Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER

(RPKPS)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
(MANUAL DOSEN)

Bobot sks : 2 sks


Kode Mata Kuliah : 4007
Penyusun : Emi Setyaningsih, M.Phil
Galieh Damayanti, SH., M H
Mohammad Anas, M.Phil
Prisca Kiki Wulandari, S.Pd, M.Sc
Triya Indra Rahmawan, SH., MH

PUSAT MATA KULIAH UMUM


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016
PENGESAHAN

1. Nama Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan


2. Bobot sks : 2 sks
3. Penyusun : 1. Emi Setyaningsih, M. Phil
2. Galieh Damayanti, SH., MH
3. Mohammad Anas, M.Phil
4. Prisca Kiki Wulandari, S.Pd, M.Sc
5. Triya Indra Rahmawan, SH., MH

Malang,

Menyetujui
Ketua MKU,

Dr. Muchamad Ali Safa'at, SH., MH.


NIP. 19760615 199903 1 003

A. PENGANTAR
Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata kuliah pengembangan
kepribadian yang wajib diambil oleh seluruh mahasiswa Universitas Brawijaya di semester
ganjil/genap. Melalui mata kuliah ini akan disampaikan pengetahuan teoritis tentang
kewarganegaraan yang ruang lingkupnya adalah Negara Republik Indonesia, Warga Negara,
Identitas Nasional, Demokrasi Indonesia, Konstitusi dan UUD 1945, Hak Asasi Manusia,
Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional. Di dalam mata kuliah ini juga akan
dikembangkan kemampuan analitis dan kemahiran mahasiswa dalam menganalisis persoalan
kewarganegaraan.
Model pembelajaran pada mata kuliah ini dilaksanakan dengan menggunakan metode
kuliah dengan pengantar dari dosen dan dilanjutkan dengan diskusi mahasiswa (student center
learning) untuk melakukan proses pembelajaran secara mandiri, bekerjasama dalam kelompok,
memformulasi pemikiran dan jawaban atas isu kewarganegaraan, serta mempresentasikan hasil
kerja secara lisan di muka kelas.
B. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1. Nama : Pendidikan Kewarganegaraan
2. Kode : 4007
3. Sasaran : seluruh mahasiswa Universitas Brawijaya
4. Pengelola : Pusat Mata Kuliah Umum
5. Dosen Pengampu : 1. Emi Setyaningsih M.Phil
2. Galieh Damayanti, SH. MH
3. Triya Indra Rahman, SH., MH
4. Mohamad Anas, M. Phil
5. Prisca Kiki Wulandari, S.Pd., M. Sc

6. Capaian Pembelajaran : mahasiswa mampu membangun pemahaman dan kesadaran


tentang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila, UUD
1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika (civic knowledge) dan menilai secara kritis terhadap
implementasi berbagai aturan atau kebijakan negara berdasarkan konstusi negara (civic skill)
serta memiliki sikap yang benar, baik dan tepat sebagai warganegara yang religius, cinta
tanah air, menghargai kemanusiaan, dan demokratis (civic disposition)
7. Materi Pembelajaran :

1. Pancasila sebagai Core Value mata kuliah kewarganegaraan


2. Negara dan Warga Negara
3. Konstitusi dan UUDNRI 1945
4. identitas Nasional
5. Demokrasi
6. Hak Asasi Manusia
7. Wawasan Nusantara
8. Ketahanan Nasional
JADWAL KEGIATAN MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN
SEMESTER GANJIL 2016/2017

TATAP POKOK SUBSTANSI METOD WAK FASILITA


MUKA BAHASAN E TU S
1 Pendahuluan a. Latar belakang dan tujuan Kuliah 100’ Laptop,
dan Kontrak pembelajaran PKn sebagai Mimbar LCD, Papan
Belajar MKU di PT Tanya Tulis, Spidol
b. Nilai-nilai Pancasila jawab
sebagai orientasi (core
value) Pendidikan
Kewarganegaraan di
Indonesia
c. Penjelasan silabi
d. Kontrak belajar

2-3 Negara dan a. Teori-teori terbentuknya Diskusi 200’


Warga Negara negara dan tujuan negara kelas
ideal (hakikat negara)
b. Unsur, bentuk dan
Tujuan NKRI
c. Negara hukum
berlandasan Pancasila
d. Arti warga negara
e. Keasadaran akan hak dan
kewajiban warga negara

4-5 Konstitusi dan a. pengertian konstitusi; Diskusi 200’


