Anda di halaman 1dari 15

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil survei data dasar untuk mata kuliah Perencanaan Program Gizi
(PPG) di Kecamatan Mentaya Hilir Utara Kabupaten Kotawaringin Timur
Provinsi Kalimantan Tengah, yang dilaksanakan tanggal 26 - 31 Maret 2018
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil identifikasi di Kecamatan Mentaya Hilir Utara terletak
di Kabupaten Kotawaringin Timur, dengan batas di sebelah Utara dengan
Kecamatan Mentaya Baru Ketapang, di sebelah Timur dengan Kecamatan
Pulau Hanaut, di sebelah Selatan dengan Kecamatan Mentaya Hilir
Selatan dan di sebelah Barat dengan Sembuluh di Kabupaten Seruyan.
Dengan luas Wilayah Kecamatan Mentaya Hilir Utara 734 Km2
2. Berdasarkan hasil identifikasi gambaran umum Puskesmas di Kecamatan
Mentaya Hilir Utara terdapat jumlah Posyandu di Wilayah Puskesmas
sebanyak 13 unit. Dalam jumlah puskesmas sebanyak 18 unit yaitu
puskemas 1 unit, puskesmas pembantu 7 unit, klinik pengobatan 4 unit dan
polindes 6 unit. Dalam jumlah tenaga medis terdapat 47 orang yaitu dokter
umum sebanyak 2 orang, dokter gizi sebanyak 1 orang, perawat gigi
sebanyak 1 orang, perawat sebanyak 14 orang, pakarya sebanyak 2 orang,
bidan induk puskesmas induk sebanyak 8 orang, bidan polindes sebanyak
7 orang, perawat pustu sebanyak 7 orang, petugas kesehatan lingkungan
sebanyak 1 orang, analis 1 orang, farmasi sebanyak 1 orang, administrasi
puskesmas bagendang 1 orang dan sopir 1 orang. Dalam pelayanan
kesehatan terdapat 2.964 orang yaitu pelayanan KIA sebanyak 547 orang,
pemberian ANC sebanyak 304 orang, pemberian KB sebanyak 190 orang,
pemberian TT Catin sebanyak 53 orang, pemberian Vitamin A sebanyak
1519 orang dan pemberian Fe sebanyak 351 orang. Terdapat fasilitas
transportasi puskesmas sebanyak 1 unit yaitu kendaaran pusling sebanyak
1 unit.
3. Berdasarkan hasil identifikasi gambaran umum Posyandu di Kecamatan
Mentaya Hilir Utara terdapat nama desa bagendang hilir sebanyak 1
posyandu dengan nama posyandu kenanga, nama desa bagendang hulu
sebanyak 2 posyandu dengan nama posyandu anggrek 1 dan anggrek 2,
nama desa bagendang tengah sebanyak 1 posyandu dengan nama
posyandu pelangi, nama desa bagendang permai sebanyak 3 posyandu
dengan nama posyandu melati, mawar dan bindu, nama desa sumber
makmur sebanyak 2 posyandu dengan nama posyandu sejahtera dan
teratai.
4. Berdasarkan hasil identifikasi karakteristik keluarga di Kecamatan
Mentaya Hilir Utara dengan total jumlah anggota keluarga sebanyak
19.184 orang dengan nama desa di pondok damar sebanyak 3.431 orang,
natai baru sebanyak 5.194 orang, bagendang tengah sebanyak 2.395 orang,
bagendang hilir sebanyak 2.162 orang, bagendang hulu sebanyak 2.905
orang, sumber makmur sebanyak 1.658 orang dan bagendang permai
sebanyak 19.184 orang. Dengan tingkat pendidikan sebanyak 387 orang
dengan pendidikan tidak sekolah sebanyak 6 orang, lulus SD/sederajat
sebanyak 204 orang, lulus SMP/sederajat sebanyak 81 orang, lulus
SMA/sederajat sebanyak 83 orang dan lulus perguruan tinggi sebanyak 13
orang. Dengan pekerjaan yaitu petani, pedagang/wiraswasta, PNS,
buruh/karyawan sawit dan tidak bekerja.
5. Berdasarkan hasil identifikasi di Kecamatan Mentaya Hilir Utara diketahui
status gizi balita BB/TB yang gemuk sebanyak 28 orang (11,38), normal
sebanyak 187 orang (76,02), kurus sebanyak 23 orang (9,35%) dan sangat
kurus sebanyak 8 orang (3,25%). Status gizi balita TB/U yang tinggi
sebanyak 2 orang (0,81%), normal sebanyak 139 orang (56,50%), pendek
sebanyak 47 orang (19,11%) dan sangat pendek sebanyak 58 orang
(23,58%). Status gizi balita BB/U yang berat badan lebih sebanyak 4
orang (1,63%), berat badan normal sebanyak 200 orang (81,30%), berat
badan kurang sebanyak 37 orang (15,04) dan berat badan sangat kurang
sebanyak 5 orang (2,03%).
6. Berdasarkan hasil identifikasi di Kecamatan Mentaya Hilir Utara diketahui
asupan energi yang kurang sebanyak 170 orang (69,11%) dan yang baik
sebanyak 76 orang (30,89%). Pada asupan protein yang kurang sebanyak
76 orang (30,89%) dan yang baik sebanyak 70 orang (69,11%). Pada
asupan vitamin A yang kurang sebanyak 117 orang (47,56%) dan yang
yang baik sebanyak 129 orang (52,44%).
7. Berdasarkan kebiasaan makan balita di kecamatan mentaya hilir utara
sebanyak 44 orang (17,89%) kebiasaan makannya baik dan 202 orang
(82,11%) kebiasaan makannya kurang.
8. Berdasarkan pengetahuan gizi ibu balita di kecamatan mentaya hilir utara
menunjukkan bahwa sebanyak 36 orang (14,63%) kurang.
9. Berdasarkan PHBS balita di kecamatan mentaya hilir utara menunjukkan
bahwa sebanyak 113 orang (45,93%) kurang.
10. Berdasarkan KADARZI balita di kecamatan mentaya hilir utara
menunjukan bahwa sebanyak 97 orang (39,43%) tidak kadarzi.
11. Berdasarkan pendapatan keluarga balita di kecamatan menyata hilir utara
menunjukan bahwa sebanyak 145 orang (59,48%) keluarga balita miskin.
12. Berdasarkan status gizi ibu hamil di kecamatan mentaya hilir utara
menunjukkan bahwa sebanyak 11 orang (13,8%) adalah KEK dan
sebanyak 68 orang (85,05%) non KEK.
13. Berdasarkan asupan zat gizi ibu hamil di kecamatan mentaya hilir utara
menunjukkan bahwa sebanyak 8 orang dengan asupan energi baik dan 71
orang dengan asupan energi kurang, 21 orang dengan asupan protein baik
dan 58 orang dengan asupan protein kurang, 27 orang dengan asupan
vitamin A baik, dan 52 orang dengan asupan vitamin A kurang, dan 8
orang dengan asupan kalsium baik, dan 71 orang dengan asupan kalsium
kurang.
14. Berdasarkan hasil identifikasi kebiasaan makan ibu hamil di Desa
Bagendang Hilir ada 3 orang (18,75%) dengan kebiasaan makan yang baik
dan 13 orang (81,25%) dengan kebiasaan makan yang kurang. Untuk Desa
Bagendang Permai, semua ibu hamil memiliki kebiasan makan yang
kurang. Untuk desa Bagendang Hulu, ada 2 orang (12,5%) dengan
kebiasaan makan yang baik, 14 orang (87,5%) dengan kebiasaan makan
yang kurang. Untuk desa Bagendang Tengah, semua ibu hamil memiliki
kebiasaan makan kurang. Untuk desa Sumber Makmur, ada 1 orang
(6,3%) dengan kebiasaan makan yang baik, ada 14 orang (87,5%) dengan
kebiasaan makan yang kurang.
15. Berdasarkan hasil identifikasi pengetahuan gizi ibu hami di Desa
Bagendang Hilir ada 2 orang (12,5%) dengan pengetahuan gizi dan
kesehatan yang baik dan 14 orang (87,5%) dengan pengetahuan gizi dan
kesehatan yang kurang. Untuk Desa Bagendang Permai, ada 2 orang
(12,5%) dengan pengetahuan gizi dan kesehatan yang baik dan 14 orang
(87,5%) dengan pengetahuan gizi dan kesehatan yang kurang. Untuk desa
Bagendang Hulu, ada 4 orang (25%) dengan pengetahuan gizi dan
kesehatan yang baik, 12 orang (87,5%) dengan pengetahuan gizi dan
kesehatan yang kurang. Untuk desa Bagendang Tengah, semua ibu hamil
memiliki pengetahuan gizi dan kesehatan yang kurang. Untuk Desa
Sumber Makmur, ada 3 orang (18,8%) dengan pengetahuan gizi dan
kesehatan yang baik, ada 12 orang (75%) dengan pengetahuan gizi dan
kesehatan yang kurang.
