Pertama, mensosialisasikan konsep MBS Kecamatan Labuhan Deli seluruh warga
sekolah melalui seminar, diskusi, forum ilmiah, dan media massa. Dalam sosialisasi
ini hendaknya juga perlu dipahami sistem, budaya dan sumber daya sekolah,
Kedua, melakukan analisis sitwasi sckolah dan Iuar sekolah yang hasilnya berupa
tantangen nyatay yang harus dihadapi olch sekolah dalam tangka mengubah
manajemen berbasis pusat ke MBS. Tantangannya adalah selisih dari keadaan
sekarang dengan keadgan dengan keadaan yang diinginkan:
Ketiga, merumuskan tyjuan situasional yang akan dicapai dari pelaksanaan MBS
berdasarkan tantangan yang dihadapi. Setelah itu, kriteria kesiapan setiap dan faktor-
faktomya ditetapkan. Kriteria ini akan digunakan sebagai standar untuk mengukut
tingkat kesiapan setiap fungsi dan faktor-faktornya.
Keempat. mengidemifikasiken fungsi-fungsi yang perlu dilibatken untuk
Mencapai tujuan situasional dan yang masih perlu diteliti tingkat kesiapannya. Untuk
mencapai tujuan situasional yang telah ditetapkan maka perlu diidentifikasi fungsi-
fungsi mana yang perlu dilibatkan untuk mencapai tujuan sitvasional dan yang masih.
perlu diteliti tingkat kesiapannya, Fungsi-fungsi dimaksud antara lain pengembangan
Kurikulum, pengembangan tenaga__kependidikan dan _nonkependidikan,
Pengembangan siswa, pengembangan iklim akademik sckolah, pengemhangan
hubungan sekolah dengan masyarakat, fasilitas dan fungsi-fungsi lain,
Kelima, menentukan tingkat kesiapan setiap fungsi dan faktor-faktomya melalui
analisis SWOT (strengths, weakness, opportunities, threats),
Keenam, memilih langkah-langkah pemecahan persoalan, yakni tindakan yang
diperlukan untuk mengubah fungsi yang tidak siap menjadi fungsi yang siap.Ketujuh, membuat rencana jangka pendek, menengah, den panjang beserta
Program-programnya untuk merealisusikan rencana tersebut.
Kedelapan, melaksanakan program-program untuk merealisasikan rencansa jangks
pendek MBS.
Aesembilan,melakukan pemantauan tethadap proses dan evaluasitethadap basil
MBS.
B, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan altematif band!) dalam
Pengelolsan pendidikan vang lebih menckankan kepada kemandirian dan kreativitas
sekolah, Indikatot keberhasilan MBS yang harus dapat diukur dan dirasakay otehy
Para stekehoiders pendidikan adalah adanya peningkatan mutu pendidikan di sekolahs
MBS pada prinsipmya bertumpu puda sekoluh dan masyarakat seria jauh dari
birokrasi yang sentralistis. MBS berpotensi untuk meningkatkan partisipast
‘masyarakal. pemerintahan, efesiensi, serta manajemen yang bertumpa di tingkat
sekolah
Roger Scott (1994) datam Jalal dan Supriadi (2001:160-161) menyatekan baliwa
alam model sekolah yang merupakan pendekatan MBS dalam pengelolaannya, guru
an Sia Isinnya dapat menjadi lebih efektif Karena adanya partisipasi mereka dalam
‘membuat Keputusan, Dengan begitu, rasa kepemitikan terhadap sekolah menjadi lebiti
fGngei dan pergeundan sumber daya pendidikan lebih optinial sehingea dipotbleh
hasil yang lebih balk. Selanjutkan, Kepala sekolah akan mempunyai konto! yang
lebih besar ferhadap Kinerja di finghungan sekolah, dan beban keija Kantor pusat dandaerah dapat dikurangi untuk hanya berkonsentrasi pada peranan mereka dalam
melayani sekotah,
Dalam MBS, pihak sekolah, masyarakat, dan pemerintahan mempunyai peran
masing-masing yang saling mendukung dan sinergis satu dengan yang Jainnya
Sekolah berada,pada bagian terdepan dari proses pendidikan, schingga menjadi
bagian utama di dalam proses pembuatan kepotusan dalam rangka peningkatan mutu
pendiikan, Masyarakat dituntut partisipasinya ayar lebih memahami, membantu, dan
mengontrol proses pendidikan, sedangkan pemerintah berperan sebagai peletak
kerangka dasar kebijakan pendidikan serta menjadi fasilitator yang akan mendukung
tereapainya peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. MBS memberikan otonomi)
yang luas kepada sckolah untuk menyelola sumber daya pendidikan yang dapet
dimanfaatkan untuk kemajuan pendidikan di sekolah. Melalui MBS diharapkan akan
‘mendorong profesionalisme guru dan kepala sekolah, baik sebagai manajer maupun
sebayai pemimpin sekolah,
Dalam buku Manajemen Peningkatan Mutu Betbasis Sekolah yang dikeluarkan
olch Direktorak Pendidikan Menengah Umum, Dirjen Dikdasmen, Depdiknas
(1999:6-7) diungkapkan beberapa indikator yang menjadi Karakteristik dari konsep
MBS sekaligus merefiekasiken peran dan tanggung jawab masing.
jasing_pihak
amtara) tain sebagai berikut (J) Lingkungan sckolah yang aman dan_tertib,
(2) Sekolah memiliki misi dan target mutu yang ingin dicapai, (3) Sekolah memiliki
Kepemimpinan yang kuat, (4) Adanya harapan yang tinggi dan personil sckolah
(kepala sekolah, guru, dan staf lainnya, termasuk siswa) untuk berprestasi,
(5) Adanya pengembangan sta! sekolah yang terus menerus sesuai tuntutan IPTEK,
16