Anda di halaman 1dari 1

Selain warga mampu yang masih menerima PKH, ternyata Undang-Undang Nomor 13 Tahun

2011 Tentang Penanganan Fakir Miskin juga bisa mengancam aparat desa dan pendamping
PKH. Ancaman ini bisa diterapkan apabila aparat desa dan pendamping benar-benar terlibat
dalam pemalsuan verifikasi dan validasi data penerima bantuan PKH.

setiap orang yang terlibat pemasuan data verifikasi dan validasi bisa dipidana penjara paling
lama 2 tahun dengan denda Rp50 juta. Bunyi yang terdapat di Pasal 42 itu juga diperkuat
dengan keterangan yang tercantum dalam Undang-Undang Kependudukan.

Pendamping dan aparat desa bisa kena ancaman jika terbukti memalsukan data. Atau
sengaja memasukkan data warga yang mampu ke warga miskin agar menjadi penerima
manfaat dana PKH

Atas dasar UU Fakir Miskin itu meminta pendamping dan aparat desa untuk tidak main-main
dalam melakukan pendataan. Apalagi, sampai memanipulasi data karena penerima PKH
merupakan saudara dari pendamping atau pun aparat desa setempat.

Karena siapa pun yang terlibat bisa dikenakan ancaman. Apalagi aparat desa, karena
penerima sudah masuk dalam musyawarah yang diketahui oleh pemerintah desa. Dalam UU
sudah jelas untuk fakir miskin

Jika imbauan tersebut tak diindahkan, maka dinas yang menaungi masalah kebijakan di
bidang sosial akan mengancam warga mampu dengan Undang-undang nomor 13 tahun 2011
tentang penanganan fakir miskin. Dalam UU ini, penanganan fakir miskin adalah upaya yang
terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah dalam bentuk kebijakan
program.

Di dalam undang-undang itu pada Pasal 42 yang menyebutkan bahwa setiap orang
yang memalsukan data verifikasi dan validasi sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 11
ayat (3), dipidana dengan ancaman pidana penjara paling lama 2 tahun atau denda paling
banyak Rp50.000.000,-.

“Bisa dituntut dengan (undang-undang) itu. Jadi, warga mampu yang masih menerima
bantuan ini akan kami ancam dengan undang-undang yang berlaku,”

Bansos tidak diperuntukan bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap. Bukan hanya
perangkat desa namun Ketua BPD, juga tidak diperbolehkan untuk menerima Bansos
tersebut

Anda mungkin juga menyukai