Anda di halaman 1dari 3

Anasir Gigi Tiruan

1. Definisi Anasir Gigi Tiruan

Anasir gigi tiruan adalah bagian dari gigi tiruan yang berfungsi menggantikan gigi asli
yang hilang. Dalam pemilihan dan penyusunan gigi tiruan anterior maupun posterior ada
faktor-faktor yang harus diperhatikan, yaitu ukuran, bentuk, warna, bahan, jenis kelamin,
umur serta inklinasi dari anasir gigi tiruan sehingga dapat memenuhi fungsinya.

2. Macam-Macam Anasir Gigi Tiruan

Anasir gigi tiruan akrilik dan porselen digunakan untuk gigi tiruan lengkap maupun gigi
tiruan sebagian. Selain itu, penggunaan bahan komposit sebagai bahan anasir gigi tiruan juga
telah diterima sebagai pilihan.

1) Anasir gigi tiruan akrilik

Anasir gigi tiruan akrilik berikatan dengan basis gigi tiruan akrilik dengan adanya
penyatuan kimia yang terjadi selama prosedur pengolahan di laboratorium. Anasir gigi tiruan
akrilik juga dapat menghasilkan penampilan yang alami seperti gigi tiruan porselen, namun
lebih rapuh. Selain itu, pasien juga akan merasa lebih alami. Anasir gigi tiruan akrilik dapat
dibuat dengan dua metode, yaitu metode dough moulding dengan menggunakan cetakan
logam permanen dengan metode yang mirip dengan pengolahan bahan basis gigi tiruan
akrilik dan metode injeksi polimer yang sudah dilunakkan dengan pemanasan kedalam
cetakan logam

Kelebihan yang dimiliki oleh anasir gigi tiruan akrilik adalah :

a. Lebih kompatibel dengan basis resin akrilik.

b. Lebih mudah di lakukan penyesuaian gigi tiruan.

c. Mudah dimanipulasi.

d. Nilai kekerasan yang lebih tinggi.

e. Lebih ekonomis.

Kekurangan yang dimiliki oleh anasir gigi tiruan akrilik adalah :

a. Mudah terkena abrasi

b. Warna dapat memudar.

c. Kurang tahan terhadap tekanan gigitan

2) Anasir Gigi Tiruan Porselen

Anasir gigi tiruan porselen berikatan secara mekanis dengan basis gigi tiruan.
Kelebihan yang dimiliki oleh anasir gigi tiruan porselen adalah :

a. Lebih kuat

b. Biokompatibilitasnya baik.

c. Warna dan bentuk mirip gigi asli.

d. Warna tidak memudar.

e. Tahan terhadap tekanan gigi dan abrasi.

Kekurangan yang dimiliki oleh anasir gigi tiruan porselen adalah :

a. Terdapat bunyi clicking yang terjadi pada saat dua gigi porselen berkontak.

b. Memiliki densitas dua kali lipat dari pada anasir gigi tiruan resin akrilik sehingga
lebih berat

c. Perbedaan koefisien ekspansi termal dan modulus elastisitas antara anasir gigi
tiruan porselen dan basis resin akrilik sehingga menimbulkan crazing dan cracking pada basis
disekitar daerah dasar anasir gigi tiruan porselen.

d. Bersifat brittle sehingga mudah fraktur dibandingkan anasir gigi tiruan akrilik.

e. Susah dilakukan penyesuaian gigi tiruan dan susah dipoles.

f. Memberikan gaya yang lebih besar terhadap jaringan dibawahnya.

g. Tidak boleh digunakan jika jarak inter oklusal sangat kecil atau jika keadaan ridge
tidak baik.

h. Lebih mahal.

3) Anasir Gigi Tiruan Komposit

Anasir gigi tiruan komposit microfilled telah diperkenalkan sebagai sebuah bahan
yang memiliki ketahanan terhadap aus dan digunakan sebagai bahan anasir gigi tiruan lebih
dari satu dekade. Pada beberapa penelitian, anasir gigi tiruan komposit memiliki ketahanan
aus yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan anasir gigi tiruan akrilik. Anasir gigi tiruan
komposit microfilled memiliki kekasaran permukaan yang lebih besar dikarenakan adanya
filler anorganik selain struktur polimer yang berikatan silang sehingga tampak rapuh apabila
terkena takanan.

Kelebihan dari anasir gigi tiruan komposit ini adalah

 penampilan yang baik, memiliki ketahanan terhadap aus yang lebih baik
daripada anasir gigi tiruan akrilik.

Kekurangan yang dimiliki oleh anasir gigi tiruan komposit ini adalah
 lemahnya ikatan dengan basis gigi tiruan, brittle dan dapat terjadinya staining
superfisial

Suzuki S. In vitro wear of nano-composite denture teeth. J Prosthodont 2004; 13(4): 238-43.

Rizani, Miftahussakinah. “Perbedaan Kekuatan Ikatan Geser antara Anasir Gigi Tiruan
Anterior dengan Berbagai Bahan Basis Gigi Tiruan Nilon Termoplastik”. Skripsi Fakultas
Kedokteran Gigi. Departemen Prostodonsia. Medan. 2018. Hal 30-34

Tamin HZ, Wahyuni S dan Ritonga PWU. Buku ajar ilmu gigi tiruan sebagian lepasan.
Medan: USU Press, 2017: 87.

Anda mungkin juga menyukai