinta di hati orang adalah Alloh juga,
ketika ada orang membenci kamu, yang bikin kebencian juga Alloh yang dititipkan kepada hati
seseorang sehingga orang tersebut benci kepadamu. Kenapa ada orang membenci kamu karena hati
kamu suka membenci orang juga ya pada ujung-ujungnya karena kesalahan kita sendiri juga, ujungnya
adalah akibat dari amal perbuatanmu sendiri. Banyak sekali apa yang kamu minta itu bukan
kebutuhanmu, tetapi yang kamu minta adalah keluar dari nafsumu. Kalau ada orang datang minta
supaya dagangannya laris ya wajar, karena dia kepengen bisa menyekolahkan anaknya dan lain-lainnya.
Ada juga yang datang meminta supaya warungnya tidak laku, ada yang minta anak gadisnya jangan ada
yang ngelamar lagi…orang tersebut pasti hatinya jahat.

Kalau anda ketemu sama orang jahat sebenarnya bukan membenci kamu tetapi sebenarnya dia
membenci dan memusihi dirinya sendiri, dia tidak minta kebaikan untuk dirinya, dia minta kejahatan
untuk orang lain artinya dia sedang merefleksikan kejahatan dirinya sendiri jadi orang yang jahat/hasut
itu adalah orang yang membenci dirinya sendiri..mana mungkin orang yang hasut bisa bersahabat,
mencintai orang lain, dirinya saja di bencinya apalagi mencintai orang lain. Jadi kalau kita bertemu
dengan orang seperti itu nggak usah di tanggapin, percuma saja untuk apa…gak akan ada gunanya
menanggapin.

Ciri-ciri Orang Yang Sudah Mengenal Diri Sendiri

Perimbangan jasmani dan rohani sangat dapat kita rasakan, ketika jasad ini di manja, apa yang
diinginkan jasad, kita turutin semua, minta makan, minum, baju bagus, rumah mewah, mobil mewah
semua diturutin. Ketika jasad semua di manja, rohani kita pingsan. Tapi sebaliknya ketika jasad kita
tindas, jasad kita kendalikan segala keinginannya, barulah rohani itu muncul. Jadi bagaimana caranya
setelah puasa kita menjadi dermawan, kepedulian social kita tinggi, semangat ibadah kita terus,
bagaimana caranya?? Kebanyakan dari kita bertindak sebaliknya, ternyata ilmu-ilmu agama yang kita
miliki tidak terlalu berpengaruh sekali dalam mengontrol jiwa kita. Ada gak yang sholatnya rajin, tapi
banyak bertindak dosa, ada gak orang yang sering ibadah haji, tapi ngadu jago terus dilakukan, ada gak
yang tiap tahun umroh tapi ketika tetangganya hutang 10 juta kembalinya 15 juta, jadi kita sendiri
sesungguhnya menjadi pertanyaan besar mengapa seperti ini. Mungkin kita melakukan kekeliruan
karena sesuatu yang di haramkan oleh Alloh SWT hampir mirip dengan sesuatu yang halal sehingga
seringkali salah paham atau keliru seperti kita membedakan antara dodol dan tembelek, warnanya,
bentuknya, ukurannya semua sama. Mungkin karena tembelek ada di piring kita menyangka dia dodol,
ketika dodol ada di lantai lantas kita menyangka bahwa itu tembelek. Banyak orang yang tidak bisa
membedakan itu semua…karena kalau kita ingin bisa membedakan maka kita harus membekali diri kita
dengan ilmu yang cukup untuk membedakan hal itu. Tidak semua kita punya ilmu itu….tidak
berdasarkan kita sudah banyak ibadah, sholat, dzikir, sering umroh dll.

Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu,
kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?

Jadi kita ini dua kali mati dan dua kali hidup. Jadi kita ini sebenarnya dalam fase apa saat ini, ada yang
pernah menyadari tidak.

Mereka menjawab, “Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan
kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah jalan (bagi kami) untuk keluar
(dari neraka)?”
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah
mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka
menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan)",

Jadi jangan jangan kita ini sebenarnya sudah cukup ilmu untuk bisa mengenali diri kita, mengenali apa
yang benar dan apa yang salah, apa yang baik dan apa yang tidak baik tapi kita lupa jdi kita sekarang
dalam keadaan tidak sadar atau linglung.

