Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI I

MODUL III

“PART DEPLOYMENT”

Disusun oleh:
Dandhy Harry Setiawan (1800019031)
Apriliansyah Marsenjani (1800019046)
Lola Festinalova (1800019136)

Asisten :
Bungah Khusnul Chotimah

LABORATORIUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI


PROGAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2020
MODUL III
PART DEPLOYMENT

A. PENGUMPULAN DATA
1. Technical Requirement
Technical Requirment adalah suatu teknik yang digunakan untuk
mengembangkan produk sesuai dengan voice of costumer. Untuk mendapatkan
technical requirement yang pertama dilakukan adalah dengan menyebar kuisioner
terbuka. Kemudian dilanjutkan dengan kuisioner tertutup maka akan didapatkan
atribut-atribut. Atribut-atribut tersebut kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya
setelah atribut tersebut valid dan reliabel maka selanjutnya adalah menentukan
technical requirement. Berikut ini adalah technical requirement pada
pengembangan produk Box Geometric Toy :
Tabel 3.1 Technical Requirment
No Technical Requirments
Bahan dasar menggunakan kayu halus yang telah
1
dipernis
Bahan yang digunakan untuk memberi varian warna
2
produk tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya
3 Memperhalus permukaan sisi produk
4 Penambahan botol susu anak
5 Menambahkan alat untuk pegangan di kedua sisi box
6 Membuat sudut-sudut box tidak tajam
7 Menambahkan varian gambar kartun pada box
Ditambahkan warna kuning, merah, hijau dan warna
8
lainnya
9 Ukuran bangun datar 35 cm
2. Fault Tree Analysis
Fault Tree Analysis adalah metode untuk menganalisis elemen-elemen yang
diperkirakan sebagai penyebab terjadinya ketidaksesuaian target dengan technical
requirement. Input Fault tree analysis diperoleh dari hasil Technical Requirment
yang telah dibat. Berikut ini adalah susunan fault tree analysis dari produk Box
Geometric Toy:
Memilih
Kayu halus yang telah
Biaya tambahan jenis
dipernis
pernis

Pemiliha
Pemilihan bahan warna n jenis
bahan
Menggunakan varian warna
yang tidak berbahaya
Memilih
Penambahan biaya jenis
warna

Memilih
Memperhalus permukaan sisi
Biaya tambahan jenis
produk
amplas

Menyesua
ikan
Pemasangan atribut dimensi
ukuran

Menambahkan tempat botol


susu anak

Ukuran
Variasi bentuk atribut meyesua
ikan

Pemiliha
Kualitas pegangan n jenis
pegangan
Menambahkan pegangan
dikedua sisi box

Jumlah
Penambahan biaya
pegangan

Pemilih
Jenis bahan an
bahan
Membuat sudut box tidak
tajam
Pemiliah
Dimensi atribut an jenis
amplas

Pemiliha
Variasi gambar n jenis
gambar
Menambahkan varian gambar
kartun pada box

Ukuran
Ukuran bentuk gambar
gambar

Pemilih
Ditambahkan warna kuning,
Jenis bahan warna an
merah, hijau dan lainnya
warna

Pemiliha
Ringan
n jenis

Ukuran bangun datar 35 cm

Pemiliha
Dimensi ukuran atribut
n atribut

Gambar 3.1 Fault tree analysis


3. Part Deployment
Langkah selanjutnya adalah nilai kritis yang didapat dari house of quality,
kemudian di terjemahkan melalui fault tree analysis berupa skema atau
gambar yang telah dibuat

