Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

BIOGRAFI WIRAUSAHA INDONESIA

NAMA : RIKY BASTIAN


KELAS : XII PERHOTELAN

SMK PELITA MADANI


PRINGSEWU
2021-2022
JAMES PRANANTO

James Prananto beserta dua rekannya Cynthia Chaerunnisa dan Edward Tirtanata
merupakan pengusaha startup muda asal Indonesia yang sukses membuat usaha kopi
susu kekinian bernama Kopi Kenangan. James, Cynthia, dan Edward pertama kali
membuka usaha Kopi Kenangan pada tahun 2017 di Menara Standard Chartered,
Jakarta Selatan.

Memiliki cita rasa kopi susu yang nikmat dan menyegarkan, nama Kopi Kenangan
mulai dikenal dan digemari para pecinta kopi. Hingga saat ini, Kopi Kenangan sudah
memiliki kurang lebih 83 gerai kopi yang tersebar di delapan kota di Indonesia. Belum
lama ini, Kopi Kenangan bahkan mendapat suntikan dari beberapa investor besar. Salah
satunya datang dari Arrive sebuah platform pencarian dana yang dikelola oleh
perusahaan milik Jay Z, Roc Nation.

James adalah lulusan jurusan bisnis dari universitas di Amerika Serikat. Meski punya
latar belakang pendidikan yang keren, nggak berarti mereka langsung sukses. Dulu
mereka pernah mencicipi kegagalan saat berbisnis.

James adalah Co-Founder Kopi Kenangan. James pernah masuk dalam Forbes 30
Under 30 sebagai pengusaha muda sukses di Asia Pasifik.  James adalah pengusaha
muda yang sukses mendirikan Kopi Kenangan sejak Agustus 2017. Di mana tujuan
mereka adalah memperkenalkan kopi Indonesia ke masyarakat luas, baik dalam
maupun luar negeri.

Dengan branding ‘Kopi Kenangan’, James berada di bawah kategori retail dan e-


commerce 2019. Di mana usaha ini menjadi besar dengan penggunaan teknologi.

Perjalanan James Prananto

Tak ada bisnis yang instan, semua butuh proses dalam memulai bisnis. Bahkan, untuk
sukses berkiprah sampai saat ini tentunya banyak kesulitan. Menurutnya, inti dari bisnis
adalah memberikan solusi dari suatu permasalahan yang ada pada masyarakat. Untuk
memulai bisnis Kopi Kenangan hingga dikenal oleh masyarakat luas tidaklah mudah.
Mulai dari memikirkan modal, juga memikirkan konsep atau ide dengan visi yang kuat.
Sampai akhirnya, semua tercapai tanpa adanya keraguan untuk memulainya. Menurut
James, kunci sukses dalam mendatangkan pelanggan yaitu terletak pada strategi
branding yang kuat dan konsep yang menarik.

Ide untuk berbisnis Kopi Kenangan ini muncul dari pengalaman bisnis Edward
sebelumnya, yaitu Lewis & Carroll Tea (L&C). L&C merupakan varian teh dengan
harga berkisar Rp 40 – 60 ribu per cangkir. Merek ini dianggap terlalu mahal oleh
sebagian orang Indonesia. Untuk itu, Edward mulai membangun konsep Kopi
Kenangan ini.

Kopi Kenangan sendiri berfokus pada jenis baru rantai kopi, menggabungkan teknologi
dengan bisnis online ke offline. Bahkan, Kopi Kenangan adalah perusahaan Indonesia
pertama yang terhubung dengan Go-Food. Itu artinya, Kopi Kenangan akan
digabungkan ke dalam aplikasi Go-Food, yang memungkinkannya untuk mengetahui
apa yang disukai ataupun yang  diinginkan oleh para customer-nya. Di mana hal itu
dapat  dengan mudah menyesuaikan target pemasaran promosinya.