Ada suatu cerita, dulu ada orang yang punya usaha warungan, setiap hari suami belanja ke pasar.
Biasanya setiap belanja 5 rb sudah banyak belanjaan yang di dapat. Tapi sekarang belanja 5 rb tidak
cukup lagi karena kondisi inflasi dll. Kemudian suaminya bilang kepada istrinya sebaiknya kita
tambahkan lagi uang untuk belanja karena semua barang dah naik harganya. Kemudian istrinya bilang
sudah gak usah bawa uang lebih, pokoknya 5 rb cukup gak cukup ya itu yang di belanjakan. Disitu terjadi
pertengkaran antara ibu dan bapak sampai akhirnya saling tarik menarik uang sehingga sobek uangnnya.
Tapi akhirnya istri mengalah dan dikasihkan uang yang sobek tersebut di lem kembali dan dipakai untuk
belanja ke pasar. Akhirnya suami tersebut pergi kepasar dan di dalam perjalanan ada kejadian suaminya
di tabrak truk di jalan dan dia di rawat di RS. Satu minggu lamanya dia tidak terbangun tidak ada
harapan untuk bisa hidup. Tetapi karena usaha dokter yang serius akhirnya bapak tersebut sadar tetapi
ketika di tanya siapa dirinya dan suami tersebut tidak ingat. Pengobatan di lakukan terus menerus dan
akhirnya sudah ada perkembangan dan mulai mengingat satu persatu. Dan ketika di tanya berapa lama
kamu di RS ini dan asal usulnya hingga terjadi kecelakaan, Diapun masih tidak ingat. Makanya salah satu
ciri orang mengenal diri sendiri adalah dia tahu darimana asalnya, sekarang sedang apa, lalu nantinya
mau kemana. Kemudian dengan melakukan pengobatan terus menerus, akhirnya di nyatakan sehat dan
bisa mengingat apa ayng sudah terjadi dan siapa yang ada di sekelilingnya dan dokter menyimpulkan
bahwa bapak tersebut sudah sembuh. Kemudian dokter memeberitahu bahwa bapak tersebut sudah
bisa pulang. Ketika di tanya ke bapak tersebut untuk kembali kerumah. Tapi bapak tersebut kemudian
menjawab saya tidak ingin pulang karena merasakan enak di rumah sakit. Salah satu ciri kedua orang
sudah bisa mengenali diri sendiri adalah dia merindukan kapan dia akan kembali ke asalnya. Makanya
ketika ada orang yang masih betah di dunia dan masih enak-enakan di dunia berarti orang tersebut
belum bisa dikatakan bahwa dia sudah bisa mengenali diri sendiri.

Kebanyakan diri kita kalau di tanya apakah ada yang sudah merindukan kapan kita akan kembali pulang.
Kebanyakan diri kita menjawab, nanti dulu kita masih ingin ada di dunia, hidup enak dll. Sehingga bisa
kita mengerti bahwa orang yang sudah ngaji kitab kuning sampai khatam, sudah sering naik haji, umroh
tapi masih saja melakukan hal-hal bathil. Inilah persoalannya. Bulan puasa itu belum bisa di katakan
sebagai dsar kita bisa mengenal diri kita hanya karena sudah berpuasa, itu hanya sebatas mengintip saja,
itu saja sudah terlihat sangat hebatnya bulan puasa. Makanya pada jaman dulu rata rata untuk bisa
mengenal diri mereka, mereka menggembleng jasadnya melalui bertapa, menyendiri dll. Para Nabi pada
jaman dulu juga melakukannya seperti Nabi Muhammad, di gua hiro, Nabi musa di gunung tursina, nabi
Ibrahim di padang pasir, Nabi Illyas di hutan, Nabi khidir di pinggir laut jadi semua orang orang besar
tersebut rata-rata keluar dari pertapaan. Artinya mengenal diri, tingkat makrifatulloh itu jangan di kira
hanya dongeng, yang penting kita melakukan syariat dengan baik, iya itu betul kita juga paham bahwa
syariat harus di lakukan pada semua tingkatan ilmu sampaii makrifat. Ada yang berkata apa itu tasawuf,
apa itu makrifat, semua itu bidah yang penting kita jalani syariat sesuai dengan ketentuan Alquran dan
Hadits, mereka itu sebenarnya sendiri belum paham mengenai syariat, hakekat, tariqot makrifat tetapi
hanya asal berpendapat dan komentar saja, menyalah-nyalahkan.

Rahasia Rizki – Rezeki Bisa Datang Dari Sisi Yang Tidak Pernah Terduga Sama Sekali

“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan
memberinya rezeki dari arah yang tak tidak disangka-sangka” (Q.S Ats\h-Thalaq 2-3).

