Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA PELAKU

BISNIS

CUP 10 COFFEE

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan

Dosen pengampu: Dr. Dwita Darmawati, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :

1. Deka Nanda Fadhilah (18201037)

2. Dinda Kusumawati (18201038)

3. Taufiq Fitriawan (18201054)

FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO (FTTE)

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang sangat
besar. Selaras dengan hal itu kebutuhan akan lapangan kerja di Indonesia
sangat tinggi bahkan ketersediaan lapangan kerja di Indonesia sering kali
dianggap kurang hingga memaksa sebagian warga Indonesia mencari
lapangan kerja hingga ke luar negeri. Pola piker dan budaya sari sebagian
besar masyarakat Indonesia yang cenderung menunggu adanya lapangan kerja
dari pada menciptakan lapangan kerja itu sendiri menjadi penyebab ketidak
seimbangan jumlah pencari kerja dan lapangan kerja yang tersedia.
Usaha-usaha kecil dan menengah yang didirikan oleh orang-orang
selain mencari keuntungan untuk diri sendiri, sejatinya membantu
menyediakan lapangan kerja bagi orang lain. Kegiatan-kegiatan berwirausaha
sangatlah penting di dorong guna peningkatan perekonomian masyarakat dan
negara. Karena dengan berwirausaha, seseorang membantu mewujudkan
kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat.
Oleh karena itu, makalah ini disusun untuk mengobservasi pelaku
bisnis dalam menjalankan usahanya. Terkait ide bisnis yang diperoleh,
pengelolaan keuangan, SDM, pemasaran, dan operasional yang digunakan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biodata pelaku bisnis?
2. Dari mana ide bisnis muncul?
3. Berapa modal yang diperlukan unuk membangun bisnis?
4. Berapa omzet yang diperoleh dari bisnis tersebut?
5. Bagaimana perjalanan bisnis dari awal hingga sekarang?
6. Bagaimana pengelolaan keuangan dalam bisnis tersebut?
7. Bagaimana pengelolaan SDM dalam bisnis tersebut?
8. Bagaimana pengelolaan pemasaran dalam bisnis tersebut?
9. Bagaimana pengelolaan sistem operasional dalam bisnis tersebut?
10. Apa planning ke depan untuk bisnis tersebut?
C. Tujuan
1. Mengetahui biodata pelaku bisnis.
2. Mengetahui asal ide bisnis muncul.
3. Mengetahui modal yang diperlukan unuk membangun bisnis.
4. Mengetahui yang diperoleh dari bisnis tersebut.
5. Mengetahui perjalanan bisnis dari awal hingga sekarang.
6. Mengetahui pengelolaan keuangan dalam bisnis tersebut.
7. Mengetahui pengelolaan SDM dalam bisnis tersebut.
8. Mengetahui pengelolaan pemasaran dalam bisnis tersebut.
9. Mengetahui pengelolaan sistem operasional dalam bisnis tersebut.
10. Mengetahui planning ke depan untuk bisnis tersebut.
BAB II

HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA

A. Biodata Pelaku Bisnis


1. Nama pelaku bisnis : Zinadine Zidane
2. Umur : 19 Tahun
3. Bisnis yang dijalankan : Cafe Cup10 Coffee
4. Alamat : Jl. Gerilya Timur, Purwokerto
Kidul, Kec. Purwokerto Selatan, Kab. Banyumas.

B. Ide Bisnis

Menurut Zinadine Zidane, alasan memulai bisnis cafe ini


dikarenakan usaha di bidang kopi di daerah Purwokerto sekarang ini
sedang naik daun. Banyak orang-orang khususnya anak-anak muda di
Purwokerto menghabiskan waktunya di cafe dan warung-warung kopi.
Selain ini dari segi wilayah sendiri, Purwokerto merupakan kota yang
banyak terdapat kampus dan universitas, sehingga secara tidak langsung
populasi anak muda di Purwokerto cukup banyak.