UUD NRI Hakikat konstitusi; dan Kelas
1945 tujuan konstitusi
b. Supremasi konstitusi
c. Sejarah dan
perkembangan UUDNRI
1945
d. Perilaku koruptif
( lembaga negara dan
warganegara)
e. UU TIPIKOR (bentuk-
bentuk kejahatan korupsi)

6-7 Identitas a. Pengertian dan unsur- Diskusi 100’


Nasional ( Jati unsur pembentuk jati
Diri Bangsa ) diri/identitas bangsa
b. Kearifan nusantara (local
wisdom) sebagai modal
pembentukan jati diri
bangsa
c. Jati diri bangsa dalam arus
globalisasi: krisis identitas
d. Integrasi nasional
(nasionalisme Indonesia)

8 UTS
9-10 Demokrasi a. Pengertian dan Makna Diskusi 200’
Pancasila b. Sejarah Perkembangan
Demokrasi Barat
c. Prasyarat Demokrasi
d. Unsur-Unsur Penegak
Demokrasi
e. Sejarah Perkembangan
Demokrasi di Indonesia
f. Konsep Demokrasi
Pancasila/Permusyawarata
n
g. Sumber Demokrasi
Pancasila
h. Relevansi Demokrasi
Pancasila

11-12 HAM a. Makna dan Nilai-Nilai Diskusi 200’


Dasar HAM
b. Universalitas vs
Relativitas HAM
c. Sejarah HAM
d. Bentuk-Bentuk HAM
e. Pancasila sebagai
Landasan Filosofi HAM
f. Pancasila sebagai
Landasan Filosofi HAM
g. Tantangan dan
Problematika HAM di
Indonesia.
h. Revitalisasi Pancasila
sebagai Dasar dan Arah
Menuju Supremasi
Hukum Bagi Tegaknya
HAM.

13 Wawasan a. Pengertian dan Teori Diskusi 100’


Nusantara Geopolitik
( Geopolitik b. Wawasan nusantara
Indonesia) sebagai pandangan
geopolitik bangsa
Indonesia
c. Perkembangan Wilayah
Indonesia dan Dasar
Hukumnya.
d. Implementasi wawasan
nusantara dalam berbagi
bidang
e. Otda sebagai salah satu
implementasi wawasan
nusantara

14-15 Ketahanan a. Pengertian dan Konsepsi Diskusi 200’


Nasional ketahanan nasional
( Geostrategi Indonesia
Indonesia) b. Asas, sifat, Landasan, dan
model Ketahanan
Nasional
c. Pendekatan asta gatra
dalam pemecahan
masalah.
d. Implementasi Ketahanan
Nasional dalam
Menghadapi Ancaman,
Tantangan, Hambatan,
dan Gangguan.
16 UAS

8. Metode Pembelajaran
a. Umum
Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode Student Centered Learning (SCL)
dengan pendekatan Problem Based Learning (PBL). Metode PBL dilakukan dengan
memberikan pengantar terlebih dahulu kepada mahasiswa mengenai topik bahasan yang
akan didiskusikan, mengidentifikasi bersama-sama konsep dan isu kewarganegaraan yang
harus dikuasai, kasus yang harus dianalisis atau menjadi contoh, melakukan pembagian
tugas, presentasi, dan diskusi kelas. Mahasiswa dibagi menjadi kelompok sesuai dengan
tema yang akan dibahas.

b. Struktur Tutorial
Tutorial dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Penjelasan singkat topik yang akan dibahas
2. Penetapan konsep dan isu-isu kewarganegaraan yang harus dijawab.
3. Pengumpulan informasi dan belajar secara mandiri disertai contoh analisis kasus.
4. Diskusi Mahasiswa
5. Klarifikasi oleh Tutor

Penjelasan setiap langkah adalah sebagai berikut:


Langkah 1: Penjelasan singkat topik yang akan dibahas
a. Tutor menjelaskan secara singkat topik bahasan dan materi yang akan dibahas pada
pertemuan yang akan datang.
b. Dalam memberikan penjelasan dosen tidak memberikan pengertian penjelasan dari
konsep dan isu kewarganegaraan terkait topik.

Langkah 2: Penetapan konsep dan isu kewarganegaraan yang harus dijawab.


a. Tutor sudah memiliki rancangan konsep dan isu kewarganegaraan dari suatu topik
yang akan dibahas.
b. Mahasiswa diminta menyampaikan konsep dan isu kewarganegaraan yang harus
dipahami.
c. Dosen membuat daftar.
d. Mahasiswa diajak menyepakati mana konsep dan isu kewarganegaraan yang akan
dipelajari.
e. Mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok dan pembagian tugas.

