Anda di halaman 1dari 5

Nama : Kezia Roindah Eirene Sihombing

Nim : 2105096024

Kelas : BK A 2021

Dosen Pengampu : Rury Muslifar, S.Pd., M.Pd.

Mata Kuliah : Bimbingan dan Konseling Anak Berkebutuhan Khusus

Hari/Tanggal/Jam : Senin, 23 Mei 2022, 22.00 WITA

Kode Matakuliah : 19050962W012

Waktu : 22.00 WITA

Prodi/Semester : Bimbingan dan Konseling/ Semester 2

 Soal

3. Metode Bimbingan dan konseling yang tepat bagi anak denganberkebutuhan


khusus.

a. Tujuan layanan bimbingan dan konseling bagi anak dengan berkebutuhan


khusus

b. Strategi dan layanan Bimbingan dan Konseling yang tepat dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran.

c. Media layanan Bimbingan dan Konseling yang tepat bagi anak


berkebutuhan khusus.

 Jawab

a. Dalam suatu layanan pastinya kita mempunyai suatu tujuan yang membuat
kita bisa berjalan dalam arahan yang benar dan pasti, sama hal nya dengan
layanan Bimbingan dan Konseling bagi anak berkebutuhan khusus ini kita
juga sebagai calon guru harus mempunyai tujuan bagi mereka yang
mempunya bkebutuhan khusus ini, tujuan kita yang tidak membuat mereka
menjadi beda dengan anak – anak lainnya. Seperti yang kita ketahui Anak
berkebutuhan khusus seringkali mendapat hambatan dan kesulitan dalam
beraktivitas sehari – hari dan pembatasan beraktivitas dari lingkungannya.
Jadi sebagai seorang calon guru bk kita harus mengetahui tujuan Bimbingan
dan Konseling bagi ABK diantaranya adalah membantu seluruh siswa
mengembangkanketerampilan dasar untuk kehidupan. Pengajaran dalam
layanan dasar Bimbingan dan Konselingini diawali sejak ABK masuk
sekolah, dengan materi yang diselaraskan dengan usia dan tahap
perkembangan siswa ABK tersebut.
Pendidikan Inklusi merupakan salah satu perwujudan upaya memberikan
layanan kepada ABK secara integral dan manusiawi. Sekolah inklusi
diarahkan pada pengembangan kepribadian dan keterampilan hidup bagi ABK
sehingga mampu berpartisipasi dalam masyarakat dan tidak menjadi beban
dikeluarga dan dimasyarakat.

b. Dalam melakukan layanan Bimbingan dan Konseling bagi ABK pastinya kita
membutuhkan beberapa strategi yang dapay membantu kita dalam
melaksanakan pelayanan, seperti yang saya ambil contoh disinistrategi bagi
anak ABK Tuna Netra, bisa dengan menggunakan strategi
o Layanan orientasi dan mobilitas diantaranya mempelajari bagaimana
cara anak tuna netra mengetahui tempat dan arah serta bagaimana
menggunakan tulisan braille, gambar timbul, benda model dan benda
nyata. Strategi ini juga yang memberikan bantuan kepada individu,
kelompok dengan cara melalui pembicaraan, interaksi, nasehat dan
gagasan dengan arahan yang dapat memperhatikan norma sehingga dia
bisa mandiri. Hal ini dapat mempermudahkan dan memperlancar anak
itu dalam suatu kondisi lingkungan yang baru, kegiatan orientasi ini
memungkinkan bisa anak tuna netra mengetahui dengan posisi tujuan
lalu obyek yang ada disekitarnya lalu dapat memungkinkan serta
mengetahui cara bagaimana anak tersebut untuk mencapai tujuan
abyek itu.

c. Dalam suatu layanan Bimbingan dan Konseling ad yang dinamakan sebagai


suatu media layanan, diantanya adalah:
 Layanan Orientasi, dalam layanan ini yaitu membantu anak berkebutuhan
khusus yang masuk dalam lingkungan baru yang tidaklah mudah bagi
ABK, dengan adanya layanan ini sehingga bisa mempermudah dan
memperlancar penyesuaian diri mereka dilingkungan tersebut. Biasanya
pelayana orientasi sekolah kita temui di semester 1 seperti mencakup tata
tertib sekolah, kurikulum sekolah,organisasi sekolah, staf sekolah dan
guru – guru, dan program yang ada disekolah termasuk fasilitas yang
diberikan bagi ABK.