16. Berdasarkan hasil identifikasi perilaku hidup bersih dan sehat keluarga ibu
hamil di Desa Bagendang Hilir ada 3 keluarga (18,75%) PHBS dan 13
keluarga (81,25%) tidak PHBS. Untuk Desa Bagendang Permai, ada 8
keluarga (50%) PHBS dan 8 keluarga (50%) tidak PHBS. Untuk Desa
Bagendang Hulu, 12 keluarga (75%) PHBS dan 4 keluarga (25%) tidak
PHBS. Untuk Desa Bagendang Tengah, 3 keluarga (18,75%) PHBS dan
13 keluarga (81,25%) tidak PHBS. Untuk Desa Sumber Makmur, ada 10
keluarga (66,7%) PHBS ada 5 keluarga (33,3%) tidak PHBS.
17. Berdasarkan hasil identifikasi perilaku kardarzi keluarga ibu hamil di Desa
Bagendang Hilir ada 15 keluarga (93,75%) KADARZI dan 1 keluarga
(6,25%) tidak KADARZI. Untuk Desa Bagendang Permai, ada 11
keluarga (68,8%) KADARZI dan 5 keluarga (31,3%) tidak KADARZI.
Untuk desa Bagendang Hulu, semua keluarga sudah menerapkan
KADARZI. Untuk desa Bagendang Tengah, 13 keluarga (81,25%)
KADARZI dan 3 keluarga (18,75%) tidak KADARZI. Untuk desa Sumber
Makmur, ada 14 keluarga (87,5%) KADARZI ada 1 keluarga (6,3%) tidak
KADARZI.
18. Berdasarkan hasil identifikasi pendapatan keluarga ibu hamil Di Desa
Bagendang Hilir ada 10 orang (62,5%) dengan asupan tingkat pendapatan
termasuk miskin dan 6 orang (37,5%) dengan asupan tingkat pendapatan
termasuk tidak miskin. Untuk Desa Bagendang Permai, 3 orang (18,8%)
dengan asupan tingkat pendapatan termasuk miskin dan 13 orang (81,3%)
dengan asupan tingkat pendapatan termasuk tidak miskin. Untuk desa
Bagendang Hulu, 6 orang (37,5%) dengan asupan tingkat pendapatan
termasuk miskin dan 10 orang (62,5%) dengan asupan tingkat pendapatan
termasuk tidak miskin. Untuk desa Bagendang Tengah 7 orang (43,8%)
dengan asupan tingkat pendapatan termasuk miskin dan 9 orang (56,3%)
dengan asupan tingkat pendapatan termasuk tidak miskin. Untuk desa
Sumber Makmur 8 orang (53,3%) dengan asupan tingkat pendapatan
termasuk miskin dan 7 orang (46,7%) dengan asupan tingkat pendapatan
termasuk tidak miskin.
19. Berdasarkan hasil identifikasi status gizi usila berdasarkan indeks masa
tubuh yang dilakukan di lima desa yang ada di Kecamatan Mentaya Hilir
Utara, dari 95 orang usila yang sudah di data sebanyak 18 orang Usila
(18,9%) yang memiliki berat badan kurus, yaitu paling banyak terdapat di
Desa Sumber Makmur sebanyak 9 orang (31%), disusul oleh Desa
Bagendang Permai 4 orang (22,2%), Desa Bagendang Tengah 3 orang
(18,75%), Desa Bagendang Hulu 2 orang (12,5%), Desa Bagendang Hilir
tidak ada usila status gizi kurus.
