3. Undang-Undang
-2-
10. Peraturan
-3-
19. Peraturan
-4-
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
5. Dewan
-5-
13. Komisaris
-6-
21. Pembubaran
-7-
Pasal 2
Pasal 3
BAB II
-8-
BAB II
PENDIRIAN, PENAMAAN DAN PERUBAHAN BENTUK
HUKUM
Bagian Kesatu
Pendirian
Pasal 4
Bagian Kedua
Penamaan
Pasal 5
Bagian Ketiga
Perubahan Bentuk Hukum
Pasal 6
a. Perumda
-9-
BAB III
MODAL
Pasal 7
c. hibah
- 10 -
c. hibah; dan
d. sumber modal lainnya.
(2) Penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a terdiri dari:
a. penyertaan modal Pemerintah Provinsi;
b. penyertaan modal pemerintah daerah lain; dan
c. penyertaan modal dari pihak ketiga.
(3) Pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
dapat bersumber dari:
a. Pemerintah Provinsi;
b. BUMD lainnya; dan/atau
c. sumber lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(4) Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
dapat bersumber dari:
a. Pemerintah Pusat;
b. Pemerintah Provinsi;
c. BUMD lainnya; dan/atau
d. sumber lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(5) Sumber modal lainnya sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf d meliputi:
a. kapitalisasi cadangan;
b. keuntungan revaluasi aset; dan
c. agio saham.
Pasal 8
(4) Nilai
- 11 -
Pasal 9
BAB IV
ANAK PERUSAHAAN
Pasal 10
d. memiliki
- 12 -
BAB V
PENYERTAAN MODAL
Pasal 11
BAB VI
RJP DAN RKAP
Pasal 12
(2) Rencana
- 13 -
BAB VII
PENUGASAN PEMERINTAH PROVINSI KEPADA BUMD
Pasal 13
(4) Penugasan
- 14 -
BAB VIII
ORGAN BUMD
Pasal 14
(2) Organ
- 15 -
Pasal 15
k. tidak
- 16 -
Pasal 16
Pasal 17
- 17 -
Pasal 17
(3) Masa
- 18 -
Pasal 18
Pasal 19
- 19 -
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
(2) Dewan
- 20 -
BAB IX
PENGGUNAAN LABA
Pasal 22
BAB X
- 21 -
BAB X
PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN ATAU
PEMBUBARAN BUMD
Pasal 23
BAB XI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 24
(3) Pengalihan
- 22 -
BAB XII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
- 23 -
Pasal 27
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 28
Pasal 29
Pasal 30
Pasal 31
- 24 -
Pasal 31
Ditetapkan di Surabaya
pada tanggal 6 September 2019
ttd
Diundangkan di Surabaya
Pada tanggal 6 September 2019
SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI JAWA TIMUR
ttd
ttd
I. UMUM
Penggantian Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 menjadi Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 telah membawa dampak signifikan
terhadap pengaturan penyelenggaraan pemerintahan daerah, termasuk
perubahan pengaturan atas pengelolaan BUMD. Untuk menjabarkan
pengaturan mengenai BUMD, Pemerintah telah menetapkan Peraturan
Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah.
Pengaturan BUMD melalui Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017,
selain bertujuan untuk mengisi kekosongan hukum akibat dicabutnya
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah oleh
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, juga untuk memperkuat tata
kelola pengaturan dan pemberdayaan BUMD.
Dalam rangka re-formulasi pengaturan pengelolaan BUMD milik
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, maka perlu dilakukan penggantian
terhadap Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Badan Usaha
Milik Daerah. Secara yuridis, perlunya penggantian Peraturan Daerah
Nomor 14 Tahun 2012 ini disebabkan adanya perubahan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi yang mengatur BUMD, sehingga
perlu dilakukan penyesuaian agar tidak terjadi vertical conflict of norm,
yakni pertentangan antara Peraturan Daerah dengan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi.
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
-2-
Pasal 3
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “penyediaan kemanfaatan umum” antara
lain:
a. Usaha perintisan berupa penyediaan barang dan/atau jasa
yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat; dan
b. Usaha penyediaan pelayanan air minum yang lebih efisien jika
dibandingkan dengan penyediaan oleh perangkat daerah.
Huruf c
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Yang dimaksud dengan “pengelola investasi Pemerintah Provinsi”
adalah Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara
Umum Daerah.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Pasal 9
-3-
Pasal 9
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “dipindahtangankan” adalah kegiatan
pemindahtanganan yang dilakukan dengan cara:
a. penjualan;
b. tukar menukar;
c. hibah; atau
d. penyertaan modal.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Yang dimaksud “pelayanan publik” adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik yang meliputi:
a. pelayanan
-4-
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
-5-
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan “dokumen resmi” dalam ketentuan ini
dapat berupa akta pendirian, nama kepemilikan saham atau
surat-surat berharga lainnya, surat atau kop resmi BUMD, dan
berbagai dokumen resmi lainnya sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Ayat (4)
Huruf a
Contoh penerapan ketentuan ini ialah sebagai berikut:
PERUMDA JATIM SEJAHTERA.
Huruf b
Contoh penerapan ketentuan ini ialah sebagai berikut:
PT JATIM SEJAHTERA (Perseroda).
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Cukup jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas.