Penulis mencoba untuk memberikan usulan upaya pengembangan program
Tuberkulosis (TB) di wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Majene yang dirumuskan dari hasil analisa SWOT yang telah di lakukan sebelumnya antara lain : 1. Ketersediaan jumlah yang memadai SDM kesehatan pada semua kategori yang terlibat dalam implementasi program pengendalian TB, Semua SDM kesehatan yang terlibat dalam pengendalian TB di semua jenjang memiliki kompetensi yang diperlukan berdasar tugas dalam pengananan TB. 2. Keterlibatan masyarakat dalam pelayanan program TB, meliputi masyarakat yang sehat, masyarakat yang beresiko dan masyarakat yang sakit, sehingga data yang di dapat bisa di buatkan sebuah program 3. Memperluas sistem pelayanan DOTS yang berkualitas sehingga dapat menjangkau seluruh masyarakat yang terpapar TB dan meningkatkan penemuan kasus dan keberhasilan pengobatan 4. Memperluas kegiatan penelitian dan pemanfaatan stratejik untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian operasional TB, fase ini akan memfokuskan pada pemanfaatan berbagai informasi rutin untuk pengambilan keputusan stratejik dan operasional dalam program pengendalian TB, dan mendukung penerapan inovasi baru dalam program TB. 5. Pendidikan sangat berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan, sehingga peningkatan pelatihan spesialisasi dalam penanganan TB harus di lakukan sampai ke tatanan PKM, sehingga terjadi update ilmu tentang penanganan TB. 6. Memperkuat pelaksanaan kolaborasi di semua wilayah dengan prevalensi HIV yang tinggi (generalized dan concentrated) termasuk mengembangkan kolaborasi TB dan HIV dalam berbagai aspek kegiatan programnya agar mampu menyediakan pelayanan yang terintegrasi dan komprehensif bagi pasien TB/HIV, baik di tingkat pelayanan primer ataupun pelayanan rujukan rumah sakit yang didukung implementasi kegiatan surveilans TB-HIV. Menurunkan insiden dan transmisi MDR-TB serta menangani kasus MDR-TB melalui PMDT (programmatic management of drug resistant TB) 7. Peningkatan kerja sama dengan lintas program dan lintas sector supaya tercapai hasil yang lebih efektif dan efisien untuk peningkatan program TB. 8. Memperbanyak sarana sosialisasi dengan pembahasan mengenai TB yang mudah dipahami oleh masyarakat. 9. Pemberdayaan pasien yang sudah membaik agar dapat bekerja ataupun mendapatkan pelatihan dan support sehingga pasien dapat lebih produktif. .