20. Berdasarkan hasil identifikasi Berdasarkan asupan energi usila
menunjukkan bahwa 88 orang (92,6%) kurang, yaitu paling banyak di
Desa Sumber Makmur sebanyak 27 orang (93,10%), Desa Bagendang
Permai 16 orang (88,9%), Desa Bagendang Hulu 16 orang (100%), Desa
Bagendang Tengah 15 orang (93,8%), Desa Bagendang Hilir 14 orang
(87,5%), Berdasarkan asupan protein usila menunjukkan bahwa 68 orang
(71,58%) kurang, yaitu paling banyak di Desa Sumber Makmur 23 orang
(79,31%), Desa Bagendang Hulu 14 orang (87,50%), Desa Bagendang
Permai 12 orang (66,67%), Bagendang Tengah 10 orang (62,50%), Desa
Bagendang Hilir 9 orang (56,25%), Berdasarkan asupan kalsium
usilamenunjukkan bahwa 92 orang (96,84%) kurang, yaitu paling banyak
di Desa Sumber Makmur 28 orang (96,55%), di Desa Bagendang Permai
18 orang (100%), di Desa Bagendang Tengah 16 orang (100%), di Desa
Bagendang Hilir 16 orang (100%), di Desa Bagendang Hulu 14 orang
(87,5%), Berdasarkan asupan serat usilamenunjukkan bahwa 87 orang
(91,58%) kurang, yaitu paling banyak di Desa Sumber Makmur 27 orang
(93,10%), di Desa Bagendang Permai 18 orang (100%), di Desa
Bagendang Hulu 15 orang (94%), di Desa Bagendang Hilir 14 orang
(87,5%), di Desa Bagendang Tengah 13 orang (81,25%).
21. Berdasarkan hasil identifikasi diketahui bahwa usila di Desa Bagendang
Hilir, Bagendang Permai dan Bagendang Tengah memiliki kebiasaan
makan yang kurang baik. Untuk Desa Bagendang Tengah terdapat 1
(6,25%) orang usila yang memiliki kebiasaan makan yang baik dan 15
orang (93,75%) usila memiliki kebiasaan makan kurang. Untuk Desa
Sumber Makmur ada 2 orang (6,90%) usila yang memiliki kebiasaan
makan yang baik dan 27 orang (93,10%) usila yang memiliki kebiasaan
makan yang kurang.
22. Berdasarkan hasil identifikasi diketahui bahwa di Desa Bagendang Hilir,
Desa Bagendang Permai dan Bagendang Tengah semua usila memiliki
pengetahuan usila yang masih kurang. Untuk Desa Bagendang Hulu, ada 1
orang (6%) memiliki pengetahuan usila yang baik dan ada 15 orang (94%)
memiliki pengetahuan usila yang masih kurang. Untuk Desa Sumber
Makmur, ada 2 orang (6,90%) memiliki pengetahuan usila yang baik dan
ada 27 orang (93,10%) memiliki pengetahuan usila yang masih kurang.
23. Berdasarkan hasil identifikasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
pada usila diketahui bahwa, di Desa Bagendang Hilir, ada 13 orang
(81,25%) usila yang memilki PHBS baik dan ada 3 orang (18,75%) usila
yang memilki PHBS yang baik. Untuk Desa Bagendang Permai, ada 16
orang (88,89%) usila yang memilki PHBS baik dan ada 2 orang (11,11%)
usila yang memilki PHBS yang kurang. Untuk Desa Bagendang Hulu, ada
9 orang ( 56%) usila yang memilki PHBS yang baik dan ada 7 orang
(44%) usila yang memilki PHBS yang kurang. Untuk Desa Bagendang
Tengah, ada 14 orang (87,5%) usila yang memilki PHBS baik dan ada 2
orang (12,5%) usila yang memilki PHBS kurang. Untuk Desa Sumber
Makmur, ada 17 orang (58,62%) usila yang memilki PHBS yang baik dan
ada 12 orang (41,38%) usila yang memiliki PHBS yang kurang.
24. Berdasarkan hasil identifikasi perilaku KADARZI di keluarga usila
diketahu bahwa, di Desa Bagendang Hilir, ada 2 orang ( 12,5%) usila yang
KADARZI dan ada 14 orang (87,5%) usila yang tidak KADARZI. Untuk
Desa Bagendang Permai, semua usila tidak KADARZI. Untuk Desa
Bagendang Hulu, ada 12 orang (75%) usila yang KADARZI dan ada 4
orang (25%) usila yang tidak KADARZI. Untuk Desa Bagendang Tengah,
ada 3 orang (18,75%) usila yang KADARZI dan ada 13 orang (81,25%)
usila yang tidak KADARZI. Untuk Desa Sumber Makmur, ada 21 orang
(72,41%) usila yang KADARZI dan ada 8 orang (27,59%) usila yang tidak
KADARZI.
