Anda di halaman 1dari 29

PROGRAM INTEGRASI MALARIA

DENGAN PELAYANAN
KESEHATAN BALITA
TAHUN 2020

Disampaikan oleh:
dr. Guntur Argana, M.Kes
Kasubdit Malaria
1. Update
Situasi dan
Capaian Malaria
Update Situasi Covid-19 dan Malaria
300.000 8

7
250.000

200.000
5

150.000 4

3
100.000

25.089

23.621
22.266
21.986

21.986

21.986

21.996
20.919

20.295

18.332
50.000

13.165

12.246
1

205.426
166.559

155.683
182.806

239.668
172.479

223.221

214.012

183.657

213.387
8.997

5.541
91.267

76.847

87.035

67.568
- -
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul

Cas e Find ing 2 019 Cas e Find ing 2 020 Pos itive 2019 Pos itive 2020 Death 201 9 Death 202 0

Endemicity No of District
No of District with
Positive Covid
% District with Positive
Covid
• Dari 208 kab/kota endemis malaria,
Malaria Free 306 302 99%
177 kab/kota telah melaporkan
Low Endemicity 154 136 88%
adanya positif Covid (85%) data
31 23 74%
Covid Per 6 Agustus 2020
Moderate Endemicity
• Terdapat penurunan penemuan
High Endemicity 23 18 78%
kasus malaria mulai bulan April 2020
Total 514 479 93%
Situasi Malaria di Indonesia Tahun 2019
(Update Kab/Kota Eliminasi per 1 Juni 2020)

59,5% (60%) atau 306 Kab/Kota telah


mencapai bebas malaria

79,5% Penduduk Indonesia hidup di


daerah bebas malaria

Stagnan
Kasus malaria menurun dari dari Tahun
2010-2014 namun setelahnya terdapat
kecenderungan stagnan, hal tersebut mengindikasikan
bahwa penanggulangan malaria telah
mencapai tahap tersulit untuk menurunkan kasus
di daerah yang tinggi dan mempertahankan didaerah
yang bebas.
100%

10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%

0%
DK
IJ
ak
PA ar
Ja ta
w
PU
A aT
216.380 im
ur
KA PAP N
LIM UA TT
12.909 Ba
AN BA Ja l i
TA RA w
aT
N T 7.079 en
TI ga
M h
LA UR Ke
2.065 p
M Ba Ac
PU ng eh
NG k a
SU Be
M MA 1.521 lit
un
AT L Ja g
ER UKU w
A 1.302 aB
KA UT ar
AR at
LIM
AN A 1.033 Su
la Ri
TA w au
SU N NT es
iS
LA SE B 954 el
a
Su ta
SU WE LAT la n
LA SI A w
es
W SE N
L 861 iB
ar
ES DI at
I T ATA Yo
EN N gy
GG 861 ak
ar
SU JAW AR ta
M A Ka Ba
AT A T 812 l im n te
% API<1

ER IM an n
A U ta
n
M SE R 636 Te
L A ng
a h
AL
UK TA
SU U N Ka
602 l im Ja
LA UT
an m
W A ta
bi
n
Kab Eliminasi

ES RA
IU 580 Su Se
m la
ta
n
JA TA at
er
SU WA RA a
M 501 Se
la
Su ta
n
AT BAR la
ER AT w
A es
B 436 Su i Ut
A la ar
86% Kasus Nasional berasal dari Provinsi Papua

KA JA
w a
LIM WA RA es
T 316 iT
en
Kab Endemis Rendah

AN TEN
ga
TA GA h
SU N T H Go
LA EN 297 ro
nt
G al
o
SU WES AH Nu Be
LA I 202 sa ng
W BAR Te ku
ES ng lu
I T AT ga
194 ra
EN Ka Ba
lim ra
GA t
Kab Endemis Sedang

an
• 3 Provinsi seluruh kab/kota telah mencapai eliminasi (Jakarta, Bali, Jatim)

ta
179 n
KE H
KE P Ka
lim Ba
P RI ra
BA AU an t
ta
NG 139 n
Su Ut
KA RI m ar
a
at
BE AU er
LIT 137 a
Su Ut
UN m ar
a
G at
Kab Endemis Tinggi

