Anda di halaman 1dari 4

RUJUKAN BAYI BARU LAHIR

RISIKO TINGGI
No. Dokumen : 007/SOP/II/2021
No. Revisi : 00
SOP Tgl. Terbit : 24 Februari 2021
Halaman : 1/7b

Amalina Mahmudah
PMB SST
AMALINA

1. Pengertian Rujukan bayi baru lahir risiko tinggi adalah apabila setelah dilahirkan bayi
menjadi sakit atau gawat dan membutuhkan fasilitas dan keahlian yang lebih
memadai.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan rujukan bayi baru lahir risiko
tinggi.
3. Referensi Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, yayasan
bina pustaka sarwono prawirohardjo.
4. Prosedur A. Persiapan Alat Dan Bahan :
1. Alat :
a. Selimut hangat/tebal yang bersih/popok serta kain penyeka muka.
b. Sungkup no.1 untuk bayi cukup bulan, no.0 untuk bayi kurang
bulan
c. Penghisap lendir.slym dan penekan lidah : 1 set
d. Meja kering, bersih dan hangat
e. Timer ( jam tangan yang ada detiknya )
2. Bahan :
a. Oxygen, ventilasi dengan oxygen
b. Stesolid
c. Infus set, jarum infuse
d. Cairan elektrolit
B. Petugas yang melaksanakan :
1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan

C. Langkah - langkah :
1. Petugas kesehatan menentukan indikasi rujukan, yaitu:
a. Bayi barat lahir rendah kurang atau sama dengan 2000 gram

1
b. Bayi tidak mau minum ASI
c. Tangan dan kaki bayi teraba dingin
d. Bayi mengalami gangguan/kesulitan bernafas
e. Bayi mengalami perdarahan atau tersangka perdarahan
f. Bayi mengalami kejang-kejang
g. Bayi mengalami gejala ikterus yang meningkat
h. Bayi mengalami gangguan saluran cerna disertai muntah-muntah,
diare atau tidak buang air besar sama sekali dengan perut
membuncit
i. Bayi menunjukkan tanda infeksi berat seperti meningitis atau
sepsis
j. Bayi menyandang kelainan bawaan
2. KIE dan meminta keluarga menandatangani lembar persetujuan
tindakan medis
3. Stabilisasi kondisi bayi pada saat transportasi
4. Bayi dinyatakan stabil apabila suhu tubuh, tekanan darah, cairan
tubuh dan oksigenasi cukup, beberapa penanganan stabilisasi
sebelum pengiriman sebagai berikut:
 Bayi dengan dehidrasi harus diberi infuse untuk memberikan
cairan.
 Bayi dengan kejang-kejang perlu diberi pengobatan antikonvulsi
terlebih dulu agar kondisi bayi tidak bertambah berat
 Bayi sesak napas dengan sianosis harus diberi oksigen.
 Suhu bayi dipertahankan agar tetap hangat, salah satu cara dengan
metode kangguru.
 Bayi yang muntah-muntah atau kembung atau mengalami aspirasi
sebaiknya dipasang selang nasogastrik untuk dekompresi.
 Jejas yang terbuka ditutup dengan kasa yang dibasahi dengan
cairan NaCl 0,9%.
5. Menghubungi petugas di tempat rujukan untuk menyampaikan
informasi mengenai kondisi bayi.
6. Petugas kesehatan menyerahkan surat/kartu rujukan di tempat
rujukan
7. Petugas melengkapi identitas dan keterangan megenai penyakit serta
melaporkan keadaan pasien selama dalam perjalanan.
8. Tempat rujukan mengirim umpan balik terhadap petugas yang
merujuk.

2
5. Diagram
KIE dan meminta keluarga
Alir Petugas menandatangani lembar persetujuan
kesehatan tindakan medis
menentukan
indikasi rujukan
Stabilisasi kondisi bayi pada saat transportasi

Bayi dinyatakan stabil apabila suhu tubuh, tekanan


darah, cairan tubuh dan oksigenasi cukup

Bayi dengan dehidrasi harus diberi infuse untuk memberikan cairan.


Bayi dengan kejang-kejang perlu diberi pengobatan antikonvulsi
terlebih dulu agar kondisi bayi tidak bertambah berat
Bayi sesak napas dengan sianosis harus diberi oksigen.
Suhu bayi dipertahankan agar tetap hangat, salah satu cara dengan
metode kangguru.
Bayi yang muntah-muntah atau kembung atau mengalami aspirasi
sebaiknya dipasang selang nasogastrik untuk dekompresi.
Jejas yang terbuka ditutup dengan kasa yang dibasahi dengan cairan
NaCl 0,9%.

Menghubungi petugas di tempat rujukan untuk


menyampaikan informasi mengenai kondisi bayi.

Petugas kesehatan menyerahkan


surat/kartu rujukan di tempat rujukan

Petugas melengkapi identitas dan


keterangan megenai penyakit serta
melaporkan keadaan pasien selama dalam
perjalanan

Tempat rujukan mengirim umpan


balik terhadap petugas yang
merujuk.

6. Hal – hal 1. Observasi keadaan bayi


yang Perlu 2. KIE keluarga pasien
Diperhatikan

7. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum


2. Rawat Inap
3. Ruang KIA.KB
4. Puskesmas Pembantu
8. Dokumen 1. Rekam medis
terkait 2. Catatan medik

3
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Rekaman Historis Perubahan

Anda mungkin juga menyukai