BISNIS
CUP 10 COFFEE
Disusun Oleh :
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang sangat
besar. Selaras dengan hal itu kebutuhan akan lapangan kerja di Indonesia
sangat tinggi bahkan ketersediaan lapangan kerja di Indonesia sering kali
dianggap kurang hingga memaksa sebagian warga Indonesia mencari
lapangan kerja hingga ke luar negeri. Pola piker dan budaya sari sebagian
besar masyarakat Indonesia yang cenderung menunggu adanya lapangan kerja
dari pada menciptakan lapangan kerja itu sendiri menjadi penyebab ketidak
seimbangan jumlah pencari kerja dan lapangan kerja yang tersedia.
Usaha-usaha kecil dan menengah yang didirikan oleh orang-orang
selain mencari keuntungan untuk diri sendiri, sejatinya membantu
menyediakan lapangan kerja bagi orang lain. Kegiatan-kegiatan berwirausaha
sangatlah penting di dorong guna peningkatan perekonomian masyarakat dan
negara. Karena dengan berwirausaha, seseorang membantu mewujudkan
kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat.
Oleh karena itu, makalah ini disusun untuk mengobservasi pelaku
bisnis dalam menjalankan usahanya. Terkait ide bisnis yang diperoleh,
pengelolaan keuangan, SDM, pemasaran, dan operasional yang digunakan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biodata pelaku bisnis?
2. Dari mana ide bisnis muncul?
3. Berapa modal yang diperlukan unuk membangun bisnis?
4. Berapa omzet yang diperoleh dari bisnis tersebut?
5. Bagaimana perjalanan bisnis dari awal hingga sekarang?
6. Bagaimana pengelolaan keuangan dalam bisnis tersebut?
7. Bagaimana pengelolaan SDM dalam bisnis tersebut?
8. Bagaimana pengelolaan pemasaran dalam bisnis tersebut?
9. Bagaimana pengelolaan sistem operasional dalam bisnis tersebut?
10. Apa planning ke depan untuk bisnis tersebut?
C. Tujuan
1. Mengetahui biodata pelaku bisnis.
2. Mengetahui asal ide bisnis muncul.
3. Mengetahui modal yang diperlukan unuk membangun bisnis.
4. Mengetahui yang diperoleh dari bisnis tersebut.
5. Mengetahui perjalanan bisnis dari awal hingga sekarang.
6. Mengetahui pengelolaan keuangan dalam bisnis tersebut.
7. Mengetahui pengelolaan SDM dalam bisnis tersebut.
8. Mengetahui pengelolaan pemasaran dalam bisnis tersebut.
9. Mengetahui pengelolaan sistem operasional dalam bisnis tersebut.
10. Mengetahui planning ke depan untuk bisnis tersebut.
BAB II
B. Ide Bisnis
Lebih jauh lagi, Zidane melihat trend anak muda masa kini yang
banyak memanfaatkan cafe, angkringan, dan warung kopi sebagai tempat
berkumpul dan menyelesaikan tugas-tugas kuliah menjadi sebuah peluang
usaha yang sangat besar dan tidak dapat disia-siakan olehnya. Oleh karena
itu ia memutuskan untuk memulai bisnis cafe yang diberinama Cup 10
Coffe.
C. Modal Bisnis
Modal yang digunakan dalam menjalankan bisnis cafe ini Zidane
peroleh dari tabungan nya. Tabungan yang dimaksud bukan berasal dari
orang tua secara cuma-cuma, melaikan uang yang ia dapat hasil jerih
payah nya sendiri bekerja membuka jasa titip dan membantu di toko
sembako orang tuanya.
D. Omzet Bisnis
Karena masih tergolong cafe belum terlalu besar, omzet yang dapat
diraup Zidane setiap bulannya tidak menentu tergantung banyaknya
pelanggan yang dating ke cafe nya. Rata-rata pmzet yang berhasil
didapatkan Zidane ialah Rp.500.000,00 hingga Rp. 700.000,00 per
bulannya.
E. Perjalanan Bisnis dari Awal Hingga Sekarang
F. Pengelolaan Keuangan
G. Pengelolaan SDM
PENUTUP
A. Kesimpulan
Zidane membangun bisnis cafe dengan nama Cup 10 Coffee
menggunakan mmodal yang ia peroleh sendiri dengan bekerja. Ide
membangun bisnis cafe diperoleh diri sendiri dengan melihat peluangan
yang besar untuk berbisnis membuka cafe dilihat dari kondisi demografi
dan trend di Purwokerto. Zidane mengelola bisnisnya sendiri dan selalu
membuat laporan keuangan untuk bisnisnya.
Ia juga memanfaatkan media social dan relasi nya dalam
masyarakan untuk memasarkan usahanya. Proses pembuatan kopi melalui
tahap penyortiran, roasting, grinding dan penyeduhan. Planning ke
depannya, Zidan ingin menambah menu dan mengubah desain di cafe nya
serta menambah karyawan jika ia tidak sanggup mengelola cafe secara
individu.
B. Saran
Dalam mewawancarai narasumber harus menggunakan kata-kata
yang singkat, padat, jelas, dan mudah dipahami. Jangan menanyakan hal
yang terlalu sensitif yang dapat menyakiti hati narasumber. Sebelum
melakukan wawancara harus membuat janji terlebih dahulu dengan
narasumber.