Struktur MSE Wall, termasuk yang diperkuat dengan geosintetik, dapat dipertimbangkan sebagai alternatif yang efektif untuk menggantikan dinding gravitasi konvensional, kantilever beton, atau dinding penahan yang diperkuat dengan pita metalik (metallic strips). Penggunaan geosintetik memberikan solusi yang sangat variabel dan ekonomis dibandingkan dengan pita metalik, terutama pada kondisi lingkungan yang berbeda-beda. Tinggi maksimum dinding yang diperkuat dengan geosintetik hanya mencapai kurang lebih 15 m – 22 m, sedangkan dengan pita metalik dapat melebihi 30 m. Pilihan jenis penutup permukaan untuk MSE Wall dengan perkuatan geosintetik juga lebih bervariasi dibandingkan dengan perkuatan metal yang umumnya hanya menggunakan panel beton pracetak.
2.1.2 Deskripsi MSE Wall
Sistem MSE Wall dapat digambarkan melalui geometri perkuatan, mekanisme transfer tegangan, bahan perkuatan, kemampuan memanjang perkuatan, dan jenis penutup muka serta sambungan. a) Geometri perkuatan Geometri perkuatan terdiri dari tiga jenis, yaitu: Linier satu arah: pita (strip), termasuk pita-pita baja beralur atau baja mulus atau pita-pita geosintetik yang dilapis; Komposit satu arah: grid atau tikar batangan (bar mat) yang dicirikan oleh spasi antar grid yang lebih besar dari 150 mm; Bidang datar (planar) dua arah: geosintetik lembaran menerus, anyaman kawat (wire mesh) yang dilas, dan wire mesh teranyam. b) Bahan perkuatan Dari jenis bahan, MSE Wall dapat dibagi menjadi perkuatan metalik dan perkuatan non- metalik: Perkuatan metalik: biasanya besi lunak (mild steel) yang dilapisi galvanis atau epoksi. Perkuatan non-metalik: umunya bahan polimer yang terdiri dari polipropilen, polietilen atau poliester. c) Kemampuan memanjang perkuatan Perkuatan yang tidak dapat memanjang (inextensible): deformasi timbunan pada saat runtuh jauh lebih kecil dari deformasi pada tanah. Perkuatan yang dapat memanjang (extensible): deformasi timbunan pada saat runtuh hampir sama atau bahkan lebih besar daripada deformasi pada tanah.
2.1.3 Sifat-sifat Teknis MSE Wall
Pengetahuan dan pengalaman dengan lereng tahan yang diperkuat dan dinding penahan tanah yang distabilisasi secara mekanis selama ini hanyalah dengan menggunakan tanah timbunan berbutir (nonkohesif). Bahan timbunan yang direkomendasikan tercantum pada Tabel 2.1. Pada zona yang diperkuat disarankan menggunakan material berbutir. Seluruh material timbunan harus bebas dari material organik atau material perusak lainnya. Tanah harus dipadatkan hingga mencapai 95% berat isi kering (γ d) pada kadar air optimum wopt, (± 2%). Spesifikasi pemadatan harus mencantumkan tebal penghamparan dan rentang kadar air yang diijinkan terhadap kadar air optimum. Cara pemadatan berbeda untuk daerah di dekat penutup muka (sekitar 1,5 sampai 2,0 m). Alat pemadat yang lebih ringan digunakan untuk pemadatan timbunan di dekat muka dinding. Hal ini bertujuan untuk mencegah timbulnya tekanan lateral yang tinggi serta mencegah bergeraknya panel penutup permukaan. Karena penggunaan alat pemadat yang lebih ringan maka disarankan untuk menggunakan bahan timbunan dengan kualitas lebih baik dari segi friksi dan drainase seperti batu pecah di dekat muka dinding.