130 er
Su a
la Ba
w ra
t
DK AC
IJ E es
iT
AK H 92 en
gg
A ar
BE RT A a
91 La
NG m
KU pu
KA ng
LIM LU
AN JA 82 Ka
Ke
p
lim Ri
TA MB an au
N I 66 ta
n
UT Ti
AR M m
ur
Serta Distribusi Kasus Positif Per Provinsi Tahun 2019

al
56 uk
BA A u
NT Ut
ar
EN a
33 Nu
sa M
Te al
KA GO BA uk
ng u
• Belum ada kab/kota yang mencapai eliminasi di 5 Provinsi (Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, NTT)

LIM RO LI ga
32 ra
Ti
m
AN NT
ur
Capaian Kab/Kota Eliminasi Malaria dan API<1 Per Provinsi Tahun 2019

TA ALO Pa
N 32 pu
DI a
YO BAR Ba
A ra
GY t
AK T 22
Pa
AR p ua
TA
12
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Tujuan Upaya Pencegahan
& Pengendalian Malaria

Mencegah penularan setempat kembali dan


Bebas Malaria kematian malaria melalui penguatan jejaring
diagnostik dan tatalaksana

Menghentikan penularan setempat dengan penyelidikan


Endemis Rendah
epidemiologi setiap kasus dan penguatan surveilans
migrasi

Mengurangi daerah fokus malaria dengan identifikasi serta


Endemis Sedang
intervensi penularan malaria pada populasi tertentu
(penambang illegal, perambah hutan, dll)

Endemis Tinggi Penurunan kasus malaria melalui intensifikasi penemuan dan


pengobatan penderita berdasarkan diagnostik yang akurat
2. Kebijakan dan
Strategi Program
Malaria dan
Kesehatan Balita
Kebijakan dan Strategi Program Integrasi
Malaria dan Pelayanan Kesehatan Balita

Strategi
Kebijakan 1.Dilakukan melalui pemeriksaan malaria pada
semua balita sakit (tidak hanya demam saja)
Pelaksanaan Kegiatan Rutin dilakukan di kabupaten dengan API > 5 dengan
pendekatan MTBS dan lainnya
Pelayanan Terpadu
(Integrasi) Kesehatan Balita 2.Pemeriksaan malaria pada balita sakit untuk
kabupaten dengan API<5 permil dilakukan
Dilaksanakan Melalui secara selektif (sesuai modul MTBS)yaitu pada
Pendekatan MTBS balita sakit yang :
Tinggal di desa endemis tinggi malaria/desa
merah, atau
mempunyai riwayat berkunjung/tinggal di
daerah endemis tinggi malaria dalam 1 bulan
terakhir, atau
pernah sakit malaria dalam 2 tahun terakhir
dengan pendekatan MTBS lainnya
Ancaman Malaria pada Ibu Hamil,
Bayi dan Balita

Ibu hamil :
Di daerah endemis, Bayi dalam kandungan :
Meningkatkan anemia
malaria : menimbulkan BBLR,fetal growth
dan ancaman pre-
resiko kesehatan bagi retardation, miscarriage,
eclampsia, perdarahan
ibu hamil dan bayi still birth,
post partum dan
dalam kandungan perinatal/infant mortality
kematian
Fakta Ancaman Malaria pada Ibu
Hamil, Bayi dan Balita

Tiap tahun > 2 juta anak meninggal karena pneumonia,


diarrhea & malaria*
Integrasi program
malaria dengan
Sepertiga Balita meninggal akibat pneumonia, diarrhea,
dan malaria* program kesehatan
ibu hamil dan balita
di dalam pelayanan
Peningkatan intervensi pneumonia, diarrhea, dan kesehatan dasar ANC
malaria dibutuhkan untuk akselerasi pencapaian SDG

*Sumber: Key facts. Newborns: reducing mortality. 28 September 2018 https://www.who.int/en/news-room/fact-


sheets/detail/newborns-reducing-mortality
Skrining Balita Sakit Merupakan Salah Satu Strategi
Peningkatan Penemuan Kasus Malaria di daerah
Endemis Tinggi
Skrining malaria pada Ibu Hamil melalui
kunjungan K1

Skrining malaria pada balita sakit

Penemuan melalui kunjungan rumah oleh


kader

Kontak survei serumah pada kasus positif


malaria

MBS di daerah yang belum tersedia kader


malaria

Integrasi penemuan malaria dengan


kegiatan PIS-PK
100,00%
120,00%
140,00%

0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
SA
RM
I 85,46%
JA
YA 0,12%
SU PU
M RA 83,48%
BA
0,61%
TE
NG
AH 39,66%
2,43%
M
IM
IK
A 123,31%
2,83%
M
KO AP
TA P I 25,79%
JA
YA 5,83%
PU
M RA 34,68%
AN 5,99%
OK
W
SU AR
M I 33,26%
BA 6,11%
BA
RA
T 28,46%
M L EM 6,46%
AM BA
BE TA 17,99%
M RAM 8,16%
AN O

memutus rantai penularan malaria


OK RA
W YA
AR 35,44%
IS 8,95%
EL
AT
AN 46,05%

Sarmi, Jayapura, Sumba Tengah, Mimika


9,24%
AB ER

NA
BI
RE 31,92%
KE 9,94%
ER
OM
PE IN 132,85%
NA T AN 11,67%
JA
M JA
PA YA 2,07%
Positivity Rate

SE 11,94%
R
TE UT
L UK AR
W A 2,08%
ON 13,63%
DA
M
A 27,95%
M 19,51%
ER
AU
KE 14,88%
W 24,17%
AR
OP
Standar Positivity Rate

EN 20,05%
SU 24,21%
M ND
BA UG
BA A 0,02%
RA 27,52%
T DA
SU YA 12,93%
M
BA 28,83%
TIM
BO UR 23,81%
VE
Endemis Tinggi Tahun 2019

N 30,32%
KE DI
PU G OE
LA
UA L 44,22%
N 31,32%
YA
PE
N 15,69%
37,61%
AS
M
Evaluasi Penemuan Kasus di Kab/Kota

AT 25,20%
KA 39,09%
IM
AN
JA A 14,54%
YA 42,24%
W
IJA
YA 4,54%
53,51%
• Perlu upaya peningkatan penemuan kasus malaria di Kab/Kota Endemis Tinggi untuk

YA
LIM
O 3,60%
YA 90,21%
HU
• Baru 4 dari 28 kab/kota endemis tinggi malaria yang capaian Positivity ratenya <5% yaitu

KI
M
O 2,78%
100,00%
3. Data Capaian
Program Malaria
dan Kesehatan
Balita
KASUS BAYI-BALITA POSITIF MALARIA
TAHUN 2011-2019
Persentasi Kasus Balita Positif Malaria Per
Tren Kasus Positif Malaria dan Positif Malaria pada Bayi dan Balita 2011-2019
Endemisitas Tahun 2019
450.000 30%
400.000
25%
350.000
300.000 20% 58%
65%
250.000 76%
15%
200.000 93%

150.000 10%
100.000
5%
50.000
- 0%
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
% 26% 19% 18% 18% 20% 19% 19% 16% 14%
Bayi dan Balita 108.756 79.678 62.986 46.045 42.707 42.075 48.869 34.896 36.293 Eliminasi Endemis Rendah Endemis Sedang Endemis Tinggi
Total Positif 422.447 417.819 343.527 252.027 217.025 218.450 261.617 222.085 250.644

% Bayi dan Balita Total Positif 1-4 Th 5-9 Th 10-14 Th 15-64 Th >64 Th

• Kasus Malaria pada anak 0-4 Tahun rata-rata sebanyak 19% per tahun
• Kasus malaria pada anak 0-4 Tahun lebih banyak di daerah endemis tinggi
Perlunya Kegiatan Integrasi Program Malaria
Dengan Program Kesehatan Ibu Hamil Dan Balita
>64 th 0-11 bln
3% 2%
36.393 kasus malaria
1-4 th
13% terjadi pada bayi dan balita

5-9 th
14%

1.081 kasus malaria pada 15-64 th


58%
10-14 th
10%
Ibu Hamil (0.5%)

Integrasi program malaria dengan program kesehatan ibu


hamil dan balita di dalam pelayanan kesehatan dasar ANC
Rendahnya Capaian Kegiatan Integrasi Program Malaria
Dengan Program Kesehatan Ibu Hamil dan Balita

% Capaian % Capaian
% Capaian % Capaian % Capaian % Capaian Rata-Rata Rata-Rata
Skrining Skrining
Provinsi Skrining Skrining Kelambu Kelambu Capaian Capaian
Balita Sakit Balita Sakit
Bumil 2019 Bumil 2020 Bumil 2019 Bumil 2020 2019 2020
2019 2020

