Anda di halaman 1dari 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dinding Penahan Tanah yang Distabilisasi secara Mekanis


Konstruksi dinding penahan tanah dipilih jika konstruksi lereng dinilai sudah tidak
ekonomis dan tidak layak secara teknis. Ada beberapa cara untuk menstabilkan atau
memperbaiki lereng yang mungkin akan terjadi kelongsoran , yaitu :
 Membuat lereng lebih datar atau mengurangi sudut kemiringan dari lereng tersebut. Ini cocok
untuk lereng yang tidak terlalu tinggi.
 Memperkecil ketinggian lereng
 Merubah lereng menjadi multy slope
 Dengan menambah counter weight yaitu tanah timbunan pada kaki lereng.
Analisis Kestabilan Lereng ditujukan untuk mendapatkan angka faktor keamanan dari
suatu bentuk lereng tertentu. Dengan diketahuinya faktor keamanan memudahkan pekerjaan
pembentukan atau perkuatan lereng untuk memastikan apakah lereng yang telah dibentuk
mempunyai risiko longsor atau cukup stabil. Bertambahnya tingkat kepastian untuk memprediksi
ancaman longsor dapat bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut :
 Untuk memahami perkembangan dan bentuk dari lereng alam dan proses yang menyebabkan
terjadinya bentuk–bentuk alam yang berbeda.
 Untuk menilai kestabilan lereng dalam jangka pendek (biasanya selama kontruksi) dan jika
kondisi jangka panjang.
 Untuk menilai kemungkinan terjadinya kelongsoran yang melibatkan lereng alam atau lereng
buatan.
 Untuk menganalisis kelongsoran dan untuk memahami kesalahan mekanisme dan pengaruh
dari faktor lingkungan.
 Untuk dapat mendisain ulang lereng yang gagal serta perencanaan dan disain pencegahannya,
serta pengukuran ulang.
 Untuk mempelajari efek atau pengaruh dari beban gempa pada lereng dan tanggul.
Salah satu jenis dinding penahan tanah adalah dinding penahan tanah yang distabilisasi
secara mekanis (mechanically stabilized earth wall, MSEW), selanjutnya disingkat menjadi MSE
Wall (Marga, 2009).
MSE Wall pada dasarnya terdiri dari perkuatan di dalam timbunan tanah yang membantu
menahan tekanan tanah lateral. Jika dibandingkan dengan dinding penahan tanah konvensional,
MSE Wall biasanya mempunyai beberapa keunggulan. MSE Wall lebih fleksibel dibandingkan
dinding penahan tanah biasa seperti dinding kantilever beton atau dinding penahan tanah tipe
gravitasi. Oleh karena itu, MSE Wall lebih sesuai untuk daerah dengan tanah pondasi yang buruk
dan daerah seismik aktif (Elias, Barry, & Christopher, 1997).

Gambar 2.1 Sistem MSE Wall secara umum (Chen, 2000)

MSE Wall menggunakan beberapa jenis bahan perkuatan diantaranya besi lunak (mild steel)
yang dilapisi galvanis atau epoksi dan geosintetik (geotekstil dan geogrid). Akan tetapi, yang
digunakan dalam perencanaan proyek PLTP Lumut Balai ini menggunakan MSE Wall yang
diperkuat dengan perkuatan geotekstil

Anda mungkin juga menyukai