Masyarakat Geologi Teknik Indonesia (MGTI) - Indonesian Society of Engineering Geology (Ina-
SEG)
0
Tectonic Movement in Indonesia
Pacific Plate
Eurasian Plate
PROSES -
PROSES
GEOLOGI
PERUBAHAN
BENTANG ALAM
PROSES GAYA ENDOGEN
Morfologi Escarpment
(Gawir Sesar) yang berupa
bukit dengan lereng sebagai
bidang sesar dan dicirikan
oleh perbedaan relief yang
cukup ektrim antara dataran
dan perbukitan.
Morfologi “Shutter
Ridges” (Bukit
Terpotong) yang
memperlihatkan
bagian batuan yang
terangkat kearah
atas membentuk
morfologi bukit.
PROSES GAYA ENDOGEN
Morfologi “Sungai
Sigsag” ditandai oleh
bentuk sungai yang
arah alirannya berbelok
secara tiba-tiba
mengikuti arah patahan
yang disebabkan
adanya pergeseran
bukit kearah yang
berlawanan.
Morfologi “Folding Mountain” ( Morfologi Berbukitan Lipatan)
Morfologi Berbukitan Lipatan dicirikan oleh bukit dan lembah yang memanjang
dan sejajar. Satuan morfologi perbukitan lipatan dapat diklasifikasikan menjadi
sub-sub satuan morfologi: Bukit Antiklin (A dan C); Lembah Sinklin (B dan D);
Lembah Antiklin (E); dan Bukit Sinklin (F).
PROSES GAYA ENDOGEN
Morfologi “Plateau”
yang dicirikan oleh
bentangalam yang
berbentuk seperti meja
dengan bidang atasnya
relative mendatar
PROSES GAYA ENDOGEN
Morfologi “Hogbag”
yang dicirikan oleh
bentangalam yang
berbentuk bukit
dengan kemiringan
lapisan batuannya
diatas 45°.
PROSES GAYA ENDOGEN
Morfologi “Monoclinal
Ridges” (kanan)
PROSES GAYA ENDOGEN
Morfologi
Gunungapi Strato /
Strato Volcano (kiri)
Morfologi Gunungapi
Perisai /Shield
Volcano (kanan)
BENTANG ALAM ENDOGEN
Morfologi Kaldera /
Caldera Landforms (kiri)
EROSI
SEDIMENTASI
Genetika Sungai
Genetika Sungai
Pola perubahan bentuk alur sungai yang semula linear menjadi bentuk
meander. Proses perubahan sungai dari linear ke meander disebabkan oleh
perubahan sifat erosi dari erosi vertikal ke erosi lateral.
Bentuk Bentang alam Fluvial / Sungai (Landforms of Fluvial Processes)
Stadia Muda
Stadia Dewasa
Tahapan Perkembangan Sungai
Stadia Tua
Stadia Rejuvination
Bentuk Morfologi Sungai.
Delta
Delta
Bentuk Morfologi Sungai.
Meandering
Meandering
Bentuk Morfologi Sungai.
Crevasse
Crevasse
Bentuk Morfologi Sungai.
Inselberg (kanan)
Bentangalam Hasil Aktivitas Angin (Landforms Eolian Processes)
Pediment (kanan)
Bentangalam Hasil Aktivitas Angin (Landforms Eolian Processes)
Loes (kanan)
Bentuk Bentang alam Pantai (Landforms of Coastal
Processes)
Delta
Tanjung
Wilayah Teluk
antara Proses Stack & Arches
daratan dan erosi, abrasi, sedimentasi, Wave-cut
lautan, penurunan(subemergence), platform
Airlaut, dan pengangkatan Barrier
angin, muara (emergence) Lagoon
sungai Pantai
subemergent
Pantai emergent
Unsur-unsur dan sifat-sifat gelombang
Lagoon
Spit
Bentangalam Hasil Aktivitas Pesisir (Landforms of Coastal Processes)
Sinkhole (Dolina)
Bentuk Bentang alam Karts
Topografi Karst
Topografi Karst
Bentuk Bentang alam Karts
Polje
Bentangalam Karst
Pepino hills
Ringkasan
Gaya endogen adalah semua gaya yang berasal dari dalam bumi, seperti
aktivitas tektonik berupa pergerakan antar lempeng dan pembentukan
pegunungan (orogenesa), aktivitas magmatis yang berupa intrusi magma
ke permukaan atau dekat permukaan bumi, dan aktivitas volkanisme
berupa pembentukan gunungapi, erupsi/letusan gunungapi: aliran lava
maupun semburan material piroklastik.
Gaya eksogen adalah gaya yang dipengaruhi oleh energi matahari dan
gaya tarikbumi (gravitasi). Adapun yang temasuk dalam gaya eksogen
adalah pelapukan, erosi, mass wasting dan sedimentasi.
Bentangalam endogen adalah bentangalam yang proses
pembentukannya dikontrol oleh gaya-gaya endogen, seperti aktivitas
gunungapi, aktivitas magma dan aktivitas tektonik (perlipatan dan
patahan). Bentuk bentangalam endogen dalam geomorfologi dikenal
sebagai bentuk bentangalam konstruksional.
Bentangalam eksogen adalah bentuk-bentuk bentangalam yang proses
pembentukannya dikontrol oleh gaya eksogen. Bentangalam eksogen
dikenal juga sebagai bentangalam destruksional.
Ringkasan
Erosi adalah proses pengikisan yang terjadi pada batuan maupun hasil
pelapukan batuan (tanah) oleh media air, angin, maupun es/gletser.
Mass wasting pada dasarnya adalah gerakan batuan, regolith, dan tanah
kearah kaki lereng sebagai akibat dari pengaruh gaya berat (gravity).