Kini, Kopi Kenangan sudah berjalan tiga tahun. Bahan-bahan yang digunakan juga asli
dari Indonesia. Branding Kopi Kenangan tersebut dinyatakan sebagai salah satu sebagai
perusahaan kopi non-waralaba dengan laju pertumbuhan tercepat di Indonesia.
Edward dan James  juga memiliki target untuk membuka 1000 gerai di tahun 2022
mendatang. Perusahaan yang sudah meraih keuntungan miliyaran ini juga berencana
untuk mengembangkan usahanya ke Asia Tenggara, dan memberikan kebanggaan
sebagai pemain lokal industri kopi.

Banyak orang Indonesia yang suka nongkrong sambil minum kopi. Tetapi beberapa
tahun lalu, jumlah kafe masih sedikit dan harga kopinya pun relatif mahal. Sebab pasar
kopi di dalam negeri masih dikuasai merek-merek internasional. Melihat peluang itu,
Edward mengajak James untuk mendirikan kafe yang menjual kopi lokal berkualitas
dengan harga terjangkau.

Setelah melakukan berbagai persiapan, Edward dan James mendirikan Kopi


Kenangan pada 2017 di Jakarta. Ternyata mereka mendapat sambutan baik

Dengan penuh semangat, Edward dan James menyiapkan berbagai hal untuk
mendirikan Kopi Kenangan. Mulai dari memilih biji kopi lokal, membeli mesin
pembuat kopi yang tepat, hingga merekrut beberapa karyawan untuk membantu
pengelolaan. Akhirnya kafe ini dibuka pada 2017 di Menara Standard Chartered,
Jakarta Selatan. Mereka sempat khawatir kalau-kalau nggak ada pengunjung yang
datang. Syukurlah, ternyata Kopi Kenangan mendapat sambutan yang cukup baik dan
bisa menjual 700 gelas kopi pada hari pembukaan.

Agar berbeda dengan kafe lainnya, Kopi Kenangan sengaja memilih nama-nama
kopi yang unik dan terkesan receh. Ternyata disukai para pelanggan!

Edward dan James ingin para pembeli merasa nyaman saat datang ke kafe. Jadi
keduanya sengaja memilih nama Kopi Kenangan agar terkesan lebih akrab dan
merakyat, terutama bagi anak muda. Nama-nama kopi yang dijual pun tergolong unik
dan receh. Ada lebih dari 20 jenis kopi dan minuman lainnya yang diberi nama Kopi
Kenangan Mantan, Kopi Kenangan Masa Lalu, Kopi Lupakan Dia, dan lain-lain.
Nama unik tersebut berhasil menyedot perhatian banyak orang. Dengan sukarela, para
pembeli pun mempromosikan menu Kopi Kenangan di media sosial sehingga Edward
dan James bisa menghemat biaya marketing. Kopi mereka makin disukai karena
harganya mulai dari 15 ribu rupiah per gelas, lebih terjangkau dibandingkan kopi merek
internasional. Apalagi tersedia berbagai jenis minuman lainnya seperti teh dan susu
untuk orang-orang yang kurang suka kopi.
Seiring berjalannya waktu, Kopi Kenangan semakin sukses meski saingan
bertambah. Kafe ini telah berkembang menjadi ratusan gerai yang dikelola
ribuan karyawan

Dilansir dari Kompas, kini ada lebih dari 300 gerai Kopi Kenangan di Indonesia yang
memiliki 3.000 karyawan. Edward dan James juga terus melakukan inovasi, misalnya
membuat aplikasi ponsel khusus untuk membeli menu di Kopi Kenangan. Hingga kini,
aplikasi tersebut sudah menjangkau lebih dari 1 juta pelanggan. Mereka juga mendapat
dana dari berbagai investor seperti Sequoia India, Arrive, Serena Ventures dan Alpha
JWC Ventures. Keren!Berkat perjuangan keras mereka, Edward dan James bisa
menikmati hasil yang menggembirakan. Bahkan James berhasil masuk dalam daftar
Forbes 30 Under 30 di Asia dalam bidang Retail & Commerce 2019.

Setiap kisah sukses memiliki cerita yang berwarna dan sangat inspiratif untuk diambil
perjalanan di dalamnya. Seperti itu juga kisah pendiri Kopi Kenangan, Edward
Tirtanata. Sebelum mendirikan Kopi Kenangan, Edward ternyata sudah menemuni
bisnis Food and beverage (F&B) lewat usaha bernama Lewis & Carrol Tea.
Pria lulusan Northeastern University ini membuka kedai teh Lewis & Carroll Tea sejak
tahun 2015 di kawasan Jakarta Selatan. Dia mendapatkan inspirasi tatkala sang ibu
pernah berkunjung ke toko teh di Boston, Amerika Serikat.

Di sana, konsumen bisa mencoba mencium berbagai macam aroma teh yang diinginkan
sebelum diracik menjadi suguhan istimewa. Setelahnya ia pun membuka kedai Kopi
Kenangan lantaran pengalamannya sebagai penikmat dan peminum kopi.Dengan modal
Rp150 juta dari hasil patungan, ia bersama seorang rekannya, James Pranoto membuka
gerai pertama Kopi Kenangan di Menara Standard Charted, Kuningan, Jakarta Selatan.

Nama "Kopi Kenangan" sendiri berasal dari inspirasi sebuah produk yang Edward
temukan. Dalam produk  itu terdapat kata "kenangan" di dalamnya. Selain itu nama
"kenangan" juga dipilih lantaran memiliki arti yang mendalam.Di gedung itu, Kopi
Kenangan harus bersaing dengan 3 gerai kopi yang sudah menjadi pemain lama di
industri kopi. Namun, ia percaya diri dan berani dengan konsep gerai kopinya. Ia juga
memiliki resep andalan yakni Kopi Kenangan Mantan yang ditemukan malam sebelum
pembukaan gerai perdana.

Tak hanya olahan kopi, Kopi Kenangan juga menjual olahan teh. Harga yang
ditawarkan pun terjangkau mulai dari Rp 18 ribu hingga Rp 42 ribu. Di hari pembukaan
gerai perdananya, Kopi Kenangan pun berhasil menjual 700 gelas berkat aplikasi ojek
online serta kopi grab and go.Sejak itu, Kopi Kenangan mulai dikenal oleh orang-orang
di luar Menara Standard Charted. Meski demikian, 60-70 persen penjualan Kopi
Kenangan saat itu berasal dari aplikasi ojek online. 

Hanya dalam kurun 3 bulan Edward berhasil membalikkan modal dari gerai pertama
Kopi Kenangan. Ia pun membuka dua gerai lagi yang pendapatannya berhasil menutupi
modal dalam waktu 4 bulan. Tak hanya itu, Kopi Kenangan juga berhasil mendapatkan
suntikan dana sebesar Rp112 miliar dari Alpha JWC Ventures pada Tahun 2018.
Berselang satu tahun kemudian, aliran dana sebesar Rp288 miliar diberikan oleh
Sequoia India untuk menunjang gerai kopi ini.
Lalu, Kopi Kenangan mendapatkan dana lagi sebesar Rp 280 miliar dari perusahaan
bernama Arrive milik rapper Jay Z dan Serena Ventures milik petenis kelas dunia
Serena Williams. 

Tak dinyana, bisnis Kopi Kenangan milik Edward berkembang pesat hingga pada akhir
2019 lalu, Kopi Kenangan berhasil memiliki 200 gerai dan 1.800 karyawan. Berkat
Kopi Kenangan, Edward dan James Prananto masuk dalam daftar 30 Under Forbes
Asia 2019 sebagai pemuda inspiratif yang mampu menggabungkan kopi dan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai