Anda di halaman 1dari 2

BAB III

KESIMPULAN

1. Oksidasi langsung pada propilena menggunakan udara atau oksigen menghasilkan


senyawa akrolein.
2. Penggunaan peroksida untuk oksidasi propilena menghasilkan propilena oksida.
Senyawa ini juga diperoleh melelui klorohidrinasi propilena diikuti oleh epoksidasi.
Proses yang utama untuk menghasilkan akrolein adalah melalui udara atau oksigen
oksidasi propilena, pembentukan propilena dioksidasi secara katalitik menjadi
akrolein yang berada di permukaan katalis heterogen. Mekanisme yang diusulkan
untuk oksidasi propilena menjadi akrolein adalah dengan abstraksi, langkah pertama
dari hydrogen alilik dari propilena teradsorpsi oleh anion oksigen dari kisi katalitik
membentuk zat antara alilik dan penyisipan oksigen kisi kedalam spesifikasi alilik
3. Penggunaan utama akrolein adalah untuk menghasilkan asam akrilat dan esternya.
4. proses utama pembuatan asam akrilik adalah oksidasi langsung dari akrolein pada
kombinasi molybdenum, system katalis vanadium oksida.
5. Ammoksidasi mengacu pada reaksi dimana gugus metal dan alil hydrogen diubah
menjadi gugus nitril dengan menggunakan ammonia dan oksigen dengan adanya
katalis berbasis oksida campuran.
6. Acrylonitrile digunakan untuk memproduksi serat akrilik, resin, dan elastometer.
7. Metode utama untuk mendapatkan propilena oksida adalah klorohidrinasi diikuti oleh
epoksidasi. Langkah selanjutnya adalah dehidroklorinasi klorohidrin dengan larutan
5% Ca (OH)2. Proses penting kedua untuk propilen oksida adalah epoksidasi dengan
peroksida. hidrasi propilena oksida menghasilkan propilen glikol. Propilena oksida
juga bereaksi dengan alkohol, menghasilkan polipropilen glikol eter.
8. Allyl alkohol diproduksi oleh isomerisasi katalitik propilena oksida pada sekitar 280
°C. Reaksi dikatalisis dengan litium fosfat.
9. Gliserol juga diproduksi dari alil alkohol melalui epoksidasi menggunakan hidrogen
peroksida atau peracids (mirip dengan epoksidasi propilena). Reaksi allyl alkohol
dengan H2O2 menghasilkan glikidol sebagai zat antara, yang selanjutnya terhidrolisis
menjadi gliserol.
10. Alil asetat diproduksi oleh proses oxyacylation dari fase uap propilena.
11. Produksi alil klorida dapat dipengaruhi oleh klorinasi langsung propilena pada suhu
tinggi (sekitar 500 ° C dan satu) suasana). Reaksi ini menggantikan hidrogen alilik
dengan atom klor.
12. Produksi isopropanol dari propilena terjadi oleh reaksi hidrasi langsung (metode baru)
atau dengan sulfasi ( metode lama ). Reaksi diikuti oleh hidrolisis.
DAFTAR PUSTAKA

Amaliah, 2018. Laporan Praktikum Pembuatan Propilena. (online).


https://www.slideshare.net/wd_amaliah/laporan-praktikum-pembuatan-propilena. (Diakses pada
tanggal 9 November 2019).

Matar, S. dan Lewis, F.H. 1994. Chemistry of PETROCHEMICAL PROCESSES second


edition. Amerika: Gulf Publishing Company.

Anda mungkin juga menyukai