25. Berdasarkan hasil identifikasi dapat diketahui bahwa, pendapatan
keluarga usila di Desa Bagendang Hilir, ada 10 orang (62,5%) usila yang
miskin dan ada 6 orang (87,5%) usila yang tidak miskin. Untuk Desa
Bagendang Permai, ada 5 orang (27,8%) usila yang miskin dan ada 13
orang (72,2%) usila yang tidak miskin. Untuk Desa Bagendang Hulu, ada
13 orang (81,2%) usila yang miskin dan ada 3 orang (18,8%) usila yang
tidak miskin. Untuk Desa Bagendang Tengah, ada 4 orang (30%) usila
yang miskin dan ada 6 orang (70%) usila yang tidak miskin. Untuk Desa
Sumber Makmur, ada 17 orang (58,6%) usila yang miskin dan ada 12
orang (41,4%) usila yang tidak miskin.
26. Berdasarkan hasil analisis hubungan asupan energi, protein dan vitamin A
dengan status gizi balita, dapat diketahui bahwa untuk Desa Bagendang
Permai tidak ada hubungan antara asupan energi dengan status gizi balita,
untuk Desa Bagendang Hulu tidak ada hubungan antara asupan energi
dengan status gizi balita, untuk Desa Bagendang Hilir ada hubungan
antara asupan energi dengan status gizi balita, untuk Desa Bagendang
Tengah data yang diperoleh tidak dapat dilakukan analisis karena skor uji
statistik yang diperoleh sama dengan nol, untuk Desa Sumber Makmur
berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tidak ada hubungan antara
asupan energi dengan status gizi balita. Untuk protein, berdasarkan hasil
ananlisis diketahui bahwa di Desa Bagendang permai tidak ada hubungan
antara asupan protein dengan status gizi balita, untuk Desa Bagendang
Hulu tidak ada hubungan antara asupan protein dengan status gizi balita,
untuk Desa Bagendang Hilir hubungan antara asupan protein dengan
status gizi balita tidak dapat dilakukan analisis karena skor uji statistik
yang diperoleh sama dengan nol, dan untuk Desa Sumber Makmur
berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ada hubungan antara asupan
protein dengan status gizi balita. Untuk vitamin A, berdasarkan hasil
analisis hubungan antara asupan vitamin A dengan status gizi balita
diketahui bahwa, di Desa Bagendang Permai, Bagendang Hulu, dan
Sumber Makmur tidak ada hubungan antara asupan protein dengan status
gizi balita, untuk di Desa Bagendang Hilir berdasarkan hasil ananlis
diketahui bahwa ada hungungan antara asupan protein dengan status gizi
balita, sedangkan untuk Desa Bagendang Tengah data yang diperoleh
tidak dapat dilakukan analisis karena skor uji statistik yang diperoleh
sama dengan nol.
27. Berdasarkan hasil analisis hubungan antara kebiasaan makan dengan status
gizi balita di Kecamatan Mentaya Hilir Utara dapat diketahui bahwa di
Desa Bagendang Hilir, Bagendang Permai, Bagendang Hulu dan Sumber
Makmur tidak ada hubungan antara kebiasaan makan dengan status gizi
balita, sedangkan untuk Desa Bagendang Tengah data yang diperoleh
tidak dapat dilakukan analisis karena skor uji statistik yang diperoleh
sama dengan nol.
28. Berdasarkan hasil analisis di kecamatan mentaya hilir utara diketahui
bahwa di desa Bagendang Hilir status gizi kurang denganpengetahuan baik
berjumlah 1 orang, status gizi normal denganpengetahuan baik berjumlah
2 orang, status gizi kurang denganpengetahuan kurang berjumlah 2 orang,
status gizi normal dengan pengetahuan kurang brjumlah 21 orang, status
gizi lebih dengan pengetahuan kurang berjumlah 1 orang. Analisis antara
pengetahuan dengan status gizi balita desa Bagendang Permai status gizi
kurang dengan pengetahuan baik berjumlah 2 orang, status gizi kurang
dengan pengetahuan baik brjumlah 3 orang, status gizi kurang dengan
pengetahuan kurang berjumlah 21 orang, status gizi normal dengan
pengetahuan kurang berjumlah 30 orang dan memiliki p-value 1,0.
Analisis antara pengtahuan dengan status gizi Balita Desa Bagendang
Hulu status gizi kurang dengan pengetahuan baik berjumlah 6 orang,
status gizi normal dengan pengtahuan baik berjumlah 5 orang, status gizi
baik dengan pengetahuan kurang berjumlah 17 orang, status gizi kurang
dengan pengetahuan kurang brjumlah 20 orang dan mmiliki p-value 0,616.
