Anda di halaman 1dari 2

LAMAK COFFEE AND SHAKES

Visi : Menjadi Perusahaan yang mengembangkan brand retail dan food and beverage
(F&B) dibawah naungannya sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi
kepada pemilik/investor, karyawan serta lingkungan.

Misi : Memberikan nilai dan manfaat kepada konsumen, sebagai perusahaan minuman
yang fokus kepada kepuasan konsumen, sebagai tempat bersilahturahmi, dan
ikut mendorong mensejahterakan karyawannya.

Lamak Coffee and Shakes merupakan salah satu unit bisnis yang berada dibawah
naungan PT Lamaknya Berbagi Indonesia yang didirikan oleh Andre Giovanni Ribsa dan Istri
pada tahun 2018. Sebelum mendirikan Lamak Coffee, Andre adalah seorang pegawai di salah
satu perusahaan swasta di Kota Padang. Didorong oleh keinginan untuk mendapatkan
penghasilan tambahan, Andre membuka sebuah minimarket yang bernama Oma Swalayan
pada tahun 2013. Namun, dengan semakin tingginya tingkat persaingan pada usaha tersebut,
maka Andre mulai mencari alternatif usaha lain yang tidak memerlukan modal besar dan
dapat memberikan margin lebih tinggi. Akhirnya, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas
Andalas ini memutuskan untuk membuka usaha coffee shop yang diberi nama Lamak atau
dalam Bahasa Indonesia artinya enak.

Dengan menugusung konsep coffee to go, Andre memutuskan membuka cabang pertama
di wilayah perkampusan Universitas Negeri Padang. Antusiasme masyarakat terhadap Lamak
Coffee cukup tinggi sehingga pada tahun 2019 atau selang 1 tahun sejak cabang pertama
dibuka, Andre berhasil membuka cabang kedua yang berlokasi di wilayah perkampusan
Universitas Andalas. Melihat perkembangan usaha yang begitu pesat, akhirnya Andre
memutuskan untuk resign dari pekerjaannya dan memilih untuk membesarkan Lamak Coffee.

Belum lama berdiri, Lamak Coffee harus menghadapi tantangan besar pada awal tahun
2020 dengan adanya Pandemi Covid-19. Pembatasan kegiatan sosial masyarakat sangat
berpengaruh terhadap bisnis Andre, dimana seluruh aktivitas kampus terhenti sehingga omset
penjualan turun drastis hingga lebih dari 50%. Ditengah-tengah kondisi krisis yang dihadapi
oleh bisnisnya, Andre justru melihat ada peluang pengembangan coffee shop yang sekaligus
dapat menyediakan tempat nongkrong bagi para pekerja atau mahasiswa yang ingin
WFH/kuliah daring. Tidak butuh waktu lama untuk Andre memutuskan bahwa Lamak Coffee
harus segera bertransformasi untuk dapat memenuhi pergeseran kebutuhan dari konsumen.
Keinginan Andre untuk melakukan transformasi bisnis masih menghadapi tantangan
lain yaitu terkait dengan permodalan. Beberapa tawaran pembiayaan dari perbankan sudah
pernah diterima, namun terdapat persyaratan yang belum dapat dipenuhi oleh Andre,
terutama terkait dengan jaminan. Selain itu, tawaran partnership juga pernah diterima namun
skemanya dirasa kurang menguntungkan. Akhirnya setelah mencari informasi dari berbagai
sumber, Andre tertarik dengan skema pendanaan melalui securities crowdfunding (SCF).

SCF merupakan pendanaan dengan cara patungan dari beberapa pemodal melalui
skema penawaran efek secara online melalui penyelenggara. Untuk menjadi penerbit SCF,
salah satu persyaratan utama adalah memiliki badan usaha berupa Perseroan Terbatas.
Dengan bantuan pihak penyelenggara, Andre mendirikan badan usaha PT Lamak Berbagi
Indonesia. Pada akhir tahun 2020 PT Lamak Berbagi Indonesia mulai menawarkan saham
kepada publik dan selama 1,5 bulan berhasil menghimpun dana sebesar Rp550 juta dari 116
pemodal.

Dana hasil penghimpunan tersebut dimanfaatkan untuk membuka 2 cabang baru


dengan konsep modern coffee shop yang tidak hanya menawarkan produk namun juga
kenyamanan untuk berinteraksi. Dengan konsep baru tersebut, omset dari Lamak Coffee
meningkat hingga 130% dari sebelumnya rata-rata penjualan sebanyak 4500-6000 cup
menjadi 6.000-8000 cup per bulan. Pasca penawaran umum pada awal tahun, Lamak Coffee
telah membagikan deviden kepada pemegang sahamnya sebanyak 2 kali dengan ROI rata-rata
35% setiap bulan.

Saat ini, pengelolaan bisnis dari Lamak Coffee sudah semakin professional. Andre telah
membentuk struktur organisasi sederhana dimana dirinya bertindak sebagai CEO merangkap
CMO sementara Istrinya bertindak sebagai CFO. Adapun penyelenggara SCF diberikan posisi
sebagai Komisaris yang bertugas melakukan pengawasan terhadap perseroan. Susunan tim
teknis Lamak Coffee terdiri dari tim Barista yang dipimpin oleh seorang Manager, tim
Marketing, Admin transaksi, serta Gudang dan QC. Total karyawan saat ini berjumlah 12
orang.

Andre menyadari bahwa untuk dapat bertahan di bisnis coffee shop ini, kualitas dan
pelayanan adalah yang utama. Guna menjaga kualitas rasa, Andre telah menyusun Standard
Operating Procedure (SOP) serta senantiasa berinovasi dalam menghadirkan menu kopi yang
sesuai dengan perkembangan selera konsumen nya.

Anda mungkin juga menyukai