Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Al-Quran merupakan mu’jizat terbesar Nabi Muhammad SAW,


kemu’jizatannya terkandung pada aspek bahasa dan isinya. Di aspek bahasa Al-
Qur’an mempunyai tingkat fasohah dan balagoh yang tinggi. Sedangkan dari aspek isi
pesan dan kandungan maknanya melampaui batas-batas kemampuan manusia.
Banyak dari ulama-ulama kemudian mulai menyusun ilmu Nahwu,
Shorof dan Balaghoh untuk mengetahui kesusastraan dan keindahan dalam Al-Quran.
Ilmu Balaghoh sebagaimana ilmu lain berangkat  dari sebuah proses penalaran
untuk menemukan pengetahuan yang di anggap benar kemudian disatukan menjadi
kumpulan teori. Setelah teori itu terkumpul dengan pembagian-pembagian yang
spesifik, maka ada kecenderungan untuk mempelajari bagian-bagian tersebut secara
parsial. Ilmu Balaghoh kemudian disusun oleh pakar bahasa dengan di kelompokan
menjadi tiga bagian yaitu bayan,ma’ani dan badi’. Dalam makalah ini kami hanya
akan membahas tentang  Ilmu Ma’ani isnad khobari dan Ruang Lingkupnya.

2. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian ilmu ma’ani ?
2) Apa tujuan ilmu ma’ani ?
3) Apa faedah ilmu ma’ani ?
4) Apa sajakah objek pembahasan ilmu ma’ani ?
5) Apa pengertian isnad khobari ?
6) Apa tujuan penyampaian khobari ?
7) Apa sajakah pembagian khobari ?

1
3. Tujuan Masalah
1) Untuk mengetahui pengertian ilmu ma’ani
2) Untuk mengetahui tujuan ilmu ma’ani
3) Untuk mengetahui faedah ilmu ma’ani
4) Untuk mengetahui apa saja pembahasan ruang lingkup ilmu ma’ani
5) Untuk mengetahui pengertian isnad khobari.
6) Untuk mengetahui tujuan penyampaian khobari.
7) Untuk mengetahui pembagian khobari.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Ilmu Ma’ani

Lafadz ‫ المعانى‬merupakan bentuk jamak dari lafadz ‫المعنى‬  adapun menurut  bahasa adalah
maksud, arti atau makna (Jawaharil al-Balaghah). Menurut istilah (Syarh Hilyat al-Lubb al-
Masun) ilmu ma’ani adalah ilmu untuk mengetahui yang sesuai dengan tuntutan situasi dan
kondisi. Hal ihwal lafadz yaitu model-model susunan kalimat dalam bahasa Arab, seperti
penggunaan taqdim atau ta’khir, ma’rifat atau nakiroh, disebutkan atau dibuang, dan
sebagainya.

Ilmu ma’ani adalah pokok-pokok atau dasar-dasar untuk mengetahui tatacara


menyesuaikan kalimat dengan konteksnya ( muqtadha hal nya) sehingga cocok dengan tujuan
yang dikehendaki. Yang dimaksud dengan keadaan adalah suatu perkara yang mendorong
orang untuk menyampaikan kalimat secara khusus. Kekhususan itulah yang dinamakan
“konstektua” atau “muqtdha hal nya”. Misalnya, apabila antara anda dan orang yang diajak
bicara telah ada pengertian tentang sesuatu, maka pengertian tentang sesuatu itu adalah
keadaan yang menghendaki penyampaian kalimat dengan bentuk ma’rifat. Menyampaikan
dengan bentuk ma’rifat inilah yang dinamakan “muqtadha hal” (konteks tuntutan keadaan)

Para ahli ilmu ma’ani mendefenisikannya sebagai pengungkapan melalui ucapan tentang
sesuatu yang ada dalam pikiran atau disebut juga sebagai gambaran dari pikiran.

Sebagian ulama’ menjelaskan: berbagai makna yang tergambar dibenak manusia yang
bertemu dengan hati mereka adalah sesuatu yang sangat rahasia dan jauh.

2. Tujuan Ilmu Ma’ani

Ilmu ma’ani bertujuan membantu agar seseorang dapat berbicara sesuai dengan muqtada
al-hal. Dalam rangka itu, maka ia harus mengetahui bentuk-bentuk kalimat dalam bahasa
arab. Kapan seseorang harus mengungkapkan dalam bentuk taqdim (mendahulukan salah
satu kata), tak’hir (mengakhirkan), wasal (menyambung kalimat), fasl (memisah), dzikr
(menyebutkan ) dan bentuk lainya. (jawahir al-Balaghah).i

3
Secara umum tujuan pengajaran ilmu ma'ani di perguruan tinggi, pertama, agar
mengetahui kemukjizatan al-Qur'an melalui aspek kebaikan susunan dan sifatnya, keindahan
kalimat, kehalusan bentuk i'jaz yang telah diistimewakan oleh Allah SWT dan segala hal
yang dikandung oleh al-Qur'an itu sendiri.

3. Faedah Ilmu Ma’ani

1. Mengetahui kemukjizatan Al-Qur’an melalui aspek kebaikan susunan dan


sifatnya, keindahan kalimat, kehalusan bentuk ijaz yang telah diistimewakan oleh
Allah SWT dan segala hal yang telah terkandung oleh Al-Qur’an itu sendiri, yang
berupa kemudahan susunan, keagungan kalimat-kalimatnya, kemanisan lafadz-
lafadznya dan keselamatanya serta kebaikan-kebaikan yang melumpuhkan bangsa
Arab Jahiliyah untuk melawanya dan mencengangkan akal mereka karena ke-
fasih-an dan nilai sastranya.
2. Mengetahui rahasia “ balaghah dan fasahah” dalam bahasa Arab yang berupa
prosa dan puisi (bait) agar dapat mengikutinya dan menyusun sesuai dengan
aturannya serta membedakan antara kalimat yang bagus dengan yang bernilai
rendah.

