1. Oksidasi langsung pada propilena menggunakan udara atau oksigen menghasilkan
senyawa akrolein. 2. Penggunaan peroksida untuk oksidasi propilena menghasilkan propilena oksida. Senyawa ini juga diperoleh melelui klorohidrinasi propilena diikuti oleh epoksidasi. Proses yang utama untuk menghasilkan akrolein adalah melalui udara atau oksigen oksidasi propilena, pembentukan propilena dioksidasi secara katalitik menjadi akrolein yang berada di permukaan katalis heterogen. Mekanisme yang diusulkan untuk oksidasi propilena menjadi akrolein adalah dengan abstraksi, langkah pertama dari hydrogen alilik dari propilena teradsorpsi oleh anion oksigen dari kisi katalitik membentuk zat antara alilik dan penyisipan oksigen kisi kedalam spesifikasi alilik 3. Penggunaan utama akrolein adalah untuk menghasilkan asam akrilat dan esternya. 4. proses utama pembuatan asam akrilik adalah oksidasi langsung dari akrolein pada kombinasi molybdenum, system katalis vanadium oksida. 5. Ammoksidasi mengacu pada reaksi dimana gugus metal dan alil hydrogen diubah menjadi gugus nitril dengan menggunakan ammonia dan oksigen dengan adanya katalis berbasis oksida campuran. 6. Acrylonitrile digunakan untuk memproduksi serat akrilik, resin, dan elastometer. 7. Metode utama untuk mendapatkan propilena oksida adalah klorohidrinasi diikuti oleh epoksidasi. Langkah selanjutnya adalah dehidroklorinasi klorohidrin dengan larutan 5% Ca (OH)2. Proses penting kedua untuk propilen oksida adalah epoksidasi dengan peroksida. hidrasi propilena oksida menghasilkan propilen glikol. Propilena oksida juga bereaksi dengan alkohol, menghasilkan polipropilen glikol eter. 8. Allyl alkohol diproduksi oleh isomerisasi katalitik propilena oksida pada sekitar 280 °C. Reaksi dikatalisis dengan litium fosfat. 9. Gliserol juga diproduksi dari alil alkohol melalui epoksidasi menggunakan hidrogen peroksida atau peracids (mirip dengan epoksidasi propilena). Reaksi allyl alkohol dengan H2O2 menghasilkan glikidol sebagai zat antara, yang selanjutnya terhidrolisis menjadi gliserol. 10. Alil asetat diproduksi oleh proses oxyacylation dari fase uap propilena. 11. Produksi alil klorida dapat dipengaruhi oleh klorinasi langsung propilena pada suhu tinggi (sekitar 500 ° C dan satu) suasana). Reaksi ini menggantikan hidrogen alilik dengan atom klor. 12. Produksi isopropanol dari propilena terjadi oleh reaksi hidrasi langsung (metode baru) atau dengan sulfasi ( metode lama ). Reaksi diikuti oleh hidrolisis. DAFTAR PUSTAKA