Lebih jauh lagi, Zidane melihat trend anak muda masa kini yang
banyak memanfaatkan cafe, angkringan, dan warung kopi sebagai tempat
berkumpul dan menyelesaikan tugas-tugas kuliah menjadi sebuah peluang
usaha yang sangat besar dan tidak dapat disia-siakan olehnya. Oleh karena
itu ia memutuskan untuk memulai bisnis cafe yang diberinama Cup 10
Coffe.

Selain faktor-faktor di atas, alasan Zidane membuka cafe


dikarenakan dirinya seorang pecinta kopi. Ide untuk memulai usaha cafe
sebenarnya telah muncul sejak Zidan masih duduk di jenjang SMK. Hanya
saja pada waktu itu ia masih belum memiliki modal yang cukup untuk
membuka sebuah cafe. Sehingga ia memutuskan untuk bekerja terlebih
dahulu untuk mengumpulkan modal yang ia butuhkan untuk
merealisasikan ide nya tersebut.

C. Modal Bisnis
Modal yang digunakan dalam menjalankan bisnis cafe ini Zidane
peroleh dari tabungan nya. Tabungan yang dimaksud bukan berasal dari
orang tua secara cuma-cuma, melaikan uang yang ia dapat hasil jerih
payah nya sendiri bekerja membuka jasa titip dan membantu di toko
sembako orang tuanya.
D. Omzet Bisnis
Karena masih tergolong cafe belum terlalu besar, omzet yang dapat
diraup Zidane setiap bulannya tidak menentu tergantung banyaknya
pelanggan yang dating ke cafe nya. Rata-rata pmzet yang berhasil
didapatkan Zidane ialah Rp.500.000,00 hingga Rp. 700.000,00 per
bulannya.
E. Perjalanan Bisnis dari Awal Hingga Sekarang

Sebelum memulai bisnis cafe, Zidane sempat bekerja sebagai kurir


dengan membuka jastip (jasa titip) untuk orang-orang yang ingin membeli
suatu barang tertentu seperti kaos, makanan, minuman, dan lain-lain.
Selain membuka jasa titip barang, Zidane juga bekerja di toko sembako
orang tuanya. Meskipun pendapatan yang diperoleh dari usaha ini tidak
terlalu besar, namun uang yang diperoleh tetap Zidane kumpulkan untuk
membuka cafe.

Sembari membuka jasa titip dan bekerja di toko orang tuanya,


Zidane juga menyempatkan waktu untuk belajar teknik-teknik meracik
kopi secara otodidak. Ia juga menyempatkan diri untuk pergi ke beberapa
cafe di dalam maupun luar Purwokerto untuk sharing dan belajar ilmu
meracik kopi dari cafe-cafe yang ia kunjungi.

Setelah modal dan ilmu meracik kopi berhasil didapatkan Zidan


membuka usaha cafe nya sendiri. Pada masa-masa awal berdiri
penlanggan yang dating tidak terlalu banyak. Hal ini dikarenakan cafe
yang masih baru dan belum terlalu dikenal orang. Oleh karena itu akhirnya
Zidane mulai gencar mempromosikan cafenya melalui melalui media
social dan secara langsung ke orang-orang sekitar. Zidan juga
memperbanyak jenis-jenis kopi yang ditawarkan di cafenya untuk menarik
minat pelanggan.

Dalam menjalankan bisnis cafe ini, Zidan juga sembari kuliah di


suatu universitas swasta di Purwokerto. Tantangan yang dihadapi zidan
pun semakin besar. Ia harus membagi waktunya untuk kuliah dan dan
bisnis. Seiring berjalannya waktu, Zidan sudah mulai bias mengatur waktu
untuk kuliah dan berbisnis. Bisnis cafe yang ia jalankan pun juka semakin
ramai hinga sekarang.

F. Pengelolaan Keuangan

Dalam menjalankan usaha cafe ini, Ziadne mengelola keuangannya


secara mandiri. Ia selalu mencatan setiap arus uang yang masuk dan
keluar. Ilmu akuntansi yang ia peroleh semasa SMK sangat membantunya
dalam mengelola keuangan dalam bisnis cafenya ini. Ia mencatat setiap
bahan baku, peralatan, perlengkapan, modal yang dikeluarkan, keuntungan
maupun kerugian yang ia peroleh. Ia selalu mebuat laporan keuangan di
setiap bulanya dan mengguanakan data keuangan yang ia peroleh sebagai
bahan untuk mengevaluasi bisnis yang ia jalankan dan menentukan
planning ke depannya.

G. Pengelolaan SDM

Dalam menjalankan usaha cafe ini, Zidane tidak memiliki


karyawan. Dia mengelola cafe Cup 10 Coffee ini seorang diri. Alasan nya
karena ia masih mampu menghandle semua pekerjaan yang diperlukan
dalam menjalankan bisnis cafe ini.

H. Pengelolaan Sistem Pemasaran


Sistem pemasaran yang dilakukan Zidane dalam menjalankan
bisnis cafe ini ialah pemasaran melalui media social sepeti Facebook dan
Instagram. Zidane juga mempromosikan cafenya secara langsung kepada
saudara dan teman-teman nya.
I. Pengelolaan Sistem Operasional
Dalam mengelola bisnis cafe ini, untuk mendapatkan bahan baku
yaitu kopi, Zidane membelinya dari seorang distributor kopi yang sudah
memasok kopi untuk beberapa cafe di area Purwokerto. Proses pembuatan
dari biji kopi hingga menjadi secangkir kopi yang siap disajikan, mula-
mula biji kopi yang didapat dari distributor disortir ulang. Kemudian di
cuci dan dikeringkan.
Lalu di roasting hingga tingkat kematangan yang diinginkan, ada
3 tingkat kematangan yaitu light, medium, dan dark roast. Setelah itu biji
kopi didinginkan. Setelah dingin bijih kopi masuk ke proses grinding
(penggilingan). Kopi yang sudah digiling kemudian diseduh menggunakan
alat penyeduh kopi khusus. Kopi yang telah diseduh pun dapat
ditambahkan krimmer maupun susu sebagai pelengkap sesuai jenis kopi
yang dipesan.
Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan kopi semua telah
dimiliki oleh Zidane seperti roaster, penyeduh, neraca dan lain-lain
kecuali grinder (penggiling). Olehkarena itu untuk menggiling biji kopi,
Zidane harus meminjam mesin grinder milik temannya. Semua peralatan
yang dimiliki selalu Zidane cek kondisinya secara berkala untuk
memastikan ada tidak nya kerusakan.
J. Planning Bisnis di Masa Depan
Rencana yang ingin Zidane wujudkan untuk bisnis cafenya ke
depannya ialah, ia ingin menambah menu baru di cafenya, ia juga ingin
mengubah desain cafenya menjadi lebih baik lagi untuk menungkatkan
jumlah pelanggan yang dating. Ia juga tidak menutup kemungkinan untuk
memperkerjakan karyawan apabila pelanggan yang datang semakin
banyak dan ia tidak mampu mengelola cafe secara individu.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Zidane membangun bisnis cafe dengan nama Cup 10 Coffee
menggunakan mmodal yang ia peroleh sendiri dengan bekerja. Ide
membangun bisnis cafe diperoleh diri sendiri dengan melihat peluangan
yang besar untuk berbisnis membuka cafe dilihat dari kondisi demografi
dan trend di Purwokerto. Zidane mengelola bisnisnya sendiri dan selalu
membuat laporan keuangan untuk bisnisnya.
Ia juga memanfaatkan media social dan relasi nya dalam
masyarakan untuk memasarkan usahanya. Proses pembuatan kopi melalui
tahap penyortiran, roasting, grinding dan penyeduhan. Planning ke
depannya, Zidan ingin menambah menu dan mengubah desain di cafe nya
serta menambah karyawan jika ia tidak sanggup mengelola cafe secara
individu.
B. Saran
Dalam mewawancarai narasumber harus menggunakan kata-kata
yang singkat, padat, jelas, dan mudah dipahami. Jangan menanyakan hal
yang terlalu sensitif yang dapat menyakiti hati narasumber. Sebelum
melakukan wawancara harus membuat janji terlebih dahulu dengan
narasumber.

Anda mungkin juga menyukai