 Layanan Informasi, dalam layanan ini kita bisa membantyu anak untuk
mendapatkan informasi tentang lingkungan yang akan dihadapi, tentang
mereka yang dapatmenentukan hidupnya, dan tau bahwa setiap dari
mereka pasti mempunyai keunikan.dengan adanya informasi tersebut oleh
karena itu layanan informasi amat tinggi tingkatnya diperlukan.

 Layanan Penempatan dan Penyaluran, Dengan adanya layanan ini yang


dilakukan sekolah agar ABK mendapatkan penempatan dan penyaluran
yang tepat. Layanan penempatan ini seperti bakat dan minat yang sesuai
dengan permasalahan yang dihadapinya. Sedangkan untuk layanan
penempatan yaitu melakukan penempatan anak sesuai dengan lingkungan
yang sesuai untuk dirinya agar anak dapt berkembang dengan optimal.

 Layanan Belajar, Dalam layanan ini membantu anak dalam


mengembangkan diri, sikap, serta kebiasaan belajar dalam mengatasi
permasalahan belajarnya, layanan ini diberikan pada ABK agar dapat
menguasai kemampuan dan kompetensi nya.

 Layanan Konseling Perorangan, Dalam layanan ini diberikan pada ABK


agar mendapat pelayanan langsung dengan konselor sekolah dengan tatap
muka. Konselor yang membantu ABK untuk mengatasi masalah -
masalahnya, biasanya seperti kesulitan berkomunikasi dalam kegiatan
tatap muka dan masih banyak lagi.

 Layanan Konsultasi, Dalam layanan ini diberikan bagi anak yang


memerlukan pemahaman dan strategi yang perlu dilakukan dalam
mengatasi masalahnya.
 Layanan Mediasi, Layanan ini dilaksanakan oleh konselor untuk
menyelesaikan permasalahan antara dua belaj pihak atau dengan pihak
yang belum menemukan kecocokan, memperbaiki hubungan antar pihak
yang mengalami masalah

 Referensi
Awwad, M. (2015). Urgensi Layanan Bimbingan dan Konseling Bagi Anak
Berkebutuhan Khusus. Jurnal Al Tazkiah, Volume 7 No 1 Juni 2015

Hermanto, S.P. (2010). Kemampuan Guru Dalam Melakukan Identifikasi Anak


Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Inklusi.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Hermanto,%20S.Pd.,M.Pd./
INKLUSI-DINAMIKA.pdf

Murad, A. (2003). “Profil Konselor Standart” (makalah) Konvensi Nasional XIII


Bimbingan dan Konseling tanggal 8 – 10 Desember 2003 di Bandung

Muarifah, A., Si, M., Muya Barida, M. P., & Agus Supriyanto, M. P. (2016,
October). The Effort Of Early Detection For Special Need Children In Preparing
Education For Children. In Proceeding 1 st Semarang State University International
Conference on Counseling and Educational Psychology (SICCEP) (Vol. 1, No. 1, pp.
32-39). Department of Guidance and Counseling, Faculty of Education, Universitas
Negeri Semarang.

Murdjito. (2012). Pendidikan Inklusif. Jakarta: Baduose Media Jakarta.

Murdjito, dkk. (2002). Pendidikan Inklusif. Jakarta: Baduose Media Jakarta.

Purwanta, E. (2005). Kompetensi Konselor dalam Menghadapi Pendidikan Inklusi.


Makalah disampaikan pada Konvensi Nasional XIV dan Kongres X Asosiasi
Bimbingan Konseling Indonesia di Semarang Tanggal 13 – 16 April 2005

Suhaeri dan Purwanta. (1996). Bimbingan Konseling Anak Luar Biasa. Depdikbud
RI: Jakarta

Sunardi. (2005). Pedoman Pelaksanaan BP di SLB. Bandung; Pendidikan Luar Biasa


Fakutas Ilmu Pendidikan Universitas Ilmu Pendidikan

Oki Dermawan. 2013.  STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK


BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB. Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2013,
Vol. 6, No.2 .
Prayitno. 2014. The Power of Counseling; Spektrum, Kaidah dan Perangkat Dasar
Pelayanan. Makalah disampaikan dalam Seminar dan Workshop Bimbingan dan
Konseling, LPMP Semarang, 16 Desember 2014

Anda mungkin juga menyukai