Anda di halaman 1dari 9

BAB 3

HIDROSFER DAN DAMPAKNYA


TERHADAP KEHIDUPAN
A.    PERAIRAN DARAT
1.Siklus hidrologi
Air di bumi memiliki jumlah yang tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu
lingkaran peredaran yang disebut sikus hidrologi, siklus air, atau daur hidrologi.
Siklus air dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a.     Siklus kecil, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi menjadi awan dan
hujan, lalu jatuh ke laut.
b.     Siklus sedang, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi dan dibawa angin,
membentuk awan diatas daratan, jatuh sebagai hujan, lalu masuk ke tanah, selokan,
sungai, dan ke laut lagi
c.      Siklus besar, yaitu air laut menguap menjadi gas kemudian membentuk kristal-
kristal es diatas laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai
salju, membentuk gletser (lapisan es yang mencair), masuk ke sungai, lalu kembali
ke laut.

Terjadinya siklus air tersebut disebabkan oleh adanya proses-proses yang


mengikuti gejala meteorologis dan klimatologis, antara lain:
a.     Evaporasi, yaitu penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses
perubahan wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi 80% berasal dari penguapan
air laut.
b.     Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui
stomata atau mulut daun.
c.      Evapotranspirasi, yaitu proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi.
d.     Kondensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan.
e.     Adveksi, yaitu transportasi air pada gerkan horizontal seperti transporasi panas dan
uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar.
f.       Presipitasi, yaitu segala bentuk surahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang
meliputi hujan, air, hujan es, dan hujan salju.
g.     Run off (aliran permukaan), yaitu pergerakan aliram air di permukaan tanah
melalui sungai dan anak sungai.
h.     Infiltrasi, yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori tanah.

2.Sungai
Sunagi adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju
dan bermuara di laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar.
a.     Klasifikasi sungai
1)    Berdasarkan keadaan aliran airnya, sungai dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
a.     Sungai episodik (perenial)
b.     Sungai periodik (intermiten)

2)    Berdasarkan sumber airnya, sungai dibagi menjadi 3 macam, yaitu:


a.     Sungai hujan
b.     Sungai gletser
c.      Sungai campuran
3)    Berdasarkan struktur lapisan batuan yang dilaluinya, sungai dibagi menjadi 2
macam, yaitu:
a.     Sungai anteseden
b.     Sungai epigenesa
4)    Berdasarkan arah aliran yang dilaluinya, sungai dapat dibagi menjadi 6 macam,
yaitu:
a.     Sungai consequent lateral
b.     Sungai sonsequent longitudinal
c.      Sungai subsequent
d.     Sungai resequent
e.     Sungai obsequent
f.       Sungai insequent
5)    Penggolongan sungai berdasarkan pertimbangan yang lain, yaitu:
a.     Sungai superimposed
b.     Sungai reverse
c.      Sungai composit
d.     Sungai anaklinal
e.     Sungai compound

2.pola aliran sungai


Ada berbagai pola aliran sungai sebagai berikut.
a.     Paralel
b.     Rektangular
c.      Angular
d.     Radial sentrifugal
e.     Radial sentripetal
f.       Trellis
g.     Anular
h.     Dendritik

3.meander sungai
Meander adalah bentuk kelokan-kelokan aliran sungai. Terbentuknya
meander karena adanya reaksi dari aliran sungai terhadap batu-batuan yang relatif
homogen dan kurang resisten terhadap erosi.
Pada lemgkungan meander masing-masing terhadap dua sisi. Bagian dari
lengkungan meander yang selalu mendapat sedimentasi sehingga menyebabkna
aliran tersebut berpindah disebut undercut. Aliran air mengalir lebih cepat pada sisi
luar lengkung dibandingkan arus pada sisi dalam, sehingga sisi luar lengkungan
tererosi dan hasilnya terendapkan pada sisi dalam.
Demikian seterusnya sampai pada suatu saat meander mungkin akan berbentuk
setengah lingkaran atau bahkan hampir melingkar penuh. Batas daratan yang
sempit yang memisahkan antara tikungan yang satu dan tikungan lainnya akhirnya
terpotong oleh saluran yang baru, dan terbentuklah danau tapal kuda atau danau
mati (oxbow lake).

4.Delta
Pada ujung aliran dekat danau muara di laut atau danau, akan terbentuk
suatu endapan yang disebut delta. Delta memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-
beda. Ada faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan terdebut antara lain jenis
batuan, kecepatan aliran sungai, dan musim.

5.pertumbuhan suatu lembah sungai


Lembah sungai adalah suaru bentuk permukaan yang lebih rendah daripada
bagian lainnya yang dihasilkan oleh pengikisan air. Pertumbuhan suatu lembah
sungai dapat berjalan melalui 3 proses yaitu :
a.     Pedalaman lembah sungai
Di daerah hulu sungai dengan perbedaan ketinggian masih cukup besar, sungai
memiliki aliran yang cukup kuat. Kecepatan aliran yang besar menyebabkan proses
erosi dan transportasi bekerja lebih dominan.
b.     Pelebaran lembah sungai
Pada daerah datar, proses erosi yang bekerja lebih banyak adalah erosi
menyamping (lateral). Hal ini disebabkan lambatnya kecepatan arus yang
mengalir.
c.      Pemanjangan lembah sungai
Pemanjangan lembah dapat terjadi karena terjadinya penurunan permukaan laut,
sehingga daratan bertambah maju, dan karena pertumbuhan delta, yang berarti
menambah pula muka daratan.
d.     Peranan sungai
Sungai mempunyai peranan yang sangat peting bagi kehidupan manusia, misalnya
sebagai berikut.
1)    Di sungai terdapat bahan-bahan bangunan sifatnya pasir, batu kali dan kerikil.
2)    Sungai sebagai sumber pencaharian penduduk misalnya pengambilan pasir.
3)    Debit airnya dapat digunakan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik.

6. DANAU
Danau adalah cekungan-cekungan yang ada di muka bumi, yang terjadi
karena proses tektonik, vulkanik atau proses lain yang lama-lama terisi air. Air
tersebut berasal dari hujan atau sungai yang bermuara di cekungan tersebut.
Menurut macam airnya , danau dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a.     Danau air asin
Pada umumnya danau air asin terdapat di daerah semiarid dan arid, dimana
penguapan yang terjadi sangat kuat dan tidak memiliki aliran keluaran. Danau
merah (dekat laut asam), kadar garamnya 32%.
b.     Danau air tawar
Danau air tawar terutama terdapat di daerah-daerah humid (basah) dimana curah
hujan tinggi. Contohnya adalah danau-danau air tawar dari air hujan adalah danau-
danau di indonesia.
Menurut terjadinya, danau dapat dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut.
1)    Danau tektonik
2)    Danau lembah gletser
3)    Danau vulkanis
4)    Danau dolina
5)    Danau terbendung
6)    Danau karena erosi sungai

7.RAWA
Rawa adalah daerah di sekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar
yang merupakan tanah lumpur dengan kadar air relatif tinggi. Wilayah rawa yang
luas terdapat di sumatra, kalimantan dan papua.
Di lihat dari genangan airnya, rawa dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
a.     Rawa yang airnya selalu tergenang
b.     Rawa yang airnya tidak selalu tergenang
Berdasarkan kondisi air dan tumbuh-tumbuhan yang hidup, rawa dibedakan
menjadi 4 macam yaitu :
a.     Swamp
b.     Marsh
c.      Bog
d.     Rawa pasang surut

8.Air tanah
Air tanah bagian air yang berada pada lapisan dibawah permukaan
tanah. Permukaan yang merupakan bagian atas dari tubuh bagian air itu disebut
permukaan preatik.berdasarkan kenyataan tersebut terdapat dua jenis lapisan
batuan utama, yaitu lapisan kedap (impermeable) dan lapisan tak kedap air
(permeable).
a.     Lapisan kedap, kadar pori lapisan tak kedap air atau tak tembus air sangat kecil,
sehingga kemampuan untuk meneruskan air juga kecil.
b.     Lapisan tak kedap, kadar pori lapisan tak kedap air atau tembus air cukup besar.
Oleh karena itu, kemampuan untuk meneruskan air juga besar.
c.      Penampang air tanah, air tanah freatik terdapat pada formasi lapisan batuan porous
yang menjadi pengikat air tanah dengan jumlah cukup besar.

