0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan1 halaman
Ada perbedaan pendapat ulama tentang hukum bagi istri yang sedang haid untuk menyentuh anggota tubuh suaminya antara pusar dan lutut. Menurut Imam Ramli, hal itu boleh saja dilakukan oleh istri meskipun dia yang aktif menyentuh. Namun menurut Ibnu Hajar, hal itu tidak boleh dilakukan jika istri lah yang aktif menyentuh.
Ada perbedaan pendapat ulama tentang hukum bagi istri yang sedang haid untuk menyentuh anggota tubuh suaminya antara pusar dan lutut. Menurut Imam Ramli, hal itu boleh saja dilakukan oleh istri meskipun dia yang aktif menyentuh. Namun menurut Ibnu Hajar, hal itu tidak boleh dilakukan jika istri lah yang aktif menyentuh.
Ada perbedaan pendapat ulama tentang hukum bagi istri yang sedang haid untuk menyentuh anggota tubuh suaminya antara pusar dan lutut. Menurut Imam Ramli, hal itu boleh saja dilakukan oleh istri meskipun dia yang aktif menyentuh. Namun menurut Ibnu Hajar, hal itu tidak boleh dilakukan jika istri lah yang aktif menyentuh.
Istri bersenang2 atas tubuh suami di antara Pusar dan lutut
------------------ Jika seorang suami haram hukumnya istimta' bima bainasSurrah warRukbah terhadap istri yg sedang haidh, lalu bagaimana hukumnya jika seorang istri haidh yg meng-istimta' suaminya?.. (a). BusyralKarim (juz 1 hal 51) : و یجوز تمتع الزوجه بما بین سرته و رکبته و ان کانت هی المستمتعه عند م ر ---------- Dan boleh saja hukumnya tamattu' (1) nya seorang istri (yg haidh) ke anggota tubuh suami antara pusar dan lutut, mskipun si istri trsebut adalah mustamti'ah (2) menurut pendapat imam ramli. (b). Itsmidul'Ainain (hal 385) : ال یجوز استمتاع الزوجه بما بین سرته و رکبته اذا کانت هی المستمتعه عند (حج) و قال (م ر) یجوز و ان کانت هی: مساله المستمتعه ---------- Tidak boleh hkumnya seorng istri (yg haidh) meng-istimta' (3) anggota tubuh suaminya di antara pusar dan lutut, Jika istri adlh mustamti'ah (dngan artian : bahwa istri boleh saja meng-istimta' suaminya jika dia BUKAN mustamti'ah) menurut ibnu hajar. Dn menurut imam ramli boleh saja,meskipun istri adalah mustamti'ah. (c). Catatan: 1. Tamattu' : melakukan sesuatu yg di sebut dengan istimta' , yaitu kegiatan berupa memandang, atau menyentuh tanpa adanya pemisah (hail) antara yg menyentuh dan yang disentuh di bagian antara pusar dan lutut. 2. Mustamti'ah : Istri yg memang ingin meng-istimta' suaminya dngn keinginannya sendiri (karna sedang horny misalnya ). 3. Istimta' : sudah dijelaskan pada keterangan no. 1 #Intaha Sumber: Catatan Ustadz Syarwani.