SASTRA INDONESIA
Nama:
Tugas
perspektivisasi yang bisa jadi dilakukan melalui vision, empathy, dan focalization. Jelaskan hal tersebut dengan menggunakan teks berikut sebagai contoh.
a. Budi menceraikan Wati hanya karena ingin menikahi teman kerjanya. Semua laki-laki memang brengsek! b. Hanya karena ingin menikah dengan teman kerjanya, Lelaki yang berasal dari Jakarta itu, katanya bernama Budi, menceraikan istrinya. Padahal, tidak ada masalah dengan poligami. c. Akhirmya mereka bercerai. Laki-laki brengsek itu lebih su ka mencraikan Wati daripada harus beristri dua.
Jawaban.
Vision adalah
ideologis tertentu: sistem nilai dan norma yang terkait dengan relasi sosial (satu informasi yang sama tapi memiliki tujuan yang berbeda). Dari contoh di atas informasi yang ingin dihadirkan
adalah Budi menceraikan istrinya, namun masing-masing contoh memiliki nilai atau norma yang berbeda.
Empathy
digunakan
untuk
menggambarkan
tingkat
pengetahuan yang dimiliki penutur dalam mengidentifikasi objek atau orang di dalam kalimat. Semakin terlibat, maka semakin tahu. Dari contoh di atas, dapat diuraikan seperti di bawah ini.
-
Budi menceraikan Wati. Lelaki yang berasal dari Jakarta itu menceraikan istrinya. Laki-laki brengsek itu menceraikan Wati.
pencerita terlibat langsung di dalam sebuah peristiwa atau tidak. Menurut saya, pada contoh (b) si pencerita tidak terlibat langsung karena terdapat kalimat: katanya bernama Budi.
2. Apa yang Anda ketahui tentang dieksis? Jelaskan dengan disertai contoh dari bahasa yang Anda ketahui.
Jawaban. Deiksis mengandung arti memperlihatkan atau menunjukan. Deiksis pada intinya yang sering digunakan pada linguistik dan keadaannya tidak stabil. Berpatokan pada here, now, dan I. atau di sini, sekarang, dan saya. Deiksis terbagi menjadi tiga jenis:
atau Aku yang menunjukan pembicara atau persona pertama, engkau atau kamu yang mengacu kepada lawan bicara atau persona ke dua, dan dia sebagai orang ketiga yang bisa jadi merupakan tema pembicaraan. Contoh: A: Ini punya siapa? B: Punya dia, Bu.
ini dan itu, atau dengan adverbia yang menunjukan arti tempat. Contoh: Tunggu aku di sana lima menit lagi.
menyerang
muka
(face
threatening
act).
Jelaskan
dengan
Jawaban. Strategi kesantunan dibutuhkan agar pembicara tidak kehilangan muka. Semakin tinggi risiko kehilangan muka, maka semakin banyak strategi kesantunan yang digunakan.
a. b. c.
Orang yang sudah kenal Eh, ini artinya apa sih? Seumuran, statusnya sama Mbak, ini artinya apa ya? Statusnya lebih tinggi Maaf, Mbak, kalau boleh tahu ini
artinya apa?
d.
Bagian ini kurang jelas, saya boleh tahu maksudnya apa? 4. Inferensi yang dilakukan dalam memahami sebuah tindakan yang
komunikasi
dapat
berperan
sebagai
penghubung
garis
terputus, penghubung secara tidak otomatis, dan pengisian ruang kosong dalam interpretasi. Jelaskan dengan disertai contoh. Jawaban. Menurut saya, inferensi justru menjadi penghubung secara otomatis antara unsur-unsur dalam teks melalui representasi pengetahuan yang telah ada dapat dipakai sebagai dasar untuk menentukan hubungan yang hilang atau terputus. Contoh: (a) (b) Kamu sudah baca novel saya yang baru? Sudah. Tokoh utamanya kenapa mati?
5. Jelaskan istilah di bawah ini dengan ringkas dan disertai contoh. a. Presuposisi b. Inferensi c. Tow-down and botton up processing d. Eksplikatur
Jawaban
kalimat, yang tidak terpengaruh oleh negasi, sehingga kalimat tersebut dapat dihukumi benar atau salah. Presuposisi juga dapat dikatakan sebagai pengetahuan yang dijadikan dasar dalam sebuah wacana. Contohnya: Asri (tidak) ikut karyawisata. Kalimat di atas mengandung praanggapan bahwa ada seorang anak bernama Asri, Asri masih sekolah, dan memiliki uang untuk biaya karyawisata.
hasil yang kita simpulkan maupun cara yang sedang kita simpulkan, sedangkan pengertian inferensi secara umum adalah seluruh jenis informasi implisit yang dapat diderivasikan dari wacana. Ada beberapa inferensi yang terkait dengan entailmen, conventional implicature, dan corversational implicature. Masingmasing contoh di atas di antaranya:
-
Entailmen mengandung arti implikatur yang didapatkan bukan dari percakapan. Misalnya: saya lebih mangga berarti sama saja dengan saya
lebih buah.
-
Conventional
implicature
memiliki
arti
implikatur
yang
didapatkan bukan dari percakapan. Misalnya: Wajar saja dia naik Ferrari ke kampus, anak pejabat!
-
Conversational
implicature:
dihasilkan
dari
percakapan
adanya akibat dari percakapan Misalnya: A: Tolong kerjakan tugas saya. B: Saya juga bingung
Yang artinya si B tidak bisa mengerjakan tugas A. Jadi penolakan tidak dikatakan secara langsung tetapi secara tersirat.
c. Top-down
and
bottom
up
processing
merupakan
pemahaman teks biasanya dilakukan melalui apa yang terdapat secara literal dalam teks dan, pada saat yang sama, dilakukan prediksi apa yang dimaksudkan oleh teks berdasarkan konteks. Misalnya: sapaan seorang tamu ketika mengucapkan
apa yang terkatakan. Contoh: A: Dia memang seorang koki yang andal, jam terbangnya tinggi. B: Dia terbang jam berapa?