4. Objek Pembahasan Ilmu Ma’ani

Kajian ilmu ma’ani adalah keadan kalimat dan bagian-bagianya. Membahas bagian-
bagian berupa musnad-musnad ilaih, dan fi’il muta’allaq. Dan dalam bentuk jumlah meliputi
fasl, wasal, ijaz, itnab, dan musawah. Perbedaan antara ilmu ma’ani dan ilmu nahwu adalah
terletak pada wilayahnya. Ilmu nahwu lebih bersifat mufrad (berdirii sendiri) tanpa
terpengaruh oleh factor lain. Sedangkan ilmu ma’ani lebih bersifat tarkibi (tergantung kepada
faktor lain).

Dan didalam ilmu ma’ani diterangkan tentang objek pembahasan ilmu ma’ani berkaitan
dengan struktur kalimat dan isi kandungan makna kalimat diantara yaitu:

1. Isnad

2. Musnad ilaih

4
3. Musnad

4. Muta’alliqat al-fi’li

5. Qasr

6. Insha’

7. Fasl dan wasl

8. Ijaz, itnab dan musawah

5. Pengertian Isnad Khobari

Menurut ulama’ balaghoh isnad khobari ialah menghukumi atau menetapkan dengan
salab (negative atau peniadaan) atau dengan ijab (positif).

a. Pengertian isnad
Terhimpunya suatu kata yang setatusnya sebagai musnad kepada kata
lain yang setatusnya sebagai musnad ilaih, dengan suatu cara yang
memberikan faedah hukum dengan salah satunya terhadap lainya, baik
menetapkan maupun meniadakan .
Seperti Allah SWT itu maha esa yang tiada sekutu baginya.
Contoh yang menerangkan (positif) umar duduk. Susunan kalimat tersebut
menujukkan pemahaman tetapnya hukum berdiri pada umar.
Contoh yang meniadakan (negatif) umar tidak
berdiri. kalimat ini menunjukkan pemahaman tidak tetapnya hukum berdiri
pada ’Amr.
b. Pengertian khobar
Kalam khobar adalah kalam yang mengandung kebenaran dan kedustaan
karena dzat-nya.

6. Tujuan Penyampaian Khobar (Berita)


a. Memberi faedah kepada pendengar tentang hakikat hukum

5
b. Pembicara memberi tahu kepada pendengar bahwa dirinya mengetahui tentang
ketetapan hukum .

7. Pembagian Khobar
khobar ada 2 macam yaitu:
a. Jumlah fi’liyah
Jumlah fi’liyah disusun untuk memberikan faedah timbulnya hal yang baru
pada masa tertentu secara ringkas. Jumlah fi’liyah biasanya digunakan untuk
meletakkan suatu pekerjaan di dalam zaman tertentu tapi secara ringkas (tidak
butuh lafadz bema’na zaman lagi). Contoh ketika kita akan memberitahukan
khabar kedatangannya zaid dalam zaman tertentu (misal zaman yang sudah
lewat), maka diucapkan ‫ ﺯﻳﺪ‬M‫ ﺟﺎﺀ‬. dan ketika hendak memberitahukan keberadaan
zaid yang sebentar lagi akan datang, maka diucapkan
‫ﻳﺠﻲﺀ ﺯﻳﺪ‬

b. Jumlah ismiyah
Jumlah ismiyah itu untuk memberiakan faedah menurut asal cetakanya untuk
menunjukan tetapnya sesuatu pada sesuatu makna, bukan lainya, dengan tampa
melihat makna yang timbul secara baru. Sedangkan jumlah ismiyah
penggunaannya adalah hanya sekedar ingin menetapkan musnad pada musnad
ilaih saja, tidak memandang kapan pekerjaan tersebut terjadi.
Contoh ketika kita hanya sekedar memberi tahu mengenai berdirinya zaid saja,
tidak bermaksud kapan toh berdirinya, maka diucapkan ‫ ﺯﻳﺪ ﻗﺎﺋﻢ‬.

6
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Kami penyimpulkan bahwa ilmu ma’aniy ialah ilmu yang pempelajari


tentang perkataan bahasa arab yang sesuai situasi dan kondisi dengan tujuan
membantu agar seseorang dapat berbicara sesuia dengan muqtada al-ha .dan
juga dengan macam-macam ruang lingkup pembahasan di dalamnya seperti
halnya kalam khabar insya, al-qasr, al-fashl wa al-washl, dan ijaz,
musawat dan ithnab. Isnad khobari menghukumi atau menetapkan dengan
salab (negative atau peniadaan) atau dengan ijab (positif).

2. Saran
Selain untuk tugas, kami harap dengan adanya makalah ini mahasiswa
menjadi lebih memahami pada tentang materi ilmu ma’ani dan isnad khobari.
Serta dengan adanya makalah ini Mahasiswa dapat lebih semangat dalam
mempelajari tentang materi ilmu ma’ani dan isnad khobari.

7
Daftar pustaka

Nairul huda,zamroji muhamad. Balaghoh praktis , Kediri: lirboyo


press.2007
Nairul huda,zamroji muhamad.jauharul makmun, Kediri: santri salaf
press.2017

8
i

Anda mungkin juga menyukai