9.Daerah aliran sungai (DAS)


kumpulan sungai pada suatu sistem cekungan dengan aliran keluar atau
muara tunggal membentuk daerah aliran sungai. Daerah aliran sungai adalah
wilayah tampungan yang masuk kedalam wilayah air sungai.
Contoh-contoh daerah aliran sungai di indonesia:
a.     DAS ciliwung, yang mempunyai hulu di bogor dan hilir di jakarta.
b.     DAS bengawan solo, yang mempunyai hulu di wonogiri dan hilir di gresik.
c.      DAS mahakam, yang mempunyai hulu di pegunungan bawui dan hilir di
samarinda.
10.Banjir di daerah aliran sungai
akibat hujan yang aliran airnya melalui hutan-hutan gundul, daerah yang
kurang bervegetasi (tanaman di permukaan bumi sebagai daya serap air, maka
timbullah banjir)
a.faktor penyebab banjir
banjir sering terjadi didaerah hilir DAS, meskipun penyebab banjir tidak selalu
terjadi di bagian hilir. Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya banjir antara lain:
1)    Penebangan hutan yang berlebihan
2)    Penutupan daun dan kantong-kantong air lainnya
3)    Berubahnya saluran drainase dan sungai
b.Dampak banjir
dampak yang ditimbulkan banjir antara lain:
1)    Bangunan seperti rumah, gedung sekolah, jembatan menjadi rusak
2)    Jaringan jalan,telepon, listrik menjadi rusak atau terputus
3)    Pencemaran air dan tanah

c.usaha penanggulangan banjir


supaya DAS tidak mengalami kerusakan maka perlu adanya usaha
pemeliharaan sehingga unsur-unsur yang ada dalam DAS (unsur fisik,kimia dan
biologi) tetap terjaga kelestariannya.
Usaha menjaga kelestarian DAS dapat dilakukan dengan konservasi lahan di dalm
DAS tersebut. Konservasi lahan dapat dilakukan dengan dua metode,yaitu:
1)    Metode vegetatif, antara lain:
a)     Penghutan kembali lahan gundul
b)    Penghijauan
2)    Metode mekanik, atara lain:
a)     Pembuatan selokan atau saluran air
b)    Pembuatan sumur
c)     Pembuatan tanggul pada lereng-lereng curam
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi resiko banjir antara lain:
1)    Upaya penghijauan
2)    Pembuatan teras-teras
3)    Pembuatan tanggul-tanggul dipinggir sungai
4)    Pembuatan terusan saluran air

B. PERAIRAN LAUT
1.klasifikasi laut
a.menurut cara terjadinya, laut dibagi menjadi 3 macam, yaitu
1) laut transgresi
2) laut ingresi
3) laut regresi
b. berdasarkan letaknya , laut dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1) laut tepi
2) laut tengah
3) laut pedalaman
c.berdasarkan zona kedalamannya, laut dibagi menjadi 4 zona, yaitu:
1) zona litoral
2) zona epineritik
3) zona neritik
4) zona batial
5) zona abisal

2.morfologi dasar laut


a. paparan benua (continental shelf) yaitu dasar lautan yang dangkal dan
merupakan daratan yang meluas serta terdapat di sepanjang pantai.
Sebetulnya continental shelf ini adalah bagian dari benua yang
berdekatan dan tergenang oleh air air laut (dalamnya tak lebih dari 200
m). Contoh:
dangkalan laut utara uang terletak di sekitar kepulauan inggris dan
merupakan bagian dari benua eropa.
b.punggung laut (ridge) yaitu dasar lautan yang dangkal, memanjang dan
sempit yang di kanan kirinya merupakan laut dalam. Contohnya:
pegunungan disamudra atlantik
c.palung laut (trench) yaitu dasar laut yang sangat dalam,
memanjang,sempit dan terjal, seolah-olah merupakan lembah didasar
laut.palung atau trog terjadi karena tektogenesa, patahan, maupun
lipatan. Contohnya: palung laut filipina
d.cekungan laut (basin) yaitu dasar laut dalam dan berbentuk oval
menyerupai suatu baskom uang luas. Contohnya: cekungan laut timur.

