Anda di halaman 1dari 3

Atika Dianing Hari Trisnitiyanti adalah mahasiswi Senior

Executive Master of Business Administration Universitas Gajah


Mada, Yogyakarta angkatan 38 tahun 2021 dengan pengalaman
bekerja di bidang lembaga jasa keuangan selama 9 tahun dan saat
ini posisi sebagai auditor di Otoritas Jasa Keuangan.

LAYANAN KEUANGAN DIGITAL MENDORONG INKLUSI KEUANGAN BAGI PENYANDANG


DISABILITAS

Transformasi digital menuntut perbankan untuk mengubah


Transformasi Digital pola operasional yang dilakukan, dari traditional banking
Tren layanan keuangan digital di Indonesia semakin ke future banking sehingga Bank perlu menyesuaikan
populer terutama pasca pandemi Covid 19 yang membatasi kembali strategi bisnis, melakukan penataan ulang
aktivitas masyarakat. Hal tersebut memaksa masyarakat jaringan distribusi, serta mendorong transaksi perbankan
untuk beradaptasi dengan digital sehingga tren transaksi melalui digital channel, dalam upaya peningkatan
keuangan saat ini telah mulai bergeser menjadi branchless customer experience (end-to-end digital solution).
dan cashless. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Pada dasarnya, transformasi digital bertujuan untuk
Keuangan, jumlah jaringan kantor perbankan semakin memberikan produk dan layanan yang sesuai dengan
menurun sementara aktivitas keuangan yang dilakukan kebutuhan konsumen. Mengacu kepada kerangka digital
secara digital semakin meningkat (Otoritas Jasa Keuangan, maturity TM Forum, tingkat kematangan digitalisasi
2021). Pengguna E-channel dan E-money meningkat baik organisasi pada aspek konsumen diukur dari 4 (empat) hal
dari sisi volume maupun nominalnya sehingga semakin yaitu customer engagement, customer experience,
meningkatkan cashless society dan seamless banking customer insight dan customer trust and perception (TM
experience. Penggunaan layanan perbankan digital yang Forum, 2017). Bank perlu memperhatikan ke empat hal
meningkat selama pandemi covid-19 terutama pada tersebut dalam perjalanan transformasi digital untuk
layanan e-wallet, transfer uang, serta pembelian dan mencapai customer centric orientation services.
pembayaran (Markplus, 2020).
Bagi lembaga keuangan, tren layanan keuangan digital ini Inklusi Keuangan
bisa menjadi peluang sekaligus tantangan. Momentum Inklusi keuangan berperan penting untuk mendorong
transformasi digital yang saat ini didukung dengan pertumbuhan ekonomi melalui pemerataan kesejahteraan
meningkatnya peluang digital (digital opportunity), masyarakat sehingga menjadi salah satu kunci
perilaku digital (digital behavior), dan transaksi digital keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara. World
(digital transaction) harus dapat dimanfaatkan dengan Bank (2009) mendefinisikan inklusi keuangan sebagai
cepat oleh lembaga keuangan untuk melakukan akselerasi ketiadaan hambatan, baik dalam bentuk harga maupun
transformasi digital. Keberhasilan lembaga keuangan di non-harga, dalam penggunaan layanan keuangan. Oleh
masa depan akan sangat bergantung pada kemampuannya karena itu, aksesibilitas sektor keuangan menjadi poin
untuk meningkatkan daya saing melalui transformasi penting untuk mewujudkan sistem keuangan yang inklusif.
digital.