Analisis antara pengetahuan dengan status gizi balita desa Bagendang
Tengah tidak ada karna data tidak dapat dianalisis. Analisis antara
pengetahuan dengan status gizi balita desa Sumber Makmur status gizi
kurang dengan pengtahuan baik berjumlah 4 orang, status gizi normal
dengan pengtahuan baik brjumlah 8 orang, status gizi kurang dengan
pengetahuan kurang berjumlah 10 orang, status gizi normal dengan
pengetahuan kurang berjumlah 24 orang.
29. Berdasarkan hasil analisis di kecamatan mentaya hilir utara diketahui
bahwa pada desa bagendang permai PHBS yang baik dan mempunyai
status gizi normal sebanyak 8 dan status gizi kurang 2 sedangkan untuk
PHBS kurang yang mempunyai status gizi normal sebanyak 25 dan status
gizi kurang 21 orang. Desa bagendang hulu PHBS yang
baikdanmempunyai status gizi normal sebanyak 14 dan status gizikurang
11sedangkanuntuk PHBS kurang yang mempunyai status gizi
normalsebanyak 11 dan status gizikurang 9 orang.
DesasumbermakmurPHBS yang baikdanmempunyai status gizi normal
sebanyak 22 dan status gizikurang 8sedangkanuntuk PHBS kurang yang
mempunyai status gizi normalsebanyak 10 dan status gizikurang 6 orang.
Desabagendanghilir PHBS yang baikdanmempunyai status gizi normal
sebanyak 11 dan status gizikurang 11dan status gizilebih 1 orang
sedangkanuntuk PHBS kurang yang mempunyai status gizi normal
sebanyak 13, status gizikurang 12 orang. P value yang didapatkan di
Bagendang Permai yaitu0,172 ,bagendang hulu 0,732, sumbermakmur
0,512, danbagendanghilir0,469.
halinimenunjukkanbahwaperilakuhidupbersihdansehattidakmemilikihubun
gandengan status gizipadabalita. Tidak adanya hubungan antara PHBS
dengan status gizi kemungkinan dipengaruhi faktor lain seperti, kondisi
fisik, kemampuan fisik, infeksi, kebiasaanmakan, pendidikan,
danpendapatankeluarga.
30. Berdasarkan hasil analisis di kecamatan mentaya hilir utara menunjukkan
bahwa KADARZI balita yang baik menyebabkan status gizi balita baik
sebanyak 33 orang, kadarzi balita yang baik menyebabkan status gizi
balita kurang sebanyak 23 orang. Desa Bagendang Hulu dapat diketahui
bahwa balita yang status gizinya kurang, banyak yang dikategorikan tidak
kadarzi yaitu sebanyak 11 orang. Sedangkan balita yang status gizinya
normal, banyak yang dikategorikan kadarzi yaitu sebesar 16 orang. Di
Desa Bagendang Hilir diketahui bahwa perilaku kadarzi keluarga balita
menyebabkan status gizi kurang dengan kategori kadarzi sebanyak 15
orang, perilaku kadarzi kelaurga balita dengan status gizi normal dengan
kategori kadarzi sebanyak 13 orang, perilaku kardazi keluarga balita
dengan status gizi lebih dengan kategori kadarzi sebanyak 1 orang,
sedangkan perilaku kadarzi keluarga balita dengan status gizi kurang
dengan kategori tidak kadarzi sebanyak 9 orang, perilaku kadarzi kelaurga
balita menyababkan status gizi normal dengan kategori tidak kadarzi
sebanyak 10 orang. Di Desa Sumber Makmur dapat diketahui bahwa balita
dengan kadarzi yang baik dan mempunyai status gizi baik sebanyak 24
orang, balita dengan kadarzi yang baik dan mempunyai status gizi kurang
sebanyak 11 orang. Sedangkan balita dengan kadarzi dan mempunyai
status gizi baik sebanyak 8 orang, balita dengan kadarzi yang kurang dan
mempunyai status gizi kurang sebanyak 3 orang.
31. Berdasarkan hasil analisis dikecamatan mentaya hilir utara diketahui
bahwa pendapatan keluarga balita di bagendang permai tidak ada
hubungan dengan status gizi balita dibuktikan dengan nilai p-value 0,2595
> 0,05. Untuk pendapatan keluarga balita di bagendang Hulu tidak ada
hubungan dengan status gizi balita dibuktikan dengan nilai p-value 0,228
> 0,05. Untuk pendapatan keluarga balita di desa sumber makmur tidak
ada hubungan dengan status gizi balita dibuktikan dengan nilai p-value
0,465 > 0,05. Untuk desa Bagendang Tengah tidak dapat dianalisis
berdasarkan menggunakan uji statistik. Untuk pendapatan keluarga balita
di desa Bagendang Hilir terdapat hubungan dengan status gizi balita
dibuktikan dengan nilai p-value 0,0448 > 0,05.
