Anda di halaman 1dari 4

NAMA: ANDRE GEOVANO PONGPARE

NIM: 61160076

KELOMPOK 7 (KONSEP NASIONALISME DAN PERSATUAN) :

A. Ringkasan Gagasan

Dalam setiap tindakan, perilaku serta pikiran kita yang mengarah kepada perwujudan
cinta kepada tanah air adalah bentuk dari nasionalisme yang tertanam pada diri kita.
Sedangkan persatuan dan kesatuan merupakan hal penting yang harus dimiliki setiap
bangsa karena persatuan adalah salah satu unsur yang menjadikan bangsa Indonesia tetap
utuh.

B. Ringkasan Konsep

Pada zaman saat ini masyarakat Indonesia lebih menyukai membeli produk impor
daripada produk dalam negeri dan suka mencampurkan bahasa asing dengan bahasa
Indonesia. Padahal seharusnya masyarakat Indonesia menunjukkan rasa nasionalismenya
dengan cara seperti mencintai produk-produk Indonesia. Walaupun demikian tidak berarti
bahwa masyarakat Indonesia harus selalu terikat dengan mengkonsumsi barang impor dan
bukan berarti masyarakat Indonesia tidak boleh menggunakan bahasa asing selain bahasa
Indonesia itu sendiri.

C. Ringkasan Kasus
1. Kasus pembakaran bendera merah-putih yang dilakukan oleh Warga Negara Indonesia
(WNI) asal Aceh yang terjadi di Malaysia dengan tujuan agar bisa viral di media sosial
sangatlah tidak terpuji. Perbuatan ini dianggap melanggar sila ketiga Pancasila yaitu
“Persatuan Indonesia”. Perbuatan WNI ini harus ditindak sesuai hukum yang berlaku
agar kejadian yang sama tidak terjadi lagi.
2. Kasus anarkisme yang sering dilakukan oleh pemuda Indonesia dinilai dapat
memudarkan jiwa nasionalisme dan persatuan bangsa. Anarkisme ini dapat terjadi
karena adanya perbedaan pendapat, penyebaran hoax, hingga ujaran kebencian,
sehingga diperlukan adanya sosialisasi kepada pemuda dan masyarakat untuk
meningkatkan kembali rasa patriotisme dan nasionalisme. Sedangkan kasus separatisme
yang dilakukan rakyat Papua perlu ditindaki pemerintah dengan membangun dialog dan
negosiasi dengan rakyat Papua melalui rekonsiliasi.
D. Poin Penting dari Isi Podcast
- Nasionalisme harus dimiliki segenap bangsa Indonesia karena dapat menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa (2:50)
- Jiwa nasionalisme masyarakat mulai memudar dipengaruhi beberapa faktor, yaitu
karena perkembangan teknologi dan informasi (5:10)
- Saat ini nasionalisme menjadi polemik di masyarakat Indonesia yang mulai
kehilangan jiwa nasionalismenya. Hal ini harus dicegah melalui sosialisasi bagi tiap
warga negara (11:43) – Septiani Parinding (11200981)
- Beberapa langkah untuk menanamkan kembali jiwa nasionalisme yaitu dengan
menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat dan mencintai produk-produk
Indonesia agar bangga kepada bangsa kita sendiri. (13:00) - Ayen Sartin Patasik
(11200928)
E. Pertanyaan
1. Bagaimana konsep nasionalisme yang bisa dipahami dan mudah diterima generasi
milenial saat ini?
2. Bagaimana kita bisa merajut persatuan bangsa yang sehat dan harmonis?
F. Usulan Kasus
- Untuk kasus anarkisme yang dilakukan oleh pemuda Indonesia, usulan saya dalam
menangani kasus tersebut adalah dengan mengadakan sarana untuk mengajukan
aspirasi pemuda, melakukan konseling, serta meningkatkan rasa toleransi diantara
masyarakat.
- Untuk kasus separatisme, usul saya dalam menangani kasus tersebut adalah dengan
melakukan langkah strategis yaitu mengevaluasi kebijakan ekonomi dan fiskal untuk
Papua agar keberadaan Indonesia bisa mereka rasakan manfaatnya, serta
melakukan kebijakan sosial budaya, pengembangan mentalitas dan perlindungan
lingkungan Papua.