Dan kalau kita perhatikan, semua rezeky datangnya dari luar dugaan kita. Yang di harap-harapkan malah
tidak datang. Kita paling sering berharap seseorang datang membantu kita, ternyata tidak..bahkan
kepada orang yang dulu pernah kita baikin nggak juga, yang dulu pernah kita kasih hutang gak bayar-
bayar gak juga, akhirnya yang menolong kit adalah Alloh yang mengaturnya, yang datang menolong kita
kadang-kadang dari orang yang tidak kita kenal sama sekali, malah dari situ sumber rezeki kita, entah di
kasih proyek, entah di kasih bantuan kerjaan dll.

Ada sebuah cerita, ada seorang mau pergi ke Palembang mau ikut program transmigrasi, ketika jaman
itu jaman sulit , ketika mau permisi sama habib syech di tempatnya tinggal, habib syech tersebut
melarangnya untuk pergi karena menurut habib syech tersebut orang tersebut adalah orang yang alim,
amanah dan jarang ada orang seperti dia. Terus akhirnya habib menyuruh orang tersebut untuk buat
rumah di belaakng rumahnya habib dan membantu beliau. Jika kamu setuju kamu batalkan niatmu dan
kamu bantu saya disini nanti saya ikut berdoa agar Alloh memberi rezeky ke kamu dan keluargamu.

Sorenya ada seseorang datang kepada syech dan membawa emas dan bertanya kepada syech agar emas
tersebut di uangkan, kira kira besok jika bisa untuk bayar hutang bank, kalau tidak bayar akan di sita
rumahnya. Kemudian syech tersebut bilang bisa. Dan emas itu di tinggal. Ternyata pagi-pagi ada orang
datang kepada syech dan bertanya punya emas gak kemudian syech menjawab ada dan saat itu juga
orang tersebut membayar emas tersebut kontan. Untungnya bisa buat beli sawah dan buat rumah.

Oleh sebab itu rezeki itu kadang datangnya tak pernah bisa di duga, seringkali yang menolong kita malah
datang dari orang yang tidak pernah kita kenal sedang yang kita kenal malah tidak pernah menolong kita
malah kadang kala bersikap bodo amat sama kondisi kita. Akan tetapi jangan pernah membenci
siapapun meskipun mereka jahat sama kita. Kita tidak boleh membenci mereka, tapi membenci
kejahatannya bukan kepada orang yang melakukannya. Ketika kita melihat orang dalam keadaan susah
dan minta tolong, maka kita harus menolongnya. Ngapain menyimpan kebencian di hati ini, malah akan
bikin kita susah, buang saja jauh jauh rasa benci itu maka hidup kita akan tenang.

Rahasia Sholat Yang Jarang Kita Ketahui

Ada rahasia sholat yang tidak di ketahui oleh banyak orang. Coba kita bandingkan ibadah sholat
ditempat lain. Ada gak kita lihat di masjid ibadahnya di kelompokkan yang pejabat di depan, yang kaya
di depan sedang yang masyarakat bawah di barisan belakang. Sebenarnya masjid di buat untuk
meleburkan semua perbedaan agar semua yang datang dimasjid sama sama mempunyai hak yang sama
di mata Alloh SWT jadi tidak kenal kamu pejabat, orang kaya, ulama dll. Aturannya yang datang telat
duduk di belakang dan yang datang awal di depan maka terjadilah pembauran. Ketika ada pejabat sholat
duduk bersebalahan dengan orang miskin, ketika orang miskin tersebut berdempetan dan bersentuhan
dengan orang kaya tersebut apakah orang kaya tersebut marah atau orang miskin itu merasa sungkan
dll. Tentu saja tidak karena psikologis orang yang ada di dalam masjid itu merasa bahwa kita itu sama
derajatnya di hadapan Alloh SWT. Nah ini yang harus kita rasakan. Itulah dengan sholat efektif
membangun persatuan dan kesatuan umat manusia.

Dulu di mekkah, imamnya ada 4, yang madhab Syafii di sebelah utara, madhab hanafi sebelah selatan,
madhab hambali sebelah barat dan madhab maliki sebelah timur. Ketika Muhammad bin abdul wahab
bisa membangun madhabnya di arab yaitu madhab wahabi, semua imamnya di tamparin semua dan
semua harus berbaur menjadi satu tidak boleh dikelompok-kelompokkan. Sholat jangan dijadikan alat
perpecahan tapi sholat sebagai alat persatuan. Bayangkan ketika sholat berjamaah, ketika imam sujud
semua ikut sujud. Ketika seorang bupati berada di belakang seorang miskin tukang cangkul, ketika
melakukan sujud bersama jidat kepala bupati akan berada di bawah kaki seorang tukang cangkul
tersebut dan bupati gak akan marah dengan hal itu karena ketika kita berada di masjid kita merasa
bahwa kita itu sama satu sama lain.