Gambar 3.2 Part Deployment


B. ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN
1. Fault Tree Analysis hingga menjadi Critical Part
Berikut ini merupakan anaisis dan hasil pembahasan yang diperoleh dari Fault
Tree Analysis dan Part Deployment, sebagai berikut:
a. Fault tree analysis untuk TR 1
Pada TR 1 yaitu menggunakan bahan kayu halus yang telah dipernis memiliki
1 permasalahan, tim pengembang menginginkan kualitas jenis pernis yang akan
digunakan untuk bahan bakunya. Solusinya adalah dengan memilih jenis pernis
yang bagus agar hasil akhirnya pun bagus.
b. Fault tree analysis untuk TR 2
Pada TR 2 yaitu menggunakan varian warna yang tidak berbahaya memiliki 2
permasalahan yaitu pemilihan bahan warna dan penambahan biaya karena
semakin banyak warna yang digunakan dan pemilihan bahan warna dengan
kualitas yang baik. Solusinya adalah dengan pemilihan jenis bahan warna apa
yang akan digunakan dan memilih jenis warnanya.
c. Fault tree analysis untuk TR 3
Pada TR 3 yaitu memperhalus sisi produk memiliki 1 permasalahan yaitu
penambahan biaya karena akan menggunakan amplas untuk memperhalus
permukaan produk. Solusinya itu dengan menentukan jenis amplas apa yang akan
digunakan dengan biaya yang terjangkau.
d. Fault tree analysis untuk TR 4
Pada TR 4 yaitu menambahkan tempat botol susu memiliki 2 permasalahan
yaitu pemasangan atribut dan variasi bentuk atribut. Solusinya adalah dengan
menyesuaikan dimensi ukuran dan variasi bentuk tempat botol susu dengan
ukuran produk.
e. Fault tree analysis untuk TR 5
Pada TR 5 yaitu penambahan pegangan di kedua sisi box yang memiliki 2
permasalaahan yaitu mencari kualitas bahan untuk pegangannya dan penambahan
biaya. Solusinya adalah dengan menentukan pemilihan jenis bahan pegangan dan
menentukan jumlah pegangan yang akan dibuat.
f. Fault tree analysis untuk TR 6
Pada TR 6 yaitu membuat sudut box tidak tajam yang memiliki permasalahan
yaitu dimensi pada atribut yang akan diperhalus. Solusinya itu adalah memilih
jenis bahan dengan kualitas yang baik dan memilih juga jenis amplas yang akan
digunakan untuk membuat sudut box tidak tajam.
g. Fault tree analysis untuk TR 7
Pada TR 7 yaitu menambahkan variasi gambar kartun pada box yang memiliki
permsalahan yaitu gambar yang akan diletakkan di mana dan ukuran bentuk
gambar. Solusinya adalah dengan memilih jenis gambar apa yang akan dibuat
kemudian menentukan ukuran gambar tersebut.
h. Fault tree analysis untuk TR 8
Pada TR 8 yaitu ditambahkan warna kuning, merah, hijau dan lainnya yang
memiliki permasalahan yaitu adalah dengan pemilihan jenis bahan warna. Dan
solusinya adalah dengan memilih warna yang cocok untuk di gunakan di produk.
i. Fault tree analysis untuk TR 9
Pada TR 9 yaitu ukuran bangunnya adalah 35 cm yang memiliki permsalahan
adalah pada dimensi ukuran atribut. Dan solusinya adalah dengan pemilihan
atribut yang akan digunakan agar produk tersebut sesuai dengan ukuran yang akan
digunakan.
2. Menghitung Coloumn Weight bagian Critical Part
Untuk menghitung coloumn weight pada bagian critical part adalah dengan
menggunakan rumus dibawah ini:

