Anda di halaman 1dari 9

BAB I

DEFINISI

Pada bulan April 2007 diterbitkan kepmenkes nomor 423 tentang Kebijakan
Peningkatan Kualitas dan Akses Pelayanan Darah. Salah satu point yang diataur
dalam Kepmenkes tersebut adalah setiap rumah sakit harus memiliki bank darah.
Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) adalah suatu unit pelayanan di rumah sakit yang
bertanggung jawab atas tersediannya darah untuk transfusi yang aman, berkualitas
dan dalam jumlah yang cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Agar unit BDRS dapat berjalan dengan baik dan terstandar maka dibutuhkan
panduan pelayanan BDRS yang dipakai sebagai acuan bagi seluruh pelaksanaan
BDRS dalam ,pelaksanakan pelayanan darah yang berkualitas,dan bertujuan sebagai
berikut :
Tujuan Umum terlaksananya pelayanan transfuse darah yang aman di rumah sakit
dengan system distribusi tertutup, terkoordinasi dan berkualitas
Tujuan Khusus
1. Terlaksananya pelayanan Transfusi darah yang rasional
2. Terlaksananya pelayanan transfuse darah yang aman
3. Terlaksananya pelayanan transfuse darah dengan akses mudah
4. Terlaksananya pelayanan transfuse darah yang tepat waktu

Panduan Pelayanan BDRS Hal 1


BAB II
RUANG LINGKUP PELAYANAN

1. Administrasi
Administrasi BDRS meliputi Pencatatan dilakukan setiap hari mencakup
permintaan darah ke UTD, penerimaan darah dari UTD, penyimpanan darah,
pencatatan suhu tempat penyimpanan darah, permintaan darah dari tiap unit.
Laporan terdiri dari jumlah permintaan, jumlah darah yang diberikan, jenis darah,
pengembalian darah dan alasannya serta darah kadaluarsa, reaksi transfusi
2. Melayani permintaan Darah
BDRS melayanai permintaan darah selama 24jam dari instalasi rawat inap dalam
Rumah sakit Muhammadiyah Sruweng yakni instalasi rawat inap Fahrudin,
fathimah, khothijah, Asisyiyah, Chamdani B, chamdani A, Ahmad Dahlan,
Salamah, ICU, IGD, Instalasi bedah sentral ( OK),Kebidanan VK.
3. Menyimpan persediaan darah
BDRS menyimpan persediaan darah dari UTD PMI dan darah tiipan dari instalasi
Rawat inap Fahrudin, fathimah khothijah, Asisyiyah, Chamdani B, chamdani A,
Ahmad Dahlan, Salamah, ICU, IGD, Instalasi bedah sentral ( OK).
4. Uji Cocok Serasi( CROSS MATCH)
BDRS melakukan uji cocok serasi sesuai permintaan darah untuk transfusi
5. Pemeriksaan serologi golongan darah ( blood typing)
BDRS melakukan pemeriksaan serologi golongan darah dari pasien instalasi
rawat inap
6. Uji saring (blood screening)
BDRS melakukan cek pemeriksaan blood screening komponen darah yang
berasal dari UTD PMI

Panduan Pelayanan BDRS Hal 2


BAB. III
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Waktu Pelayanan
Bank Darah Rumah Sakit Muhammadiyah Sruweng membuka pelayanan 24 jam
untuk permintaan darah transfusi dari bangsal rawat inap dan IGD.
Pelayanan dilakukan oleh analis yang jaga dari laboratorium.Untuk standar
Kompetensi dan Ketenagaan petugas tehnis Bank Darah RS adalah :
1. Standar kompetensi
In house training ( seminar/ symposium) dan Ex house training( Seminar,
Workshop) serta pelatihan/ Kurusus yang diadakan oleh UTD PMI
2. Standar ketenagaan
Penanggung jawab BDRS atau Laborat oleh dokter Specialis Patologi Klinik,
Analis / Teknisi Transfusi Darah sebagai pelaksana pelayanan BDRS dan
tenaga administrasi
B. Pengadaan Darah
Pengadaan darah transfusi rutin dan darurat diadakan secara bersamaan dan
berkala oleh kedua belah pihak yaitu BDRS dan UTD PMI melalui Surat
Perjanjian Kerjasama berdasarkan evaluasi dan monitoring tiap bulan
C. Penyimpanan darah dan komponen darah
Penyimpanan darah dilakukan oleh Analis/Teknisi Tranfusi Darah di dalam Blood
Bank Refrigerator pada suhu 4ºC± 2ºC supaya komponen darah tidak
rusak,Penyimpanan dengan sistem first in first out (FIFO).
D. Pencatatan permintaan darah
Pendaftaran dilakukan oleh Perawat ruangan dengan menggunakan Surat
Permintaan Darah untuk Tranfusi dan sample darah pasien.Pencatatan dilakukan
oleh tenaga analis pada buku pencatatan yang terdiri tanggal, no registrasi, nama,
alamat, ruangan, dokter yang meminta, jenis dan jumlah darah yang diminta,
golongan darah jam datang dan jam selesai.