3.kualitas air laut


Air laut banyak mengandung garam bahkan juga mengandung gas udara
yang terlarut. Diperkirakan hampir 50 triliun matrik ton garam yang larut dalam air
laut. Semua gas-gas yang terdapat di udara dapat dijumpai dilaut meskipun dalm
jumlah yang berbeda.

4.suhu air laut


Suhu air laut adalah salah satu faktor yang sangat penting bagi organisme
kehidupan di lautan. Karena suhu memengaruhi baik aktivitas metabolisme
maupun perkembangbiakan organisme-organisme tersebut.

5.kecerahan dan warna


Warna air laut bermacam-macam, tergantung kepada gelombang warna yang
terpantul atau sedimen yang diendapkan. Pada umumnya di dekat pantai terlihat
kehijau-hijauan dan biasanya terdapat binatang koral.

6.salinitas/kadar garam
Konsentrasi rata-rata seluruh garam yang terdapat di dalam laut dikenal
sebagai salinitas. Konsentrasi ini biasanya sebesar 3% dari berat seluruhnya. Hal
ini biasanya lebih sering disebut sebagai bagian per seribu atau biasa ditulis dengan
35%o. Konsentrasi garam-garam ini jumlahnya sama dalm setiap contoh-contoh
air laut, sekalian mereka diambil dari tempat yang berbeda diseluruh dunia. Cara
yang biasa untuk mengukur salinitas adalah dengan menghitung kadar klor
(klorinitas). Rumus yang digunakan adalah:
Salinitas = klorinitas X 1,817

7. Zona pesisir
Pesisir dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Pesisir daratan (coastal plain)
  

b. Pesisir daratan aluvial (coastal aluvial plain)


  

c. Pesisir pulau penghalang (barrier island coast)


   

8. gelombang laut (sea wave)


Gelonang laut dapat didefinisikan sebagai proses gerakan naik turunnya
molekul air laut, membentuk punack dam lembah pada lapisan permukaan air laut.
Gerakan gelombang laut ini secara umum terbentuk karena adanya gerkan angin
(massa udara yang bergerak, walaupun kadang-kadang gelombang laut ini timbul
akibat aktivitas vulkanisme atau tektonisme di dasar laut).
Helmholtz menerangkan prinsip terjadinya gelombang sebagi berikut. “jika ada
dua masa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu sama
lain, maka pada bidang geraknya akan terbentuk gelombang.

9.Arus laut (sea current)


Arus laut adalah gerakan massa air laut dari suatu tempat ke tempat lain.
Gerkan ini bisa secara mendatar dan horizontal yang berupa arus permukaan atau
arus dasar, dan dapat pula merupakan gerakan massa air secara vertikal dari lapisan
air bagian bawah ke lapisan atas atau sebaliknya.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya arus laut, yaitu:
a.     Gerakan angin
b.     Perbedaan tinggi
c.      Perbedaan suhu
d.     Perbedaan kadar dan salinitas
Jenis arus laut dapat dibedakan menurut temperatur dan letaknya. Berdasarkan
temperaturnya arus laut laut dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.     Arus panas adalah arus laut yang temperatur airnya lebih tinggi (panas) daripada
temperatur air laut atau yang didatangi.
b.     Arus dingin adalah arus laut yang temperatur airnya lebih rendah (dingin) daripada
temperatur air laut yang didatangi.
Berdasarkan letaknya, arus laut dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
a.     Arus atas (arus permukaan) adalah arus laut yang bergerak sebagi arus berada di
permukaan laut. Contohnya semua arus laut yang disebabkan oleh angin.
b.     Arus bawah adalah air yang bergerak sebagai arus laut berada didasar laut. Jika
arah gerakannya berubah ke arah vertikal, arus ini akan menjadi up welling dan
sinkin pada beberapa daerah pantai.
c.      Long shore current adalah arah aliran arus yang sejajar dengan garis pantai.
d.     Rip current adalah arus yang berada di pantai berpasir halus dan bergelombang
agak besar. Arah gerakannya tegak lurus dengan garis pantai. Biasanya rip current
ini mampu menyeret pasir di bawahnya beserta orang yang berada di tempat itu
menuju ke laut yang lebih dalam. Contoh di pantai parangtritis yang memiliki
kecepatan 80 km/jam.

Anda mungkin juga menyukai