1 | ESSAYS OF DIVERSITY & EQUALITY OF MINORITY AT BUSINESS


Senior Executive MBA Class of 38B - 2021
Dalam perjalanan menuju transformasi digital, Bank juga dikarenakan pemanfaatan teknologi memungkinkan
harus memastikan bahwa layanan perbankan digital dapat beragam bentuk komunikasi dengan menggunakan
meningkatkan inklusi keuangan. Sistem keuangan yang berbagai media seperti suara, teks, dan gestur sehingga
inklusif dapat diwujudkan melalui kemudahan masyarakat dapat mengurangi hambatan bagi kaum disabilitas.
dalam mengakses layanan keuangan. Artinya, Bank perlu Namun, saat ini belum semua layanan berbasis teknologi
memastikan bahwa layanan perbankan secara digital dapat ramah bagi penyandang disabilitas.
diakses oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali, Hasil studi yang dilakukan Bappenas, OJK, KOMPAK,
termasuk bagi kaum disabilitas. dan DEFINIT (2017) menunjukkan bahwa sebanyak
Berdasarkan survey dari World Economic Forum tahun 84,47% lembaga jasa keuangan belum memiliki kebijakan
2018, terdapat ceruk pasar dalam layanan keuangan bagi khusus terkait pelayanan keuangan kepada penyandang
penyandang disabilitas senilai kurang lebih US$1 triliun disabilitas, sebanyak 91,26% lembaga jasa keuangan
dalam bentuk disposable income. Namun, mayoritas belum memiliki Petunjuk Teknis Operasional (PTO)
lembaga keuangan belum memiliki kebijakan khusus khusus terkait pelayanan keuangan kepada penyandang
terkait pelayanan keuangan bagi penyandang disabilitas. disabilitas.
Berdasarkan Undang-undang No.19 Tahun 2011, definisi Perbankan dapat mengadopsi beberapa solusi dalam
penyandang disabilitas yaitu orang yang memiliki teknologi informasi yang dapat diterapkan bagi
keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik dalam penyandang disabilitas sesuai keterbatasannya, yaitu:
jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan (World Bank, 2016)
lingkungan dan sikap masyarakatnya dapat menemui a. Visual disability
hambatan yang menyulitkan untuk berpartisipasi penuh Text-to-speech rendition and speech/voice output;
dan efektif berdasarkan kesamaan hak. Berbagai braille displays; screen and text magnification; voice
keterbatasan yang dimiliki oleh penyandang disabilitas recognition; audio description of graphic and visual
berdampak pada rendahnya tingkat inklusi keuangan media; electronic audio signage; GPS-facilitated
penyandang disabilitas. Rendahnya akses penyandang navigation; optical character or image recognition; and
disabilitas ke dalam sektor keuangan merupakan salah satu changing screen brightness and color contrast.
faktor yang dapat menghambat peningkatan perekonomian b. Hearing disability
penyandang disabilitas. Closed and open captioning, subtitles for videos, TV
Pemerintah telah berkomitmen untuk memenuhi hak-hak programming SMS, text messaging; text telephone or
penyandang disabilitas dengan memasukkan penyandang telecommunication device for the deaf (TTY/TDD)
disabilitas sebagai subjek dalam pembangunan Indonesia. which allow text messaging over the phone line;
Sebagai sektor yang memiliki peran penting dalam telecommunication relay services which allow text to
perekonomian Indonesia, maka Otoritas Jasa Keuangan speech conversion through an operator; and use of
juga mendorong perbankan untuk berpartisipasi dalam vibration/text alerts instead of audio alerts.
upaya meningkatkan inklusi keuangan bagi penyandang c. Speech impairment
disabilitas melalui penyediaan layanan keuangan digital SMS, text messaging; synthesized voice output; text to
yang ramah bagi penyandang disabilitas. speech functionality; use of virtual picture board and
communication solutions.
Akses Keuangan bagi Penyandang Disabilitas d. Physical disability
Teknologi informasi bertujuan memudahkan masyarakat Voice recognition; adopted and virtually keyboard;
dalam aktivitas sehari-hari, tak terkecuali bagi penyandang joystick and adopted mouse; use of eye-gaze and
disabilitas. Kaum disabilitas yang sehari-harinya memiliki gesture to control device; remote and online access to
keterbatasan dalam berkomunikasi, berinteraksi, work, education, and other services.
mengakses informasi, serta berpartisipasi dalam aktivitas e. Cognitive disability
masyarakat, dapat memanfaatkan penggunaan teknologi Text-to-speech rendition and speech/voice output;
digital untuk mengatasi keterbatasan tersebut. Hal ini touch screen devices; mobile apps and online resources
2 | ESSAYS OF DIVERSITY & EQUALITY OF MINORITY AT BUSINESS
Senior Executive MBA Class of 38B - 2021
that mimic Augmentative and Alternative
Communication (AAC) device, electronic picture
boards for communication; organization and memory
aid tools such as online calendars, note taking, alerts
GPS-facilitated navigation; and use of multimedia to
aid comprehension e.g. videos, graphics.
f. Psychosocial disability
Use of online communication, documentation, work
tools to aid with flexible scheduling; organization and
memory aid tools such as online calendars, note taking,
alerts.

Daftar Pustaka
Otoritas Jasa Keuangan. (2021). Statistik Perbankan
Indonesia.
Otoritas Jasa Keuangan. (2021). Cetak Biru Transformasi
Digital Perbankan.
Newman, Mark. (2017). “Digital Maturity Model (DMM):
A Blueprint for Digital Transformation” TM Forum White
Paper.
World Bank. (2016). Bridging the Disability Divide
through Digital Technologies.
Pickens, Mark, David Porteous, and Sarah Rotman.
(2009). “Scenario for Branchless Banking in 2020” Focus
Note 57, CGAP, World Bank.
Undang-undang No.19 Tahun 2011.

3 | ESSAYS OF DIVERSITY & EQUALITY OF MINORITY AT BUSINESS


Senior Executive MBA Class of 38B - 2021

Anda mungkin juga menyukai