Anda di halaman 1dari 3

Fakta Unik:

Intan atau sering dikenal masyarakat umum sebagai Berlian1 adalah adalah mineral yang
unik, serta merupakan perhiasan termahal. Hal ini dikarenakan pembentukan Intan yang
membutuhkan proses jutaan tahun, dibentuk pada kedalam 100 mil dan terbentuk pada
tekanan tinggi sekitar 60 Kilobar. Proses pembuatan Intan menjadi berlian juga memerlukan
keahlian dari pengerajin yang handal.

PEREMPUAN

1
Berlian adalah perhiasan dari Intan yang diolah dan dibentuk secara khusus.
Lana pulang dengan wajah cemberut. Lantas mengacuhkan ayahnya yang sedang
bekerja di Ruang Inspirasi. Sebagai anak gadis yang beranjak remaja, ayahnya paham betul
dengan kondisi yang sedang dialami anaknya. Hidup dengan latar keluarga yang sederhana,
tak pernah mengenal sosok ibu dan hidup seumur hidup dengan ayahnya, membuat sang ayah
paham betul gelagat dari putrinya. Pasti, Lana habis diejek oleh teman-temannya di sekolah
karena tidak bisa mengikuti tren yang ada.

Sebagai seorang ayah, pastinya selalu mengharapkan yang terbaik untuk anak semata
wayangnya. Dari SD sampai SMP, ayahnya selalu menyekolahkan Lana di sekolah yang
terbaik di seentero kota. Bahkan, dibangku SMA ini Lana bersekolah di sekolah paling mahal
seindonesia, SMA Unggulan gelarnya. Untung saja Lana adalah gadis yang cerdas, jadi biaya
sekolah sedikit terbantu dengan beasiswa daerah yang menopangnya sampai saat ini. Sebagai
sekolah bergelar unggulan, yang bisa masuk ke sekolah itu hanya 2 golongan, yang punya
uang atau yang punya prestasi, dan itupun yang berprestasi bisa saja tersingkir bila nominal
uang sudah berbicara. Lana adalah keajaiban, ditambah ia dapat beasiswa.

Tapi beasiswanya hanya memberikan Lana pendidikan terbaik, bukan ekonomi yang
membaik, setidaknya itu yang Lana pikirkan selama ini. Ayahnya hanya seorang seniman,
bekerja melalui lukisan. Sesekali bekerja di pasar dan menjadi buruh harian di beberapa
tempat. Penghasilan tak menentu, harga pasaran pun naik.

Ayahnya langsung saja meninggalkan lukisannya, bahkan tak sempat membersihkan


cat yang menempal pada baju dan tangan. Lana tersedu-sedu, dan seperti biasa sang ayah
selalu duduk di samping putrinya, mencoba menenangkan air matanya.

“Di ejek lagi,ya ?” pertanyaan pembuka.

“Kenapa sih kita miskin ?”

Pertanyaan yang tak di tanyakan Lana pada ayahnya selama 16 tahun hidup bersama.
Lana menurunkan bantal yang menutupi wajahnya, matanya sembab, butiran air mata masih
menetes perlahan dari binar matanya yang indah, persis seperti ibunya, “Lana…nggak paham
ayah. Kita salah ya kalau kita miskin. Sampai hampir setengah tahun ini Lana sekolah di
sekolah itu, mereka selalu menghina Lana”.

Ayahnya paham betul dengan perasaan putrinya, perundungan memang sering terjadi
di sekolah itu, disini peran seorang ayah bermain.
“Kita nggak salah,kok. Dan tidak ada yang salah, Lana. Kita juga kaya”.

Mendengar kalimat itu, Lana yang meringkuk dikasurnya kini duduk tepat
bersebelahan dengan sang ayah, “Kalau kita kaya, mana uang kita ? buktinya kita tinggal di
rumah yang kecil”.

“Ini bukan tentang uang, dan kekayaan bukan selalu tentang harta, Lana. Denger,nak,
kekayaan kita adalah keteguhan hati serta kelapangannya. Tau nggak kenapa kamu Ayah beri
nama Intania Berliana ?”

Lana mengangguk tidak tau, “kenapa ?”

“Di dalam kaki kita sekarang, di kedalaman yang luar biasa, sebuah Intan yang cantik
sedang terbentuk. Di ditekan habis-habisan,

Anda mungkin juga menyukai