32. Berdasarkan hasil analisis dikecamatan mentaya hilir utara 5 desa
diketahui bahwa pada ibu hamil yang status gizi nya Non KEK, rata-rata
asupan energinya dalam kategori kurang hal ini menunjukkan bahwa tidak
ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan asupan energi. Hal ini
dikarenakan pada saat sebelum hamil ibu masih memiliki asupan makan
yang baik sehingga asupan energinya terpenuhi. Namun, setelah hamil,
terjadi penurunan nafsu makan karena mual muntah yang dialami ibu
hamil di awal kehamilan. Sedangkan asupan protein dalam kategori
kurang hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara status gizi
ibu hamil dengan asupan protein. Hal ini dikarenakan pada saat sebelum
hamil ibu masih memiliki asupan makan yang baik sehingga asupan
proteinnya terpenuhi. Namun, setelah hamil, terjadi penurunan nafsu
makan karena mual muntah yang dialami ibu hamil di awal kehamilan.
Asupan kalsiumnya dalam kategori kurang hal ini menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan asupan kalsium.
Hal ini dikarenakan pada saat sebelum hamil ibu masih memiliki asupan
makan yang baik sehingga asupan kalsiumnya terpenuhi. Namun, setelah
hamil, terjadi penurunan nafsu makan karena mual muntah yang dialami
ibu hamil di awal kehamilan sehingga asupan kalsiumnya kurang. Asupan
Vitamin A nya dalam kategori kurang hal ini menunjukkan bahwa tidak
ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan asupan Vitamin A. Hal
ini dikarenakan pada saat sebelum hamil ibu masih memiliki asupan
makan yang baik sehingga asupan Vitamin A nya terpenuhi. Diketahui
dari 5 desa bahwa pada ibu hamil yang status gizinya KEK, lebih banyak
asupan vitamin C yang kurang sedangkan pada ibu hamil yang status gizi
tidak KEK, lebih banyak asupan Vitamin C yang kurang jadi dapat
dikatakan bahwa asupan vitamin C tidak ada hubungannya dengan status
gizi ibu hamil. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi status gizi
ibu hamil yaitu faktor asupan gizi, kebiasaan makan, pengetahuan gizi,
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta keluarga sadar gizi
(KADARZI). Dari 5 desa Diketahui bahwa pada ibu hamil yang status
gizinya KEK, lebih banyak asupan asam folat yang kurang sedangkan
pada ibu hamil yang status gizi tidak KEK, lebih banyak asupan asam folat
yang kurang jadi dapat dikatakan bahwa asupan asam folat tidak ada
hubungannya dengan status gizi ibu hamil. Ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi status gizi ibu hamil yaitu faktor asupan gizi,
kebiasaan makan, pengetahuan gizi, perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) serta keluarga sadar gizi (KADARZI). Diketahui dari 5 desa ibu
hamil yang status gizinya KEK, lebih banyak asupan Fe yang kurang
sedangkan pada ibu hamil yang status gizi tidak KEK, lebih banyak
asupan Fe yang kurang jadi dapat dikatakan bahwa asupan Fe tidak ada
hubungannya dengan status gizi ibu hamil. Ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi status gizi ibu hamil yaitu faktor asupan gizi,
kebiasaan makan, pengetahuan gizi, perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) serta keluarga sadar gizi (KADARZI).
33. Berdasarkan hasil analisis di kecamatan mentaya hilir utara dari 5 desa
diketahui bahwa pada ibu hamil yang status gizinya KEK, lebih banyak
yang kebiasaan makannya kurang. Sedangkan pada ibu hamil yang status
gizinya tidak KEK lebih banyak kebiasaan makannya kurang. Jadi, dapat
dikatakan bahwa tingkat kebiasaan makan ibu hamil tidak ada hubungan
dengan status gizi.
34. Berdasarkan hasil analisis diketahui tidak ada hubungan antara status gizi
ibu hamil dengan pengetahuan gizi.
35. Berdasarkan hasil analisis diketahui ada hubungan antara perilaku hidup
bersih dan sehat dengan status gizi ibu hamil.
36. Berdasarkan hasil analisis diketahui tidak ada hubungan antara kadarzi
dengan status gizi ibu hamil.
37. Berdasarkan hasil analisis diketahui tidak ada hubungan antara pendapatan
ibu hamil dengan status gizi.
