Problem, Population :
Populasi dalam penelitian ini adalah 15 responden penderita stroke ditandai dengan
kelemahan disebagian tubuh atau hemiparesis. Stroke Stroke merupakan sindrom klinis
dengan gejala gangguan fungsi otak secara fokal dan atau global yang berlangsung 24 jam
atau lebih dan dapat mengakibatkan kematian atau kecacatan yang menetap lebih dari 24 jam.
Pasien stroke dengan hemiparase memiliki keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan
beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri.
Intervention :
Compresion :
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasymi (2013), yang
mengatakan bahwa latihan ROM yang dilakukan sedini mungkin dan dilakukan dengan benar
secara terus menerus akan memberikan dampak fleksibilitas sendi, kekuatan otot penderita
yang artinya adanya pengaruh latihan ROM terhadap kekuatan otot. Sejalan juga dengan
penelitian dari Purwanti (2013), Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa baik itu latihan
ROM yang dilakukan 4 kali sehari maupun latihan ROM yang diberikan hanya 2 kali sehari
sama-sama berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan fungsional.
Outcome :
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa latihan ROM pasif berpengeruh terhadap kekuatan
otot penderita stroke. Oleh karena itu pada penderita stroke akan lebih baik agar melakukan
latihan ROM dengan teratur karena telah terbukti bahwa latihan ROM dengan teratur mampu
meningkatkan kekuatan otot pada penderita stroke dengan hemiparase.