Anda di halaman 1dari 2
BUPATI LAHAT Lahat, 21 Maret 2022 Kepada Yth. Kepala Desa se-Kabupaten Lahat di- Tempat SURAT EDARAN NOMOR : 412.2). 90 /DPMDIV/2022 TENTANG PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA Mempedomani Peraturan Bupati Lahat Nomor 47 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Lahat Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Lahat Nomor 47 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa dan Peraturan Bupati Lahat Nomor 3 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa, ditegaskan kembali ha-hal mengenai pelaksanaan pengelolaan keuangan Desa sebagai berikut: 1. Sebelum Pemerintah Desa melaksanakan pengelolaan keuangan Desa, Kepala Desa wajib membuat Keputusan tentang Penetapan Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa (PPKD) 2. Kaur Keuangan dalam PPKD merupakan pelaksana fungsi kebendaharaan. Kaur Keuangan mempunyai tugas: ‘a. menyusun Rencana Anggaran Kas (RAK) Desa; dan b. melakukan penatausahaan yang meliputi menerima, menyimpan, menyetorkan/ membayar, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan Desa dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan APB Desa 3. Operator SISKEUDES di Desa hanyalah personil yang menjalankan proses input data yang bekerja atas perintah PPKD sesuai fungsi dan tugas masing-masing PPKD. 4, Setiap penerimaan Desa wajib dimasukkan ke dalam Rekening Kas Desa, baik itu Dana ‘Transfer (DD, ADD, PBH), Pendapatan Asli Desa dari BUM Desa, Bantuan Keuangan dari Pemda maupun Bantuan dari Pihak Ketiga (Masyarakat dan/atau Perusahaan), 5. Pencairan dana penyertaan modal kepada BUM Desa dilarang melalui cash, harus melalui mekanisme transfer dari Rekening Kas Desa ke Rekening BUM Desa dan juga wajib memperhatikan analisa kelayakan penyertaan modal, antara lain a. Penyertaan modal awal, meliput i, Adanya legalitas pendirian BUM Desa (Peraturan Desa dan/atau Akta Notaris) serta ‘Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga; li, Adanya analisis kelayakan usaha (sumber daya alam dan/atau industri kerajinan rumah tangga yang berpotensi menjadi usaha unggulan sera sumber daya manusia yang memiliki kompetensi di bidang usaha dan administrasi); dan ii, Dokumen pengajuan penyertaan modal Desa. b. Penyertaan modal tambahan, meliputi i. Usaha BUM Desa menunjukan perkembangan yang baik, dilihat dari grafik produksi dan pemasaran (Laporan keuangan tidak defisit); ii. Gajhonor pengurus berasal dari keuntungan usaha; il, Adanya hasil analisis kelayakan usaha; iv. Tidak ada konflik kepentingan/kepengurusan dan permasalahan hukum; dan v. Dokumen pengajuan penyertaan modal Desa 6. Penggunaan anggaran yang diterima dari pengajuan SPP untuk kegiatan pengadaan barang/jasa secara swakelola tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari kerja. Dalam hal pembayaran pengadaan barang/jasa belum dilakukan dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja, Kaur Keuangan wajib menyetorkan kembali anggaran tersebut ke dalam Rekening Kas Desa. 7. Kaur Keuangan wajib memungut pajak (PPN, PPh, Pajak Galian C, dan Pajak Restoran) sesuai ketentuan serta menyetorkannya paling lambat sebelum pengajuan dana tahap selanjutnya 8. Pemerintah Desa wajib menyampaikan tembusan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) ketika melakukan pencairan anggaran, kepada Camat 8. Pada kegiatan Operasional BPD, Posyandu, PKK, Karang Taruna serta lembaga Desa lainnya yang bersumber dari APB Desa, kaur Keuangan untuk membelanjakan barang/jasa sesuai anggaran yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB), lalu barangijasa tersebut diserahkan kepada pihak terkait. Kaur keuangan tidak menyerahkan dana operasional kepada lembaga Desa untuk dikelola secara langsung. 10. Kerjasama desa baik kerjasama antar Desa atau kerjasama dengan pihak ketiga wajib mempedomani Permendagri Nomor 96 Tahun 2017 tentang kerjasama Desa 11. Pedoman Pengadaan barang/jasa di Desa sebagai berikut a. KaurlKasi dalam melaksanakan kegiatan/pengadaan barangijasa dibantu oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) karena sifat dan jenisnya tidak dapat dilakukan sendiri oleh KaurlKasi, seperti kegiatan fisik yaitu pembangunan, peningkatan, rehabiltas dan pengadaan. b. Kegiatan/pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan sendiri oleh Kasi/Kaur, berupa kegiatan non fisik yaitu pelatihan, bimtek, pengenalan, operasional, dan sebagainya. c. TPKterdiri atas dari unsur Perangkat Desa (Kepala Dusun), Lembaga Kemasyarakatan Desa, dan masyarakat. Sehingga Kaur/Kasi tidak dapat diangkat menjadi TPK. d. TPK ditetapkan dengan jumiah personil minimal 3 (tiga) orang, dengan struktur Ketua, Sekretaris dan Anggota. e. TPK bukan pengelola keuangan Desa, karena berdasarkan ketentuan, kepala Desa menguasakan sebagian kekuasaannya kepada Kaur/Kasi sebagai PPKD. Tugas TPK adalah ‘membantu tugas-tugas Kaur/Kasi dalam pelaksanaan kegiatan/pengadaan di lapangan. TPK bertanggung jawab kepada Kaur/Kasi dalam pelaksanaan tugasnya. f. TPK melaporkan kepada KauriKasi: i. _kemajuan pelaksanaan Pengadaan; dan ii. pelaksanaan Pengadaan yang telah selesai 100% (seratus persen) 9. Berdasarkan laporan dari TPK, Kaur/Kasi menerima hasil kegiatan Pengadaan i. melalui Swakelola dari TPK dengan menandatangani Berita Acara Serah Terima (BAST); atau melalui Penyedia dengan menandatangani Berita Acara Serah Terima (BAST). h. Kaur/Kasi menyerahkan hasil kegiatan dari pengadaan sesuai bidang tugasnya kepada Kepala Desa dengan berita acara penyerahan i. Kepala Desa tidak menunjuk Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) karena yang menerima hasil Pekerjaan/Pengadaan adalah Kaur/Kasi sesuai bidang tugasnya. Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dan diucapkan terima kasih. 2 3 4 lnspektur Kabupaten Lahat; Gamat Se-Xabupaten Lahat; TAP3MD Kabupaten Lahat. Jalan Kolonel Barlian, Bandar Jaya, Kabupaten Lahat Telepon (0731) 323000 Kode Pos 31414 Provinsi Sumatera Selatan

Anda mungkin juga menyukai