PAPUA 40% 26% 20% 18% 73% 48% 44% 31%


PAPUA BARAT 30% 31% 30% 20% 50% 34% 37% 29%
NUSA TENGGARA TIMUR 15% 12% 73% 17% 16% 3% 34% 11%
KALIMANTAN TIMUR 20% 12% 64% 16% 0% 0% 28% 9%
Rata-Rata Capaian 26% 21% 47% 18% 35% 21% 36% 20%

Perlunya identifikasi tantangan dan isu dalam pelaksanaan kegiatan


Capaian Skrining Balita Sakit Per Provinsi

Target Bayi Target Bayi dan Capaian Capaian % Capaian % Capaian


PROVINSI dan Balita Balita Sakit Skrining Skrining Balita Skrining Skrining
Sakit 2019 2020 Sem 1 Balita 2019 2020 Balita 2019 Balita 2020

PAPUA 40,179 19,975 19,411 6,355 48% 32%


PAPUA BARAT 5,655 2,858 1,856 638 33% 22%
NUSA TENGGARA
TIMUR 23,205 11,869 2,433 207 10% 2%

KALIMANTAN TIMUR 2,729 1,349 - - 0% 0%


Grand Total 143,538 72,103 47,400 14,400 33% 20%
Capaian Skrining Balita Sakit di Provinsi NTT

Target Bayi
Target Bayi Capaian Capaian % Capaian % Capaian
dan Balita
No Kab/Kota dan Balita Skrining Skrining Balita Skrining Skrining
Sakit 2020
Sakit 2019 Balita 2019 2020 Balita 2019 Balita 2020
Sem 1

1 SUMBA TENGAH 60% 8%


1,884 951 1,139 77
2 SUMBA TIMUR 11% 3%
5,968 3,003 671 93
3 LEMBATA 1% 1%
2,918 1,477 32 20
4 SUMBA BARAT DAYA 6% 0%
9,530 4,832 537 15
5 SUMBA BARAT 2% 0%
2,906 1,607 54 2
TOTAL 10% 2%
23,205 11,869 2,433 207
Capaian Skrining Balita Sakit di
Provinsi Papua Barat

Target Bayi
Target Bayi Capaian Capaian % Capaian % Capaian
dan Balita
Kab/Kota Proyeksi Balita Sakit 2020 dan Balita Skrining Skrining Balita Skrining Skrining
Sakit 2020
Sakit 2019 Balita 2019 2020 Balita 2019 Balita 2020
Sem 1

TELUK WONDAMA 527 139% 148%


814 411 1,131 608
KAIMANA 851 2% 2%
1,264 641 25 13
MANOKWARI 2,073 9% 1%
3,129 1,581 273 15
MANOKWARI SELATAN 305 95% 1%
448 225 427 2
3,756 33% 22%
5,655 2,858 1,856 638
Capaian Skrining Balita Sakit di Provinsi Papua

Target Bayi dan % Capaian % Capaian


Target Bayi dan Capaian Skrining Capaian Skrining
Kab/Kota Balita Sakit 2020 Skrining Balita Skrining Balita
Balita Sakit 2019 Balita 2019 Balita 2020
Sem 1 2019 2020

MIMIKA 4,552 2,286 9,760 2,387 214% 104%

KOTA JAYAPURA 5,018 2,494 5,287 1,867 105% 75%

KEEROM 1,071 533 526 310 49% 58%

NABIRE 2,741 1,370 2,133 732 78% 53%

JAYAPURA 2,480 1,239 845 626 34% 51%

SARMI 853 427 16 98 2% 23%

MERAUKE 4,239 2,088 379 164 9% 8%

JAYAWIJAYA 2,853 1,422 200 74 7% 5%

MAPPI 2,606 1,356 20 63 1% 5%

40,179 19,975 19,411 6,355 48% 32%


4. Isu dan
Tantangan
Program Integrasi
Malaria dan
Kesehatan Balita
Tantangan dan Tindak Lanjut Program Integrasi Malaria dan
Kesehatan Balita
(Berdasarkan Pertemuan Monev Program Integrasi 22 Juli 2020)