Sekarang ini ada saja di masjid yang tidak melakukan hal itu, justru masjid dijadikan perpecahan. Orang
sholat seluruh dunia sampai sekarang tidak ada yang pernah sama, dari mulai takbir sampai salam tidak
ada yang sama. Bisa kita buktikan dari takbir saja sudah sangat berbeda di semua daerah, ada yang pakai
doa qunut ada yang tidak, ada yang pakai doa iftitah ada yang tidak. Apakah kita memaksakan semua
harus sama di seluruh dunia. Tentu saja kita tidak bisa memaksakan hal itu, artinya daripada kita
menyalah-nyalahkan orang lain sebaiknya kita belajar lagi saja sholat yang bener itu bagaimana sesuai
fiqih saja jalani saja apa yang menurut kita benar sesuai apa yang kita pelajari tentang tata cara sholat
yang benar.

Yuk kita tingkatkan kualitas ibadah kita, jangan saling salah menyalahkan. Saya sendiri paling tidak suka
menyalahkan orang lain, ketika saya di salahkan saya tidak marah ya sudah terimakasih karena saya
tidak mau bertengkar dengan siapapun. Jangan pernah menympan kebencian kepada siapapun. Sholat
itu membangun persatuan bukan perpecahan, mari kita kembalikan fungsi solat sebagai alat pemersatu
bukan sebagai perpecahan.

Psikologi Kebahagian

Rahasia kebahagiaan itu adalah jangan pernah menyimpan kebencian dan dendam kepada siapapun.
Untuk bisa mencapai hal tersebut, pelajaran pertama yang harus kita lakukan untuk mencapai
kebahagian adalah Niat. Pelajaran pertama dalam mempelajari ilmu hadsit adalah pelajaran niat. Kalau
niatnya belajar hadist hanya untuk Alloh SWT ya akan berhijrah kepada Alloh SWt tetapi kalau niatnya
untuk dunia ya akan berhijrah sesuai dengan niatnya. Jadi sesungguhnya hidup ini tergantung pada niat
kita, artinya orang yang bisa menikmati hidp ini ketika hidup ini mempunyai tujuan, kalau tidak punya
tujuan dia tidak akan pernah merasakan kebahagian. Kita pahami dulu apa sesungguhnya niat itu. Niat
itu adalah keteguhan hati kita untuk mencapai sesuatu tujuan dalam hidup ini. Untuk mencapai tujuan
tentunya perlu persiapan-persiapan. Ketika hati kita ingin ke Jakarta, otak kita langsung
menginstruksikan seluruh jaringan syaraf saya secara otomatis langsung di regulasi untuk
melakukanpersiapan persiapan, seperti meyiapkan baju, kendaraan, bensin dll. Bayangkan seribu
macam persiapan dilakukan dulu untuk satu tujuan pergi ke Jakarta. Jad tidak mungkin seseorang akan
bergerak kalau dia tidak punya tujuan. Kalau orang tidak mempunyai tujuan, kapan dia merasakan
bahagia, gak bakalan.

Hidup ini akan merasa bahagia kalau apa yang kita inginkan berhasil. Itulah makanya niat itu sendiri
perlu di kelola dengan baik. Tetapi percayalah niat yang baik ini belum tentu pada saat akhir nanti, niat
kita masih utuh baik. Karena ditengah perjalanan niat kita bisa di rampok. Niat yang baik ini di rampok
oleh syaitan. Satu contoh sederhana, seorang ustadz menyuruh santrinya untuk beli kacang 5 kg. Ustadz
memberikan uangnya sama sekalian memberikan uang lebih untuk takjilnya, beli bensin dll, tapi
santrinya tidak mau menerima uang takjil dan bensin. Akhirnya santrinya berangkat sendiri pakai mobil
sendiri. Tetapi beberapa minggu kemudian dia datang menanyakan apa ingin beli kacang lagi tidak. Sang
ustadz heran kenapa santrinya datang menanyakan hal itu lagi. Ustadz penasaran dan akhirnya beli
sendiri kacangnya. Ternyata penjual kacang tersebut cantik jelita. Makanya jangan pernah berkata dulu
saya punya niat baik, terus kenapa hasilnya buruk. Coba di periksa dulu jangan jangan niatmu sudah
bergeser.

Kita ingin berbuat baik supaya bisa naik kelas. Sodaqoh kepada masjid dengan jumlah yang sangat besar.
Dia ingin sedekah ke masjid tidak ingin orang lain tahu. Kemudain dia transfer dan tidak menyebutkan
namanya. Setelah berpuluh tahun, suatu ketika dia punya usul supaya wc nya tidak menempel dari main
building. Kata panitianya jangan ngomong doang, duitnya darimana. Akhirnya dia keceplosan, kamu
tahu dulu uang satu milyard sumbangan ke masjid ini dari mana…dalam kemarahannya syetan masuk
akhirnya gugurlah amalnya itu.

Dari kita semua ini pernah berbuat baik gak kita. Masih ingatkah kita saat ini perbuatan baik yang
pernah kita lakukan sebelumnya. Kalau kita masih mengingat hal itu berarti satu pertanda perbuatan
baik kita itu masih belum di terima oleh Alloh SWT. Karena semua amal yang masih kita ingat itu masih
berpotensi suatu saat nanti masih kita ungkit ungkit perbuatan baik kita tersebut. Maka dari itu kita
harus selalu waspada jangan sampai keceplosan dalam keadaan apapun. Tingkat kewaspadaan inilah
yang di sebut dengan taqwa. Dikawal niat baikk kita sampai tercapai tujuan, di tengah perjalanan kita
selalu waspada karena kita tidak akan dibiarkan oleh syaiton yang akan selalu menggoda kita.

Apakah Ikhlas Berarti Tidak Boleh Mengharap Pahala dan Syrga

Apakah boleh kita dalam beramal dan beribadah mengharapkan agar kita dapat hidup sejahtera dan
berkecukupan karena kalau kita berkecukupan akan lebih mudah kita melakukan amal ibadah ?

Tidak salah karena tuntunannya ada, ada tuntunannya bahwa kita mitna kepada Alloh ya sejahtera
bukan di akherat saja tetapi dari dunia dan akherat, kita ingin bahagia dari dunia sampai akherat,
makanya Robbana Atina Fiddunya Khasanah wafil akheroti khasanah. Kita sendiri juga di tuntut oleh
Alloh untuk meminta apa yang kita inginkan, kita minta rezeki ya panggilah ya rozzak, kita ingin pangkat
ya panggil ya wahab, kita pengen di saying orang ya rohman ya rohim, kita pengin di cintai orang ya
wadud, dari sini saja sdah jadi tuntunan kalau gak minta sama Alloh, minta ke siapa lagi. Tidak
disalahkan orang mengharapkan pahala, ingin mendapatkan kesejahteraan ya tidak di salahkan, itu
semua di benarkan , itu kan juga tuntunan pada nabi dan para sahabat juga melakukan hal semacam itu,
tetapi perlu kita catat bahwa orang yang namanya ikhlas itu tidak selalu tidak adanya harapan adanya
imbalan. Orang yang beramal bisa di sebut orang tersebut muklis atau ikhlas, tidak selalu bahwa ia tidak
minta imbalan apapun , tetapi ketika minta imbalanpun, ketika minta imbalannya kepada Alloh, itu
masih dalam wilayah keikhlasan, bukan imbalan dari orang yang kita tolong. Didalam Alquran di
katakana bahwa para nabi dan rosul , ketika menyampaikan seruan kebaikan kepada umatnya, selalu
mengatakan wama asalukum alaihim min ajrin in ajriya ila ‘ala robbil alamin, aku tidak minta upah dari
kamu, aku juga tidak minta bayaran, tidak mintapenghargaan, tidak perlu sanjungan, aku tidak minta
apa apa, imbalanku hanya kepada Alloh SWT. Tetapi ketika saya sering mengatakan bahwa ketika saya
berbuat baik kepada siapapun, saya tidak pernah berfikir meminta imbalan dari siapapun baik dari
manusia ataupun dari Alloh, saya tidak pernah berharap Alloh memberikan imbalan apapun, semua
yang ku lalukan tidak lebih karena saya cinta sama Alloh SWT.

Jadi boleh boleh saja kita meminta imbalan dan rezeki kepada Alloh, apalgi ketika engkau mendapatkan
harta dan rezeki yang cukup akan lebih besar lagi manfaatnya yang akan bisa kita lakukan kepada
sesama

Anda mungkin juga menyukai