Anda di halaman 1dari 3
Bab 3 + Ragam Model Komunikasi dalam Hubungannya dengan Praktik Keperawatan Model komunikasi Laswell banyak mendapat kritikan dari para ahli komu- nikasi, karena model komunikasi ini menekankan efek terhadap komunikan, sehingga mengabaikan faktor-faktor tanggapan (umpan balik) kepada komuni- kator. Penerapan model komunikasi Laswell dalam kaitannya dengan komunikasi keperawatan alah untuk menyampaikan pesan-pesan komunikasi yang bersifat persuasif, singkat, sederhana dan menggunakan media tertentu, misal perawat menyampaikan pesan melalui media papan pengumuman agar setiap keluarga, atau tamu yang akan berkunjung hanya diperkenankan pada pukul 10.00-12.00 dan pukul 18.00-20.00. 3. Model Komunikasi Claude E. Shannon dan Warren Weaver Model komunikasi ini dipublikasikan Shannon dan Weaver pada 1949 setelah mereka bethasil menerbitkan buku The Mathematical Theory of Com- munication atas nama Rockefeller Foundation. Kedua tokoh ini tertarik kepada hal-hal yang berkaitan dengan pengiriman pesan melalui saluran-saluran ele- ktronik dan radio. Dari segi teknis, mereka menanyakan berapa banyak signal (pesan) yang dapat dipancarkan pada titik maksimum secara cermat dan teliti dan seberapa banyak sinyal yang rusak dikarenakan gangguan selama proses pengiriman sampai pada penerima pesan, Dari sisi bahasa, mereka juga mem- pertanyakan dan menyelidiki bagaimana ketepatan sinyal yang dipancarkan sesuai dengan arti yang sebenarnya, sehingga penerima dapat memperoleh pesan secara sempurna. Siklus proses komunikasi model komunikasi Shannon dan Weaver dapat dilihat pada gambar berikut ini. Information Source PMessage} Transmitter {Signal teceived SignaK} Receiver Destination Noise Source Messag ‘Gambar 10. Model komunikasi Shannon dan Weaver Dari Gambar 10 menunjukkan bahwa proses komunikasi dimulai dari sum- ber yang menciptakan pesan, kemudian ditransitkan melalui saluran kawat (gelombang udara). Lalu, pesan-pesan itu ditangkap oleh pesawat penerima dan direkonstruksikan kembali sinyal sampai ke tujuan. Tujuan ialah penerima a a Bagian 1 + Konsep Dasar Komunikasi dalam Praktik Keperawatan pesan yang menjadi sasaran pesan, Namun selama proses komunikasi berlang- sung, Shannon dan Weaver melihat ada satu persuasi yang cukup penting yang ‘Sumber-sumber noise, di antaranya: 1 2 3 4 5. Tingkat pendengaran suara Gangguan persepsi Misperseps! psikososial Hardware atau software. Lingkungan. « Tidak jarang hubungan antara perawat dan pasen (Kien) menjadi kureng bak atau berair ckarenakan adanya gangguan (rose) yang bers isk atau pskologs sehingga memibentuk mispersepsi atau misinterpretas tas pesan komunikasi dapat memengaruhi proses komunikasi, yakni gangguan (noise). Gangguan (noise) merupakan rintangan yang terjadi pada salur- an sehingga menghasilkan pesan yang berbeda sebagaimana yang ditransitkan oleh sumber, misal suara-suara gesekan di radio atau terlalu banyak bunyi dering sehingga mengganggu pendengaran dari penerima pesan. Gangguan-gangguan seperti ini dapat pula menyebabkan kegagalan komunikasi. Oleh sebab itu, Shannon dan Weaver menyarankan agar proses komunikasi dapat berhasil sebaiknya semua gangguan tersebut segera dia- tasi sebelum proses komunikasi berlangsung. Penerapan model komunikasi Shannon dan Weaver dalam hubungannya dengan praktik keperawatan ialah untuk me- nyampaikan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persua- sif, dan edukatif, yang menggunakan berbagai media komunikasi untuk menunjang kegiatan komunikasinya. Misal, penyampaian materi kuliah keperawatan yang menggunakan audiovisual per- suasi bagi calon perawat, dan sebagainya. 4. Model Komunikasi SMCR (Model Berlo) Mode! komunikasi Berlo mengatakan bahwa, pada proses komunikasi ha- rus memiliki empat komponen komunikasi, yakni: a, Sumber (source). Yang dimaksudkan sebagai sumber dalam proses ko- munikasi adalah siapa yang memiliki pesan, bagaimana kredibilitas, dan kompetensinya, Dalam aplikasi praktik keperawatan, yang menjadi sum- ber informasi keperawatan tentunya perawat dan merekalah yang berperan sangat penting dalam memilih, menentukan, dan melaksanakan tindakan (asuhan) keperawatan. b. Pesan (message). Pesan yang terkandung dalam proses komunikasi, yaitu: (1) apakah pesan itu penting ataukah tidak untuk disampaikan; (2) apakah pesan itu bersifat personal ataukah umum; (3) seberapa besar pesan itu dapat dilakukan atau tidak dapat dilakukan; (4) apakah pesan itu disampai- kan dengan jelas ataukah tidak; (5) apakah pesan itu dapat diterima dengan baik ataukah tidak; (6) pada kondisi yang bagaimana pesan itu bisa disam- paikan; dan (7) bagaimana cara menyampaikan pesan tersebut. cc. Saluran (channel). Saluran (channel, atau media) yang digunakan untuk menyampaikan atau menerima pesan akan berpengaruh terhadap efektivi- tas dan keberhasilan dari suatu komunikasi. Saluran sering dipakai sumber Bab 3. + Ragam Model Komunikasi dalam Hubungannya dengan Praktik Keperawatan, untuk memengaruhi dan membentuk opini, pikiran, persepsi, tanggap- an, perasaan, dan perilaku baru seseorang penerima (receiver). Dan, pada umumnya, kegagalan komunikasi dalam praktik keperawatan antara pera- wat dan pasien (klien) sering bermuara dari kesalahan atau inkompetensi menggunakan dan memberdayakan saluran komunikasi tersebut. 4. Penerima (receiver). Untuk mendapatkan hasil komunikasi yang efektif, maka pesan harus dapat diterima, dipahami, dimengerti, dan dapat diolah oleh komunikan. Kemampuan ini sangat tergantung pada sikap, pengeta- huan, keterampilan sosial, kesamaan personal, dan situasional antara ko- munikator dan komunikan. Untuk memudahkan kita memahami proses komunikasi dari model Berlo dapat dilihat pada gambar berikut ini PESAN ‘SALURAN PENERIMA 4, Elemen 4, Pengiatan 41. Keterampiian 2. Stultur 2. Pendengaran berkomunikasi 2 im [7] & Sentuhan |) 2. Sikap 2 4, Treatment 4. Senyuman 2. Pengetahuan 4, Sistem sosial 5. Kode 5. Perasaan 4. Sistem sosial 5. Kepribadian 5. Kepribadian Gambar 11. Model komunikasi Berlo Penerapan mode! komunikasi Berlo pada komunikasi praktik keperawatan ialah untuk penyampaian pesan-pesan komunikasi yang bersifat informa- tif, persuasif, dan instruktif, Misalnya, perawat menyampaikan pesan tentang cara-cara asuhan keperawatan kepada pasien penderita diabetes kepada calon perawat atau perawat-perawat junior, Ilustrasi proses komunikasi model Berlo dapat dilihat pada Gambar 12 di halaman berikut ini. 5. Model Komunikasi Leary Model komunikasi Leary menjelaskan bahwa komunikasi_merupakan suatu proses transaksional dan multidimensial, di mana aspek kedekatan dan hubungan antarpribadi yang sangat memengaruhi pelaksanaan komunikasi. Antara satu individu dan individu Iain sangat memengaruhi dan dipengaruhi sehingga menghasilkan respons-respons tertentu yang dihasilkan dari proses komunikasi. Atau dengan kata lain, perilaku yang ditampilkan seseorang sangat dipengaruhi oleh perilaku orang yang memengaruhinya. Menurut Leary, model komunikasi dikelompokkan ke dalam dua dimensi, yak

Anda mungkin juga menyukai