KELOMPOK 8 (MULTIKULTURALISME DAN PLURALISME)

A. Ringkasan Gagasan

Multikulturalisme adalah paham yang menekankan adanya keberagaman sedangkan


pluralisme menekankan adanya pengakuan keberagaman. Namun, di Indonesia sendiri saat
ini banyak kasus tentang multikulturalisme dan pluralisme yang bertentangan dengan nilai-
nilai Pancasila. Multikulturalisme dan pluralisme dapat dipahami sebagai sebuah paham
yang memandang keberagaman dalam masyarakat. Yang dimana dua paham tersebut
mengakui dan serta menghormati perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat.

B. Ringkasan Konsep

Pluralisme berhubungan dengan sila pertama Pancasila yaitu “Ketuhanan Yang Maha
Esa”, dimana sila ini mengajarkan nilai untuk saling menghormati sesama agama apapun.
Sedangkan multikulturalisme berhubungan dengan sila ketiga Pancasila yaitu “Persatuan
Indonesia”, dimana sila ini mengajarkan untuk saling bersatu walaupun dalam
keberagaman. Mengamalkan nilai multikulturalisme ini dalam kehidupan sehari-hari juga
merupakan upaya kita untuk terus memelihara dan menegakkan eksistensi Pancasila. 

C. Ringkasan Kasus
- Kasus pertama adalah kasus mengenai adanya penolakan siswa baru yang
menggunakan jilbab di salah satu SMP swasta di Ambon yang dinilai dapat
mengganggu pluralisme didaerah tersebut. Karena banyaknya sekolah yang memiliki
peraturan tertentu tentang penggunaan atribut sekolah seperti melarang
penggunaan jilbab, maka Kemendikbud SKB No 2 KB 2021 yang mengatur tentang
penggunaan seragam sekolah khususnya penggunaan atribut agama tertentu,
namun baru diterapkan di sekolah negeri.
- Kasus kedua adalah kasus rasisme oleh seorang anggota ormas yang mengatakan
bahwa orang Betawi bodoh kepada salah seorang calon pegawainya. Hal ini tidak
bisa dibenarkan karena yang salah ada orang itu sendiri, bukan ras dan suku orang
tersebut. Kata-kata ini bisa menyinggung perasaan masyarakat suku Betawi.
D. Poin Penting dari Isi Podcast
- Pancasila mengajarkan kita untuk saling bersatu dan menghargai satu sama lain.
(7:00) – Elisabeth Pakpahan (11200945)
- Rasisme terhadap suku dan ras tidak sesuai dengan sila pertama Pancasila yaitu
“Ketuhanan Yang Maha Esa” karena tidak menghargai sesama ciptaan Tuhan dan
juga tidak sesuai dengan sila ketiga Pancasila yaitu “Persatuan Indonesia” karena
dapat memecah belah bangsa. (10:31) – Charlyta Fahik (61190427)
- Kita sebagai bangsa Indonesia harus saling menumbuhkan rasa saling menghormati
dalam keberagaman, bukan hanya antarindividu namun juga antarkelompok. (14:00)
– Belinda Kristika (61190421)
E. Pertanyaan
1. Jika kasus kedua diatas dicermati, apakah hukuman atau sanksi yang tepat diberikan
kepada anggota ormas tersebut?
2. Apa saja konsekuensi dari adanya masyarakat multikultural?

F. Usulan
- Untuk kasus pertama, saya memiliki argument bahwa adanya larangan
menggunakan jilbab di sekolah swasta ataupun sebaliknya kewajiban untuk
menggunakan jilbab kepada siswa non-muslim di sekolah itu tidak pantas dan dapat
memutus intoleransi antarsiswa. Walaupun sekolah swasta memiliki regulasi sendiri,
namun pada dasarnya peraturan di level sekolah tidak boleh bertentangan dengan
peraturan diatasnya, yaitu peraturan perundang-undangan.
- Untuk kasus kedua, saya memiliki usulan agar dalam mengurangi rasisme yang
sering terjadi di Indonesia bisa diadakan gerakan aktivisme anti-rasisme.

Anda mungkin juga menyukai