Langkah 3: Pengumpulan informasi dan belajar secara mandiri disertai contoh analisis
kasus.
a. Mahasiswa diminta secara berkelompok dan mandiri mencari jawaban dan penjelasan
atas pertanyaan yang telah dibagi sesuai penugasan masing-masing.
b. Mahasiswa mendiskusikan dan merumuskan jawaban dan membuat analisis contoh
kasus.
c. Mahasiswa membuat bahan presentasi yang mudah dipahami oleh mahasiswa yang
lain.

Langkah 4: Diskusi Mahasiswa


a. Mahasiswa menyampaikan hasil diskusi kelompok dihadapan kelas disertai dengan
bahan tayangan.
b. Proses diskusi dengan mahasiswa yang lain dipandu moderator.
c. Moderator mengidentifikasi hal-hal yang belum jelas atau masih menjadi perdebatan.

Langkah 5: Klarifikasi
a. Tutor mereview proses diskusi secara keseluruhan.
b. Tutor mengklarifikasi konsep atau isu kewarganegaraan yang belum jelas atau masih
terdapat perdebatan.

c. Peran dan Tanggungjawab Mahasiswa


Di dalam pembelajaran dengan menggunakan metode SCL – PBL, pembelajaran tidak hanya
dilakukan terkait dengan materi tetapi juga ketrampilan kerja kelompok dan berdiskusi. Dalam
proses ini akan terdapat pengalaman pembelajaran sebagai pemimpin, sebagai peserta, cara
menyampaikan pendapat, serta cara merumuskan pikiran dalam tulisan dan bahan tayangan.
Peran pembelajar dalam kegiatan tutorial adalah:
1) Saling memperkenalkan diri agar suasana cair dan tidak ada hambatan dalam
berinteraksi.
2) Setiap kelompok memilih satu orang ketua dan sekretaris secara demokratis.
3) Menetapkan prosedur kerja bersama-sama.
4) Pokok bahasan, konsep, dan isu kewarganegaraan harus dibaca oleh semua anggota.
5) Ketua kelompok memimpin proses diskusi dan menentukan mekanisme kerja
kelompok.
6) Setiap anggota kelompok harus memperoleh tugas secara berimbang dan
menyampaikan hasil kerjanya dalam diskusi kelompok.
7) Ketua kelompok memimpin diskusi untuk merumuskan hasil kerja bersama.
8) Sekretaris mencatat proses diskusi dan memformulasikan hasilnya.
9) Kelompok membagi tugas dalam proses presentasi dan diskusi kelas.
Sedangkan tanggungjawab pembelajar adalah:
1) Menghargai proses diskusi.
2) Mengembangkan ketrampilan berkomunikasi.
3) Bertanggungjawab dalam kehadiran diskusi, menyelesaikan tugas, menyajikan dan
mengidentifikasi informasi yang relevan dan keakuratannya.
4) Kesadaran diri/evaluasi diri.
d. Tugas dan Peran Tutor
1) Persiapan
a) Mengetahui struktur dan latar belakang skenario sebagai bahan diskusi.
b) Memahami referensi yang telah disiapkan.
c) Memiliki gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa.
d) Memberikan fasilitasi pembelajaran berupa pertanyaan, metafora, konsep.
e) Mendiagnosis adanya potensi kekeliruan.
f) Evaluasi diri apakah mendorong atau menghambat mahasiswa.

2) Interaksi
a) Mendorong mahasiswa mengemukakan pendapat.
b) Mendorong mahasiswa bekerja secara kelompok.
c) Mengamati perilaku mahasiswa yang negatif dan mengupayakan penyelesaian.
d) Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diklarifikasi.
e) Mengajukan pertanyaan dan mengelaborasi.

3) Klarifikasi dan Tindak lanjut


a) Mengklarifikasi jika terdapat miskonsepsi.
b) Mengklarifikasi jika terdapat hal-hal yang belum jelas.
c) Memberikan dorongan penelusuran dan pembelajaran lebih lanjut.
d) Memberikan umpan balik atas proses diskusi.
e) Menjelaskan sumber rujukan, bahan, dan referensi untuk pembelajaran lebih
lanjut.

