Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NOVIA FAUZIATIN

NIM : 3320180146

PRODI : BK6A

TUGAS :UAS ABK

1. Ciri- ciri Disleksia dan Disgrafia

Disleksia

 Anak terlambat bicara


 Kesulitan membentuk kata dengan benar
 Kesulitan untuk mengingat huruf, angka, dan warna
 Sulit mengingat urutan kejadian

Disgrafia

 Tidak konsisten dalam membentuk huruf


 Sulit memegang pensil
 Ukuran dan bentuk huruf tidak proporsional
 Penggunaan huruf besar dan kecil masih tercampur
2. Peran konselor pada anak yang berkebutuhan khusus
 Peran konselor unutuk fasilitator bagi anak berkebutuhan khusus untuk dapat
mengembangkan potensi, bakat, dan nilai pengembangan sesuai dengan kemampuannya
 Konselor dapat berperan semaksimal mungkin dalam membantu anak yang berkebutuhan
khusus agar pencapaian tugas perkembangan mereka dapat dipenuhi dengan baik
 Memotivasi peserta didik berkebutuhan khusus untuk terus aktif dalam kegiatan
kelompok dan pengembangan diri, agar mereka memiliki kepercayaan diri yang bagus
dan tidak merasa minder jika bergabung dengan teman-teman sebayannya yang normal.

3. Strategi pembelajaran bagi tunanetra dan slow learner :


Tunanetra
 Metode penginderaan, dimana anak tunanetra diberikan pengalaman secara nyata untuk
dapat memahami pembelajaran.
 Metode totalitas, memanfaatkan seluruh indera yang dimiliki anak untuk mempelajari
dan memahami objek-objek pembelajaran.
 Metode self activity, membuat anak tunanetra mempelajari sesuatu dari aktivitas yang
 dilakukannya secara sukarela tanpa paksaan.
 Metode huruf Braille, digunakan untuk pembelajaran membaca, dimana anak dapat
mempelajari sesuatu dari buku yang dibacanya dengan huruf braille.
 MetodeReglet Stylus, digunakan pada pembelajaran menulis anak tunanetra
Slow Learner
 Mengulangi pembelajaran sebanyak 3-5 kali pengulangan
 Sederhanakan petunjuk
 Jangan memaksa anak
 Pemberian motivasi setelah belajar secara bervariasi
 Menggunakan metode demontrasi, tutorial dan petunjuk visual
 Berikan kesempatan pada anak untuk bereksperimen

4. Pendidikan Inklusi : adalah sekolah biasa yang mengakomodasi semua anak


berkebutuhan khusus ( yang mempunyai IQ normal ) bagi yang memiliki kelainan, bakat
istimewa, dan yang memerlukan pendidikan layanan khusus.
Pendidikan Integrasi : mereka ditempatkan didalam suatu kelas berdasarkan tingkat
keberfungsianya dan pengetahuannya bukan menurut usia.

5. Modifikasi pengembangan pada kurikulum sekolah inklusi adalah menyesuaikan


karakter dan juga kebutuhan-kebutuhan para siswanya yang terdiri dari peserta didik
berkebebutuhan khusus, dan peserta didik pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai