Anda di halaman 1dari 7

Nama : Arif Kusman

NIM : 201955020400791
Kelas : HES 3A
TUGAS RESUME
MATKUL: Peradilan Islam

1. Peradilan Islam Masa Kesultanan (Nama Kel: Diqi I, Alfinatul j, Nadzlifah


Bunga, ungzilatu r, Saifudin H.)
Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-13 dan 14 Masehi yang di
mulai di kerajaan Samudera Pasai. Penyiaran Islam ini di bawa oleh para
pedagang-pedagang dari Hadramaut dan Gujarat India dan sebagian kecil
dari
orang-orang Persia. Perkembangan Islam pada masa ini lebih dominan di
daerah-daerah pesisir pantai yang lebih dekat dengan pelabuhan sedangkan
di
daerah-daerah pedalaman Islam lebih sedikit karena terbatasnya transportasi
pada saat itu. Sejarah Islam mencatat Samudera Pasai adalah kerajaan Islam
pertama di Indonesia. Kerajaan ini berdiri setelah Rajendra I dari India 1020-
1024 tidak berhasil menundukkan daerah itu. Pada saat Raja kehilangan
simpati penduduk setempat sehingga menyebabkan kekalahannya. Tercatat
Malikus Saleh adalah raja yang menduduki tahta. Raja inilah yang pertama
kali sebagai penguasa beragama Islam, dengan kerajaannya yang bernama
Samudera Pasai. Kerajaan ini adalah salah satu kerajaan Islam yang
menerapkan hukum pidana Islam

Pertanyaan
a. peradilan islam di Aceh lahir pada masa kerajaan apa dan di pimpin oleh
siapa dan apa yang melatar belakangi munculnya peradilan islam di
aceh? (shinta)
Peradilan Islam telah lahir di Aceh sejak zaman jayanya Kerajaan Aceh.
Pada masa itu peradilan dipegang oleh “Qadli Malikul Adil” yang
berkedudukan di ibukota kerajaan, Kutaraja. Raja pertamanya yaitu Ali
Mughayat Syah yang bergelar sultan, gelar untuk menyebut pemimpin
pemerintahan muslim. Hal yang melatar belakangi munculnya peradilan
Islam di aceh mungkin karena memang aceh sudah sedari dulu mengikuti
syariat atau hukum Islam.Bisa dibilang, Kesultanan Aceh merupakan
kerajaan Islam yang sebenar-benarnya yang ada Indonesia.
b. bagaimana cara penerapan/pembelakuan hukum peradilan islam dimasa
kesultanan, mengiat adat istiadat yang sangat kental di negara ini. (Moh
labib)
Dimulai dari raja sendiri
c. peradilan yang ada dimasa kesultanan itu apakah tidak ada peradilan
utama? Agil
Tidak ada, karena memiliki peradilan sendirisendiri

2. Peradilan islam pada masa kolonial belanda dan jepang (labib, niken, laeli,
fika, zaimatus.
Kedatangan bangsa Belanda didahului VOC pada ahir abad keenam belas
telah mempengaruhi keberadaan atau kedudukan hukum Islam di Indonesia.
Semula kedatangan VOC hanyalah untuk berdagang, tetapi kemudian
berubah untuk menguasai kepulaun Indonesia. Pada masa VOC telah
tersusun kitab hukum Islam yang berisi aturan hukum perkainan dan
kewarisan. Kitab hukum ini merupakan susunan freijer, yang setelah
dipertimbangkan oleh para penghulu serta ulama Islamdan diadakan
perubahan kemudian diterima oleh pemerintah VOC pada tahun 1760. Kitab
hukum ini dikenal dengan Compendium Mogharraer yang dibuat tahun
1750 untuk keperluan landraad (pengadilan negeri) Semarang
Tahun 1942 adalah tahun Indonseia diduduki ole Jepang. Kebijaksanaan
yang dilakuakan oleh jepang terhadap perundang-undangan dan pengadilan
ialah bahwa semua peraturan perundang-undangan yang berasal dari
pemerintahan Belanda dinyatakan tetap berlaku sepanjan tidak
bertentangan. Peradilan agama tetap dipertahankan dan tidak mengalami
perubahan agama dan Kaikiooo Kottoo Hooin untuk Mahkamah Islam
Tertinggi, berdasarkan aturan peralihan Pasal 3 Bala Jepang (Osanu Seizu)
Tanggal 7 Maret Nomor 1 Tahun 1942.
Pertanyaan:
a. Setelah kemerdekaan Indonesia pengaruh besar peradilan Islam di
Indonesia apa saja? Aufa
Tanggal 3 januri 1946 semua pengawasan oeradilan agama di pindah dan
memisahkan antara peradilan agama dan umum
b. Apa contoh kasus yang pernah diselesaikan oleh pengadilan agama pada
masa kolonial belanda dan jepang? Fanida
peradilan pada masa kolonial baik Jepang maupun Belanda itu
menyingung Soal aturan hukum perkawinan dan pembagian waris..
logikanya pada zaman kolonial contoh kasusnya adalah orang mau nikah
maupun bercerai harus berpatokan pada hukum itu. begitupun pembagian
warisan
c. Pada masa VOC telah tersusun kitab hukum Islam yang berisi aturan
hukum perkawinan dan kewarisan. Lalu apakah saat ini kitab tersebut
masih dipergunakan atau tidak? Nunung
masih

3. Peradilan islam di indonesia pada masa kemerdekaan oleh: arif, sinta,


fanida, adhika
kondisi peradilan agama setelah kemerdekaan sebelum lahirnya UU no 7
Tahun 1989, dan mengetahui UU yang dibentuk untuk mengukuhkan
peradilan agama pada awal kemerdekaan. Gambaran peradilan islam pada
masa kemerdekaan ibarat dimulai dari serambi masjid ke serambi dunia.
Meskipun dalam bentuk dan corak yang sederhana serta nama yang berbeda,
namun lembaga peradilan sejak masa klasik sampai sekarang esksitensinya
tetap dibutuhkan oleh masyarakat Muslim diseluruh duni, karena itu
eksistensi peradilan agama di Indonesia sejak masa kerajaan, penjajahan,
kemerdekaan Orde Lama dan Orde Baru sampai masa reformasi bahkan
masa yang akan datang, tidak terlepas dari sejarah panjang eksistensi
lembaga
peradilan dalam Islam. Dari peradilan agama yang ada diserambi masjid
kemdian sampai ke masa penajajahan, dimana peradilan agama dimasa itu
meskipun awalnya Belanda melalui VOC memaksakan untuk menerapkan
hukum dan perundang-undangan Belanda termasuk pembentukan badan-
badan peradilan didaerah-daerah yang telah dikuasai. Namun hal itu tidak
berjalan sesuai yang diinginkan oleh Belanda. Kemudian sampai pada
tanggal 1 agustus tahun 1882 baru secara yuridis formal peradilan serambi
sebagai suatu badan peradilan yang terkait dengan system kenegaraan untuk
pertama kali lahir di Indonesia (Jawa dan Madura) oleh Raja willem III.
Tahun inilah yang menjadi tonggak awal peradilan agama ketika itu
bernama Priesterdam atau rapat agama (Raad agama) dan terakhir bernama
pengadilan agama

Pertanyaan
a. badan peradilan ini pertama kali lahir di jawa dan madura. Yang secara
otomatis menyebarnya didaerah itu pula. Lalu untum didaerah2 lain
seperti papua, kalimantan dll itu bagaimana sistem peradilannya nggih?
apakah langsung mengikuti itu atau bagaimana? Agil
[iya, istilah peradilan agama pada saat itu hanya dipakai dijawa madura,
namun istilah lain sudah ada jga untuk daerah lain tetapi dengan
penamaan berbeda, namun juga dipergunakan untuk menyelesaikan
pemsalahan aagama.. Baru setelah disahkan nama peradilan agama ini
kemduian untuk daerah yang lain juga menggunakan istilah yang sama
b. Menurut anda apa faktor penghambat dalam proses belanda dalam
peneraapan hukum dan perundang-undangan Belanda termasuk
pembentukan badan-badan peradilan sehingga tidak berjalan mulus?
Sulistyoningrum
mungkin karenanya orang Indonesia sudah terbiasa menggunakan hukum
adat dan hukum Islam yang mendarah daging .. mangkanya hukum
Belanda masuk di Indonesia tidak berjalan mulus.. mengiat orang
Indonesia sangat lekat sekali dengan adat istiadat mereka jadi sangat
wajar penerapan hukum dan perundang-undangan belanda sulit
diterapkan, Karena orang di indo akan sangat asing jika ada hal yang ta
sesuai dengan adat istiadat meraka
c. Bahwa lahirnya UU ini memberikan pengaruh yang sangat signifikan
bagi bargaining position dan pengembangan peradilan agama pada masa
berikutnya.. Pertanyaannya, apa pengaruh yg signifikan seperti dari
bargaining position itu?
peradilan agama diakui setingkat dengan peradilan umum, terilaht dari
sarana dan prasarana yng mulai ditata dan mendapatrkan anggaran
tersedniri untuk mengelola dan menyelenggarakan peradilan.
4. Asas-asas hukum peradilan agama di Indonesia
Asas personalitas keislaman yaitu bahwa “yang tunduk dan yang dapat
ditundukan kepada kekuasaan Peradila Agama hanya mereka yang mengaku
dirinya beragama islam. Asas kemerdekaan kekuasaan kehakiman
merupakan asas yang paling sentral dalam kehidupan peradilan. Asas ini
diatur dalam Pasal 24 UUD 1945 dan Pasal 1 Undang-undang No. 14 Tahun
1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman. Asas
Tidak Menolak Perkara Dengan Alasan Tidak Jelas atau Tidak Ada
Hukumnya, Penerapan ini karena hakim sebagai organ pengadilan yang
dianggap selalu memahami hukum sehingga apabila hakim tidak