Peran Tutor Meliputi:


1) Sebagai fasilitator.
2) Sebagai pendengar.
3) Sebagai pencatat.
4) Sebagai evaluator

9. Luaran Pembelajaran
a. Ranah Knowledge (30%)
Mampu membangun pemahaman dan kesadaran tentang kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka
Tunggal Ika
b. Ranah Skills (40%)
Mampu menilai secara kritis terhadap implementasi berbagai aturan atau kebijakan
negara berdasarkan konstusi negara
c. Ranah Attitudes & Abilities (30%)
Memiliki sikap yang benar, baik dan tepat sebagai warganegara yang religius, cinta
tanah air, menghargai kemanusiaan, dan demokratis

10. Evaluasi Pembelajaran


Komponen evaluasi penilai terdiri atas:
a. Tugas Terstruktur : 10%
b. Ujian Tengah Semester (UTS) : 20%
c. Kuis : 10%
d. Ujian Akhir Semester (UAS) : 40%
e. Presensi dan keaktifan diskusi : 20%
Jumlah 100%

11. Bahan, Sumber Informasi, dan Referensi

1. Modul, Tim Dosen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan UB, 2011


2. Kaelan, (2009), Pendidikan Kewarganegaraan, Paradigma, Yogyakarta
3. Latief, Yudi, 2011, Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas
Pancasila, Jakarta: Gramedia
4. Jimly Assiddiqie, 2010, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Jakarta: Sinar
Grafika.
5. Cassese, Antonio. 2005, Hak Asasi Manusia di Dunia yang Berubah, Jakarta: Obor
6. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, 2012, Menerawang Indonesia, pada Dasawarsa Ketiga
Abad 21, Jakarta: Alvabet
7. Haryono, 2014, Arsitektur Demokrasi Indonesia, Malang: Setara Press
8. Kansil dan Christhe S.T Kansil, 2011, Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara,
Jakarta: Rineka Cipta;
9. Kusnardi dan Harmaili Ibrahim, 1988, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia,
Yogyakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara UI
10. Latief, Yudi, 2014, Mata Air Keteledanan, Pancasila dalam Perbuatan, Bandung:
Mizan
11. Mahfud MD, 2010, Politik di Indonesia, Jakarta: Rajawali Press
12. Mohammad Hatta, 1997, Demokrasi Kita, Bebas Aktif, Ekonomi Masa Depan,
Jakarta: UI Press
13. Morgenthau, Hans J., Politics Among Nations: The Struggle for Power and Peace,
New York : Revised by Thompson, Kenneth W. Alfred Knopf, 6th ed.
14. Munadjat Danusaputro, 1981, Wawasan Nusantara (dalam pendidikan dan
kebudayaan) Buku III, Bandung: Penerbit Alumni
15. Soeprapto, Sri dan Jirzanah, 1996.“Pengembangan Kebudayaan sebagai Identitas
Bansa”, Jurnal Filsafat UGM, Yogyakarta, Pebruari
16. Sudharmono dkk, 1996, Konsepsi Hak Asasi Manusia Berdasarkan Pancasila,
Menyongsong Era Globalisasi, Suatu Alternative Pemikiran, Surabaya: Lab.
Pancasila IKIP Malang;
17. Suseno, Magnis, 2003, Etika Politik, Prinsip-prinsip Moral Dasar Kenegaraan
Modern, Jakarta: Gramedia
18. Sutrisno, Muji. (2004). “Menafsir KeIndonesiaan”, dalam: Hermeneutika
Pascakolonial: Soal Identitas, Yogyakarta: Kanisius
19. TIM Dikti, 2013, Materi workshop peningkatan penguatan pendidikan karakter dan
muatan kurikulum baru bagi dosen MKU, Jakarta
20. Budi Santoso, Subur (1994), Kebudayaan dan Integrasi Nasional dalam Masyarakat
Majemuk dalam Pemantapan Pembangunan, PPS, PKN. UI Jakarta
21. Hidayat, I.Mardiyono. 1983. Geopolitik, Teori dan Strategi Politik dalam
Hubungannya dengan Manusia, Ruang dan Sumber Daya Alam. Surabaya: Usaha
Nasional
22. Koentjoroningrat, (1993), Masalah Kesukubangsaan dan Integrasi Sosial, UI Press,
Jakarta
23. Nanang Puspito, 2011, Pendidikan Anti Korupsi Untuk Perguruan Tinggi,
Kemendikbud

12. Resiko Kegagalan

No. Risiko Kegagalan Antisipasi


1. Jumlah pertemuan tidak lengkap Dilakukan pertemuan pengganti
dengan jadwal disepakati bersama
mahasiswa
2. Ada mahasiswa yang kurang aktif Test tertulis pada UTS dan UAS
untuk mengukur hasil
pembelajaran.
3. Perubahan aturan Penyesuaian tema diskusi dan
perubahan aturan

Anda mungkin juga menyukai