KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
> PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
Jalan H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kavling 4-9 Jakarta 12950
Telepon (021) 4247608 (Hunting) Faksimile (021) 4207807 GERMAS
ED
Nomor sRozosic.iw 2158 12022 (8 Juli 2022
Lampiran 4 (satu) berkas
Hal : Perubahan Indikator Renstra dan Target Cakupan
Imunisasi Rutin per Antigen Tahun 2022
Yth.
4. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
seluruh Indonesia
Kementerian Kesehatan telah mengeluarken Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
43 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun
2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024. Dengan
keluarnya PMK Nomor 13 Tahun 2022 tersebut, maka terjadi perubahan atas indikator dan
target capaian program imunisasi untuk tahun 2022-2024. Indikator dan target tersebut
adalah sebagai berikut
(1) Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat Imunisasi Dasar Lengkap (IDL),
dengan target di tahun 2022 yaits 90%,
(2) Persentase imunisasi dasar lengkap pada anak usia 12-23 bulan dengan target di tahun
2022 yaitu 71%;
(3) Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat antigen baru dengan target di tahun
2022 yaitu 90%;
(4) Persentase anak usia 12-24 bulan yang mendapat imunisasi lanjutan baduta dengan
target di tahun 2022 yaitu 90%;
(6) Persentase anak yang mendapatkan imunisasi lanjutan lengkap di usia sekolah dasar
dengan target di tahun 2022 yeitu 70%;
(6) Persentase wanita usia subur yang memiliki status imunisasi T2+ dengan target di
tahun 2022 yaitu 60%.
(Terlampir disampaikan PMK No. 13 Tahun 2022).
Selain itu, Indonesia bersama-sama dengan negara lain di dunia memiliki komitmen
global untuk mencapai berbagai target yang ditetapkan seperti eradikasi polio, dan eliminasi
campak rubela serta mempertahankan status eliminasi tetanus maternal den neonatal
Untuk bisa mencapai target target tersebut, maka salah setu strategi yang dilakukan adalah
dengan mencapai dan mempertahankan tingkat kekebalan yang tinggi di masyarakatmelalui pemberian imunisasi rutin dan tambahan dengan cakupan yang tinggi dan merata di
semua wilayah.
Untuk dapat mencapai targettarget yang telah disebutkan diatas, dan
memperhatikan kemungkinan angka drop out yang terjadi pada setiap pemberian imunisasi,
maka perlu ditetapkan target dengan nilai yang sama atau lebih tinggi pada setiap antigen
dibandingkan target tersebut. Hal ini untuk mencegah tidak tercapainya targettarget
indikator global maupun nasional yang disebabkan karena tidak tercapainya target di
masing-masing antigen. Untuk itu, maka ditetapkan target cakupan pada tahun 2022 adalah
sebagai berikut
1. Target cakupan setiap antigen pada imunisasi dasar bayi dan baduta minimal 95%,
2. Target cakupan semua jenis antigen pada pelaksanaan BIAS adalah minimal 90%
Target ini dipergunakan dalam melakukan monitoring dan evaluasi pencapaian
program imunisasi melalui Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) Imunisasi Rutin,
Kami berharap provinsi dapat melakukan koordinasi secara berjenjang dengan
kabupaten/kota dan puskesmas untuk mendukung pencapaian target dimaksud secara
merata sehingga dapat mencegah terjadinya kantong-kantong imunisasi yang berpotensi
menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) PDS!
‘Atas perhatian dan kerja sama Bapak dan Ibu, kami ucapkan terima kasih.
spine, MKM
002122001
Tembusan ——
Direktur Jenderal P2P, Kemenkes RI