menemukan hukum dalam peraturan tertulis maka hakim wajib berijtihad


dan menggali hukum yang tidak tertulis yang hidup dalam masyarakat
sehingga di dalam memetuskan perkara bertindak sebagai orang yang
bijaksana dan bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri
sendiri, masyarakat ataupun pada bangsa dan Negara
Asas Hakim Wajib Mendamaikan, Sebelum proses pemeriksaan di
pengadilan dilakukan, hakim yang memeriksa perkara tersebut wajib untuk
melakukan mediasi kepada bihak yang berperkara Proses mediasi ini
dilakukan paling lama 30 tiga puluh hari terhitung sejak diterimanya
keputusan sela dan dapat diperpanjang paling lama 30 tiga puluh hari
apabila pihak yang bersangkutan bersepekat untuk itu.
Asas sederhana, cepat dan biaya ringan diatur dalam Pasal 57 a yaat 3
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang
Nomor 48 Tahun 2009.
Asas equality berarti persamaan hak dan kedudukan di depan hukum (non
diskriminasi) yaitu membeda-bedakan hak dan kedudukan di depan sidang
pengadilan
Asas Terbuka Untuk Umum, menurut pasal 17 Undang-Undang No.14
Tahun 1970, bahwa siding pemeriksaan perkara perdata harus dilaksanakan
dalam siding terbuka untuk umum. Tujuan dari asas ini untuk menghindari
terjadinya penyimpangan proses pemeriksaan, seperti berat sebelah, hakim
bertindak sewenang-wenang
Asas hakim wajib memberi bantuan, Dalam asas hakim wajib member
bantuan artinya hakim harus membantu secara aktif kepada pencari
keadilan dan berusaha bersungguh-sungguh, sekeras-kerasnya mengatasi
segala hambatan serta rintangan untuk dapat tercapainya peradilan yang
sederhana, cepat, dan biaya ringan
Asas Peradilan dilakukan dengan hakim, Dalam Undang-Undang Nomor 4
Tahun 2004 yang mengatakan bahwa pengadilan memeriksa, mengadili, dan
memutuskan dengan sekurang-kurangnya 3 orang hakim, kecuali undang-
undang menentukan hal lain. Diantara ketiga hakim tersebut salah satunya
menjadi ketua majelis hakim dan berwewenang untuk memimpin jalannya
sidang peradilan.

Pertanyaan
a. Ada 2 orang Pasangan suami istri yang beragama Islam dan menikah
secara sah menurut agama Islam, serta sudah diakui negara dalam
pencatatan sipil. Di tengah perjalanan mereka sepakat untuk pindah
agama ke Katolik. Tiba saatnya mereka ingin bercerai. Dalam prosedur
perceraian tersebut apakah menggunakan prosedur secara Islam di
Pengadilan Agama, mengingat keduanya menikah saat beragama Islam?
Atau menggunakan prosedur secara non-Islam, yaitu di Pengadilan
Negeri, mengingat keduanya saat ingin bercerai beragama Katolik? Diqi
Perbuatan murtad dapat menjadi penyebab pembatalan perkawinan.
b. Berikan contoh dalam persidangan bagaimana penerapan asas hakim
wajib memberi bantuan. Siti indriyati
prinsipnya aktif memberikan peluang yang sangat terbukaa bagi semua
pihak yang berperkara untuk dapat memperoleh bantuan hukum, baik
pengacara maupun advokat., maksudnya hakim wajib menberi bantuan
terhadap tersangka, menjadi penengah jika terjadi perselisihan, menjadi
pemisah jika terjadi kegaduhan

c.

d. Bagaimana jika seseorang ingin menikah tapi tidak direstui orang tuanya
dan nekat memilih kawin lari, apakah sah jika dilaksanakan tanpa restu
orang tuanya. Padahal kedua orang tuanya masih ada. Ilma
saya tidak sah karena syarat menikah kan seorang wanita adalah ayahnya
jika ayahnya sudah tidak aada atau sudah meninggal maka bisa
diwakilkan oleh kakeknya atau kakak kandung lelaki

Anda mungkin juga menyukai