1 2

Kurangnya Koordinasi Antara Capaian program integrasi


Pengelola Program Malaria malaria dan Kesehatan balita
Dengan Program KIA dalam masih rendah
perencanaan logistik
Tindak Lanjut Tindak Lanjut
Ø Melakukan perencanaan kebutuhan Ø Monev terpadu antara Kesga dan
logistik untuk tahun berikutnya malaria untuk mengetahui tantangan
Ø Koordinasi antara program KIA dan Ø Penyusunan tools monev terpadu
malaria minimal setiap 3 bulan
Tantangan dan Tindak Lanjut Program Integrasi Malaria dan
Kesehatan Balita
(Berdasarkan Pertemuan Monev Program Integrasi 22 Juli 2020)

3 4

Kurangnya Koordinasi Antara Kurangnya Sosialisasi dan


Pengelola Program Malaria pelatihan Kegiatan
Dengan Program KIA dalam Integrasi di tingkat
Pencatatan dan Pelaporan data
layanan
Tindak Lanjut Tindak Lanjut

Ø Koordinasi antara program KIA dan Ø Melakukan sosialisasi dan pelatihan


malaria minimal setiap 3 bulan di tingkat layanan
Ø Monev Validasi data dan Umpan Balik
Tantangan dan Tindak Lanjut Program Integrasi Malaria dan
Kesehatan Balita
(Berdasarkan Pertemuan Monev Program Integrasi 22 Juli 2020)

5 6

Sulitnya mendapatkan data real Belum Adanya Evaluasi Terhadap


capaian kunjungan balita sakit Dampak Langsung Berupa
sebagai data dasar untuk Penurunan Kematian Ibu, Balita
menentukan sasaran Maupun Kasus Malaria Setelah
Program Integrasi
Tindak Lanjut Tindak Lanjut

Ø Menambahkan data capaian kunjungan Ø Mengusulkan studi atau kajian pada


balita sakit dalam SISMAL stakeholder terkait
5. Protokol
Malaria dalam
Situasi Covid 19
Pencegahan Penularan COVID-19
DALAM Layanan Malaria
Pelayanan Malaria
Tetap Berjalan

PETUGAS LAYANAN MALARIA MASYARAKAT


Menjalankan protokol pencegahan

1
Petugas layanan malaria diwajibkan
menggunakan alat pelindung diri (APD) 1 penularan COVID-19 (menggunakan
masker kain, cuci tangan pakai sabun)
dan menerapkan standar protokol
pencegahan penularan COVID-19
Menghindari penumpukan pasien di
Mengupayakan physical distancing 2 fasyankes (jaga jarak fisik) agar pasien

2 (jaga jarak fisik)


menjalankan aktivitas malaria
dalam
tidak terlalu lama berada di fasyankes

.
Pemeriksaan diagnostik malaria
Petugas yang memberi pelayanan 3 dilakukan dengan RDT dan

3 harus dalam kondisi sehat


diberikan pengobatan bila positif
• Pasien COVID-19 yang tinggal atau
Penapisan Pasien Malaria berasal atau mempunyai riwayat
dengan COVID-19 perjalanan ke daerah endemis
malaria patut diduga terinfeksi
malaria pula.

• Perlu segera dilakukan pemeriksaan


menggunakan RDT untuk penegakan
diagnostik malaria dan pengobatan.

• Pemeriksaan mikroskopis diperlukan


untuk konfirmasi. PCR utk P.Knowlesi

• Di daerah endemis tinggi malaria


• Setiap orang yg dilakukan
pemeriksaan COVID-19 (rapid test
ataupun PCR) juga dilakukan
pemeriksaan darah malaria
menggunakan RDT termasuk pada
orang tanpa gejala (OTG).

• Di daerah fokus malaria dan


eliminasi malaria

• Skrining malaria dilakukan pada


orang yang mempunyai gejala malaria
atau indikasi tertular malaria.
KESIMPULAN
1 Sasaran Kegiatan Skrining malaria pada balita sakit terutama
dilaksanakan di 28 kab/kota endemis tinggi Tahun 2018 (4 Provinsi)

2 Capaian kegiatan integrasi malaria dan Kesehatan balita masih rendah


à perlunya identifikasi isu tantangan dan tindak lanjut

3 Kegiatan terpadu pengendalian malaria dengan pelayanan ibu hamil dan balita
dilaksanakan untuk meningkatkan pencapaian pelayanan masing-masing program.

4 Pelaksanaan kegiatan integrasi tetap memperhatikan protokol dalam


situasi Covid 19
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai