Anda di halaman 1dari 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Topik : Sex Education


Hari/tanggal : Kamis, 11 Agustus 2022
Tempat : Desa Tanjung Sari
Sasaran : Remaja karang taruna
Waktu :
Penyuluh/pembicara :

Sub Pokok Bahasan : Pendidikan kesehatan tentang perilaku dan pencegahan kekerasan
seksual pada remaja
• Pengertian kekerasan seksual pada anak remaja
• Bentuk-bentuk kekerasan seksual
• Faktor pendukung terjadinya kekerasan seksual
• Dampak kekerasan seksual pada anak remaja
• Upaya pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual pada remaja

A. Tujuan :
a. Tujuan Umum : Setelah dilakukan penyuluhan terhadap remaja diharapkan
mengetahui macam-macam perilaku kekerasan seksual pada remaja dan
pencegahan kekerasan seksual pada remaja

b. Tujuan Khusus : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan :


• Menjelaskan definisi kekerasan seksual pada anak remaja
• Menjelaskan bentuk bentuk kekerasan seksual
• Menjelaskan faktor pendukung terjadinya kekerasan seksual
• Mengetahui penanggulangan dan pencegahan kekerasan seksual pada
remaja

B. Metode :
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya Jawab

C. Media / alat :
a. Leaflet
D. PELAKSANAAN KEGIATAN

No. Kegiatan Responden Waktu


1. Pendahuluan :  Membalas salam 5 menit
 Memberi salam pembuka  Mendengarkan
dan perkenalan diri  Memberi respon
 Menjelaskan tujuan
 Kontrak waktu

2. Penjelasan :
 Menjelaskan definisi Mendengarkan dengan penuh
 Menjelaskan bentuk semangat
kekerasan seksual
 Menjelaskan faktor
pendukung terjadinya
kekerasan seksual
 Menjelaskan dampak
kekerasan seksual
 Mengetahui pencegahan
dan penanggulangan
kekerasan seksual pada
remaja

3. Diskusi dan tanya jawab :  Mengajukan pertanyaan


Memberikan kesempatan kepada  Memberi pendapat
peserta untuk bertanya jika
terdapat hal-hal yang belum
jelas

4. Penutup :  Aktif bersama 5 Menit


 Menanyakan hal yang menyimpulkan
belum jelas  Membalas salam
 Menyimpulkan hasil
penyuluhan
 Memberikan salam
penutup

E. Materi : Terlampir

F. Media : Leaflet
G. Evaluasi
POKOK BAHASAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA

PENDAHULUAN :
Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak anak ke masa dewasa. Kehidupan remaja
merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi masa depan mereka selanjutnya. Data
dari perlindungan anak tahun 2013 ada 925 kasus pelecehan seksual pada masa remaja di
seluruh Indonesia. Kasus kekerasan seksual pada remaja menunjukkan bahwa terjadi pada
semua ranah, yaitu personal, publik, dan negara.

1. Definisi :
Menurut World Health Organization (WHO) kekerasan seksual merupakan segala macam
bentuk perilaku yang berkonotasi/mengarah kepada hal-hal seksual yang dilakukan secara
sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran sehingga menimbulkan reaksi
negatif, seperti malu, benci, tersinggung, dsb pada diri individu yang menjadi korban
pelecehan tersebut. Kekerasan seksual pada anak di dunia perlu perhatian yang serius dari
berbagai pihak agar angka kejadian kekerasan dapat ditekankan. Karena kekerasan seksual
pada remaja merupakan perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dalam konteks seksual
yang dialami oleh seorang remaja. Remaja sangat rentang mengalami kekerasan seksual,
karena pada masa ini merupakan masa peralihan dari masa kanak kanak menuju dewasa. Usia
anak berkisar 0-18 tahun. Sedangkan batasan usia remaja antara 10-24 tahun (WHO,2014).

2. Bentuk-bentuk kekerasan seksual pada remaja :


 Perkosaan
Perkosaan adalah serangan yang diarahkan pada bagian seksual dan
seksualitas seseorang dengan menggunakan organ seksual pria dan wanita,
anus/mulut, atau dengan sentuhan. Serangan itu dilakukan dengan kekerasan,
ancaman ataupun dengan pemaksaan sehingga mengakibatkan rasa takut akan
kekerasan, tekanan psikologis dll. Bentuk lain dari perkosaan adalah
pencabulan. Pencabulan adalah perkosaan yang dilakukan pada orang yang
belum bisa memberikan persetujuan, contohnya pada anak di bawah 18
tahun.akibatkann seksual
 Pelecehan seksual
Tindakan seksual lewat sentuhan fisik maupun nonfisik yang mengarah ke
seksualitas korban. Contoh tindakannya adalah siulan mata, ucapan bernuansa
seksual, mempertunjukkan materi pornografi, atau sentuhan di bagian tubuh
tertentu.
 Intimidasi/Serangan bernuansa seksual
Intimidasi seksual adalah tindakan menyerang yang menimbulkan penderitaan
secara psikis pada korban. Intimidasi termasuk di dalamnya ancaman
perkosaan yang disampaikan langsung maupun tidak langsung, seperti lewat
pesan singkat, surel, dan media lain.

3. Faktor pendukung terjadinya kekerasan seksual


 Faktor internal :
Dalam hal ini anak mengalami cacat mental atau mengalami suatu penyakit
disfungsi penginderaan yang menyebabkan anak menjadi gampang dilecehkan
 Faktor eksternal :
1. Faktor lingkungan, usia, dan keluarga
2. Pewarisan kekerasan antar generasi, banyak anak belajar perilaku
kekerasan dari orangtuanya dan ketika tumbuh menjadi dewasa
mereka akan melakukan hal yang sama kepada orang lain.
3. Stress sosial. Yang ditimbulkan oleh berbagai kondisi sosial
meningkatkan resiko kekerasan terhadap anak di dalam keluarga
4. Kelalaian orang tua yang tidak memperhatikan tumbuh kembang dan
pergaulan anak.
5. Rendahnya moralitas dan mentalitas pelaku.

4. Dampak kekerasan seksual pada remaja


1. Psikologis (stres, depresi, kecemasan, panik, keinginan bunuh diri, self harm,
gangguan klinis lainnya)
2. Fisik (tertular IMS, kehamilan tidak dikehendaki, aborsi, melahirkan di usia dini)
3. Sosial (stigma negatif dari keluarga dan masyarakat, dikucilkan, dikeluarkan dari
sekolah, menjadi orangtua tunggal di usia dini
4. Hukum (terlibat proses hukum, berlanjut dengan KDRT dan perceraian)
5.Penanggulangan dan pencegahan kekerasan seksual pada remaja

Anda mungkin juga menyukai