a. Coloumn weight pada critical part 1 : 51,08 x 9 = 459,72


b. Coloumn weight pada critical part 2 : 46,08 x 9 = 414,72
c. Coloumn weight pada critical part 3 : 46,08 x 9 = 414,72
d. Coloumn weight pada critical part 4 : 41,76 x 9 = 375,84
e. Coloumn weight pada critical part 5 : 31,77 x 9 = 285,93
f. Coloumn weight pada critical part 6 : 31,77 x 9 = 285,93
g. Coloumn weight pada critical part 7 : 35,21 x 9 = 316,89
h. Coloumn weight pada critical part 8 : 35,21 x 9 = 316,89
i. Coloumn weight pada critical part 9 : 42,66 x 9 = 383,94
j. Coloumn weight pada critical part 10 : 42,66 x 9 = 383, 94
k. Coloumn weight pada critical part 11 : 97,56 x 9 = 878,04
l. Coloumn weight pada critical part 12 : 97,56 x 9 = 878,04
m. Coloumn weight pada critical part 13 : 62,55 x 9 = 562,95
n. Coloumn weight pada critical part 14 : 69,48 x 9 = 625,32
o. Coloumn weight pada critical part 15 : 69,48 x 9 = 625,32
3. Landasan dalam Menentukan Target
Penentuan target ditentukan dari masing-masing technical requirement. Target
pada masing-masing technical requirement adalah sebagai berikut:
a. Landasan dalam menentukan Technical Requirement 1
Technical Requirement 1 adalah bahan menggunakan kayu halus yang telah di
pernis. Tim pengembang ingin membuat bahan baku yang digunakan itu aman
untuk pengguna dan mengurangi resiko luka akibat kayu yang kasar dan ingin
membuat bahan baku menjadi lebih tahan dengan adanya lapisan dar pernis
tersebut.
b. Landasan dalam menentukan Technical Requirement 2
Technical Requirement 2 adalah menggunakan varian warna yang tidak
berbahaya. Tim pengembang ingin menggunakan bahan pewarna yang aman
untuk anak dan mengurangi resiko bahan-bahan berbahaya tersebut termakan atau
terhisap oleh anak.
c. Landasan dalam menentukan Technical Requirement 3
Technical Requirement 3 adalah memperhalus sisi produk. Tim pengembang
ingin agar produk aman bagi anak-anak agar tidak mengalami cedera, maka dari
itu permukaan produk diperhalus.
d. Landasan dalam menentukan Technical Requirement 4
Technical Requirement 4 adalah menambahkan tempat untuk botol susu anak.
Tim pengembang ingin menambahkan fungsi untuk digunakan anak menyimpan
botol susu atau botol minuman jika anak sedang bermain.
e. Landasan dalam menentukan Technical Requirement 5
Technical Requirement 5 adalah menambahkan pegangan pada kedua sisi box.
Tim pengembang ingin menambahkan alat bantu agar untuk memindahkan produk
menjadi lebih mudah.
f. Landasan dalam menentukan Technical Requirement 6
Technical Requirement 6 adalah membuat sudut box tidak tajam. Tim
pengembang ingin membuat produk yang aman dan menghindari resiko cedera
pada anak dengan melihat dimensi box yang tajam kemudian diperhalus dengan
menggunakan amplas.
g. Landasan dalam menentukan Technical Requirement 7
Technical Requirement 7 adalah menambahkan varian gambar kartun pada
box. Tim pengembang ingin membuat agar produk menjadi lebih menarik dengan
menambahkan gambar kartun Upin-Ipin yang merupakan kartun yang
mengedukasi bagi anak dan sudah tidak asing juga bagi anak-anak.
h. Landasan dalam menentukan Technical Requirement 8
Technical Requirement 8 adalah ditambahkan warna kuning, merah, hijau dan
lainnya. Tim pengembang ingin membuat produk terlihat lebih menarik lagi dan
menjadi lebih estetik.
i. Landasan dalam menentukan Technical Requirement 9
Technical Requirement 9 adalah ukuran produk adalah 35 cm. Tim
pengembang ingin membuat ukuran produk lebih ergonomis bagi anak agar
nyaman digunakan.
Dimana ukurannya cocok pada genggaman anak-anak yang membuat mereka
lebih mudah untuk menggunakan produk tersebut.

4. Penggunaan part spesifikasi pada critical part


a. Part spesifikasi
Critical part 1 menggunakan Part Spesifikasi dari propan pernis, Karena
mudah untuk diaplikasikan demi mendapatkan sentuhan klasik pada sebuah
furniture, hasil finishingnya sangat halus dan menonjolkan serat alami kayu. Dari
soal harga, propan pernis ini terbilang cukup mahal.
b. Part Spesifikasi
Critical part 2 menggunakan part spesifikasi Biuduco Chalk Paint, karena
sifatnya yang anti jamur, tahan lama, anti pudar dan tahan lama.
c. Part spesifikasi
Critical part 3 menggunakan part spesifikasi warna krem untuk box sebagai
warna dasar pada box, untuk memberikan kesan elegan dan mewah pada produk
tersebut.
d. Part spesifikasi
Critical part 4 menggunakan part spesifikasi amplas alumunium oxide 150,
untuk membuat sisi pada permukaan produk menjadi halus dan kelebihan amplas
ini pada permukaan amplasnya itu halus dan tahan lama dalam pemakaian.
e. Part spesifikasi
Critikal part 5 menggunakan part spesifikasi 1 cup folder, karena
menyesuaikan kebutuhan
f. Part spesifikasi
Critical part 6 menggunakan part spesifikasi ukuran 5x5 cm, karena dengan
ukuran ini sudah dapat efektif untuk anak anak.
g. Part spesifikasi
Critical part 7 menggunakan part spesifikasi 2 jumlah pegangan, karena 2
jumlah pegang sudah dapat mempermudah untuk meembawa produk ke tempat
yang diinginkan.
h. Part spesifikasi
Critical part 8 menggunakan part spesifikasi plypropylene, karena sesuai
kebutuhan
i. Part spesifikasi
Critical part 9 menggunakan part spesifikasi kayu balsa. Karena kayu balsa
memiliki harga yang terjangkau dan tahan lama serta mudah dibentuk.
j. Part spesifikasi
Critical part 10 menggunakan part spesifikasi amplas garnet 180, perbedaan
dengan amplas yang sebelumnya itu ada pada cara penggunaannya yang lebih
mudah dan cocok untuk menghaluskan sisi-sisi kayu yang tajam, tetapi amplas
jenis ini sangat cepat halus permukaannya sehingga memiliki daya tahan yang
tidak begitu lama ketimbang amplas sebelumnya.
k. Part spesifikasi
Critical part 11 menggunakan part spesifikasi gambar anime, karena sesuai
dengan kebutuhan dan terlihat lebih menarik.
l. Part spesifikasi
Critical part 12 menggunakan part spesifikasi ukuran 4x4 cm, karena sesuai
kebutuhan dan efektif.
m. Part spesifikasi
Critical part 13 menggunakan part spesifikasi warna untuk bangun datar,
karena sesuai kebutuhan dan terlihat lebih menarik.
n. Part spesifikasi
Critical part 14 menggunakan part spesifikasi kayu balsa, karena kayu yang
tidak terlalu mahal dan tahan lama seta tidak berbahaya.
o. Part spesifikasi
Critical part 15 menggunakan part spesifikasi kayu balsa balok, karena kayu
yang tidak terlalu mahal dan tahan lama kemudian mudah di bentuk.