Panduan Pelayanan BDRS Hal 3


E. Cross matching dan tes kecocokan
Cross matching dan tes kecockan dilakukan oleh analis/ teknisi tranfusi Darah di
dalam BDRS sesuai Surat Permintaan Untuk Tranfusi Darah dari Dokter yang
meminta.
F. Penyerahan darah yang diminta pasien
Penyerahan darah dilakukan oleh Analis/Teknis Tranfusi Darah dengan
memperhatikan komponen darah yang diminta sesuai dan surat permintaan dari
dokter
G. Pencatatan dan pelaporan dari reaksi yang timbul dari tranfusi darah
Pencatatan dan pelaporan dari reaksi yang timbul dari tranfusi darah dilakukan
oleh Perawat ruangan, bila terjadi reaksi, darah sisa dan sample darah pasien
dikirim ke BDRS diteruskan ke UTD PMI untuk dilakukan pemeiksaan serologis
dan penelusuran aadministrasi.
H. Pengembalian darah yang tidak terpakai
Pengembalian darah dari BDRS ke UTD PMI dilakukan Analis/Teknisi Tranfusi
Darah apabila ada darah kadaluarsa , terjadi reaksi tranfusi.
I. Pengolahan limbah
Pengolahan limbah di BDRS di lakukan oleh Analis/teknis Tranfusi Darah
melalui sarana yang memadai, tempat yang aman dan higenis. Pemisahan limbah
dengan menggunakan kantong berkode. Pengelolaan limbah cara desinfeksi
dekontaminasi, sterilisasi.
J. Penjagaan Kualitas dan Keamanan Darah
Kualitas darah dan Keamanan darah dilakukan secara bersamaan oleh petugas
UTD/PMI sebagai penyedia produk darah yang berkualitas dan aman bagi pasien
serta petugas BDRS sebagai pelaksana distribusi darah di lingkup Rumah Sakit.
Penjagaan kualitas darah dilakukan dengan cara :
a. Pencatatan suhu penyimpanan darah dilakukan tiap shif
b. Pengecekan kadaluwarsa darah dilakukan tiap shif

Panduan Pelayanan BDRS Hal 4


K. Laporan
Laporan Hasil kegiatan BDRS diberikan secara periodic berupa laporan bulan
dan laporan incidental jika terjadi reaksi tranfusi kepada instalasi Laboratorium
dan UTD PMI yang berupa:
1. Permintaan rutin dan darurat terdiri golongan darah, jumlah komponen drah
dan jumlah kantong darah.
2. Stok darah perbulan/ minggu terdiri jenis golongan darah, jumlah komponen
darah dan jumlah kantong darah.
3. Pengambilan darah yang tidak terpakai terdiri jenis golongan darah, jumlah
komponen darah dan jumlah kantong darah, nomor kantong darah.
4. Jumlah darah rusak /expired terdiri jenis golongan darah, jumlah komponen
darah dan jumlah kantong darah.
5. Jumlah pemakaian darah terdiri jenis golongan darah, jumlah komponen
darah dan jumlah kantong darah.
6. Jumlah pemeriksaan terdiri dari jumlah pemeriksaan golongan darah, jumlah
pemeriksaan Cross match dan jumlah uji saring (screening)
7. Kejadian reaksi tranfusi darah terdiri dari nama pasien, jumlah, nomor
kantong komponen darah tranfusi dan tanggal dan tempat kejadian.
8. Respon timer (penyerahan) permintaan terdiri dari jam datang dan jam
selesai.
L. Tata laksana keselamatan pasien
1. Darah transfusi harus sudah dilakukan uji saring dengan hasil non reaktif oleh
UTD PMI dan dicantumkan tanggal kadaluwarsa darah.
2. Permintaan komponen darah sesuai dengan indikasi yang tepat oleh dokter
rumah sakit.
3. Permintaan darah transfusi dengan mengisi formulir permintaan darah yang
di tanda tangani oleh dokter yang meminta
4. Penyampaian darah transfusi menggunakan cool box
5. Penyimpanan darah dan uji silang darah sesuai standar prosedur operasional
6. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien

Panduan Pelayanan BDRS Hal 5


M. Tata Laksana Keselamatan Kerja
1. Ruangan
Kebersiahan ruangan selalu terjaga, lantai bersih, kering, ada saluran
pembuangan, suhu ruangan 20 o – 27 o C, pintu ruangan selalu tertutup
2. Peralatan
Penyimpanan peralatan sesuai SPO, wajib memakai sarung tangan
3. Sistem
Penggunaan sesuai SPO, limbah infeksius dimasukan kantong berkode, wajib
cuci tangan, wajib pakai APD
4. Petugas
Dilarang makan minum, merokok, menyimpan makanan. Wajib memakai
APD
N. Tata Laksana Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu di dalam BDRS merupakan evaluasi terhadap:
1. Penyimpanan darah dan komponen daarah ;
a. Blood bank Refrigerator selalu dikontrol suhu 4oC ± 2oC
b. Darah dipisahkan berdasarkan golongan darah, jenis komponen darah.
c. Kantong darah ditempatkan pada bag holder
d. Adanya arsip lembar kerja, buku penyimpanan darah, laporan bulanan
penyimpanan darah dan formulir pencatatan darah.
2. Penyerahan darah yang diminta pasien
Adanya formulir bukti penyerahan darah yag terdiri dari jumlah kantong, no
kantong, jenis komponen darah, golongan drah, tanggal kadaluarsa, tanggal
dan jam penyerahan, tanda tangan petugas BDRS.
3. Kualitas dan keamanan darah
a. Adanya analis/Teknisi Tranfusi Darah yang tersertifikasi
b. Periksa kelengkapan identitas darah donor
c. Periksa kualitas darah meliputi penggumpalan, hemolisis, perubahan
warna
d. Catat suhu Blood Bank Refrigerator,

Panduan Pelayanan BDRS Hal 6


4. Cross matching dan tes kecocokan
a. Adanya kalibrasi alat dan validasi reagent secara berkala.
b. Cross match harus sesuai SPO
5. Identifikasi donor dan penerima (jika ada)
Adanya form Identitas donor terdiri dari nama, umur, alamat dll.
6. Pengembalian darah yang tidak terpakai
a. Darah yang tidak terpakai, darah rusak, darah kontaminasi, dan darah
kadaluarsa diserahkan ke BDRS dan dikirim UTD PMI
b. Penyerahan darah harus ada form permintaan darah
c. Adanya form alasan mengambilan darah
7. Pencatatan dan pelaporan dari reaksi yang timbul dari tranfusi darah
a. Adanya form reaksi tranfusi
b. Darah sisa, pelaporan dan sample darah segera dikirim ke BDRS untuk
dilakukan uji serologis dan diperiksa kelengkapan administrasi
c. Klarifikasi pemberian kantong darah apakah sesuai SPO
d. BDRS dan UTD PMI melakukan koordinasi untuk penelusuran lebih
lanjut
e. Pasien yang mengalami reaksi tranfusi ditangani sesuai SPO
8. Penanganan Limbah
a. Adanya kantong berwarna Kuning untuk pembuangan Limbah
Infeksius
b. Adanya spoul hok cairan disinfektan

Panduan Pelayanan BDRS Hal 7


BAB. IV
DOKUMEN
1. Buku Register BDRS
2. Buku Register Crossmatching
3. Monitoring Suhu
4. Buku Penerimaan Stok Darah dari PMI
5. SPO Permintaan Darah Transfusi
6. SPO Persiapan Pemeriksaan Uji Silang Serasi
7. SPO Crossmatching Metode Gel
8. SPO Hasil Crossmatcing Incompatibel
9. SPO Pelaporan Hasil Incompatible
10. SPO Penyimpanan Darah Yang Sudah Dilakukan Crossmatcing
11. SPO Pelaporan Dan Pelacakan Reaksi Transfusi
12. SPO Serah Terima Darah Transfusi
13. SPO Penyimpanan Contoh Darah Orang Sakit
14. SPO Pengembalian Darah Transfusi
15. SPO Pembuatan Suspensi Sell A Dan Sell B
16. SPO Validasi Reagen ABO dan Rhesus
17. SPO Perencanaan Kebutuhan Darah
18. SPO Penyimpanan Komponen Darah
19. SPO Pemusnahan Darah Yang Tidak Dipakai
20. SPO Pencatatan dan Pelaporan BDRS

Panduan Pelayanan BDRS Hal 8


Daftar Pustaka
1. Pedoman Pengelolaan BDRS,Depkes 2008

Panduan Pelayanan BDRS Hal 9

Anda mungkin juga menyukai