Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI

Hari/Tgl : Senin, 07 Maret 2022 Nama : Virly Fakhriyah U.I


Acara : III dan IV Kelompok : II

No. Urut :I
No. Peraga : 70 MR 14
Perbesaran okuler : 10x
Perbesaran objektif : 4x Fa

Pembesaran total : 40x


Bilangan skala : 1/40 = 0,025 mm
Kedudukan : (X ; Y) = (7,6 ; 1,2)
Warna absorbsi : Colorless
//-Nikol
Relief : Rendah
Intensitas : Tinggi
Indeks bias : nmin < ncb
Pleokroisme :-
Belahan :- Fa

Pecahan :-
Bentuk : Euhedral
Inklusi
 Warna :- X-Nikol
 Bentuk :-
 Ukuran :-
Ukuran mineral : 0,625 mm
Warna interferensi : Abu kecokelatan
Bias rangkap : 0,025
Sudut pemadaman : 37°
Jenis pemadaman : Miring
Kembaran : Albit
Sistem kristal : Triklin
T.R.O : Adisi T.R.O

Komposisi kimia : Na AlSi3O8


Khusus Plagioklas Kembaran Albit
 P° : 15°
 Q° : 12°
 Nilai Sudut Pemadaman : (P° + Q°)/2 = 13,5°
Pengamatan Konoskopik
Perbesaran Okuler : 10x
Perbesaran Objektif : 10x
Perbesaran Total : 100x
Sumbu Optik : Biaxial
Tanda Optik : (-)
Gambar Interferensi
 Isogir : Lancip
 Gelang Warna : Jingga, Orde I Konoskop
 Sudut 2V : 45°

Nama mineral : Albit


PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
Hari/Tgl : Senin, 07 Maret 2022 Nama : Virly Fakhriyah U.I
Acara : III dan IV Kelompok : II

No. Urut : II
No. Peraga : ST 16 LB
Pembessaran okuler : 10x
Pembesaran objektif: 4x
Pembesaran total : 40x
Bilangan skala : 0,025 mm
Kedudukan : (X ; Y) = (13 ; 10,1)
Warna absorbsi : Colorless
//-Nikol
Relief : Rendah
Intensitas : Sedang
Indeks bias : Nmin < Ncb
Pleokroisme :-
Belahan : Dua arah
La
Pecahan :-
Bentuk : Euhedral
Inklusi
 Warna :-
 Bentuk :- X-Nikol
 Ukuran :-
Ukuran mineral : 17,5 mm
Warna interferensi : Abu-abu
Bias Rangkap : 0,007
Sudut pemadaman : 20°
Jenis pemadaman : Miring
Kembaran : Carlsbad
Sistem kristal : Monoklin
T.R.O : Adisi T.R.O
Komposisi kimia : (K,Na)AlSi3O8
Pengamatan Konoskopik
Perbesaran Okuler : 10x
Perbesaran Objektif : 10x
Perbesaran Total : 100x5
Sumbu Optik : Biaxial
Tanda Optik : (-)
Gambar Interferensi
 Isogir : Lancip
 Gelang Warna : Jingga, Orde II
 Sudut 2V : 45° Konoskop

Nama mineral : Sanidin


PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
Hari/Tgl : Senin, 21 Februari 2022 Nama : Virly Fakhriyah U.I
Acara : II Kelompok : II

No. Urut : III


No. Peraga : BSS
Pembessaran okuler : 10x
Pembesaran objektif: 4x
Qrtz
Pembesaran total : 40x
Bilangan skala : 0,025
Kedudukan : (X ; Y) = (10,8; 9,5)
Warna absorbsi : Putih kekuningan
Relief : Rendah //-Nikol
Intensitas : Kuat
Indeks bias : Nmin<Ncb
Pleokroisme :-
Belahan : 1 arah
Pecahan : Uneven Qrtz

Bentuk : Subhedral
Inklusi
 Warna :-
X-Nikol
 Bentuk :-
 Ukuran :-
Ukuran mineral : 0,025 mm
Warna interferensi : Jingga Kecoklatan
Bias rangkap : 0,14
Sudut pemadaman : -
Qrtz
Jenis pemadaman : Bergelombang
Kembaran : Albit
Sistem kristal : Heksagonal
T.R.O : Adisi T.R.O

Komposisi kimia : SiO2


Nama mineral : Kuarsa
Keterangan : Kuarsa sering membuat kekeliruan dengan cordierite,
tetapi cordierite biaxial. Kuarsa adalah mineral ubiquitous,
terdapat dalam berbagai tipe batuan sebagai mineral utama,
asesoris atau sekunder dan mineral detrital yang umumnya
sebagai α-quartz terbentuk pada < 573°C, β- quartz pada >
573°C.
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
Hari/Tgl : Selasa, 16 Maret 2021 Nama : M. Dian Apriansyah
Acara : II Kelompok : 6

No. Urut : IV
No. Peraga : BSS
Pembessaran okuler : 10x
Pembesaran objektif: 4x Qrtz

Pembesaran total : 40x


Bilangan skala : 0,025
Kedudukan : (8,2 ; 10,5)
Warna absorbsi : Putih kekuningan
//-Nikol
Relief : Sedang
Intensitas : Sedang-Kuat
Indeks bias : Nmin>Ncb
Pleokroisme :-
Belahan : Satu arah Qrtz

Pecahan : Uneven
Bentuk : Subhedral
Inklusi
 Warna :-
 Bentuk :- X-Nikol
 Ukuran :-
Ukuran mineral : 1,3 mm
Warna interferensi : Abu-abu
Bias Rangkap : 0,004
Sudut pemadaman : - Qrtz
Jenis pemadaman : Bergelombang
Kembaran : Albit
Sistem kristal : Hexagonal
T.R.O : Adisi
Komposisi kimia : (SiO2) T.R.O
Nama mineral : Kuarsa
Keterangan : Kuarsa sering membuat kekeliruan dengan cordierite,
tetapi cordierite biaxial. Kuarsa adalah mineral ubiquitous,
terdapat dalam berbagai tipe batuan sebagai mineral utama,
asesoris atau sekunder dan mineral detrital yang umumnya
sebagai α-quartz terbentuk pada < 573°C, β- quartz pada >
573°C.

Anda mungkin juga menyukai