38. Berdasarkan hasil analisis diketahui ada hubungan antara asupan protein
dengan status gizi di desa bagendang hilir, bagendang permai dan desa
sumber makmur. Sedangkan di desa bagendang hulu dan desa bagendang
tengah tidak ada hubungan antara asupan protein dengan status gizi.
Berdasarkan hasil analisis diketahui ada hubungan antara asupan kalsium
dengan status gizi usila di desa bagendang hilir, bagendang permai dan
bagendang tengah. Sedangkan di desa sumber makmur dan desa
bagendang hulu tidak ada hubungan antara asupan kalsium dengan status
gizi kalsium. Dan hasil analisis diketahui ada hubungan antara asupan
serat dengan status gizi di desa bagendang permai. Sedangkan di desa
bagendang hilir, bagendang hulu, bagendang tengah dan sumber makmur
tidak ada hubungan antara asupan serat dengan status gizi usila.
39. Berdasarkan haisl analisis diketahui ada hubungan antara kebiasaan makan
dengan status gizi usila di bagendang hulu dan desa bagendang permai.
Sedangkan di desa bagendang hilir, bagendang tengah dan sumber
makmur tidak ada hubungan antara kebiasaan makan dengan status gizi
usila.
40. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ada hubungan antara
pengetahuan dengan status gizi usila di Desa Bagendang Permai dan
Bagendang Hilir. Sedangkan Desa Bagendang Hulu, Bagendang Tengah
dan Sumber Makmur tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan
status gizi usila.
41. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ada hubungan antara perilaku
hidup bersih dan sehat dengan status gizi usila di Desa Bagendang Hilir
dan Bagendang Tengah. Sedangkan Desa Bagendang Permai, Bagendang
Hulu dan Sumber Makmur tidak ada hubungan antara perilaku hidup
bersih dan sehat dengan status gizi usila.
42. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ada hubungan antara perilaku
kadarzi dengan status gizi usila di Desa Bagendang Permai, Bagendang
Hulu, Bagendang Tengah dan Sumber Makmur. Sedangkan Desa
Bagendang Hilir tidak ada hubungan antara perilaku kadarzi dengan status
gizi usila.
43. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ada hubungan antara
pendapatan keluarga usila dengan status gizi usila di Desa Bagendang
Hilir. Sedangkan Desa Bagendang Permai, Bagendang Hulu, Bagendang
Tengah dan Sumber Makmur tidak ada hubungan antara pendapatan
keluarga usila dengan status gizi usila.

B. Saran
Berdasarkan permasalahan yang kami temukan selama pengambilan data
dasar di Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur,
maka dapat kami buat beberapa saran sebagai bahan pertimbangan bagi
pejabat yang berwenang dalam mengambil keputusan serta masyarakat di
Kecamatan Mentaya Hilir Utara akan memperbaiki status kesehatan bagi
balita, ibu hamil, dan Usia Lanjut sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan penyuluhan kepada masyarakat khususnya keluarga
balita, ibu hamil dan usia lanjut tentang perlunya penganekaragaman
pangan dalam konsumsi sehari-hari agar dapat terpenuhi kecukupan zat
gizi makro seperti energi, protein, serat dan zat gizi lainnya seperti
vitamin dan mineral.
2. Perlu dilakukan penyegaran terhadap kader posyandu, agar kader-kader
semakin aktif dalam melaksanakan Program-program di Posyandu.
3. Posyandu sebagai sarana peningkatan kesehatan harus lebih ditingkatkan
atau diaktifkan dan dikembangkan dalam rangka menurunkan prevalensi
gizi kurang pada balita.
4. Adanya pemberian makanan tambahan pemulihan bagi balita gizi buruk
yang rutin dilakukan seminggu sekali.
5. Perlu adanya peningkatan kualitas dan kuantitas penyuluhan, bagi orang
tua balita, ibu hamil dan keluarga usia lanjut mengenai pentingnya pola
makan yang seimbang dan kebiasaan makan yang baik.
6. Perlunya peningkatan variasi makanan dengan adanya membuat produk
baru memanfaatkan hasil lahan sendiri dan menjadikan lahan sebagai
tempat menanam bahan makanan.
7. Perlu peningkatan kesadaran pada masyarakat tentang pentingnya
perilaku hidup bersih dan sehat serta keluarga sadar gizi untuk
mencegah terjadinya masalah kesehatan yang lebih serius.

Anda mungkin juga menyukai