Anda di halaman 1dari 3

KELUARGA ISLAMI SAKINAH MAWADDAH WARAHMAH

ISTI’ANAH
NIM: 1810221009
Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Muhammadiyah Jember
Aturan atau nilai-nilai atau cara kehidupan yang disosialisaikn oleh setiap
keluarga kepada anaknya inilah yang disbut “The Golden rules” oleh Kohlberg.
Pada awalnya perkembangan The golden rules diberikan secara imperatif dan
normatif, yang artinya pada periode ini balita hingga anak-anak. Anak dikenalkan
kepada hal-hal yang berhubungan dengan baik-buruk (normatif) dengan cara yang
dipaksakan (inperatif) oleh orang tua atau gurunya. Penggunan cara imperatif dan
normatif ini biasanya dengan manipulasi reward-punishment. (Syamsu Yusuf:
2000: 132).
Keluarga adalah sekumpulan manusia dalam suatu rumah tangga dan terdapat
interaksi antara individu yang satu dengan yang lainnya. Dalam keluarga juga
terdapat norma atau aturan yang saling dihormati dan dipatuhi. Keluarga muslim
adalah jamaah muslim yang dimulai anggotanya dari dua orang, kemudian
bertambah banyak dengan lahirnya anak-anak sesuai dengan kehendak Allah
SWT. Keluarga muslim yang sakinah adalah keluarga yang didasarkan atas
perkawinan yang sah, mampu memenuhi hajat spiritual dan material secara serasi
dan seimbang, diliputi suasana kasih sayang antara internal keluarga dan
lingkungannya, mampu memahami, mengamalkan dan memperdalam nilai-nilai
keimanan, ketakwaan, dan ahlaqul karimah.( azizah, 2018 : 30)
Abdurrahman An-Nahlawi (1993:141) mengungkapkan bahwa keluarga,
terutama orang tua, bertanggung jawab untuk memberikan kasih sayang kepada
anak-anaknya, karena kasih sayang merupakan landasan terpenting dalam
pertumbuhan dan perkembangan psikologis dan sosial anak. Jika seorang anak
mengalami ketidak-seimbangan rasa cinta kasih, kehidupan bermasyarakatnya
akan dicemari penyimpangan-penyimpangan. Ia akan sulit bertemu atau bekerja
sama, apalagi jika harus melayani atau mengorbankan miliknya demi orang lain,
dan
jika sudah dewasa, ia tidak akam mamu menjadi ayah yang penyayang.
Keluarga merupakan pangkal ketentraman dan kedamaian hidup bagi setiap
manusia. Ajaran Islam memandang bahwa keluarga bukan saja merupakan
perkumpulan orang, akan tetapi leih dari itu, yakni keluarga merupakan auatu
lembaga hidup manusia yang dapat memberi kemungkinan bahagia danataupun
celakanya manusia aik di dunia ataupun di akhirat kelak. Firman Allah (QS. At-
Tahriim/66: 06)
Sakinah
Keluarga sakinah dapat diartikan sebagai keluarga yang harmonis dimana nilai-
nilai ajaran islam senantiasa ditegakkan dan saling menghormati serta saling
menyanyangi. Dalam keluarga sakinah anggota keluarga mampu menjalankan
kewajibannya dan senantiasa membantu satu sama lain. (keluarga sakinah, 2017)
Sebuah keluarga yang sakinah, mawadah,dan warahmah bisa menjadi tujuan dari
seorang muslim untuk menikah dan mendekatkan diri pada Allah SWT. Dan
rasulnya juga memerintahkan umatnya untuk menikah dan tidak hidup
sebagaimana disebutkan dalam dalilnya(Qs An Nuur: 32).
Sakinah apabila suasana di dalam keluarga tersebut penuh dengan ketenangan,
ketenteraman dan kebahagiaan serta terpeliharanya ketaatan dan kepatuhan di
antara sesama anggota keluarga untuk saling menjaga keutuhan dan kesatuan
sehingga terbina rasa cinta dan kasih sayang di dalam keluarga demi memperoleh
keridhoan Allah SWT. Seperti firman Allah dalam surat (Ar-Rum (30) ayat 21).
Mawadah
Mawadah berasal dari kata al-waddu (cinta) atau mencintai sesuatu, mawaddah
menurut bahasa berarti cinta atau harapan. Dalam sebuah pernikahan, cinta adalah
hal penting yang harus ada dan selalu ada pada sebuah pasangan suami istri.
Mawaddah juga berarti selalu mencintai, baik dikala senang maupun susah.
Mawaddah lahir dari sesuatu yang bersifat jasmani, seperti kecantikan dan
kegagahan, sementara rahmah lahir dari sesuatu yang bersifat rohani
(hubunganbatin). Kedua hal ini terwujud dalam hubungan antara suami isteri.
Pada pasangan yang masih muda – laki-lakinya masih gagah dan isterinya masih
cantik – faktor mawaddah-lah yang dominan, sedang pada pasangan yang sudah
tua – ketika lakilakinya tidak gagah lagi dan isterinya tidak lagi cantik – maka
yang lebih dominan adalah faktor rahmah (Yunahar Ilyas, 2004: 160). Mawadah
didefinisikan sebagai rasa cinta. Keluarga yang mawaddah berarti keluarga yang
kehidupannya diliputi dengan cinta dan penuh harapan. Allah SWT berfirman
dalam surat (Ar-Rum : 21)
warahmah
Kata rahma baik sendiri maupun dirngkai dengan kata ganti(dhamir), seperti
rahmati dan rahmatuka, ditemukan didalam al-quran sebanyak 114. Secara
keseluruhan dengan kata-kata lain yang seakar dengannya, semuanya berjumlah
339. “sifat kasih sayang telah ditancapkan pada diri manusia” seharusnya
menumbuhkan kesadaran bahwa segala bentuk, kebaikan; kasih sayang, perhatian,
juga budi baik, bukanlah terakhir dari sifatnya sendiri, juga bukan karena
kemurahan hatinya, namun sebagai realisasi dari sebagian kecil rahmat Allah yang
ditancapkan ke dalam lubuk hatinya. Dalam dua hadist yaitu pada (Riwayat al-
Bukhari dan Muslim dari Abu-Hurairah) dan (Riwayat al-Bukhari dan Muslim
dari Jarir bin Abdullah)
Wa rahmah memiliki kata dasar yaitu rahmah yang berarti kasih sayang Jika
digabungkan arti keluarga sakinah mawaddah dan rahmah berarti keluarga yang
selalu diberikan kedamaian, ketentraman, penuh cinta, dan kasih sayang. Pasti
semua keluarga mendambakan ingin menjadi keluarga yang seperti itu. Kunci
utama untuk mendapatkan keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, adalah
meluruskan niat berkeluarga karena ingin mendapat ridho dari Allah SWT.
( azizah, 2018 : 31)

Anda mungkin juga menyukai