Anda di halaman 1dari 3

Bila tidak berhasil penanganan primary, Kembali lagi ke primeri survei (reevaluasi)

Tidak dilakukan primeri survey

Tidak sistematis, tidak melakukan ABCDE

Curiga tension pneumotoraax

Tidak ada Kerjasama tim

Persiapan alat tidak baik

Reevaluasi

Mendapat informasi dari pra hospital

Dan mengidentifikasi kemungkinan yang terjadi serta persiapan yang diperlukan saat pasien dating

Mempertimbangkan merujuk bila tidak dapat ditangani

Kerja sama tim yang baik

Menerapkan prinsip atls

Menghubungi dokter bedah dan menyampaikan informasi

Secondary survey

Dilakukan dengan baik, dan yang memiliki potensi bahaya yang sudah di stabilkan dilewatkan

Lemon pada pasien sadar dan kooperatif

3-3-2 dilakukan oleh pasien

Pada pasien tidak sadar dengan suara napas tambahan seperti gurgling snoring

O2 terlebih dahulu baru dilanjutkan dengan pemeriksaan SMNR 10-15

Undevinitife (HT Chin lift , JT, NPA, OPA, LMA

Definitive alat masuk ke trakea

1 . surgical , (trakeostomi, dan cricotiroidektomi

Non surgical (intubasi hidung atau oro)

Bantuan obat sedasi ( analgetic kuat opioid, muscle relaxan, sedative)


Bila sulit melakukan intubasi maka gunakan LMA, berikan obat sedasi, Ketika rileks ganti dengan
intubasi

Indikasi surgical hambatan airway yang bersifat absolut, needle crecotirodektomi, Ketika berbunyi
aliran udara lanjut crico atau trakeostomi

Jangan gunakan muscle relaxan pada penangan air way, bangunakn pasien dan lakukan intubasi
secara sadar (anastesi local spary)

7x3-1 cara kasar ukur ett

Pada anak tidak boleh NPA

LMA, apakai lubrikasi bantuan ventilasi karena tidak 100 persen masuk ke paru, bisa refluk bila baru
makan

3 30-50 kg

4 50-70 kg

Pada pemasangan

Persiapan alat, intubasi harus terlihat vocal cord, kembangkan balon, mendengar dengan auskultasi

Inspeksi simtris atau tidak,

Gum elastic bougie

1 :4 1 tutup 4 buka

Jet influasi 45 menit, harus berganti menjadi trakeostomi atau cricotirotomi

3-5 cc berturut2

10 cc/kg bb

Servical lateral

Pelfic ap

Thorax ap
Trauma abdomen bisa dicegah kematian

Poto polos biasa tidak bisa nilai cairan atau darah

Bedah saraf

Mempertahankan sistolik dan oksigenasi

Pemeriksaan gcs ulang setelah o2

Sedasi yang short acting supaya dapat menilai GCS

Mencegah jangan menajdi udem yang hepat, hipoksia dan hypovolemia

250-300 cc habis dalam 30 menit : menarik cairan ekstravaskuler ke dalam vaskuler

Mannitol atau nacl 3%

Sistolik >100

Penggunaan mannitol saat Penurunan kesadaran yang cepat

Kontraindikasi mannitol dibawah 100

Fenitoin anti kejang bolus

Dexametason tidak dianjurkan lagi

Pada pasien yang mengalami spinal cord trauma

Diagnostic nomor dua, yang pertama stabilisasi

Xray – ct scan – MRI

Stabilisai dan penatalaksanaan awal

Maksimal torniquet 120 menit 200mmhg

x-ray ap lateral disertakan pelvis bila grade 3

membuat catatan saat merujuk

pelfic bainder

apakah boleh pelvic binder diganti oleh gurita

Anda mungkin juga menyukai