Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS MATERI

PROBLEM BASED LEARNING

Nama Mahasiswa : MUKSIN, S.Pd.


Kelompok Mapel : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Kelas : 2.N
Judul Modul : Teori Belajar dan Pembelajaran
Judul Masalah : Problematika Perkembangan PAI pada Kurikulum 2013

No Komponen Deskripsi

1. Identifikasi Masalah Ada banyak problematika yang menggurita dalam upaya pengembangan
(berbasis masalah yang Pendidikan Agama Islam pada kurikulum 2013.
ditemukan di lapangan)
Pertama, diketemukan bahwa kesadaran guru Pendidikan Agama Islam
terhadap upaya pengembangan ini sangat rendah sekalipun ia telah
tersertifikasi. Padahal pada kurikulum 2013 banyak metode dan model
pembeljaran yang dapat meningkatkan kualitas belajar peserta didik.
Mereka memilih menggunakan cara-cara konvensional yang dirasa tetap
ampuh dalam menyampaikan materi. Guru-guru tersebut setia
berceramah seumur hidup. Mereka memegang teguh cara para kyai
ketika menyampaikan materi keagamaan. Cara tersebut diyakini sudah
mampu memahamkan siswa dengan banyak bahasan, jadi mereka
berpikir buat apa membuang-buang waktu dengan metode aneh-aneh
jika hanya mampu menyampaikan sedikit materi? Jadi mereka memilih
membeli RPP pada saat hendak pemberkasan sertifikasi tanpa
mempraktikkannya di kelas.

Kedua, hadir dari stigma negatif masyarakat bahwa PAI adalah mata
pelajaran yang tidak terlalu penting dalam struktur kurikulum.
Masyarakat kita memahami bahwa dunia dikuasai oleh hal-hal eksakta:
ekonomi dan ilmu alam. PAI dirasa sangat kolot dan tidak perlu terlalu
dipenting-pentingkan. Agama adalah urusan pribadi yang rapat dan
sangat privasi. Sehingga mereka lebih memilih mengupayakan segala
cara agar anaknya mendapatkan pendidikan eksakta lebih banyak
(seperti memasukkannya di bimbel) dan sedikit waktu untuk Pendidikan
Agama Islam.

Ketiga, upaya pemerintah untuk menerapkan pembelajaran tematik


dalam kurikulum 13 sepertinya belum sepenuhnya dipahami oleh guru
kelas. Mereka yang awalnya hanya mengampu pelajaran secara
terpisah harus menghubung-hubungkan satu tema dengan yang lainnya.
Jika tidak cukup kompeten, tentu sangat membingungkan. Terlebih
sistem ini memberikan kesempatan kepada semua guru untuk
membelajarkan nilai-nilai keislaman. Sehingga guru kelas pun harus
tetap menguasai materi Pendidikan Agama Islam. Masalahnya, tidak
banyak guru yang bisa melakukannya. Jadi misalnya, bagaimana cara
membelajarkan penghitungan sudut segitiga sembari menerangkan
materi ta’awun?

Keempat, dari penuturan beberapa guru, masalah selanjutnya adalah


kurangnya minat siswa untuk belajar PAI. Bisa jadi sebab mapel ini
dirasa tak semenantang matematika atau IPA. Mungkin karena PAI tidak
di-UN-kan.

2. Penyebab Masalah Dari uraian masalah diatas, ada beberapa faktor penyebab sehingga hal
(dianalisis apa yang tersebut terjadi dilapangan diantaranya :
menjadi akar masalah
yang menjadi pilihan 1. Daya minat peserta didik dan dukungan orang tua siswa
masalah) terhadap mapel PAI.
2. Kekurangan tenaga guru;
3. Kinerja dan kesejahteraan guru yang belum optimal;
4. Proses pembelajaran yang konvensional;
5. Jumlah dan kualitas buku yang belum memadai;
6. Otonomi Pendidikan;
7. Mutu SDM Pengelola pendidikan;
8. Life skill yang dihasilkan belum optimal.

3. Solusi Untuk menyelasaikan masalah-masalah cabang di atas, diantaranya


a. Dikaitkan dengan juga tetap tidak bisa dilepaskan dari penyelesaian terhadap masalah
teori/dalil yang mendasar. Sehingga dalam hal ini diantaranya secara garis besar
relevan terdapat dua solusi yaitu:
b. Sesuaikan
dengan Pertama, solusi sistemik. Yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem
langkah/prosedur sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan, antara lain: sistem
yang sesuai ekonomi, sistem politik, sistem sosial, ideologi, dan lainnya. Atas dasar
dengan masalah inilah jaminan pendidikan terhadap rakyat merupakan kewajiban negara.
yang akan Penerapan sistem politik Islam sebagai pengganti sistem politik sekuler
dipecahkan akan memberikan paradigma dan frame politik yang dilakukan oleh
penguasa dan masyarakat. Penerapan sistem sosial yang islami
sebagai pengganti sistem sosial yang hedonis dan permisif akan mampu
mengkondisikan masyarakat agar memiliki kesadaran yang tinggi
terhadap kewajiban terikat pada hukum-hukum syari’at sehingga
masyarakat akan menyadari pula bahwa peran mereka dalam
mensinergiskan pendidikan di sekolah adalah sebagai pihak yang dapat
memberikan tauladan sekaligus mengontrol aplikasi nilai-nilai pendidikan
yang diperoleh siswa di sekolah.

Secara keseluruhan perbaikan sistem ini akan dapat terlaksana jika


pemerintah menyadari fungsi dan tanggung jawabnya sebagai
pemimpin. Rasulullah Saw bersabda: “Seorang Imam ialah (laksana)
penggembala dan Ia akan dimintai pertanggung jawaban atas
gembalaannya (rakyatnya)”. (HR. Muslim)

Kedua, solusi teknis. Yakni solusi untuk menyelesaikan berbagai


permasalahan internal dalam penyelenggaraan sistem pendidikan.
Diantaranya :
 lebih mengembangkan Maple PAI pada kurikulum yang berlaku,
 Merekrut jumlah tenaga pendidik dan kependidikan sesuai
kebutuhan di lapangan disertai dengan adanya peningkatan
kualitas dan kompetensi yang tinggi,
 Jaminan kesejahteraan dan penghargaan untuk mereka.
 Pembangunan sarana dan prasarana yang layak dan berkualitas
untuk menunjang proses belajar-mengajar.

Penyusunan kurikulum yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam (Alquran


dan Sunnah). Melarang segala bentuk kapitalisasi dan komersialisasi
pendidikan baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta menjamin
terlaksananya pendidikan yang berkualitas dengan menghasilkan
lulusan yang mampu menjalani kehidupan dunia dengan segala
kemajuannya dan mempersiapkan mereka untuk mendapatkan
bagiannya dalam kehidupan di akhirat kelak dengan adanya
penguasaan terhadap tsaqofah islam dan ilmu-ilmu keislaman lainnya.

Anda mungkin juga menyukai

  • LK-KB 4
    LK-KB 4
    Dokumen7 halaman
    LK-KB 4
    Muksin Alatas
    Belum ada peringkat
  • LK-KB 3
    LK-KB 3
    Dokumen8 halaman
    LK-KB 3
    Muksin Alatas
    Belum ada peringkat
  • LK-KB 2
    LK-KB 2
    Dokumen6 halaman
    LK-KB 2
    Muksin Alatas
    Belum ada peringkat
  • LK-KB 1
    LK-KB 1
    Dokumen5 halaman
    LK-KB 1
    Muksin Alatas
    Belum ada peringkat