C. Kesimpulan
Setelah dilakukan riset pasar (kuisioner terbuka dan tertutup) yang dilakukan
kepada 30 responden pada kalangan mahasiswa, kemudian melakukan pengujian
validitas dan reabilitas , lalu dilanjutkan dengan perumusan house of quality
didapatkan hasil technical requirement sebagai input dalam part deployment.
Kemudian dilakukan penentuan nilai nilai kritis yang diperoleh dari house of
quality dan telah diterjemahkan melalui pembuatan fault ree analysis maka
diperoleh part deployment dalam seperti dibawah ini:
1. Part spesifikasi
a. Part spesifikasi untuk critical part 1 adalah jenis pernis yaitu propan pernis
b. Part spesifikasi untuk critical part 2 adalah jenis bahan warna Biuduco Chalk
Paint
c. Part spesifikasi untuk critical part 3 adalah jenis warna krem untuk box
d. Part spesifikasi untuk critical part 4 adalah jenis amplas alumunium oxide
150
e. Part spesifikasi untuk critical part 5 adalah dimensi ukuran 1 cup folder
f. Part spesifikasi untuk critical part 6 adalah ukuran dimensi 5 x 5 cm
g. Part spesifikasi untuk critical part 7 adalah jumlah pegangan 2 buah
h. Part spesifikasi untuk critical part 8 adalah jenis pegangan polypropylene
i. Part spesifikasi untuk critical part 9 adalah bahan baku dari kayu balsa.
j. Part spesifikasi untuk critical part 10 adalah jenis amplas yaitu amplas garnet
180
k. Part spesifikasi untuk critical part 11 adalah jenis gambar yaitu anime
l. Part spesifikasi untuk critical part 12 adalah ukuran gambar 4 x 4 cm
m. Part spesifikasi untuk critical part 13 adalah pemilihan warna untuk bangun
datar.
n. Part spesifikasi untuk critical part 14 adalah jenis bahan baku dari kayu balsa.
o. Part spesifikasi untuk critical part 15 adalah atribut dari kayu balsa balok
2. Coloumn Weight Critical Part
Dibawah ini merupakan hasil perhitungan coloumn weight adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.2 Coloumn Weight
No Critical Part Coloumn Weight
1 Critical Part 1 459,72
2 Critical Part 2 414,72
3 Critical Part 3 414,72
4 Critical Part 4 375,84
5 Critical Part 5 285,93
6 Critical Part 6 285,93
7 Critical Part 7 316,89
8 Critical Part 8 316,89
9 Critical Part 9 383,94
10 Critical Part 10 383,94
11 Critical Part 11 878,04
12 Critical Part 12 878,04
13 Critical Part 13 562,95
14 Critical Part 14 625,32
15 Critical Part 15 625,32
3. Part Deployment
Dibawah ini merupakan hasil Part Deployment adalah sebagai berikut :

Gambar 3.3 Part Deployment

Anda mungkin juga menyukai